AS
UAS
KAL
KUL
MATERTI YANG
DIPILIH Bilangan
US
kompleks, determinan,
dan determinan matriks
ANGGOTA
ANGGOTA KELOMPOK
KELOMPOK
Kofaktor determinan :
Kofaktor elemen aij di nyatakan sebagai k¡¡ M¡¡
Contoh dari soal diatas: Maka K¡¡= M11=16
SIFAT
SIFAT Determinan
Determinan
det(A) = 0 jika dalam suatu baris/kolom semua elemennya nol
Nilai determinan menjadi k kali bila dalam satu baris/kolom dikalikan dengan k (suatu
skalar). Dari soal sifat 2), baris 1 dikalikan dengan 5
Terdapat identitas penjumlahan Untuk setiap matriks A, terdapat matriks nol O dengan
ordo yang sama sehingga berlaku A + O = A = O + A.
Elemen sebuah baris/kolom memuat 2 buah suku maka determinan tersebut dapat ditulis
sebagai jumlah determinan.
Teroma
Teroma
Jika A adalah matriks segitiga n x n (segitiga atas, segitiga
bawah, atau diagonal), maka det(A) adalah hasil kali elemen-
elemen diagonal utamanya, yaitu det(A) =a11a22...ann .
Catatan Untuk mempermudah perhitungan nilai determinan,
dapat menggunakan sifat-sifat tersebut.
03
DETERM
INAN
MATRIK
S
PENGERTIAN
PENGERTIAN MATRIKS
MATRIKS
Matriks adalah suatu susunan bilangan real atau bilangan
kompleks (atau elemen-elemen) yang disusun dalam baris
dan kolom sehingga membentuk jajaran persegi panjang.
Suatu matriks diberi nama dengan menggunakan huruf
kapital seperti A, B, C, dan seterusnya, sedangkan
anggotanya dinyatakan dengan huruf kecil Sedangkan
untuk menyatakan notasi dalam matrik dituliskan dengan
menggunakan kurung kecil, kurung siku, atau dengan
garis tegak dobel. Dapat disimpulkan bahwa pengertian
matrik merupakan sebuah susunan bilangan-bilangan yang
berbentuk persegi panjang kemudian diatur dalam baris
atau kolom dengan dibatasi kurung. Bilangan yang
tersusun dalam matrik disebut elemen/unsur matrik. Baris
adalah susunan bilangan-bilangan yang mendatar
(horizontal), sedangkan kolom adalah susunan bilangan-
bilangan yang tegak (vertikal). Ordo matrik adalah
banyaknya elemen baris dan banyaknya elemen kolom
dari suatu matrik. Jika sebuah matrik memiliki i baris dan
j kolom, maka matrik tersebut berordo i x j, dapat
dituliskan Ai.j.
PENERAPAN
PENERAPAN MATRIKS
MATRIKS
Kemudian jika bentuk dari pada matriksnya 3 × 3 matrix A, maka untuk mencarinya bisa
dengan menggunakan sebuah rumus yakni sebagai berikut :
|a_1 a_2 a_3; b_1 b_2 b_3; c_1 c_2 c_3| =a_1b_2c_3-a_1b_3c_2-a_2b_1c_3+a_2b_3c_1+a_3b_1c_2-
a_3b_2c_1.
|aA|=a^n|A|.
|-A|=(-1)^n|A|.
DETERMINAN
DETERMINAN MATRIKS
MATRIKS
|AB|=|A||B|.
Ini berarti bahwa determinan invers matriks dapat ditemukan sebagai berikut:
|I|=|AA^(-1)|=|A||A^(-1)|=1,
di mana saya adalah matriks identitas, jadi
|A|=1/(|A^(-1)|).
Penentu multilinear dalam baris dan kolom, karena
|a_1 a_2 a_3; a_4 a_5 a_6; a_7 a_8 a_9|=|a_1 0 0; a_4 a_5 a_6; a_7 a_8 a_9|+|0 a_2 0;
a_4 a_5 a_6; a_7 a_8 a_9|+|0 0 a_3; a_4 a_5 a_6; a_7 a_8 a_9|
Dan
|a_1 a_2 a_3; a_4 a_5 a_6; a_7 a_8 a_9|=|a_1 a_2 a_3; 0 a_5 a_6; 0 a_8 a_9|+|0 a_2 a_3;
a_4 a_5 a_6; 0 a_8 a_9|+|0 a_2 a_3; 0 a_5 a_6; a_7 a_8 a_9|.
KALKULUS
Determinan transformasi kesamaan matriks sama dengan
determinan matriks asli
|BAB^(-1)| = |B||A||B^(-1)|
= |B||A|1/(|B|)
= |A|.
Determinan transformasi kemiripan dikurangi kelipatan
matriks satuan diberikan oleh
|B^(-1)AB-lambdaI| = |B^(-1)AB-B^(-1)lambdaIB|
= |B^(-1)(A-lambdaI)B|
= |B^(-1)||A-lambdaI||B| Progress:
= |A-lambdaI|.
KALKULUS
Determinan transpos sama dengan determinan matriks
awal,
|A|=|A^(T)|,
dan determinan konjugat kompleks sama dengan
konjugat kompleks determinan
|A^_|=|A|^_.
Biarkan epsilon menjadi angka kecil. Kemudian
|I+epsilonA|=1+epsilonTr(A)+O(epsilon^2),
di mana Tr(A) adalah jejak matriks dari A.
Determinannya mengambil bentuk yang sangat
sederhana untuk matriks segitiga
|a_(11) a_(21) ... a_(k1); 0 a_(22) ... a_(k2); | | ... |; 0 Progress:
0 ... a_(kk)|=produk_(n=1)^ka_(nn).
DETERMINAN
DETERMINAN MATRIKS
MATRIKS
Sifat-sifat penting dari determinan meliputi berikut ini, yang meliputi invarian pada operasi baris
dan kolom elementer.
1. Mengganti dua baris atau kolom akan mengubah tanda.
2. Skalar dapat difaktorkan dari baris dan kolom.
3. Kelipatan baris dan kolom dapat dijumlahkan tanpa mengubah nilai determinan.
4. Perkalian skalar suatu baris dengan konstanta c mengalikan determinan dengan c.
5. Determinan dengan baris atau kolom nol memiliki nilai 0.
6. Determinan apa pun dengan dua baris atau kolom yang sama memiliki nilai 0.
Sifat 1 dapat ditentukan dengan induksi. Untuk matriks 2×2, determinannya adalah
|a_1 b_1; a_2 b_2| = a_1b_2-b_1a_2
= -(b_1a_2-a_1b_2)
= -|b_1 a_1; b_2 a_2|
DETERMINAN
DETERMINAN MATRIKS
MATRIKS
Untuk matriks 3×3, determinannya adalah
|a_1 b_1 c_1; a_2 b_2 c_2; a_3 b_3 c_3|=a_1|b_2 c_2; b_3 c_3|-b_1|a_2 c_2; a_3 c_3|+c_1|a_2 b_2; a_3 b_3|
=-(a_1|c_2 b_2; c_3 b_3|+b_1|a_2 c_2; a_3 c_3|-c_1|a_2 b_2; a_3 b_3|)=-|a_1 c_1 b_1; a_2 c_2 b_2; a_3 c_3 b_3|
=-(-a_1|b_2 c_2; b_3 c_3|+b_1|a_2 c_2; a_3 c_3|+c_1|b_2 a_2; b_3 a_3|)=-|b_1 a_1 c_1; b_2 a_2 c_2; b_3 a_3 c_3|
=-(a_1|c_2 b_2; c_3 b_3|-b_1|c_2 a_2; c_3 a_3|+c_1|b_2 a_2; b_3 a_3|)=-|c_1 b_1 a_1; c_2 b_2 a_2; c_3 b_3 a_3|.
Properti 2 juga mengikuti. Untuk matriks 2×2 dan 3×3,
|ka_1 b_1; ka_2 b_2| = k(a_1b_2)-k(b_1a_2)
= k|a_1 b_1; a_2 b_2|
Dan
|ka_1 b_1 c_1; ka_2 b_2 c_2; ka_3 b_3 c_3| = ka_1|b_2 c_2; b_3 c_3|-b_1|ka_2 c_2; ka_3 c_3|+c_1|ka_2 b_2; ka_3 b_3|
= k|a_1 b_1 c_1; a_2 b_2 c_2; a_3 b_3 c_3|.
Properti 3 mengikuti dari identitas
|a_1+kb_1 b_1 c_1; a_2+kb_2 b_2 c_2; a_3+kb_3 b_3 c_3|=(a_1+kb_1)|b_2 c_2; b_3 c_3|-b_1|a_2+kb_2 c_2; a_3+kb_3
c_3|+c_1|a_2+kb_2 b_2; a_3+kb_3 b_3|.
TERIMA
KASIH