Anda di halaman 1dari 17

360461

DETERMINAN
MATRIKS

OLEH :
MAGFIRAH
517023

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN


ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH BONE
KAMPUS III KAHU

201 9

i
MOTTO

Tidak ada yang tidak


mungkin, selagi kita berdoa,
berusaha dan meminta
keridhaan-Nya

(MAGFIRAH)

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Aljabar Linear ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah diperoleh tidak hanya merupakan
hasil dari jerih payah sendiri, tetapi hasil dari keterlibatan beberapa pihak. Oleh
sebab itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu A. Sri
Rahayu S.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Aljabar Linear
yang telah mengarahkan dan membimbing penulis.
Tidak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman-
teman serta semua pihak yang tidak sempat disebutkan namanya satu persatu.
Semoga bantuan dan motivasi yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Oleh sebab itu, penulis
senantiasa menerima kritik dan saran serta masukan demi perbaikan tugas
berikutnya. Penulis juga berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kahu, 20 November 2019

Magfirah
NIM: 517023

iii
DAFTAR ISI

MOTO..................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................................ 1

BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................... 2


A. Definisi Determinan Matriks…......................................................... 2
B. Sifat-sifat Determinan Matriks......................................................... 4

BAB III. PENUTUP ...........................................................................................10


A. Simpulan..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................11


BIOGRAFI...........................................................................................................12

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Salah satu pembahasan dalam teori matriks adalah menentukan determinan


suatu matriks. Determinan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan
beberapa persoalan dalam matriks dan banyak dipergunakan dalam ilmu
matematika maupun ilmu terapannya. Nilai determinan matriks dapat menentukan
invers matriks. Jika nilai determinan matriks tidak nol, maka matriks tersebut
punya invers. Namun jika nilai determinannya nol, maka matriks tidak
mempunyai invers. Nilai determinan juga dapat menyelesaikan sistem persamaan
linier (Hanifah, Bakar, & Helmi, 2018).
Sistem persamaan linier ini banyak digunakan oleh bidang ilmu optimasi,
ekonomi dan lainnya. Menghitung nilai determinan suatu matriks dapat
menggunakan beberapa metode, diantaranya, Metode Sarrus, Metode Ekspansi
Kofaktor, Metode Kondensasi Chio, Metode Eliminasi Gauss, Metode
Dekomposisi. Pada makalah ini metode yang akan digunakan adalah Metode
Kondensasi Chio. Menentukan nilai determinan suatu matriks berukuran kecil
tidaklah begitu sulit. Namun jika matriksnya berukuran besar, maka menentukan
determinan suatu matriks lumayan sulit. Artinya dieprlukan formula yang tepat
utuk memudahkan menentukan determinan suatu matriks. Tujuannya, untuk
memudahkan mendapatkan nilai determinan matriks (Utomo, 2018).

B. Tujuan
Tugas ini dibuat dengan tujuan utama untuk memenuhi tugas mandiri Mata
Kuliah Aljabar Linear. Tujuan berikutnya adalah untuk mengetahui Definisi
Determinan Matriks dan Sifat-Sifat Determinan Matriks sebagai sumber informasi
yang diharapkan bermanfaat dan dapat menambah wawasan teman-teman yang
membutuhkan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Determinan Matriks


Pada Aljabar, determinan matriks dapat diartikan sebagai nilai yang
mewakili sebuah matriks bujur sangkar. Simbol nilai determinan matriks A
biasanya dinyatakan sebagai det(A) atau | A|. Cara menghitung determinan
matriks tergantung ukuran matriks bujur sangkar tersebut. Cara menghitung nilai
determinan dengan ordo 3 akan berbeda dengan cara menghitung matriks bujur
sangkar dengan ordo 2 (Rahma, Swandayani, & Marzuki, 2019).
 
Determinan Matriks Ordo 2 x 2

A= [ ac bd ]
Nilai determinan A disimbolkan dengan | A|, cara menghitung nilai determinan A
dengan cara :
det(A) = | A| = ad – bc

Contoh Soal:
Tentukan nilai determinan matriks

 A= [ 32 15]
Pembahasan:

| A| = ad – bc

= 3.5 – 1.2

= 15 – 2

= 13

2
Determinan Matriks Ordo 3 x 3
Matriks Ordo 3 adalah matriks bujur sangkar dengan banyaknya kolom dan baris
sama dengan tiga. Bentuk umum matriks ordo 3 adalah sebagai berikut.

a b c

[ ]
A= d e f
g h i
Cara menghitung determinan pada matriks dengan ordo tiga biasa disebut
dengan Aturan Sarrus. Untuk lebih jelasnya, lihat penjelasan pada gambar di
bawah.

Contoh soal:

Tentukan nilai determinan matriks

1 2 1

[ ]
A= 3 3 1
2 1 2
Pembahasan :
| A| = aei + bfg + cdh –ceg −afh−bdi

1 2 1 1 2
A
[ ][ ]
= 3 3 1 3 3
2 1 2 2 1

3
| A| = aei + bfg + cdh –ceg −afh−bdi
| A| = 1.3.2 + 2.1.2 + 1.3.1 −¿1.3.2 −1.1 .1−2.3 .2
| A| = 6 + 4 + 3 −6−1−12
| A| = -6

B. Sifat – Sifat Determinan Matriks


Sifat-sifat determinan matriks sangat bermanfaat ketika menghitung
matriks-matriks dengan karakteristik khusus. Seperti matriks dengan elemen nol,
matriks segitiga atas/bawah, dan matriks dengan baris sebanding. Sifat determinan
ini berlaku untuk semua ordo matriks persegi, yaitu matriks 2×2, 3×3, 4×4, dan
seterusnya (Aryani & Marzuki, 2018). Namun, seperti yang kita tahu cukup sulit
menghitung determinan matriks berordo lebih besar dari 3×3, maka contoh sifat-
sifat determinan hanya menggunakan matriks ordo 2×2 dan 3×3. Ada beberapa
metode dalam perhitungan determinan yaitu (FitriAryani & Hanita, 2018) :
1. Metode sarrus
Perhitungan determinan matriks dengan metode sarrus hanya dapat
diterapkan pada matriks ukuran 2x2 dan 3x3. Determinan matriks yang
ukurannya lebih besar dari 3x3 tidak bias dihitung menggunakan metode
sarrus.

2. Metode minor dan metode kofaktor


Perhitungan determinan matriks dengan metode minor dan kofaktor
diterapkan pada semua ukuran matriks bujur sangkar. Determinan matriks
dapat dihitung dari minor dan kofaktor pada salah satu baris atau kolom
matriks. Penentuan determinan berbasis baris matriks Menghitung determinan
suatu matriks menggunakan salah satu baris matriks (Aryani, 2017).
3. Metode CHIO

4
Perhitungan matriks dengan metode CHIO dapat di terapkan pada
semua matriks bujur sangkar. Asalkan elemen pada A11 tidak sama dengan
nol (a11 ≠ 0 ). Metode CHIO menghitung determinan matriks dengan cara
mendekomposisi determinan yang akan dicari menjadi sub-sub determinan
derajat dua ( 2x ) menggunakan elemen matriks baris ke-1 sebagai titik
tolaknya.
4. Metode eliminasi gauss
Determinan matriks segitiga bawah Eliminasi gauss merubah suatu
matriks menjadi segitiga bawah (L) melalui operasi baris elementer (OBE).
Adapun Sifat-sifat dari Determinan Matriks adalah (Derivat, Arifin, &
Muktyas, 2018) :
1. Jika A adalah sebarang matriks kuadrat yang mengandung sebaris
bilangan nol, maka det(A) = 0
Contoh:
1 2 3

[ ]
misal matriks A = 1 0 1 dengan menggunakan Aturan Kofaktor,
0 0 0
maka

1 2 3

[ ]
det(A) =  1 0 1
0 0 0

= a31M31 – a32M32 + a33M33

=0 |20 31| −0|11 31|+0|11 20|


= 0(2.1 – 3.0) – 0(1.1 – 1.3) + 0(1.0 – 1.2)
=0

2. Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka det(A) adalah hasil kali entri-
entri pada diagonal utama, yakni det(A) = a11a22 … ann
Contoh :

5
2 1 3

[ ]
det(A) =  0 3 1
0 0 3

= a31M31 – a32M32 + a33M33

=0 |13 31| −0|20 31|+3|20 13|


= 0(1.1 – 3.3) – 0(2.1 – 0.3) + 3(2.3 – 0.1)
= 0 – 0 + 3.2.3
= 18
Hasil ini sama dengan perkalian entri pada diagonal utama yaitu 2 x 3 x 3
= 18

3. Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan bila baris tunggal A dikalikan


oleh konstanta k, maka det(A’) = k det(A)
Contoh :
2 1 3 4 2 6

[ ]
Missal k=2 dan A = 0 3 1 maka kA= 0 3 1
0 0 3 0 0 3 [ ]
4 2 6

[ ]
det(A) =  0 3 1
0 0 3

berdasarkan Sifat 3 maka det (kA) = det(A’) = 4.3.3 = 36


karena det(A) = 18 dan k = 2 maka k.det(A) = 2.18 = 36
jadi, det(A’) = k.det(A)

4. Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan bila dua baris A


dipertukarkan, maka det(A’) = -det(A)
Contoh :

6
2 1 3 4 2 6

[ ]
misal A =   0 3 1 maka kA =
0 0 3 [ ]
0 3 1  dan baris 1 ditukar dengan
0 0 3

0 1 3

[ ]
baris 2 sehingga diperoleh matriks A’=   2 3 1
0 0 3

0 1 3

[ ]
det(A’) =   2 3 1
0 0 3
= a31M31 – a32M32 + a33M32

=0 |31 13| −0|02 13|+3|02 31|


= 0(3.3 – 1.1) – 0(0.3 – 2.1) + 3(0.1 – 2.3)
= 0 – 0 + 3.(-2).3
= -18
Jadi, det(A’) = -det(A)

5. Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan bila kelipatan satu baris A


ditambahkan pada baris lain, maka det(A’) = det(A)
Contoh :
2 1 3

[ ]
misal A=   0 3 1   kemudian bilakukan Operasi Baris Elementer pada
0 0 3

2 1 3
baris kedua yaitu B2 + 2B1 sehingga diperoleh A’=   4 5 7
0 0 3 [ ]
2 1 3

[ ]
det(A’)=   4 5 7
0 0 3

7
= a31M31 – a32M32 + a33M33

=0 |15 37| −0|24 33|+3|24 15|


= 0(1.7 – 5.3) – 0(2.7 – 3.4) + 3(2.5 – 4.1)
= 0 – 0 + 3.(6)
= 18
Jadi, det(A’) = det(A)

6. Jika A adalah sebarang matriks kuadrat, maka det(A) = det(At)


Contoh :
2 1 3 2 0 0

[ ] [ ]
misal A =   0 3 1 maka At =  1 3 0
0 0 3 3 1 3

det(At) = a13M13 – a23M23 + a33M33

=0 |31 13| −0|02 13|+3|02 31|


= 0(1.1 – 3.3) – 0(2.1 – 3.0) + 3(2.3 – 1.0)
= 0 – 0 + 3.2.3
= 18
Jadi, det(A) = det(At)

7. Misalkan A, A’ dan A” adalah matriks n x n yang hanya berbeda dalam


baris tunggal, katakanlah baris ke-r, dan anggap bahwa baris ke r dari A”
dapat diperoleh dengan menambahkan entri-entri yang bersesuaian dalam
baris ke-r dari A dan dalam baris ke-r dari A’, maka det(A”) = det(A) +
det(A’) [hasil yang serupa juga berlaku untuk kolom]
Contoh :
misal

8
A =  |14 23|maka det(A) = (1.3 – 4.2) = -5
4 3
=  |
1 2|
A’ maka det(A) = (4.2 – 1.3) = 5

dan A” = A + A’ =  |14 23| + |41 32| = |55 55| maka det(A”) = (5.5 – 5.5)


=0
jadi det(A”) = det(A) + det(A’) = -5 + 5 = 0

8. Jika A dan B adalah matriks kuadrat yang ukurannya sama, maka det(AB)
= det(A) det(B)
Contoh :
Dari contoh pada Sifat 7 dengan det(A) = -5 dan det(A’) = det(B) = 5
maka det(AB) = (-5)(5) = -25

AB =|14 23|  |41 32|


1.4+2.1 1.3+2.2
=[
4.4+ 3.1 4.3+ 3.2]
6 7
=[
19 18 ]
det(AB) = 6.18 – 19.7
= 108 – 133
= -25
Jadi det(A.B) = det(A).det(B) = (-5)(5) = -25

9. Sebuah matriks kuadrat dapat dibalik jika dan hanya jika det(A)   0
Contoh :

misal A =   [ 14 23]dengan det(A) = -5


1 d −b
A-1 = [
det A −c a ]

9
1 3 −2
   =   [
−5 −4 1 ]
2/5
[−3/5

4 /5 −1/5 ]
Karena det(A)   0. Jadi matriks A memilki invers yaitu A-1 =

2/5
[−3/5
4 /5 −1/5 ]
1
10. Jika A dapat dibalik, maka det(A-1) = 
det A
Contoh :
2/5
A-1  [−3/5
=  
4 /5 −1/5]maka

det(A-1) = (-3/5)(-1/5) – (4/5)(2/5)


= 3/25 – 8/25
= -5/25
= -1/5
karena det(A) = -5 maka berlaku det(A-1) = 1/det(A) = -1/5

10
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang diatur dalam baris-baris
dan kolom-kolom berbentuk persegi panjang serta termuat diantara sepasang
tanda kurung. Jenis-jenis matriks dapat dibedakan berdasarkan susunan elemen
matriks dan berdasarkan sifat dari operasi matriks.operasi pada matriks dapat
dilakukan dengan cara penjumlahan,pengurangan dan perkalian langsung.
Dekomposisi matriks adalah transformasi atau modifikasi dari suatu matriks
menjadi matriks segitiga bawah (L) dan atau matriks segitiga atas (U).

11
DAFTAR PUSTAKA

Aryani, F. (2017). Trace Matriks Real Berpangkat Bilangan Bulat


Negatif. Jurnal Sains Matematika dan Statistika, 3(2), 16–23.
Aryani, F., & Marzuki, C. C. (2018). Determinan Matriks Toeplitz
Bentuk Khusus Menggunakan Ekspansi Kofaktor. Jurnal Sains
Matematika dan Statistika, 4(2), 82–88.
Derivat, J., Arifin, S., & Muktyas, I. B. (2018). Membangkitkan suatu
matriks unimodular dengan python. Jurnal Pendidikan
Matematika, 5(2), 1–10.
FitriAryani, & Hanita. (2018). Determinan Matriks tidak Bujur
Sangkar Berbentuk Khusus Menggunakan Metode Radic. Jurnal
Sains Matematika dan Statistika, 4(1), 36–42.
Hanifah, Bakar, N. N., & Helmi, M. R. (2018). Determinan dan
adjoin matriks fuzzy. Jurnal Matematika UNAND, 7(3), 65–73.
Rahma, A. N., Swandayani, K., & Marzuki, C. C. (2019). Determinan
Matriks Bentuk Khusus Menggunakan Metode Kondensasi Chio
Ade. Jurnal Sains Matematika dan Statistika, 5(1), 27–34.
https://doi.org/10.14421/fourier.2019.81.27-34
Utomo, B. (2018). Analisis Validitas isi Butir Soal Sebagai Salah Satu
Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Madrasah Berbasis
Nilai-Nilai Islam. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 145–158.

12
BIOGRAFI

Saya adalah seorang perempuan kelahiran kota


Bone dan dilahirkan tepat pada tanggal 02 Maret
1997. Ayah dan ibu saya memberikan saya nama
MAGFIRAH. Ayah saya bernama MUH.HARIS
HASYIM dan ibu saya bernama RITA MARLINA
S.Pd AUD. Di keluarga, saya adalah anak kedua
dari 3 bersaudara. Kakak saya bernama
RACHMAWATI, S.Pd dan Adik saya bernama AL FAQHI CHOLIK HARIS.
Alamat saya di AMING Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone.
Saya menempuh pendidikan TK, SD, SMP, SMA dan sekarang masih
bergelut dibangku Kuliah. TK PGRI AMING adalah tempat dimana saya dididik
pada masa usia dini kemudian saya melanjutkan pendidikan di SD Inpres 10/73
Palattae adalah tempat dimana saya menyelesaikan pendidikan dasar. Setelah
lulus, saya melanjutkan ke jenjang SMP di, SMP Negeri 1 KAHU. Selepas SMP
saya menempuh pendidikan di SMA 1 KAHU. Selepas SMA, saya melanjutkan
kuliah di STKIP MUHAMMADIYAH BONE mengambil jurusan Pendidikan
Matematika dan sekarang sudah semester 5.

13

Anda mungkin juga menyukai