Anda di halaman 1dari 17

OPERASI MATRIKS

Definisi Operasi Matriks


Operasi matriks adalah operasi aljabar terhadap dua atau lebih matriks yang meliputi:

a. Penjumlahan
b. Pengurangan (selisih)
c. Perkalian
d. Perkalian langsung (Cronecker)
e. Pembagian
f. Pangkat
g. Operasi baris elementer (OBE)

1. Penjumlahan dan Pengurangan


Jenis matriks dapat dibedakan berdasarkan susunan elemen matriks dan berdasarkan
sifat dari operasi matriknya. Penjumlahan dan pengurangan (selisih) matriks harus
memperhatikan hal-hal berikut.

a. Matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika mempunyai ukuran atau dimensi
sama.
b. Matriks yang ukurannya berbeda tidak dapat dijumlahkan atau dikurangkan.
c. Matriks hasil penjumlahan atau pengurangan mempunyai ukuran yang sama
dengan matriks asal.
d. Penjumlahan matriks adalah menambahkan elemen pada posisi yang sama pada
matriks.
e. Pengurangan (selisih) matriks adalah mengurangi elemen pada posisi yang sama
pada matriks.

Jumlah dua matriks dan yang berukuran :

untuk

Selisih dua matriks dan yang berukuran :

untuk
Contoh:

1. Tentukan penjumlahan dan selisih dari matriks-matriks berikut:

Solusi:

2. Tentukan penjumlahan dan selisih dari matriks A dan B berikut.

Solusi:

3. Tentukan penjumlahan dari matriks-matriks berikut:

Sifat Penjumlahan dan Pengurangan Matriks

a. Sifat Komutatif
b.
c. Sifat Asosiatif
d.
e.

2. Perkalian Skalar Matriks


Jika adalah bilangan real (scalar), maka perkalian scalar dengan matriks

Atau

Contoh:2

1. Jika dan k = 2 tentukan kA dan Ak.

Solusi:

2. Jika diketahui matriks A dan B berikut,

Tentukan 2A dan 2A – B
Solusi:
3. Jika diketahui matriks tentukan matriks 5A.
Solusi:

Sifat Perkalian Skalar Matriks

Jika A, B, C adalah matriks m x n, k1 dan k2 adalah scalar maka:

a.
b.
c.
d.
e.
f.

3. Perkalian Matriks
Jika A matriks ukuran dan matriks ukuran , maka perkalian matriks A dan
B:

untuk semua

AB = C
Di mana :

Perkalian matriks yaitu mengalikan elemen baris ke-i matriks A dengan elemen kolom
ke-j matriks B dan menjumlahkannya. Dimensi hasil perkalian matriks :

Dimensi matriks hasil perkalian

Jumlah kolom A = jumlah baris B

Contoh:

1. Jika diketahui dan tentukan AB.


Solusi:

2. Jika diketahui dan tentukan AB.

Solusi:
3. Jika diketahui dan tentukan AB.
Solusi:

4. Jika diketahui dan tentukan AB.

Solusi:

5. Jika diketahui tentukan A2.


Solusi:

6. Jika diketahui matriks A dan B berikut, tentukan AB.

Solusi:

Perkalian matriks bersifat non-komutatif. Jadi perkalian AB tidak sama dengan BA


atau AB ≠ BA.
Contoh:

1. Jika diketahui matriks dan , tentukan AB dan BA.


Solusi:

Jadi

3.1. Perkalian Matriks Identitas


Matriks identitas atau matriks satuan adalah matriks bujur sangkar di mana elemen
pada diagonal utama bernilai 1 dan elemen di luar diagonal utama bernilai 0. Matriks
identitas dinyatakan oleh atau di mana adalah orde matriks.Perkalian suatu
matriks (A) dengan matriks identitas:

Contoh:

1. Jika diketahui matriks dan , tentukan dan .

Solusi:
3.2. Sifat Perkalian Matriks
Jika adalah matriks ukuran , matriks dan mempunyai ukuran yang
memungkinkan untuk operasi penjumlahan dan perkalian maka:

a. Asosiatif
b. Distributif kiri
c. Distributif kanan
d. r = scalar
e. Asosiatif

3.3. Aplikasi Perkalian Matriks

1. Menghitung Jumlah Baris Elemen Matriks.


Perkalian matriks baris berelemen 1 dengan suatu matriks.

Perkalian matriks baris 1 dengan matriks A menghasilkan jumlah total baris matriks
A

2. Menghitung Jumlah Kolom Elemen Matriks.


Perkalian suatu matriks dengan matriks kolom berelemen .

Perkalian matriks A dengan matriks kolom 1 menghasilkan jumlah total kolom


matriks A.
3. Menghitung Perkalian Skalar (Dot/Inner Product) dua vector.
Perkalian matriks baris (vector baris) dengan matriks kolom (vektor kolom).

Perkalian matriks a dan b menghasilkan:

Merupakan jumlah perkalian elemen-elemen pada posisi yang sama dalam kedua
vektor.
4. Menghitung Perkalian Luar (Outer Product) Dua Vektor.
Perkalian matriks kolom (vektor kolom) dengan matriks baris (vektor baris).

Perkalian matriks b dan a menghasilkan:

Merupakan matriks hasil perkalian setiap pasangan elemen dari kedua matriks.

5. Menghitung Jumlah Kuadrat Elemen Matriks Baris.


Perkalian matriks baris (vektor baris) dengan transpose-nya:

Perkalian matriks A dan menghasilkan:

Merupakan jumlah kuadrat dari elemen-elemen matriks baris.


6. Menghitung Jumlah Kuadrat Elemen Matriks Kolom.
Perkalian matriks kolom (vektor kolom) dengan transpose-nya:

Perkalian matriks dan menghasilkan:

Merupakan jumlah kuadrat dari elemen-elemen matriks kolom.

7. Mendeskripsikan Sistem Persamaan Simultan.


Jika ada system persamaan simultan seperti berikut:

System persamaan simultan tersebut dapat dinyatakan:

Di mana:

4. Perkalian Langsung (Kronecker)


Perkalian langsung (direct) matriks disebut juga perkalian Kronecker matriks (). Jika
matriks ukuran dan matriks ukuran , maka perkalian langsung (direct
product atau Kronecker) AB adalah matriks ukuran yang digambarkan
sebagai matriks partisi.
Contoh:

1. Jika dan tentukan

Solusi:

2. Jika dan tentukan

Solusi:

Pembagian Matriks

Pembagian matriks biasanya dilakukan pada matriks bujur sangkar. Jika A dan B
matriks ukuran , maka pembagian matriks A dengan matriks B sebagai
berikut:

dan masing-masing adalah invers matriks A dan B.


Di mana matriks identitas

Contoh:

1. Jika dan tentukan


Solusi:

Atau

2. Jika dan tentukan

Atau

2.6 Pangkat Suatu Matriks


Jika adalah suatu matriks bujur sangkar, maka pangkat (atau power) bilangan bulat
di mana dari matriks A sebagai berikut:

Di mana

Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar yang invertible (dapat dibalik) dan
mempunyai invers, maka pangkat bilangan bulat di mana dari matriks A
sebagai berikut:

Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar dan dan bilangan bulat positif, maka
pangkat dari matriks A sebagai berikut:

Bentuk pangkat matriks sering digunakan untuk analisis-analisis fungsi nonlinier,


misalnya fungsi kuadrat. Bentuk matriks fungsi kuadrat dari n variable:
dapat ditulis sebagai berikut.

Jika vektor dan matriks maka bentuk kuadrat matriks


tersebut menjadi:
Di mana, adalah transpose dari matriks .

Matriks yang berhubungan dengan bentuk matriks kuadrat selalu merupakan


matriks simetris. Jika matriks tidak simetris atau entri , maka matriks dapat
dibentuk menjadi matriks simetris menggunakan persamaan berikut.

Untuk semua dan .

Sehingga dan matriks merupakan matriks simetris hasil


transformasi dari matriks yang tidak simetris. Jadi matriks sama dengan transpose
atau .

Contoh:

1. Jika diketahui matriks berikut


Tentukan dan buktikan:
a.
b.
c.

Solusi:

a.

b.

Jadi
c.
Jadi

2. Jika diketahui fungsi kuadrat seperti berikut.

Tentukan bentuk matriks dari fungsi .


Solusi:

3. Jika diketahui fungsi kuadrat seperti berikut.

Tentukan bentuk matriks dari fungsi .


Solusi:

Karena matriks tidak simetris, matriks ditransformasi ke matriks yang simetris.

Jadi fungsi dalam bentuk matriks simetris adalah sebagai berikut.

4. Jika diketahui fungsi kuadrat seperti berikut.

Tentukan bentuk matriks dari fungsi .


Solusi:

Karena matriks tidak simetris, matriks ditransformasi ke matriks yang simetris.


Jadi, fungsi dalam bentuk matriks simetris adalah sebagai berikut.

2.7 Operasi Baris Elementer

Operasi baris elementer (OBE) adalah menukar suatu baris matriks dengan baris
matriks yang lainnya atau mengalikan suatu baris dengan bilangan (scalar) di mana
kemudian hasilnya ditambahkan ke baris lainnya pada matriks.

Notasi OBE:

= menukar baris ke- dengan baris ke-

= mengalikan baris ke- dengan

= ganti baris ke- dengan baru yang merupakan baris ke- ditambah baris ke-
yang dikalikan dengan .

Operasi baris elementer digunakan pada operasi eleminasi Gauss atau eliminasi Gauss
Jordan.

Contoh:

1. Jika diketahui matriks tentukan hasil OBE untuk secara

berturut-turut,
Solusi:

2. Jika diketahui matriks tentukan hasil OBE untuk

secara berturut-turut,
Solusi:

Anda mungkin juga menyukai