Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,saya ucapkan puja
dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,hidayah dan inayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalahini saya susun untuk menyelesaikan
tugas mata pelajaran matimatika dengan judulmakalah “Matriks”.Sistematika makalah ini
dimulai dari pengantar yang merupakanapersepsi atas materi yang telah dan akan dibahas dalam
bab tersebut yang dirangkaidengan peta konsep. Selanjutnya, pembaca akan masuk pada inti
pembahasan dandiakhiri dengan penutup berupa kesimpulan dan saranSaya juga berterima kasih
atas dukungan dosen dan teman, sehingga makalahini dapat saya buat berdasarkan pembelajaran
yang sudah saya lewati. Semogamakalah ini dapat disimpan dengan baik, agar dapat terus
dipelajari, dan dapatmemberikan wawasan baru bagi yang membacanya.Terlepas dari semua itu,
saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuranganbaik dari segi susunan kalimat maupun
bahasanya.Oleh karena itu, sayamengharapkan kritik dan saran atau penilaian tentang makalah
ini.Terima Kasih
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………….ii
DAFTAR ISI ………………………………………iii
PEMBAHASAN MATRIKS
A.    Pengertian Matriks……………………… 3
B.     Tranpose matriks dan contoh……………………4
C.     Kesamaan 2 matriks dan contoh
D.     Oprasi
 Penjumlahan dan Pengurangan Matriks…...8
 Perkalian matriks dengan matriks
 Dua buah matriks saling invera dan contoh
 Determinasi dan invers pada matriks ordo 2*2
 Determinasi matriks ordo 3*3
BAB II  : SIMPULAN…………………………..15
DAFTAR PUSTAKA……………………………16
A.  Pengertian Matriks
Matriks adalah susunan kumpulan bilangan yang di atur dalam baris dan kolom
berbentuk persegi panjang. Matrik di cirikan dengan elemen-elemen penyusun yang diapit oleh
tanda kurung siku [ ] atau tanda kurung biasa ( ).
Ukuran sebuah matrik dinyatakan dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris dan kolom
dalam matriks tersebut. Ordo merupakan karakteristik suatu matriks yang menjadi patokan dalam
oprasi-oprasi antar matriks. Matriks pada umumnya di simbolkan seperti berikut ini :

Keterangan :
A             = nama matrik
m             = banyak baris
n              = banyak kolom
m x n       = ordo matriks
Amxn      =artinya elemen matrik baris ke-m kolom ke-n.

Contoh 1
Tentukan baris dan kolom ?
Jawaban :
2 adalah elemen baris ke-1 kolom ke-1
4 adalah elemen baris ke-2 kolom ke-7 adalah elemen baris ke-3 kolom ke-2

B. Pengertian Transpose Matriks

Transpose matriks merupakan salah satu jenis matriks yang dikenal dalam ilmu matematika.
Transpose matriks adalah matriks yang didapatkan dengan melakukan pertukaran elemen baris
menjadi kolom dan elemen kolom menjadi baris dari matriks asalnya. Matriks transpose untuk 
matriks A biasanya dinotasikan dengan AT.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar dan contoh transpose matriks berikut ini.

 Contoh 1:

Matriks A 

contoh 1 Matriks

Matriks transpose dari A adalah AT 

contoh 1 Matriks

 Contoh 2:

Diketahui matriks B 
Contoh 2 Matriks

Kalian bisa melihat bahwa Matriks B memiliki:

 elemen baris pertama: 4 dan 3


 elemen baris kedua: 6 dan 1
 elemen kolom pertama: 4 dan 6
 elemen kolom kedua: 3 dan 1

Maka, untuk menentukan matriks transpose B, elemen baris kita jadikan elemen kolom
dan elemen kolom dijadikan elemen baris, yaitu:

 elemen baris pertama: 4 dan 6


 elemen baris kedua: 3 dan 1
 elemen kolom pertama: 4 dan 3
 elemen kolom kedua: 3 dan 1

Jadi, matriks transpose dari  B adalah BT 

Contoh 2 hasil transpose

C.  Kesamaan Dua Matriks


      Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A=B), jika dan hanya jika kedua
matriks itu mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen yang seletaknya sama. Karena
menggunakan “jika dan hanya jika” maka pengertian ini berlaku menurut dua arah,
yaitu:
a.  Jika A=B maka haruslah ordo kedua matriks itu sama, dan elemen-elemen yang seletak
sama.
b. Jika dua buah matriks mempunyai ordo yang sma, elemen-elemen yang seletak juga
sama maka A=B.
Contoh 11a

Contoh 11b

Pada penjumlahan belaku sifat- sifat :

1.      Komutatif, A+B = B+A


2.      Asosiatif, ( A+B)+C = A+(B+C)
3.      Sifat lawan, A+(-A) = 0
4.      Identitas penjumlahan, A+0 = A
OPERASI MATRIKS
  
1.PERJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS DAN CONTONYA

  Penjumlahan Matriks

Penjumlahan pada matriks ini memiliki syarat dan harus dipenuhi supaya dua buah matriks bisa
dijumlahkan. Syarat dua atau lebih matriks bisa dijumlahkan apabila memiliki nilai ordo yang
sama. Artinya harus memiliki jumlah baris dan kolom yang sama.

Matriks dengan jumlah baris 3 dan kolom 4 hanya bisa dijumlahkan dengan matriks yang
memiliki jumlah baris 3 dan kolom 4. Artinya matriks dengan jumlah baris 3 dan kolom 4 tidak
bisa dijumlahkan dengan matriks yang memiliki jumlah baris 4 dan kolom 3.

Kesimpulannya bahwa jumlah baris dan juga kolom antar dua matriks yang akan dijumlahkan
harus sama. Supaya lebih mudah dalam memahaminya, perhatikan penjumlahan dua matriks
berordo 2×2 berikut ini:

penjumlahan dua matriks

Berikut contoh soal penjumlahan matriks:

contoh soal penjumlahan matriks

Tentukan penjumlahan matriks A dan matriks B

Jawabannya:
penjumlahan matriks A dan matriks B

 Pengurangan Matriks

Syarat supaya bisa mengurangkan elemen-elemen antar matriks yaitu harus memiliki nilai ordo
yang sama. Cara melakukan operasi pengurangan matriks bisa dilihat seperti cara di bawah ini:

A- B = A + (-B)

Cara untuk melakukan operasi pengurangan pada dua matriks tidak jauh berbeda dengan
penjumlahan. Supaya lebih jelas, simak contoh pengurangan matriks di bawah ini.

Misalnya

contoh soal pengurangan matriks

Tentukan: A – B

Jawab :
2.PERKALAIAN MATRIKS DENGAN MATRIKS

Perkalian matriks adalah nilai pada matriks yang bisa dihasilkan dengan cara dikalikan-nya tiap baris
dengan setiap kolom yang memiliki jumlah baris yang sama. Setiap anggota matriks ini nantinya akan
dikalikan dengan anggota elemen matriks lainnya.

Contoh soal perkalian

Tentukan hasil perkalian matriks bilangan A dan B di bawah ini.

[PEMBAHASAANNYA

3.DUA BUAH MATRIKS SALING INVERS DAN CONTOHNYA

Diketahui 3 buah matriks yaitu:


Manakah pasangan matriks yang saling invers?

Pembahasan:

Ingat bahwa dua matriks P dan Q akan saling invers jika memenuhi PQ = I dan QP = I, atau
PQ=QP=I, di mana I adalah mariks identitas. Jadi, untuk menemukan pasangan matriks yang
saling invers, kita perlu mencari kombinasi perkalian antara tiga matriks tersebut, yakni
perkalian antara AB, AC atau CA, dan BC.

BC.

Karena hasil kali AB bukan matriks identitas, maka A dan B tidak saling invers. Dalam hal ini,
kita tidak perlu lagi mencari hasil kali BA, karena salah satu syarat sudah tidak terpenuhi.

Selanjutnya,

Karena AC = BC = I, maka matriks A dan matriks C adalah saling invers.

Berikutnya,

Karena hasil kali BC bukan matriks identitas, maka B dan C tidak saling invers.

Dari hasil di atas, dapat kita simpulkan bahwa pasangan matriks yang saling invers adalah
matriks A dan C.

4.DETERMINASI DAN INVERS PADA MATRIKS ORDO2*2


Determinan Matriks Ordo 2x2. adalah matriks berordo 2x2. Elemen a dan d terletak pada diagonal
utama, sedangkan elemen b dan c terletak pada diagonal kedua. Determinan matriks A dapat diperoleh
dengan mengurangkan hasil kali elemen-elemen diagonal utama dengan hasil kali elemen-elemen
diagonal kedua.

5.DETERMINASI MATRIKS ORDO 3*3

Diketahui sebuah matriks A sebagai berikut:


A= 
121
  332  
213

Nilai determinan dari matriks A diatas adalah :


A. -6
B. -12
C. 2
D. 10

Pembahasan
det(A) =  
121
  332  
213
12
33  
21

det(A) = (1.3.3) + (2.2.2) + (1.3.1) - (2.3.1) - (1.2.1) - (3.3.2)


det(A) = 9 + 8 + 3 - 6 - 2 - 18
det(A) = 20 - 26
det(A) = -6

Jawab : A

Anda mungkin juga menyukai