a) Terhadap matrix M
Baris yang kedua ditambah 2 kali yang pertama, baris yang
ketiga dikurangi dengan 6 kali yang pertama, maka diperoleh
matrix M1 sebagai berikut :
b) Terhadap matrix M1
Baris yang pertama dikurangi dengan 3 kali yang kedua,
baris yang ketiga ditambah dengan 11 kali yang kedua, maka
diperoleh matrix M2 sebagai berikut :
c) Terhadap matrix M2
Baris yang pertama dikurangi dengan 7/2 kali yang ketiga,
baris yang kedua ditambah dengan 3/2 kali yang ketiga dan
baris ketiga dikalikan dengan 1/2 , maka diperoleh matrix M3
sebagai berikut :
Oleh karena A sudah berubah menjadi I3, maka matrix yang
berada disebelah kanan A yaitu I3 menjadi A-1
b) Terhadap matrix M1
Baris pertama dikurangi 3 kali yang kedua, bans kedua
dikalikan dengan 4, diperoleh M2 sebagai berikut :
Perhatikan bahwa keuntungan mencari inverse dengan
mempergunakan metode Kounter ialah bahwa metode itu
sebetulnya sudah melakukan pengecekan sendiri, yaitu kalau A
sudah menjadi In maka otomatis In menjadi A-1 dengan syarat
bahwa tak ada salah hitung. Jadi metode ini sudah self checking,
tidak perlu dicek lagi dengan melakukan perkalian AA-1 = A-1 A =
In.
(Ingat bahwa : n = m + s !). Misalkan juga bahwa inverse A yaitu A-1 merupakan
partisi matrix berikut :
Contoh :
1. Carilah inverse dari matrix A di bawah ini dengan
mempergunakan partisi matrix
A=
Dibuat matrix A menjadi partisi matrix
A=
Jadi sub-matrix P = 1, terdiri dari satu elemen
Jadi sub-matrix Q = (2, 3), sebagai vektor baris
Jadi sub-matrix R = [1, 1], sebagai vektor kolom
Jadi sub-matrix S = sebagai matrix 2 x 2
Misalkan A-1 =
Dicari S-1
S = , det (S) = 3 x 12 – 5 x 5 = 36 – 25 = 11
2. Dengan menggunakan cara partisi carilah inverse dari matrix
A berikut :
Dengan menggunakan rumus sebelumnya : E = (P – QS-1 R)-1
F = –EQS-1
G = –S-1 RE
H = S-1 – S-1 RF
Didalam membuat partisi usahakan supaya matrix S mudah dicari INVERSE-
nya (=S-1).
6. BENTUK PERKALIAN DARI PADA INVERSE
Misalkan ada suatu matrix kwadrat dengan n baris dan n kolom
sebagai berikut :
Kalau N =
Akhirnya dengan jalan yang sama dimasukkan kolom terakhir dari A kedalam
kolom ke-4 dari F3, dan diperoleh F4. (Tuliskan matrix F4 → (F4 = A).
Bentuk perkalian pada inverse tersebut adalah sebagai berikut :
A-1 = E4.E3.E2.E1
Perhatikan bahwa hasil tersebut diperoleh dari :
A-1 = F4-1 = E4 F3-1 = E4E3 F2-1 = E4E3 F1-1= E4.E3.E2.E1
2.
Oleh
karena F1 hanya berbeda dengan I3 pada kolomnya yang
pertama maka bisa dicari F1-1 dengan menggunakan inverse I3,
dengan rumus F1-1 = E1I3-1 = E1I = E1 sebab I-1 = I. Bandingkan
rumus Ax-1 = EA-1 dari uraian sebelumnya. Dan juga perhatikan
Y1 = I3-1 A1 = IA = A1= [1, 1, 1], Y1 = [y11, y21, y31]
N1 = = [1, –1, –1] Akan tetapi oleh karena I3-1 = I3, maka dari
itu F1-1 = E1 = (N1, U1, U2) =
F1 diperoleh : F2 =
Y2 = F1-1A2 = E1A2 =
Akhirnya kolom ke-3 dari A dimasukkan ke dalam matrix F2 diperoleh
Matrix F3 ini sebetulnya merupakan matrix A sehingga
inverse F3 juga merupakan inverse A atau F3-1 = A-1
3.
c) Z =
4. Tunjukkan bahwa inverse dari scalar matrix C = kI, ialah : C-1 =
(1 / k)I)
5. Cari matrix A dimana inverse diketahui sebagai berikut :
A-1 =
6.
a) Cari inverse dari matrix B dan C dengan menggunakan Counter Method
apabila matrix B dan C adalah sebagai berikut :
B=
b) Hitung inverse dari matrix C di atas dengan partisi
7. Hitung inverse dari matrix A dan B berikut dengan menggunakan partisi matrix dan
bentuk perkalian dari pada inverse :
, B=
8. Carilah suatu bentuk perkalian dari pada inverse dari matrix A, dimana matrix A
adalah sebagai berikut :
A=
9. a) Matrix Z = ABC. Cari inverse Z, kemudian tunjukkan bahwa Z -1 = C1 B-1
A-1 apabila
A= , B = , C=
b) A = , B = C = A X B
Cari A-1, B-1 dan C-1. tunjukkan bahwa C-1 = B-1 A-1
10. A = dan A-1 = 1/18
a) Kalau kolom pertama matrix A diganti dengan X = [4 6 7 2], cari
inversnya dengan menggunakan A-1
b) Kalau kolom ketiga diganti dengan X = [4 3 2 1], cari inversnya
dengan menggunakan A-1
11. Dengan menggunakan bentuk perkalian dari inverse, cari A-1 dan B-1
A= , B=
Kemudian cek dengan salah satu cara di atas (misalnya dengan adjoint,
counter method, dlsb).
PERSAMAAN LINEAR YANG SIMULTAN
dimana
Kalau persamaan di atas akan dipecahkan yaitu mencari nilai-nilai x1, x2, . .
., xn yang memenuhi persamaan tersebut dan cara yang akan dipakai yaitu
cara yang disebut PENGHAPUSAN DARI GAUSS atau istilah asingnya
GAUSS ELIMINATION.
Caranya adalah sebagai berikut : Tanpa menghilangkan sifat yang umum
bisa dianggap a11 ≠ 0, sebab apabila tidak, persamaan bisa diatur kembali
dengan pengaturan nama-nama variabel sekaligus. Dengan demikian bisa
diperoleh x1 dinyatakan di dalam variabel-variabel lainnya.