Anda di halaman 1dari 42

MATRIKS

DANAR ARIANGGA WINDRA GAUTAMA, S.T, M.T

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2022
DETERMINAN MATRIKS
DETERMINAN MATRIKS

Misalkan A adalah matriks berukuran n x n

Determinan matriks A dilambangkan dengan


DETERMINAN MATRIKS 2 X 2
DETERMINAN MATRIKS 2 X 2

Untuk matriks A berukuran 2 x 2

Contoh : Matriks A dengan nilai, memiliki determinan


DETERMINAN MATRIKS 3 X 3
DETERMINAN MATRIKS 3 X 3

Untuk matriks A 3 x 3, maka berlaku :

Maka det(A) = (a11a22a33 + a12a23a31 + a13a21a32) – (a13a22a31 + a11a23a32 + a12a21a33)

Contoh : Matriks A dengan A = memiliki determinan


DETERMINAN MATRIKS SEGITIGA
DETERMINAN MATRIKS SEGITIGA
Matriks segitiga atas (upper triangular): semua elemen di bawah diagonal utama adalah nol

Matriks segitiga atas (LOWER TRIANGULAR): semua elemen di atas diagonal utama adalah nol
ATURAN DETERMINAN
ATURAN DETERMINAN

Misalkan A adalah matriks n x n, matriks B adalah matriks yang diperoleh dengan memanipulasi matriks A. Maka
determinan B adalah
ATURAN DETERMINAN
CONTOH DETERMINAN MATRIKS 2 X 2

Contoh : misalkan A = dan menghasilkan determinan dengan

Kemudian dimasukkan Konstanta B bernilai 2 untuk dikalikan ke baris pertama A, maka

Misalkan B diperoleh dengan mempertukarkan baris pertama dengan baris kedua, maka
REDUKSI BARIS DETERMINAN
MENGHITUNG DETERMINAN DENGAN REDUKSI BARIS
Determinan matriks A dapat diperoleh dengan melakukan OBE pada matriks A sampai diperoleh matriks segitiga
(segitiga bawah atau atas)

Jika selama reduksi baris ada OBE berupa perkalian baris-baris matriks dengan k1 , k2 , …, km, maka
CONTOH REDUKSI BARIS DETERMINAN

Contoh : misalkan A = maka determinan matriks A dihitung dengan reduksi baris menggunakan OBE, sebagai
berikut

Dengan satu operasi pertukaran baris, maka p = 1


CONTOH REDUKSI BARIS DETERMINAN

Contoh : hitung determinan matriks A dengan reduksi baris

Penyelesaian:

Ada satu operasi pertukaran baris, maka p = 1, sehingga det(A) = (−1)1 (1) (3) (6) () = −21
TEOREMA DETERMINAN
TEOREMA DETERMINAN

1. Jika matriks A mengandung sebuah baris nol atau kolom nol, maka det(A) = 0

2. Jika AT adalah matriks transpose dari A, maka det(At) = det(A)


TEOREMA DETERMINAN
TEOREMA DETERMINAN

3. Jika matriks A = BC maka det(A) = det(B)det(C)

4. Sebuah matriks hanya mempunyai balikan jika dan hanya jika det(A) ≠ 0

5. Det(A-1) = 1/det(A)

Bukti : AA-1 = 1

Det(AA-1) = det(1)

Det(A) det(A-1) =1

Det(A-1) = 1/det(A)
KOFAKTOR DETERMINAN
MENGHITUNG DETERMINAN DENGAN EKSPANSI KOFAKTOR

• Misalkan matriks A adalah matriks berukuran n x n

Didefinisikan

Mij = minor entri aij

= determinan upa-matriks (submatrix) yang elemen-elemennya tidak berada pada baris i dan kolom j
Cij = (-1)i+j Mij = kofaktor entri aij
KOFAKTOR DETERMINAN
Misalkan matrks A adalah

Maka untuk menghitung M11 tidak melibatkan elemen pada baris 1 dan kolom 1, sehingga

Untuk menghitung M23, tidak melibatkan elemen kolom 2 dan baris 3 sehingga
CONTOH KOFAKTOR
Contoh : tinjau matriks A sebagai berikut

Minor entri dan kofaktor dari matriks a sebagai berikut


KOFAKTOR DETERMINAN
Jadi, kofaktor cij berkoresponden dengan minor entri mij, hanya berbeda tanda (positif atau negatif, tergantung nilai i
dan j)

Cara mengingat tanda positif dan negative untuk Cij adalah dengan memperhatikan pola berikut:

Dengan menggunakan kofaktor, maka determinan matriks


KOFAKTOR DETERMINAN
Dapat dihitung dengan salah satu dari persamaan berikut:

det(A) = a11C11 + a12C12 + … + a1nC1n det(A) = a11C11 + a21C21 + … + an1Cn1

det(A) = a21C21 + a22C22 + … + a2nC2n det(A) = a12C12 + a22C22 + … + an2Cn2

.
.

.
.

det(A) = an1Cn1 + an2Cn2 + … + annCnn det(A) = a1nC1n + a2nC2n + … + annCnn

SECARA BARIS SECARA KOLOM


CONTOH KOFAKTOR
Contoh : misalkan matriks A determinan matriks A dihitung dengan ekspansi kofaktor sebagai berikut
(contoh acuannya adadalah baris pertama matriks A)

Det(A) = a11c11 + a12c12 + a13c13


CONTOH KOFAKTOR
Misalkan digunakan kolom kedua sebagai acuan:
CONTOH KOFAKTOR
Contoh: hitung determinan matriks

Penyelesaian:

det(A) = a11C11 + a12C12 + a13C13 + a14C14


ATURAN KOFAKTOR
Tips 1: gunakan acuan baris/kolom yang banyak 0 untuk menghemat perhitungan.

Tips 2: terapkan OBE untuk memperoleh baris yang mengandung 0


MATRIKS KOFAKTOR
Matriks kofaktor

Misalkan A adalah matriks n x n dan cij adalah kofaktor entri aij.

Maka matriks kofaktor dari matris a adalah

Adjoin dari A adalah transpose matriks kofaktor:

Adj(A) = transpose matriks kofaktor


CONTOH MATRIKS KOFAKTOR
Contoh: Tentukan matriks kofaktor dan adjoin dari matriks A berikut

Kofaktor Adjoin
MATRIKS BALIKAN ADJOIN
Mencari matriks balikan menggunakan adjoin

Balikan matriks A dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Contoh : Determinan Matriks setelah dihitung adalah det(A) = 64, Maka:


KAIDAH CRAMER DETERMINAN
Kaidah cramer
Jika Ax = b adalah SPL yang terdiri dari n persamaan linier dengan n peubah(variable) sedemikian sehingga det(A) ≠
0, maka SPL tersebut memiliki solusi yang unik yaitu

Yang dalam hal ini, aj adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti entri pada kolom ke-j dari A dengan entri dari
matriks
CONTOH KAIDAH CRAMER
Contoh : diberikan SPL hitung solusi dengan kaidah cramer

Penyelesainnya: Ax = b
CONTOH KAIDAH CRAMER
Kemudian hitung masing-masing determinan Aj :

Hitung nilai xi
INVERS MATRIKS
1. Invers matriks
Sebuah matriks n x n dinamakan matriks elementer jika matriks tersebut dapat diperoleh dari matriks satuan
(identitas) n x n dengan melakukan sebuah operasi baris elementer.
Jika a adalah matriks bujur sangkar
Jika didapat matriks b sedemikian hingga :
AB = BA = I
Maka A dikatakan dapat diinverskan dan B dinamakan invers dari A
Metode mencari invers suatu matriks kuadrat A

• Operasi Baris Elementer (OBE)


Untuk mencari invers suatu matriks A yang dapat dibalik adalah dengan mencarii urutan operasi baris elementer
tereduksi A pada matriks satuan dan kemudian melakukan urutan
operasi yang sama ini pada In untuk mendapatkan A-1 .
INVERS MATRIKS

Contoh : cari invers dari matriks A =

1 Jawab 2

3 4
KETUNGGALAN INVERS MATRIKS
Ketunggalan invers
Jika B & C adalah invers matriks A, maka B=C

Matriks invertible
Jika A, B matriks-matriks invertible dan berordo sama, maka:
1. AB invertible
2. (AB)-1 = B-1 A-1
3. A-1 invertible dan (A-1)-1 = A
4. An invertible & (an) -1 = (A -1 ) n , n = 0,1,2,…
5. Setiap skalar k ≠ 0, maka ka invertible & (ka) = k -1 A -1
MATRIKS BUJURSANGKAR
Matriks bujursangkar
Sebuah matriks bujursangkar A invertible det(A)≠0

Teorema
Suatu matriks invertible dapat diuraikan atas matriks-matriks elementer [dapat dinyatakan sebagai hasil ganda
matriks-matriks elementer]

SIFAT MATRIKS ELEMENTER


MATRIKS ELEMENTER
Teorema
Setiap matriks elementer adalah invertible dan inversnya merupakan matriks elementer.
Bukti

TRANFORMASI ELEMENTER
Invers matriks A [invertible], dapat diperoleh melalui urutan transformasi elementer yang mereduksi A menjadi
matriks identitas I dan kemudian melakukan urutan transformasi yang sama pada I untuk mendapatkan A-1
INVERS MATRIKS
Contoh : cari invers dari matriks A = dengan transformasi elementer

Jawab 2
1 Tambahkan -2 kali baris ke 1
pada baris ke 2 dan -1 kali baris
ke 1 pada baris ke 3

3 4
Tambahkan 2 kali baris ke
Kalikan baris ke 3 dengan -1
2 pada baris ke 3
INVERS MATRIKS
5 6
Tambahkan 3 kali baris ke 3 Tambahkan -2 kali baris ke 2
pada baris ke 2 dan -3 kali baris pada baris 1
ke 3 pada baris ke 1

ADJOIN MATRIKS

Jika A adalah matriks yang dapat dibalik, maka


Untuk matriks A dan B yang
SIFAT ADJOIN Untuk matriks A Invertible
invertible
INVERS MATRIKS
Contoh : cari invers dari A = dengan metode adjoin

Jawab
det(A) ekspansi kofaktor sepanjang kolom kedua dari A

Matriks Kofaktor A adj(A)


SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Sistem persamaan linear (spl)

Bentuk umum SPL

• Linier: pangkat tertinggi di dalam variabelnya sama dengan 1


• Sebuah SPL dengan m buah persamaan dan n variabel x1 , x2 , …, xn berbentuk:

atau dalam bentuk Ax = b

Dalam bentuk perkalian matriks


SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Matriks augmented

SPL dapat dinyatakan secara ringkas dalam bentuk matriks augmented :

Contoh :

OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE) Tiga Kemungkinan Solusi Sistem Persamaan


Linear.
Tiga operasi baris elementer terhadap matriks augmented:
1. Memiliki solusi tunggal
1. Kalikan sebuah baris dengan konstanta tidak nol.
2. Memiliki banyak solusi (tak hingga)
2. Pertukarkan dua buah baris
3. Tidak memiliki solusi
3. Tambahkan sebuah baris dengan kelipatan baris lainnya
PERSAMAAN LINEAR METODE ELEMINASI GAUSS
Metode eleminasi gauss
1. Nyatakan SPL dalam bentuk matriks augmented
2. Terapkan OBE pada matriks augmented sampai terbentuk matriks eselon baris

3. Pecahkan persamaan yang berkoresponden pada matriks eselon baris dengan teknik penyulihan mundur
(backward substitution)
PERSAMAAN LINEAR METODE ELEMINASI GAUSS

Contoh : selesaikan SPL berikut dengan eliminasi gauss

Penyelesaian :

Matriks Eselon Baris


PERSAMAAN LINEAR METODE ELEMINASI GAUSS

Dari matriks augmented terakhir:

Diperoleh persamaan-persamaan linear sebagai berikut:


x1 + 3/2x2 – 1/2x3 = 5/2
x2 – 1/2x3 = 7/2
x3 = 3
Selesaikan dengan teknik penyulihan mundur, sebagai berikut:
x3 = 3
x2 – 1/2x3 = 7/2 ; x2 = 7/2 – ½ (3) = 2
x1 + 3/2x2 – 1/2x3 = 5/2 ; x1 = 5/2 – 3/2 (2) – ½ (3) = 1
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai