Penjumlahan matriks hanya dapat dilakukan terhadap matriks-matriks yang mempunyai ukuran
(orde) yang sama. Jika A=(aij) dan B=(bij) adalah matriks-matriks berukuran sama, maka A+B
adalah suatu matriks C=(cij) dimana (cij) = (aij)+(bij) atau [A]+[B] = [C] mempunyai ukuran
yang sama dan elemennya (cij) = (aij) + (bij)
Contoh:
A+C tidak terdefinisi (tidak dapat dicari hasilnya) karena matriks A dan matriks B mempunyai
ukuran yang berbeda
Pengurangan Matriks
Sama seperti pada penjumlahan matriks, pengurangan matriks hanya dapat dilakukan pada
matriks-matriks yang mempunyai ukuran yang sama. Jika ukurannya berbeda maka matriks hasil
tidak terdefinisikan.
Contoh:
Jika k adalah suatu bilangan skalar dan A=(aij) maka matriks kA(kaij) yaitu suatu matriks kA
yang diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks A dengan k. Mengalikan matriks
dengan skalar dapat dituliskan di depan atau dibelakang matriks. Misalnya [C]=k[A]=[A]k dan (cij
) = (kaij )
Pada perkalian matriks dengan skalar berlaku hukum distributif dimana k(A+B)=kA+kB
Contoh:
Perkalian Matriks dengan Matriks
Contoh
8.
9. atau
10.
11. Ordo suatu matriks adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya baris (m) dan
banyaknya kolom (n).
15.
16.Matriks Transpose (At)
17. Matriks transpose adalah matriks yang mengalami pertukaran elemen dari baris menjadi
kolom dan sebaliknya. Contoh:
18.
23. Contoh:
24. Tentukan nilai 2x-y+5z!
25. Jawab:
26. maka
27. maka
28. maka
29.
30.
31.
32.Penjumlahan matriks
33. 2 matriks bisa dijumlahkan jika ordonya sama dan penjumlahan dilakukan dengan cara
menjumlahkan elemen yang seletak.
34. Contoh:
Pengurangan matriks
2 matriks bisa dikurangkan jika ordonya sama dan pengurangan dilakukan dengan cara
mengurangkan dari elemen yang seletak.
Contoh:
PENJUMLAHAN MATRIKS
2. PENGURANGAN MATRIKS
Jika k adalah suatu bilangan skalar dan A=(aij ) maka matriks kA=(kaij )yaitu
suatu matriks kA yang diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks
A dengan k. Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di epan atau
dibelakang matriks. Misalnya [C]=k[A]=[A]k dan (cij ) = (kaij )
Misalkan diberikan matriks A berordo 2x2 dan B berordo 2x2 sebagai berikut:
Jawab:
Contoh 2
Tentukan: S+T
Jawab:
Contoh 3
Diberikan matrik berordo 3x3, misalkan matriks P dan matriks Q sebagai berikut:
Jawab:
Contoh 4
Jawab:
Pengurangan Matriks
Contoh 1
Diberikan matrik berordo 2x2, misalkan matriks P dan matriks Q sebagai berikut:
Tentukan: P - Q
Jawab:
Contoh 2:
Misalkan diberikan matriks A berordo 3x3 dan B berordo 3x3 sebagai berikut:
Tentukan: A - B
Jawab:
Contoh 3
Tentukan: J - K
Jawab:
Contoh 4
Tentukan: S - T
Jawab:
Penjumlahan Matriks
Contoh 1
Misalkan diberikan matriks A berordo 2x2 dan B berordo 2x2 sebagai berikut:
Jawab:
Contoh 2
Tentukan: S+T
Jawab:
Contoh 3
Diberikan matrik berordo 3x3, misalkan matriks P dan matriks Q sebagai berikut:
Contoh 4
Jawab:
Pengurangan Matriks
Contoh 1
Diberikan matrik berordo 2x2, misalkan matriks P dan matriks Q sebagai berikut:
Tentukan: P - Q
Jawab:
Contoh 2:
Misalkan diberikan matriks A berordo 3x3 dan B berordo 3x3 sebagai berikut:
Tentukan: A - B
Jawab:
Contoh 3
Tentukan: J - K
Jawab:
Contoh 4
Jawab:
Cara Menghitung dan Mencari Rumus Matriks ialah menggunakan sistem kolom dan baris
seperti gambar diatas karena Nilai suatu Matriks Matematika merupakan suatu eleman dan
komponen yg sudah disusun atas baris dan kolom sehingga jika anda menghitung dan mencari
Nilai Matriks dlm sebuah Soal Matematika maka anda harus susun nilai – nilai tersebut kedalam
kolom dan baris.
advertisements
Mungkin untuk dapat mempermudahkan anda dlm memahami Rumus Mencari Penjumlahan
Matriks Matematika diatas bisa anda lihat Contoh Soal Matematika Penjumlahan Matriks yg
sudah kami sertakan jawabanya sekalian.
Cara Menghitung Rumus Pengurangan Matriks
Sedangkan untuk Rumus Menghitung Pengurangan Matriks dan Rumus Mencari Pengurangan
Matriks sama saja seperti Pengurangan Matriks Matematika A oleh nilai Matriks B maka ditulis
A – B adlh penjumlahan Matriks A dg lawan dari Matriks B yaitu -B. Jika dilihat seperti itu
maka diperoleh konsep Rumus Pengurangan matriks yg sama dg Rumus Penjumlahan Matriks
dan Syarat yg terdapat didlm penjumlahan matriks berlaku jg untuk pengurangan matriks. Untuk
lebih membantu anda dlm memahami Rumus Menghitung Pengurangan Matriks Matematika
diatas maka bisa anda lihat Contoh Soal Matematika Pengurangan Matriks dibawah ini.
Contoh Soal Pengurangan dan Penjumlahan Matriks
Walaupun diatas sudah kami berikan Contoh Soal – Soal Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
Matematika, tetapi dibawah ini kami akan memberikan Contoh Soal Matriks Matematika lainnya
sehingga anda bisa lebih memahami dan mengerti akan Rumus Penjumlahan dan Pengurangan
Matriks yg sudah kami berikan penjelasanya diatas.
advertisements
Pengertian dari Rumus Menghitung Penjumlahan Matriks ialah dua matriks yg dpt dijumlahkan
ketika nilai kedua matriks matematika tersebut memiliki ordo yg sama dg nilai Matriks yg
dijumlahkan. Komponen atau Eleman Matriks hasil dari penjumlahkan diperoleh dg cara
menjumlahkan komponen atau eleman disetiap matriks yg seletak, sebagai contohnya bisa anda
lihat dua Matriks dg Ordo 2×2 dibawah ini.
Mungkin untuk dapat mempermudahkan anda dlm memahami Rumus Mencari Penjumlahan
Matriks Matematika diatas bisa anda lihat Contoh Soal Matematika Penjumlahan Matriks yg
sudah kami sertakan jawabanya sekalian.
Cara Menghitung Rumus Pengurangan Matriks
Sedangkan untuk Rumus Menghitung Pengurangan Matriks dan Rumus Mencari Pengurangan
Matriks sama saja seperti Pengurangan Matriks Matematika A oleh nilai Matriks B maka ditulis
A – B adlh penjumlahan Matriks A dg lawan dari Matriks B yaitu -B. Jika dilihat seperti itu
maka diperoleh konsep Rumus Pengurangan matriks yg sama dg Rumus Penjumlahan Matriks
dan Syarat yg terdapat didlm penjumlahan matriks berlaku jg untuk pengurangan matriks. Untuk
lebih membantu anda dlm memahami Rumus Menghitung Pengurangan Matriks Matematika
diatas maka bisa anda lihat Contoh Soal Matematika Pengurangan Matriks dibawah ini.
Contoh Soal Pengurangan dan Penjumlahan Matriks
Walaupun diatas sudah kami berikan Contoh Soal – Soal Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
Matematika, tetapi dibawah ini kami akan memberikan Contoh Soal Matriks Matematika lainnya
sehingga anda bisa lebih memahami dan mengerti akan Rumus Penjumlahan dan Pengurangan
Matriks yg sudah kami berikan penjelasanya diatas.
Penjumlahan Matrik
Bagaimana cara menjumlahkan dua atau lebih matriks? Untuk memahami penjumlahan matriks,
maka perhatikan tabel di bawah ini.
Tabel di atas menunjukkan daftar pendapatan dari tiket masuk kebun binatang pada bulan
pertama dan bulan kedua yang terbagi dalam 2 kelompok, yaitu dewasa dan anak-anak, pada hari
biasa dan hari libur. Jika data di atas disajikan dalam bentuk matriks, maka diperoleh:
Jadi kalian dapat menyelesaikan persoalan ini jauh lebih mudah dibandingkan cara biasa. Untuk
lebih jelasnya lihat animasi berikut:
B. Pengurangan Matriks
Operasi lainnya dalam operasi matriks yaitu pengurangan matriks. Bagaimana cara melakukan
pengurangan matriks? Untuk operasi pengurangan dilakukan dengan cara yang sama, bedanya
operasi yang digunakan adalah pengurangan. Coba kalian perhatikan animasi berikut ini!
Secara umum operasi pengurangan dua matriks adalah:
Operasi pengurangan juga dapat dilakukan dengan menjumlahkan matriks pertama dengan lawan
matriks kedua.
A - B = A + (-B)
-B disebut invers jumlah atau lawan matriks B. Matriks O, matriks yang semua elemen bernilai 0
adalah matriks Identitas operasi penjumlahan.
Sehingga berlaku persamaan
Berdasarkan contoh-contoh yang diberikan di atas, apakah sudah jelas cara melakukan operasi
pengurangan matriks? Kalian dapat mencari contoh-contoh pengurangan matriks lainnya sebagai
bahan latihan!
Dua matriks atau lebih dapat dijumlahkan maupun dikurangkan jika dan hanya jika matriks-
matriks tersebut mempunyai dimensi (ukuran) yang sama. Selanjutnya, jika penjumlahan atau
pengurangan matriks dilakukan dengan menjumlahkan atau mengurangkan setiap elemen yang
berkorespondensi.
[abcdef]+[ghijkl]=[a+gb+hc+id+je+kf+l] Jika dua buah matriks tidak
mempunyai dimensi yang sama, maka dua matriks tersebut tidak dapat dijumlahkan maupun
dikurangkan.
Contoh
Jika memungkinkan, jumlahkan kedua matriks di bawah ini, namun jika tidak memungkinkan,
jelaskan alasannya!
(a)⎡⎣⎢2−31 404⎤⎦⎥+⎡⎣⎢132 0−1−5⎤⎦⎥ (b) ⎡⎣⎢2−31 404⎤⎦⎥+[2−104−24]
Untuk contoh (a), kedua matriks mempunyai dimensi 3x2, sehingga operasi penjumlahan dapat
dilakukan. Selanjutnya, dengan menjumlahkan setiap elemen yang berkorespondensi, diperoleh
hasil sebagai berikut :
⎡⎣⎢2+1−3+31+2 4+00+(−1)4+(−5)⎤⎦⎥=⎡⎣⎢303 4−1−1⎤⎦⎥ Untuk contoh
(b), dimensi dari matriks pertama adalah 3x2 dan dimensi dari matriks kedua adalah 2x3. Karena
kedua matriks mempunyai dimensi yang berbeda, maka kedua matriks tersebut tidak dapat
dijumlahkan.
Contoh
Operasi pengurangan sama dengan operasi penjumlahan, hanya saja tandanya berbeda. Dalam
operasi pengurangan, kita harus berhati-hati dengan tanda negatif, karena disinilah biasanya
kesalahan terjadi.
Hitunglah hasil dari : ⎡⎣⎢2−31 −404⎤⎦⎥−⎡⎣⎢122 −5−1−5⎤⎦⎥Dengan
mengurangkan elemen-elemen yang saling berkorespondensi, diperoleh
hasil sebagai berikut :⎡⎣⎢2−1−3−21−2 −4−(−5)0−(−1)4−
(−5)⎤⎦⎥=⎡⎣⎢1−5−1 119⎤⎦⎥ Sifat Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
Misalkan matriks A, B, dan C mempunyai dimensi yang sama.
Sifat Komutatif : Seperti halnya operasi penjumlahan pada bilangan real, operasi penjumlahan
matriks bersifat komutatif. Akan tetapi, operasi pengurangan matriks tidak bersifat komutatif.
Dengan kata lain, A + B = B + A namun A – B ≠ B – A.
Sifat Asosiatif : Seperti halnya operasi penjumlahan pada bilangan real, operasi penjumlahan
matriks juga bersifat asosiatif. Akan tetapi, operasi pengurangan matriks tidak bersifat asosiatif.
Dengan kata lain, A + (B + C) = (A + B) + C namun A – (B – C) ≠ (A – B) – C
Contoh 2
Misalkan A =[25−4 2], B = [−1−230] dan C = [1221] Hitunglah :
(a) 2A + 3B
(b) -A – 3B + 2C
Untuk contoh (a), kita perlu mengalikan matriks A dengan skalar 2, mengalikan matriks B
dengan skalar 3, kemudian menjumlahkannya.
2[25−42]+3[−1−230]=[410−84]+[−3−690]=[1414] Untuk contoh (b), kita
lakukan perhitungan seperti di bawah. Jangan lupa untuk mengalikan matriks dengan skalar
terlebih dahulu, sebelum melakukan penjumlahan maupun pengurangan.
−1[25−4 2]−3[−1−230]+2[1221]=[−2−54−2]−
[−3−690]+[2442]=[−2−(−3)+2−5−(−6)+44−9+4
−2−0+2]=[35−10] Contoh 3
3 – a = 1, sehingga a = 2
-2 – b = 1, sehingga b = -3
5 – c = 1, sehingga c = 4
-1 – d = 1, so d = -2.
Contoh 4
Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah skateboards yang diproduksi oleh sebuah tim pekerja
selama 1 minggu. Tim A mempunyai 8 orang pekerja dan Tim Bmempunyai 12 orang pekerja.
Secara keseluruhan berapakah selisih antara jumlah standard skateboards dan premium
skateboards dari masing-masing tim?
Data di atas menyatakan jumlah skateboards yang diproduksi oleh masing-masing tim dalam satu
minggu. Dari pernyataan pada contoh di atas, diketahui bahwa tim A mempunyai 8 orang pekerja
dan tim B mempunyai 12 orang perkerja. Selanjutnya, dengan mengalikan setiap matriks dengan
skalar (jumlah pekerja), diperoleh jumlah skateboards yang dihasilkan oleh setiap tim dalam satu
minggu.
Untuk mencari jumlah total dari setiap tipe skateboard, kita dapat menjumlahkan matriks-matriks
tersebut.
Jadi, kedua tim memproduksi 940 standard skateboards dan 980 premium skateboards. Dengan
kata lain, jumlah premium skateboards lebih banyak daripada jumlah standard skateboards,
dengan selisih 40 buah
OPERASI MATRIKS
OPERASI MATRIKS
Dua matriks dapat dijumlahkan jika ordonya sama. Yang dijumlahkan yaitu elemen-
2. Pengurangan Matriks
Dua matriks dapat dikurangkan jika ordonya sama. Yang dikurangkan elemen-elemen yang
seletak.
Sifat-sifat Pengurangan matriks:
2. A – (B – C) = (A – B) – C (asosiatif)
Hasil perkalian skalar k dengan sebuah matriks A yang berordo m x n adalah sebuah matriks
yang berordo m x n dengan elemen-elemennya adalah hasil kali skalar k dengan setiap elemen
matriks A.
Dua matriks A dan B dapat dikalikan jika jumlah kolom matriks A (matriks kiri) sama
Ordo hasil perkalian matriks Amxn dengan Bnxp , misalnya matriks C yang akan berordo mxp
Cara mengalikan matriks A dan B yaitu dengan menjumlahkan setiap perkalian elemen pada
baris matriks A dengan elemen kolom matriks B dan hasilnya diletakkan sesuai dengan baris dan
4. Identitas : IA = AI = A
Penjumlahan
Jumlah matriks A dan B ditulis A + B adalah suatu matriks yang diperoleh dari menjumah setiap
unsur seetak dari A dan B
Hasil kali matriks A dengan skalar k, ditulis kA adalah suatu matriks yang diperoleh dari
perkalian konstanta k dengan setia unsur dari A
Pengurangan
Selisih dari matriks A dan B ditulis A - B adalah suatu matriks yang diperoleh dari pengurang
setiap unsur seletak dari A dan B.
Contoh :
Jika