Anda di halaman 1dari 29

Matrik dan

1
Transformasi Linier
2 Materi :
1. Matrik dan Operasinya
2. Determinan Matrik
3. Sistem Persamaan Linier
4. Vektor di Bidang dan di Ruang
5. Vektor Aljabar dan Ruang Vektor
6. Ruang Hasil Kali Dalam
7. Transformasi Linier
8. Nilai Eigen
3
Referensi
 Aljabar Linier & Penerapannya, Charles D Cullen
 Teories & Problem Of Linear Algebra, Scaum’s
 Outline Series
 Linear Algebra and its applications , Gilbert Strang
 Dasar-dasar Aljabar Linear, Howard Anton,
4 Penilaian

 30% Tugas
 30% UTS
 40% UAS
5 Penilaian
6
Pengertian
 Matrik adalah himpunan skalar yang disusun secara
empat persegi panjang (menurut baris dan kolom)

 Skalar – skalar itu disebut elemen matrik.

 Untuk batasnya biasanya digunakan: ( ), [ ], || ||


7 Notasi Matrik
 Matrik diberi nama dengan huruf besar. Secara lengkap
ditulis matrik A=(aij), artinya suatu matrik A yang elemen –
elemennya adalah aij dimana index i menunjukkan baris
ke-i dan indeks ke–j menunjukkan kolom ke–j .

 Sehingga bila matrik disusun secara A(mxn) = (aij), mxn


disebut ordo (ukuran) dari matrik A.
8
Operasi pada Matrik

 1. Penjumlahan

 Syarat : ukuran matrik harus sama.

 Jika A = () dan B = (), matrik berukuran sama, maka A


+ B adalah suatu matrik C = () dimana

 cij = aij + bij untuk setiap i dan j


9 Contoh

+
10 2. Perkalian skalar terhadap matrik

Kalau  suatu skalar (bilangan) dan A = (aij), maka


matrik A = (aij), dengan kata lain, matrik A
diperoleh dengan mengalikan semua elemen matrik A
dengan .

A=

2A = =
11 Hukum pada penjumlahan dan
perkalian scalar :

 Jika A, B, C adalah matrik berukuran sama, dan  adalah


skalar maka :

 1. A + B = B + A (komutatif)

 2. (A + B) + C = A + (B+C) (asosiatif)

 3. (A + B) = A + B (distributif)

 4. Selalu ada matrik D sedemikian hingga A + D = B


12 3. Perkalian matrik
Pada umumnya matrik tidak komutatif terhadap
operasi perkalian : AB  BA.

Pada perkalian matrik AB, matrik A disebut matrik


pertama dan B matrik kedua.

Syarat :
Jumlah kolom matrik pertama = jumlah baris
matrik kedua
13 3. Perkalian matrik (2)

Definisi

Pandang A = (aij) berukuran (p x q) dan B = (bij)


berukuran (q x r). Maka perkalian AB adalah suatu
matrik C = (cij) berukuran (p x r) dimana :

cij = ai1 b1j + ai2 b2j + … + aiq bqj, untuk setiap


i = 1,2,…,p dan j = 1,2,.. r
Contoh
14

A(2 x 2 ) = B (2 x 3 ) =

C2x3

AxB=C=

=
15 Hukum pada perkalian matrik :

1. A(B + C) = AB + AC, dan


2. (B + C) A = BA + CA,
memenuhi hukum distributif

3. A(BC) = (AB)C , memenuhi hukum asosiatif

4. Perkalian tidak komutatif, AB  BA


16 Hukum pada perkalian matrik (2) :

5. Jika AB = 0 (matrik 0 ) , yaitu matrik yang semua


elemennya adalah = 0, kemungkinannya adalah :
(i). A = 0 dan B = 0
(ii) A = 0 atau B = 0
(iii) A  0 dan B  0

6. Bila AB = AC belum tentu B = C


17 Contoh

=
18
Beberapa matriks khusus

 Matriks diagonal
 Matriks identitas
 Matriks segitiga atas / bawah
 Matriks transpose
 Matriks simetri
 Matriks 0/1 ( zero/one )
19
Matriks Diagonal.

 adalah matriks bujur sangkar yang semua


elemennya sama dengan nol, kecuali elemen
pada diagonal utamanya.
  Contoh :
20
Matriks Identitas

 Matriks identitas, dilambangkan dengan I, adalah


matriks diagonal dengan semua elemen diagonal
=1
 Contoh :
21
Matriks segitiga atas / bawah
Contoh matriks segitiga atas:

Contoh matriks segitiga bawah :


22
Matriks simetri

A adalah matriks simetri jika AT = A.


Contoh :
23
Matriks 0 / 1 (zero-one)

Matriks 0 / 1 adalah matriks yang setiap elemennya


hanya bernilai 0 atau 1.
Contoh :
24 Transpose dari suatu matrik

Pandang suatu matrik A = (aij) berukuran (m x n)


maka transpose dari A adalah matrik AT berukuran (n
x m) yang didapatkan dari A dengan menuliskan baris
ke – i dari A,
i = 1,2,…,m sebagai kolom ke –i dari AT. Dengan kata
lain : AT = (aji) ( baris jadi kolom kolom jadi baris )

A= AT =
25 Sifat – sifat matrik transpose
26 Matrik Invers

Definisi
Jika A, B matriks bujur sangkar dan berlaku AB = BA = I
( I matriks identitas ), maka dikatakan bahwa A dapat dibalik
dan B adalah matriks invers dari A (notasi ).
27 Maka B = dan A =
Sifat yang berlaku :
 =A
 =
28 TUGAS
29

5. Diketahui
dengan menggnakan opearsi elementer baris, ubahlah matrik
A menjadi matrik segitiga atas

Anda mungkin juga menyukai