“MATRIK”
OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
A. Prinsip Dasar Matrik
Matrik ialah kumpulan angka-angka atau elemen-elemen yang disusun menurut baris
dan kolom sehingga berbentuk empat persegi panjang, dimana panjang, dan lebarnya
ditunjukkan oleh banyaknya kolom dan banyaknya baris. Matrik dituliskan dalam tanda
kurung atau kurung besar. Matrik ditulis dalam bentuk huruf besar. Matrik tidak
mempunyai harga, matrik hanyalah sekumpulan data yang dituliskan dengan syarat
tertentu.
Matrik dapat digunakan untuk mencari hubungan antara variable-variabel.
Dengan matrik dapat dipecahkan nilai nilai variabelnya yang mungkin terdiri dari puluhan
persamaan yang terdiri dari puluhan variabelnya, dan harus dihitung nilai-nilai parameter
(koefisiennya) yang juba berjumlah puluhan bahkan mungkin ratusan. Sehingga
penggunaan matrik akan lebih efisien dalam penyusunan data dan lebih mudah dalam
pengambilan keputusan.
Sebuah matriks memuat tanda kurung sebagai pembatas. Tanda kurung yang
digunakan dapat berupa tanda kurung biasa ataupun tanda kurung siku. Pada umumnya,
matriks diberi nama dengan memakai huruf kapital, seperti A, B, C. Bilangan-bilangan
yang menyusun sebuah matriks dinamakan unsur atau anggota dari matriks tersebut dan
dinotasikan dengan huruf kecil berindeks yang menyatakan letak dari unsur tersebut
dalam matriks (baris dan kolom). Perhatikan kembali matriks pada uraian sebelumnya.
Misalkan matriks tersebut adalah matriks A maka
7 6 8 6
A
1 2 1 3
Pada matriks A, yang dimaksud dengan a23 adalah unsur dari matriks A yang
berada pada baris kedua dan kolom ketiga, yaitu 1. Jika Anda perhatikan, matriks A terdiri
atas 2 buah baris dan 4 buah kolom. Banyaknya baris dan kolom yang menyusun sebuah
matriks dinamakan sebagai ordo atau ukuran matriks. Sehingga matriks A disebut sebagai
matriks berordo 2 × 4.
Secara umum, matriks dengan m baris dan n kolom dapat disajikan sebagai berikut.
1 2 3 1 2 1 0 4 4
A 3 1 2 B 2 2 2 A B C 5 3 0
2 1 1 2 3 2 4 4 3
1 2 3 1 2 1 2 0 2
A 3 1 2 B 2 2 2 A B C 1 1 4
2 1 1 2 3 2 0 2 1
b. Perkalian Matrik
Perkalian Matriks dengan bilangan Real (skalar)
Contoh :
2 8 3 8 12 32
P maka 4 P 4
5 1 5 1 20 4
Sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar
a) 𝑎(𝐵 + 𝐶 ) = 𝑎𝐵 + 𝑎𝐶
b) 𝑎(𝐵 − 𝐶 ) = 𝑎𝐵 − 𝑎𝐶
c) (𝑎 + 𝑏)𝐶 = 𝑎𝐶 + 𝑏𝐶
d) (𝑎 − 𝑏)𝐶 = 𝑎𝐶 − 𝑏𝐶
e) (𝑎𝑏)𝐶 = 𝑎(𝑏𝐶)
f) (𝑎𝐵)𝑇 = 𝑎𝐵𝑇
4
1. B 6 8 7 dan C 7 B1x3C3x1 (6 4) (8 7) (7 2) 94
2
2
2. A 5 dan B 6 8 7
4
2 6 2 8 2 7 12 16 14
A3 x1 A1x3 5 6 5 8 5 7 30 40 35
4 6 4 8 4 7 24 32 28
C. Jenis-jenis matriks
Berdasarkan ordonya:
1. Matriks bujursangkar/persegi
matriks berordo n x n atau banyaknya baris = kolom (disebut juga matriks berordo n
contoh:
2. Matriks baris
matriks berordo 1 x n atau hanya memiliki satu baris. contoh:
3. Matriks kolom
matriks yang hanya memiliki satu kolom contoh:
4. Matriks tegak
matriks berordo m x n dengan m > n contoh:
5. Matriks datar
matriks berordo m x n dengan m < n contoh:
2. Matriks diagonal
matriks persegi yang semua elemen di atas dan di bawahnya diagonal adalah nol dan
dinotasikan sebagai D. contoh:
3. Matriks skalar
matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama. contoh:
4. Matriks simetri
matriks persegi, yang setiap elemennya, selain elemen diagonal, adalah simetri
terhadap diagonal utama contoh:
6. Matriks identitas/satuan
matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utamanya adalah 1 dan dinotasikan
sebagai I. contoh:
D. Rotasi Matriks
Rotasi (perputaran) adalah suatu transformasi yang memindahkan suatu titik pada bangun
geometri dengan memutar titik tersebut terhadap titik pusatnya. Untuk mudahnya, bayangkan
suatu rotasi pada sebuah roda.
Forward kinematic dinyatakan dalam matriks transformasi homogen seperti pada persamaan (1),
dimana R 3x3 merupakan matriks rotasi dan 𝑃3𝑥1 merupakan matriks posisi yang menyatakan pergerakan
end effector terhadap base frame.
Langkah untuk mencari forward kinematic pertama kali adalah mencari terlebih dahulu
parameter dari tiap joint dengan aturan Denafit Hartenberg (DH). Parameter joint ini kemudian dibentuk
menjadi matriks transformasi homogen tiap joint seperti pada persamaan (2), untuk selanjutnya dibentuk
menjadi matriks transformasi pada persamaan (3) yang menyatakan hubunga antara joint.
….…….….……………(2)
Dari matriks P yang didapatkan maka dapat diketahui posisinya dengan melihat struktur
pembentuk matriks seperti pada persamaan (1).
Notasi ini mendeksripsikan parameter hubungan antara satu sendi/lengan dengan sendi/lengan
yang lain. Guna memodelkan lengan robot berjenis articulated robot, digunakan notasi
DenavitHartenberg. Notasi ini mendeskripsikan parameter hubungan antara satu sendi/lengan
dengan sendi/lengan yang lain, terdiri dari 4 parameter (ai, αi, di, θi) [Reddy, 2014]. Notasi ini
ditulis pada sistem koordinat XYZ.
Empat parameter ini digunakan pada transformasi matrik untuk menentukan hubungan antar
matrik. Matrik ini disebut dengan Denavit-Hartenberg Matrix (D-H Matrix). Kemudian, produk
dari transformasi memberikan matrik D-H [Spong 2005]:
A(i-1)i = Rot(xi, ) Trans( ,0,0) Trans(0,0, ) Rot(zi-1, )
Untuk n-degree of freedom manipulator, fungsi P adalah perkalian dari semua joint variable
P =A0n = A01 x A12 x A23 x … x A(n-1)n
Dalam model penyelesaian untuk robot yang akan dibuat dengan metode Inverse
DenavitHartenberg membutuhkan parameter i, αi, di dan ai dari rancangan lengan robot. Dari
tabel parameter tersebut diperolehmatrik nilai untuk tiap jointi-1Ti dengan menggunakan matrik
Denavit-Hartenberg [Reddy, 2014].
Dimana:
θi adalah rotasi sumbu zi terhadap pergeseran sumbu xi a
di dalah jarak dari zi -1 sampai zi
αi adalah jarak dari xi -1 sampai xi