Gambar 4.3
Gambar 4.2
Sebagai contoh sederhana, jika diketahui sistem
persamaan linear
Jumlah baris dan jumlah kolom dalam suatu matriks secara
bersama-sama membentuk dimensi suatu matriks. Karena matriks A
pada gambar di slide sebelumnya berisi m baris dan n kolom, maka
matriks tersebut dikatakan mempunyai dimensi m×n (baca m kali n)
Dua matriks dapat ditambahkan jika dan hanya jika keduanya mempunyai
kesamaan dimensi. Jika dimensinya telah sama, maka kedua matriks ini
dikatakan telah memenuhi syarat untuk dijumlahkan.
Ketiga vektor ini jelas bebas secara linear, dan garisnya terletak pada ketiga
sumbu dalam ruang-3.
contoh
[1 2 2] dapat dianggap sebagai kombinasi
linear e1 + 2e2 + 2e3. Secara ilmu ukur, kita
dapat menambah vektor e1 + 2e2 dalam
gambar dengan cara jajaran genjang. Untuk
mendapatkan vektor dengan titik (1 , 2 , 0)
dalam bidang x1 x2 dan kemudian
tambahkan hasil akhir dengan 2e3 melalui
jajaran genjang yang dibentuk dalam
bidang vertikal yang berwarna gelap untuk
memperoleh hasil terakhir pada titik (1,2,2).
Sifat terakhir dikenal sebagai ketidaksamaan segitiga (triangular inequality),
karena ketiga titik u,v dan w akan membentuk suatu segitiga.
Fungsi Euclidean:
Hasil fungsi Euclidean akan sama dengan hasil dari dalil Phytagoras. Fungsi jarak
Euclidean dapat juga dinyatakan dalam bentuk akar kuadrat dari hasil perkalian dua
bilangan konstan dari dua vektor.
D. Hukum Komutatif, Asosiatif, Dan Distributif
Hukum komutatif penjumlahan
A+B=B+A
Matriks nol adalah matriks Sebagai pemeran bilangan nol, matriks nol
yang seluruh elemennya mengikuti aturan operasi penjumlahan dan
berupa bilangan nol. perkalian (dengan syarat persesuaian) berikut ini
Berbeda dengan I, matriks
nol tidak harus memiliki
jumlah baris dan kolom yang
sama. Contoh :
Contoh :
F. Transpose Dan Invers
Dengan kata lain, pada setiap lokasi, jumlah awalnya sama. Lebih lanjut, jika probabilitas
transisional dalam bentuk matriks adalah sebagai berikut: