MATRIKS
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat melakukan operasi aljabar pada matriks (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, serta invers matriks)
Peta Konsep :
Masalah 3.1
Masalah 3.1 tersebut merupakan contoh masalah nyata yang berkaitan dengan
operasi matriks yaitu penjumlahan matriks. Untuk dapat menjawabnya maka diperlukan
penyusunan model matematika dari permasalahan tersebut!
Contoh matriks :
Tentukan
a. ordo/ukuran matriks tersebut
b. elemen pada baris ke 1 kolom ke 3 ( )
c. elemen pada baris ke 3 kolom ke 2 ( )
d.
e.
f.
g.
h.
Dua matriks dikatakan sama jika kedua matriks tersebut memiliki ordo yang
sama serta memiliki elemen-elemen seletak yang bernilai sama.
Ilustrasi 1:
Dan
Ilustrasi 2:
Dan
Tentukan nilai dan yang memenuhi agar kedua matriks berikut sama !
Jawab :
Kedua matriks tersebut telah memiliki ordo yang sama yaitu sehingga
TUGAS 3.2
1) Misal
Jika
2) Jika
Maka nilai
3) Jika
Maka supaya
Contoh 3.2 :
Jika
Maka
Jawab :
TUGAS 3.3
1) Jika
Tentukan matriks C lalu tentukan elemen !
2) Misal
3) Jika
5) Jika
Contoh 3.2 :
Jika
Jawab :
Dan
TUGAS 3.4
1) Jika
Nilai
2) Misal .
Jika
Berdasarkan hasil pada poin soal 1 s.d 12, kesimpulan apa yang kalian dapat ?
Berdasarkan hasil pada poin soal 13 s.d 16, kesimpulan apa yang kalian dapat ?
Contoh 3.3 :
Sehingga,
;
;
;
TUGAS 3.6
maka tentukan :
a) Ordo matriks C
b) Elemen
1. Matriks Baris
Matriks Baris adalah matriks yang hanya terdiri dari satu baris.
Contoh 1:
𝐴 = (5 −3 1)
2. Matriks Kolom
Matriks Kolom adalah matriks yang hanya terdiri dari satu kolom.
Contoh 2:
2
𝐵 = (−1)
4
3. Matriks Persegi
Matriks Persegi adalah matriks yang memiliki banyak baris sama dengan
banyak kolom.
Contoh 3:
1 0
𝐶=( )
2 7
−2 3 4
𝐷 = ( 1 0 −5)
2 7 5
7. Matriks Skalar
Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang elemen-elemen pada diagonal
utamanya bernilai sama.
Contoh 7:
5 0 0
𝐻 = (0 5 0)
0 0 5
3. Jika satu baris atau kolom dari suatu determinan mempunya faktor 𝑘, maka 𝑘 dapat
dikeluarkan menjadi pengali di depan.
Contoh 11:
2 −1 2 −1
Buktikan bahwa | | = 3| |
3 6 1 2
Bukti :
2 −1
| | = 2.6 − (−1). 3 = 12 + 3 = 15
3 6
2 −1
3| | = 3(2.2 − (−1). 1) = 3(4 + 1) = 3.5 = 15
1 2
4. Nilai determinan suatu matriks sama dengan nol jika dua baris/kolom saling
berkelipatan.
Contoh 12:
1 2
Diberikan matriks 𝐴 = ( ). Kita ketahui bahwa baris kedua merupakan 4
4 8
kali baris pertama dan nilai 𝑑𝑒𝑡. 𝐴 = 1.8 − 2.4 = 8 − 8 = 0
5. Nilai determinan matriks segitiga atas, matriks segitiga bawah, dan matriks diagonal
dapat ditentukan dari hasil perkalian elemen-elemen pada diagonal utama.
Contoh 13:
1 0
Diberikan matriks 𝐴 = ( ), maka 𝑑𝑒𝑡. 𝐴 = 1.8 = 8
4 8
6. Harga determinan tidak berubah jika baris ke-i ditambah dengan k kali baris ke-j.
Contoh 14:
1 3 1 3
Diberikan matriks 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ). Dapat kita lihat bahwa baris
2 5 4 11
ke-2 matriks B diperoleh dari baris ke-2 matriks A yang ditambah dengan dua
kali baris pertama matriks A.
Dapat kita cari nilai masing-masing determinan dari A dan B
𝑑𝑒𝑡. 𝐴 = 1.5 − 3.2 = 5 − 6 = −1
𝑑𝑒𝑡. 𝐵 = 1(11) − 3.4 = 11 − 12 = −1
Terbukti bahwa 𝑑𝑒𝑡. 𝐴 = 𝑑𝑒𝑡. 𝐵 = −1
𝑎
𝑏 1
Jika 𝐴 = ( ) maka 𝐴−1 = 𝑑𝑒𝑡.𝐴 . 𝐴𝑑𝑗 𝐴 =
𝑐
𝑑
1 𝑑 −𝑏
( )
Adapun matriks singular (matriks yang determinannya 𝑎nol) tidak memiliki invers.
𝑑𝑒𝑡.𝐴 −𝑐
Contoh 16:
4 −7
Jika 𝐴 = ( ), tentukan 𝐴−1 !
1 −2
Jawab :
𝑑𝑒𝑡. 𝐴 = 4(−2) − 1(−7) = −8 + 7 = −1
−2 7
Dan 𝐴𝑑𝑗 𝐴 = ( )
−1 4
Sehingga,
1
𝐴−1 = 𝐴𝑑𝑗. 𝐴
𝑑𝑒𝑡. 𝐴
1 −2 7 −2 7 2 −7
𝐴−1 = ( ) = −1 ( )=( )
−1 −1 4 −1 4 1 −4
2 −7
Jadi, invers dari A adalah 𝐴−1 = ( )
1 −4
TUGAS 3.7
25 100
1. Jika 𝐴 = ( ) maka 𝑑𝑒𝑡. 𝐴 = ⋯.
32 128
5 2
2. Jika 𝐴 = ( ) maka determinan 𝐴2 = ⋯.
4 3
27 16 1 2
3. Nilai dari | |+| | adalah….
81 48 3 4
3 5 2 1
4. Diberikan 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ). Jika 𝑑𝑒𝑡. 𝐴 = 𝑑𝑒𝑡. 𝐵 maka nilai 𝑥 = ⋯.
4 6 4 𝑥
2 −3 1 6
5. Jika 𝐴 = ( ) dan 𝐴 = ( ) maka determinan AB sama dengan….
1 2 −3 −2
7 6
6. Jika 𝐴 = ( ) maka 𝐴−1 = ⋯.
4 3
4 8
7. Buktikan bahwa matriks 𝐴 = ( ) tidak memiliki invers !
5 10
3 −5 2 5
8. Diberikan 𝑃 = ( ) dan 𝑄 = ( ). Tunjukkan bahwa matriks A dan B
−1 2 1 3
saling invers !
9 7 𝑥 − 1 𝑥 − 12
9. Diketahui matriks 𝑃 = ( ) dan 𝑄 = ( ) saling invers. Tentukan
5 4 −𝑥 𝑥+4
nilai 𝑥 yang memenuhi !
6 3
10. Jika 𝐴 = ( ), tentukan |𝐴−1 | !
5 4
Jawab :
1 2 3 1 2
|𝑃| = |4 5 6| 4 5
7 8 9 7 8
Selain dengan aturan Sarrus tersebut, kita juga dapat menentukan nilai
determinan matriks ordo 3x3 dengan cara lain yaitu ekspansi baris/kolom. Perhatikan
ilustrasi berikut !
𝑎 𝑏 𝑐
Misal diberikan matriks 𝐴 = ( 𝑑 𝑒 𝑓) maka determinan matriks A adalah
𝑔 ℎ 𝑖
1. Ekspansi baris pertama
𝑎 𝑏 𝑐
𝑒 𝑓 𝑑 𝑓 𝑑 𝑒
|𝐴| = |𝑑 𝑒 𝑓 | = 𝑎 | |−𝑏| |+𝑐| |
ℎ 𝑖 𝑔 𝑖 𝑔 ℎ
𝑔 ℎ 𝑖
1. Minor Matriks
Minor matriks adalah determinan matriks bagian dari matriks yang diperoleh
dengan cara menghilangkan elemen pada baris tertentu dan elemen pada kolom
tertentu.
3 −5 0
Misalkan diberikan matriks 𝑃 = ( 2 −3 1)
−1 2 2
3 −5 0
2 −3
𝑃 = ( 2 −3 1) maka 𝑀13 = | | = 2(2) − (−1)(−3) =
−1 2
−1 2 2
4−3=1
3 −5 0
−5 0
𝑃 = ( 2 −3 1) maka 𝑀21 = | | = −5(2) − 2.0 = −10 −
2 2
−1 2 2
0 = −10
3 −5 0
3 0
𝑃 = ( 2 −3 1) maka 𝑀22 = | | = 3(2) − (−1).0 = 6 −
−1 2
−1 2 2
0=6
3 −5 0
3 −5
𝑃 = ( 2 −3 1) maka 𝑀23 = | | = 3(2) − (−1)(−5) =
−1 2
−1 2 2
6−5=1
3 −5 0
−5 0
𝑃 = ( 2 −3 1) maka 𝑀31 = | | = −5(1) − (−3)(0) =
−3 1
−1 2 2
−5 − 0 = −5
3 −5 0
3 0
𝑃 = ( 2 −3 1) maka 𝑀32 = | | = 3(1) − (2)(0) = 3 − 0 =
2 1
−1 2 2
3
3 −5 0
3 −5
𝑃 = ( 2 −3 1) maka 𝑀33 = | | = 3(−3) − (2)(−5) =
2 −3
−1 2 2
−9 + 10 = 1
2. Kofaktor Matriks
Kofaktor dari suatu matriks adalah suatu keadaan dari elemen-elemen matriks
yang telah diminor matrikan yang menyatakan bahwa "apakah elemen bernilai
positif atau negatif pada suatu letak tertentu apabila dikofaktorkan".
Untuk menentukan kofaktor matriks harus dicari dengan rumus berikut ini :
Keterangan :
−8 5 1
Maka Kofaktor dari matriks 𝑀𝑃 = (−10 6 1) adalah
−5 3 1
Adjoin merupakan hasil transpose dari kofaktor matriks. Transpose itu adalah
mengubah baris menjadi kolom atau sebaliknya. Maka adjoin matriks adalah
mengubah baris menjadi kolom atau sebaliknya dari kofaktor matriks.
−8 −5 1
Maka transpose dari matriks 𝐾𝑃 = ( 10 6 −1) adalah
−5 −3 1
−8 10 −5
𝐴𝑑𝑗𝑜𝑖𝑛 𝑃 = (−5 6 −3)
1 −1 1
4. Determinan Matriks
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa determinan matriks 3x3 dapat
ditentukan dengan aturan Sarrus maupun ekspansi baris/kolom
3 −5 0 3 −5 0 3 −5
Maka 𝑑𝑒𝑡. 𝑃 = | 2 −3 1| = | 2 −3 1| 2 −3
−1 2 2 −1 2 2 −1 2
5. Invers Matriks
3 −5 0
Invers dari matriks 𝑃 = ( 2 −3 1) adalah
−1 2 2
1
𝑃−1 = × 𝐴𝑑𝑗𝑜𝑖𝑛 𝑃
𝑑𝑒𝑡. 𝑃
Contoh :
Tentukan nilai 𝑥 dan 𝑦 yang memenuhi sistem persamaan linear berikut !
2𝑥 − 3𝑦 = −4
Jawab :
−4 −3
𝐷𝑥 | 5 |
1 = (−4). 1 − 5(−3) = −4 + 15 = 11 = 1
𝑥= =
𝐷 2 −3 2.1 − 3(−3) 2+9 11
| |
3 1
2 −4
𝐷𝑦 |3 5 | 2.5 − 3(−4) 10 + 12 22
𝑦= = = = = =2
𝐷 2 −3
| | 2.1 − 3(−3) 2+9 11
3 1
Maka nilai 𝑥, 𝑦, dan 𝑧 dapat kita temukan dengan aturan Crammer, yaitu
𝑏1 𝑎12 𝑎13
|𝑏2 𝑎22 𝑎23 |
𝐷𝑥 𝑏 𝑎 𝑎
𝑥= = 𝑎 3 𝑎32 𝑎33
𝐷 11 12 13
𝑎
| 21 𝑎 22 𝑎 23 |
𝑎31 𝑎32 𝑎33
𝑎11 𝑏1 𝑎13
|𝑎21 𝑏2 𝑎23 |
𝐷𝑦 𝑎 𝑏 𝑎
𝑦= = 𝑎 31 𝑎 3 𝑎33
𝐷 11 12 13
𝑎
| 21 𝑎 22 𝑎 23 |
𝑎31 𝑎32 𝑎33
𝑎11 𝑎12 𝑏1
|𝑎21 𝑎22 𝑏2 |
𝐷𝑧 𝑎 𝑎 𝑏
𝑧= = 𝑎 31 𝑎 32 𝑎 3
𝐷 11 12 13
𝑎
| 21 𝑎 22 𝑎 23 |
𝑎31 𝑎32 𝑎33
PERSAMAAN MATRIKS
𝐼. 𝑋 = 𝐴−1 . 𝐵
𝑋 = 𝐴−1 . 𝐵
Kemudian jika diberikan persamaan 𝑋. 𝐴 = 𝐵 maka
𝑋. 𝐴 = 𝐵
𝑋. 𝐴. 𝐴−1 = 𝐵. 𝐴−1
𝑋. 𝐼 = 𝐵. 𝐴−1
𝑋 = 𝐵. 𝐴−1
Contoh :
2 3 6
Tentukan 𝑋 agar ( )𝑋 = ( )
3 5 4
Jawab :
Persamaan tersebut berbentuk 𝐴. 𝑋 = 𝐵 sehingga 𝑋 = 𝐴−1 . 𝐵
𝑋 = 𝐴−1 . 𝐵
2 3 −1 6
𝑋=( ) .( )
3 5 4
1 5 −3 6
𝑋= ( )( )
2.5 − 3.3 −3 2 4
LATIHAN SOAL
5 −3 7 3
1. Jika 𝐴 = ( ),𝐵 = ( ) maka 𝐴𝐵 𝑡 = ⋯.
1 0 −2 4
4 5 7 1 6 8
2. Jika 𝐶 = (2 1 0) (9 0 7) maka 𝑐32 = ⋯.
6 8 3 2 1 5
1 2 𝑐 𝑎 8𝑎 4 𝑎 −6
4. Nilai b yang memenuhi persamaan ( )( )=( )−( )
−2 3 3𝑐 2𝑎 16𝑏 9𝑐 2𝑏 5𝑐
adalah….
4 5 4 𝑥
5. Misal 𝐴 = ( );𝐵 = ( ); I adalah matriks identitas dan AB=I, maka 𝑥 = ⋯.
3 4 𝑦 4
3 2 1 0
6. Jika 𝐴 = ( ) dan 𝐼 = ( ) maka 𝐴𝐼 − 2𝐴 = ⋯.
1 0 0 1
1 3
7. Misal 𝐴 = ( ) dan I adalah matriks identitas dan O adalah matriks nol. Supaya
1 3
𝐴2 − 𝑎𝐴 + 𝑏𝐼 = 𝑂 maka nilai 𝑎 yang memenuhi adalah….
2 3 −4 −6
8. Misal 𝐴 = ( ),𝐵 = ( ). Jika 2𝐴 = −𝐵 maka 𝑥 = ⋯.
−3 1 6 𝑥
𝑥+1 2 𝑥 3 3 5
9. Diketahui ( )+( )=( ). Nilai 𝑥 dan 𝑦 yang memenuhi
3 5 2 𝑦+2 5 4
persamaan di atas adalah….
6 −2 1
10. Jika perkalian matriks (1 𝑥 ) ( ) ( ) menghasilkan matriks nol, maka nilai
−3 1 𝑥
𝑥 yang memenuhi adalah….
4 0 0
11. Jika determinan 𝐴 = (3 5 8) ditentukan dengan ekspansi baris pertama, maka
4 6 7
determinan A=….
3 5 2 1
13. Misal 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ). Jika det 𝐴 = det 𝐵, maka 𝑥 = ⋯.
4 6 4 𝑥
2 −3 1 6
14. Jika 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ) maka determinan AB sama dengan….
1 2 −3 −2
3 1 2
15. Jika matriks 𝐴 = (0 𝑥 −1) adalah matriks singular, maka nilai 𝑥 yang
0 𝑥2 −4
memenuhi adalah….
𝑥2 𝑥 1
16. Jika 𝛼 dan 𝛽 adalah akar-akar dari persamaan | 4 2 1| = 0 maka nilai dari
0 −3 1
5(𝛼 + 𝛽) = ⋯.
1 2 𝑎 −2
19. Jika 𝐴 = ( ) dan 𝐴−1 = ( ) maka nilai 𝑎 + 𝑏 = ⋯.
3 7 −3 𝑏
4 3 𝑥 2
20. Jika ( ) ( ) = ( ) maka 𝑥 + 𝑦 = ⋯.
1 1 𝑦 5
3 5 2 3
21. Diketahui 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ). Jika AX=B, maka X=….
1 2 1 −1
1 2 −2 5
22. Supaya persamaan ( )𝑋 = ( ) benar, maka X=….
3 5 −4 13
3 5 1 4
23. Matriks X agar 𝑋 ( )=( ) adalah….
4 7 2 5
1 −2 3
24. Diketahui 𝑃 = (−4 0 0) dan M adalah matriks minor dari P serta 𝑚𝑖𝑗 adalah
3 5 2
elemen matriks M, maka 𝑚23 dan 𝑚32 masing-masing adalah…..
Daftar Pustaka
https://matematikaakuntansi.blogspot.com/2017/12/5-langkah-menentukan-
invers-matriks-ordo-3x3.html, diakses pada 3 September 2019 pukul 07.30
WIB.
https://www.materimatematika.com/2017/10/invers-perkalian-matriks-ordo-
3-x-3.html, diakses pada 31 Agustus 2020 pukul 15.30 WIB.
Simangunsong, Wilson, 2016, PKS Matematika Wajib Kelas XI SMA/MA,
Jakarta, Gematama