| | | |
[ ][ ] [ ] [ ]
dan sebaliknya,
[ ][ ] [ ] [ ]
Perkalian kedua matriks dengan urutan yang berbeda diatas menghasilkan matriks identitas,
yaitu AB = BA= I. Sehingga, dikatakan A dan B saling invers atau A disebut invers dari B
atau B adalah invers dari A. Invers dari A dilambangkan dengan dan dirumuskan
Jika diketahui sebuah matriks P yang memiliki invers sehingga maka tidak
ada matriks lain, misalkan Q, yang memenuhi PQ = I. Dengan kata lain, invers suatu
matriks adalah tunggal. Selain itu, sifat berikut berlaku pada invers matriks.
2. Matriks ordo 3x3
Determinan matriks Ordo 3x3
Ada berapa cara untuk menghitung nilai determinan matriks persegi berordo 3x3, yang
akan kita pelajari adalah dengan menggunakan metode Sarrus.
| | | |
atau , didefinsikan sebagai determinan submatriks setelah baris ke-i dan kolom ke-j
pada matriks A dihilangkan.
Jadi, minor | | | |
Jadi, minor | | | |
Jadi, minor | | | |
Jadi, minor | | | |
Jadi, minor | | | |
Dan seterusnya.
Jika minor atau | | menyatakan minor ke –ij dari matriks A, maka kofaktor ke-
ij dari matriks A, dinyatakan dengan didefinisikan sebagai berikut.
| |
Invers Matriks Berordo 3x3
Invers matriks berordo 3x3 didefinisikan sebagai berikut.
| |
, dengan syarat | |
Dengan cara yang sama, diketaui persamaan matriks PA = B dengan matriks tak
singular, maka matriks P dapat ditentukan dengan mengalikan kedua ruas dari
sebelah kanana dengan
[ ][ ] [ ]
Aturan Cramer
Selain menggunakan perkalian matriks seperti pada pembahasan sebelumnya,
penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dapat dicari dengan
menggunkan determinan atau sering disebut sebagai aturan cramer. Misalkan
diketahui sistem persamaan linear dua variabel sebagai berikut:
[ ] [ ] [ ]
Sehingga,
[ ][ ] [ ]
( )
| |
Aturan Cramer
Selain menggunakan perkalian matriks seperti diatas, penyelesaian sistem
persamaan linear tiga variabel dapat ditentukan dengan aturan Cramer sebagai
berikut:
Misalkan diketahui persamaan :
| | | | | |
Maka,
| | | | | |