Anda di halaman 1dari 5

Pentingnya Meningkatkan Kemampuan Teknologi bagi Guru

Gaptek di Dalam Pembelajaran Abad -21

Ferra Femyla Sahab


230151606293
E-mail:ferrasahab@gmail.com
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang

Abstrak
Pembelajaran abad -21 adalah pendidikan yang menggabungkan literasi, kecerdasan, kreativitas,
studi, dan teknologi. Pendidikan semacam ini menekankan siswa sebagai pusat pembelajaran dan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai bahan pelengkap selain buku cetak. Pada
abad ke-21, pendidikan bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan yang mampu bertahan
dalam tantangan globalisasi. Tujuan artikel ini adalah untuk membantu pembaca memahami betapa
pentingnya peningkatan kemahiran teknologi guru di pendidikan Abad 21, serta apa sebenarnya yang
merupakan titik awal yang baik dan masuk akal untuk meningkatkan kemahiran teknologi guru di
pendidikan Abad 21. dan dengan menggunakan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif.Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
menganalisis,pengamatan,serta dalam bentuk deskripsi data yang hasilnya berupa kata kata atau
gambar.Sumber data di dalam penelitian ini diperoleh dari jurnal jurnal yang ada di internet berkaitan
dengan judul penelitian.Berdasarkan analisis data masih banyak guru yang gaptek alias gagap
teknologi. Mengatasi guru gaptek dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: Mengikuti
pelatihan Guru dapat mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga lain
untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas diri dalam proses pembelajaran Guru tidak perlu malu
untuk bertanya kepada rekan guru yang lebih mahir dalam penggunaan tentang teknologi atau mencari
informasi melalui internet Meningkatkan kompetensi dan kualitas diri Guru dapat meningkatkan
kompetensi dan kualitas diri dengan membaca buku, mengikuti seminar, atau mengikuti program-
program yang mendukung keterampilan Guru.

Kata Kunci: Pembelajaran Abad -21, Guru,Teknologi

PENDAHULUAN

Guru merupakan profesi pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk
mendidik,membimbing,mengajar,mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi para peserta didik
Secara umum, guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan suatu ilmu,
mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya.Guru berperan cukup strategis dalam mempersiapkan
perkembangan teknologi yang pesat di abad 21 yang berimbas pada dunia pendidikan yang
mengakibatkan perubahan pada proses kegiatan pembelajaran,Hal itu juga sangat mempengaruhi
pendidik dalam menjalankan kegiatan pembelajaran. Seperti dampak beberapa tahun lalu belakangan
ini dengan semenjak adanya kasus covid-19, banyak sekali sekolah di Indonesia maupun dunia
kegiatan pembelajarannya menerapkan metode pembelajaran daring (dalam jaringan) atau online
dengan menggunakan beberapa aplikasi pendukung kegiatan pembelajaran seperti google meet,zoom
ataupun aplikasi lainnya. Maka sebagai seorang guru diharapkan bisa menguasai perubahan tentang
perkembangan teknologi infromasi. Pembelajaran abad 21 berbasis teknologi yang dimana suatu
pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Perkembangan teknologi telah menghasilkan banyak inovasi baru untuk menunjang proses
pembelajaran untuk memfasilitasi pembelajaran serta perubahan dan kinerja juga pengelolaan tentang
aneka banyaknya kemajuan yang mengalami perubahan yang pesat.
Teknologi di dalam pendidikan memiliki peran strategis dalam mewujudkan pembelajaran abad 21
yang harus mengembangkan kompetensi kognitif, interpersonal, dan intrapersonal.
Pada abad 21, kita tidak hanya mengandalkan pengetahuan saja, namun keterampilan juga memegang
peranan penting dalam model pembelajaran abad 21. Keterampilan adalah bagian penting dari
berbagai bidang kehidupan. Trilling dan Fadel dalam (Wijaya, Sudjimat, 2016: 267) menyatakan
bahwa keterampilan abad 21 adalah keterampilan hidup dan karir, keterampilan belajar dan inovasi,
dan keterampilan media informasi dan teknologi.

Dengan demikian, pendidikan menjadi upaya untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat,
dan merupakan bagian dari pembangunan negara. Peran guru yang paling penting adalah guru harus
mampu menjaga transmisi pengetahuan dan keterampilan kepada siswa, namun dalam transmisi ini
siswa kehilangan peran seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan metode pengajaran
seiring berjalannya waktu. Dalam keadaan seperti ini hendaknya guru lebih banyak melakukan
penelitian dan menciptakan pembelajaran yang tidak membosankan serta dapat mengikuti
perkembangan yang ada, daripada terus mengajarkan cara-cara lama hingga melupakan
perkembangan yang selalu berubah atau berubah. Selain mengajarkan pengetahuan, keterampilan juga
menjadi persyaratan keberhasilan pembelajaran di abad 21.

Kehidupan pada abad 21 memerlukan banyak keterampilan yang harus dikuasai seseorang, sehingga
pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan peserta didik memperoleh banyak keterampilan tersebut
agar berhasil dalam hidup. Keterampilan esensial di abad 21 tetap penting bila menggunakan empat
pilar kehidupan, yaitu: 1) critical thinking skill (keterampilan berpikir kritis), 2) creative and
innovative thinking skill (keterampilan berpikir kreatif dan inovatif), 3) communication skill
(keterampilan komunikasi), dan 4) collaboration skill (keterampilan berkolaborasi). Pembelajaran saat
ini harus dilandasi oleh empat keterampilan tersebut untuk mencapai ciri-ciri pembelajaran abad 21.
Oleh karena itu, guru harus mempersiapkan kurikulum yang sesuai dengan keterampilan
pembelajaran abad 21. Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran abad
21 sangat penting untuk memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Model yang digunakan juga
harus meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran (Handayani dan Wulandari 2021, 13).
Sebab pada abad ini pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru, namun berpusat pada siswa. Selain
mengembangkan model pembelajaran yang lebih modern yang mencakup keterampilan abad 21, guru
harus menciptakan penilaian yang lebih modern dengan menggunakan berbagai teknologi untuk
mendukung proses penilaian.

Teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita belajar, sifat pekerjaan dan pentingnya
hubungan sosial. Pengambilan keputusan bersama, penyebaran informasi, kerjasama, inovasi dan
kecepatan kerja menjadi aspek yang sangat penting saat ini. Dengan pesatnya perkembangan
teknologi khususnya media sosial sangat bermanfaat bagi masyarakat sehingga masyarakat akhirnya
tidak lagi terisolasi. Perubahan yang sangat pesat ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari mengikuti
arus yang ada. Selain itu, perubahan terpenting terjadi di bidang pendidikan. Pendidikan di Indonesia
merupakan negara yang kualitas pendidikannya masih tergolong rendah dibandingkan negara lain.
Artinya pelatihannya sangat komprehensif. Pendidikan Indonesia harus segera ditingkatkan untuk
menciptakan generasi yang unggul di berbagai bidang agar bangsa Indonesia mampu bersaing dengan
bangsa lain dan tidak tertinggal oleh arus global yang begitu cepat. . Dalam dunia pendidikan,
berbagai kemajuan teknologi sudah mulai diterapkan, misalnya untuk mendukung pembelajaran yang
lebih efektif, seperti pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran jarak jauh, dan lain-lain. Dimana
bidang pendidikan mempunyai dampak yang besar terhadap pembelajaran di abad 21. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar, menengah, hingga
pendidikan tinggi, menjadi kunci untuk melanjutkan perkembangan revolusi industri 4.0 (Lase 2019:
29). Pembelajaran abad 21 ini menerapkan kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, pemecahan masalah,
keterampilan komunikasi, keterampilan sosial dan karakter.

METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu mendeskripsikan Peningkatan
Keterampilan Teknis Guru Gaptek dalam Pembelajaran Abad 21 berupa deskripsi dan hasil berupa
kata-kata atau gambar.Sumber data penelitian ini adalah dari jurnal jurnal yang berkaitan dengan
judul penelitian.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kepustakaan
(Library Research), dimana penelitian kepustakaan adalah kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang
berkaitan dengan penelitian dari jurnal ilmiah, literatur, dan publikasi lain yang sesuai sebagai
sumber penelitian. dengan cara mengklarifikasi data dengan bantuan beberapa pendapat ahli dan
menggunakan teknik mencatat dan menyimak. Teknik validasi menggunakan Triangulasi data.
Triangulasi data mengarahkan peneliti agar di dalam menggumpulkan data.

PEMBAHASAN
Pembelajaran abad ke- 21 dituntut bersendi teknologi agar menyelaraskan tuntutan di zaman era
milenia agar mencapai tujuan, nantinya pendidik terbiasa dengan kecakapan di dalam masa 21. Abad
ke-21 yang ditautkan dengan masa revolusi industri 4.0 menghasilkan pengaruh yang luas bagi dunia
pendidikan . Guru sebagai kepanjangan lengan berusul otoritas di perguruan-perguruan menerapkan
tuntunan abad 21 (Yunianto, Suyadi and Suherman 2020, 204). Di perguruan pokok, tuntunan tamat
dituntut menjelang menerapkan kemampuan 4C (Critical Thinking, Communiaction, Collaboration ,
Creativity), ini bisa terwujud secara cepat tidak hanya pada kinerja pendidik dalam perubahan bagian
dalam metode petunjuk mengajar, tetapi juga pertolongan dan tanggung jawab guru non formal bagian
dalam membiasakan anak anak menerapkan 4C bagian dalam keseharian. Untuk meraih keadaan
pembelajaran yang ideal, mutu pembelajaran selalu terpaut oleh pemakaian model pembelajaran
secara efektif, ini bermaksud bahwa menjelang meraih mutu pengajaranyang tinggi setiap mata
pelajaran harus diorganisasikan dengan penyelarasan yang benar dan selanjutnya disampaikan kepada
murid murid dengan model yang tepat dan efektif.Keterampilan 4C harus dikuasai dan dimiliki oleh
setiap peserta didik untuk menghadapi tantangan di abad ke- 21.

Adapun kemampuan 4C (Sugiyarti and Arif 2018, 440). 1) Critical thinking (berpikir kritis)
Kemampuan siswa di bagian dalam bepikir secara kritis penalaran, mengungkapkan, menganalisi dan
mengendalikan masalah.. Kemampuan berpikir kritis biasanya dimulai dengan kemampuan seseorang
untuk berfikir secara terbuka apa yang terjadi di berbagai fenomena yang terjadi di sekitarnya. 2)
( Komunikasi). Bentuk konkret keberhasilan kursus pendidikan dengan adanya komunikasi yang
terstruktur dari para pelaku pendidikan demi pertambahan nilai Pendidikan.
3)(Kerjasama/Kolaborasi). Mampu berproses sama, saing bersinergi dengan berbagai pihak manapun
dan bertanggung jawab dengan diri sendiri,masyarakat dan lingkungan. Dengan demikian ia akan
senantiasa berguna bagu lingkungannya. 4)(Kreativitas). Kemampuan yang menghasilkan sesuatu
pembaruan.Kreativitas peserta didik harus diasah setiap hari haru nya agar mereka terobosan atau
inivasi baru bagi dunia pendidikan. Kreatifitas membekali seorang peserta didik yang memegang
konsekuensi daya saing dan memasrahkan beberapa jalan baginya agar bisa mencapai segala tujuan di
kehidupannya.
Guru sebagai pemfasilitator, motivator dan pemberi semangat. Perkembangan digital saat ini sudah
begitu maju sehingga guru tidak menjadi satu-satunya sumber informasi dalam pembelajaran,
sehingga guru harus menjadi pemfasilitator dan motivator bagi siswanya melalui perkembangan
digital untuk mencari dan menggunakan sumber belajar. Kemudian, guru juga dituntut untuk mampu
memanfaatkan berbagai teknologi yang ada untuk meningkatkan metode pengajaran. Kemudian guru
juga hendaknya berlatih memperbaiki kesalahan dan kelalaian selama proses belajar mengajar.jika
peran guru masih kurang dalam menguasai teknologi digital maka akan sangat mempengaruhi proses
pembelajaran di abad ke- 21.Proses pembelajaran berlangsung kurang efektif karena guru sebagai
fasilitator masih kurang fasih menggunakan teknologi digital maka dari itu Pentingnya Meningkatkan
Kemampuan Tekhnologi bagi Guru Gaptek di Dalam Pembelajaran Abad ke- 21. Menjadi guru melek
teknologi itu penting. Hal ini berkaitan dengan peran guru sebagai guru masa depan dan juga dengan
keterampilan dan penguasaan teknologi siswa yang sudah semakin berkembang. Persyaratan tersebut
tentunya menuntut guru untuk menguasai teknologi agar dapat menyajikan lebih lengkap dihadapan
siswa. Tentu saja teknologi yang perlu dikuasai guru adalah teknologi yang berhubungan dengan
dunia pendidikan. Pertanyaannya adalah bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Alasan Guru Gagap Teknologi di Indonesia
Ada beberapa alasan mengapa sebagian guru gaptek. Alasan-alasan tersebut merupakan alasan
empiris yang sering kita jumpai di lapangan, yaitu: Merasa tua dan akan pensiun,Biasanya guru
dengan kondisi seperti ini menganggap tidak perlu lagi mempelajari perkembangan teknologi
Jabatan kepala sekolah terkadang menjadi alasan keengganan mempelajari teknologi. Hal ini karena
mereka dapat memerintahkan staf manajemen untuk melakukan apa yang mereka perlukan.
Pembelajaran tentu saja bukan monopoli siswa. Belajar adalah tanggung jawab setiap orang. Usia
tidak membatasi pembelajaran menjadi lebih baik. Setiap orang, termasuk guru, harus selalu berusaha
menjadi lebih baik. Menjadi guru gaptek berasal dari pola pikir yang paling sulit diubah.Sebagai
solusi bagi para guru gaptek di Indonesia adalah memulai dari pola pikir bahwa teknologi adalah
bagian dari kehidupan kita yang terus berkembang, maka alangkah baiknya bagi para guru untuk
berkolaborasi dalam menerapkan teknologi baru yang kita peroleh.

Teknologi ini dapat disosialisasikan melalui Forum Diskusi Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau
Forum Komunikasi Guru (FKG) yang sudah berjalan dengan baik. Jangan lupa untuk bekerja sama
dengan berbagai pihak, seperti universitas atau penyedia pengembangan teknologi swasta, Jangan
takut untuk bertanya. Guru pun juga sama. Jangan sungkan untuk bertanya kepada rekan atau saudara
yang lebih paham tentang teknologi dan cara memanfaatkannya,Melakukan kolaborasi dengan guru
yang lainnya,Mengikui Pelatihan atau Seminar,,Meningkatkan Kompetensi dan Kualitas Diri,Mencari
tahu Aplikasi Pendukung Pembelajaran. Pemerintah juga menawarkan program untuk menunjang
keterampilan guru selama pembelajaran jarak jauh, salah satunya adalah program Berbagi Guru
Dalam program ini, guru mempunyai kesempatan untuk berkolaborasi dengan guru lain, komunitas,
penggerak pendidikan, hingga pemerintah. Dalam pelaksanaannya terdapat banyak kegiatan yang ada
didalamnya terdapat pertukaran pengalaman, informasi dan ide terkini yang dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dan pendidikan. Pemerintah juga menawarkan program untuk menunjang
keterampilan guru selama pembelajaran jarak jauh, salah satunya adalah program Berbagi Guru
Dalam program ini, guru mempunyai kesempatan untuk berkolaborasi dengan guru lain, komunitas,
penggerak pendidikan, hingga pemerintah. Dalam pelaksanaannya terdapat banyak kegiatan yang ada
didalamnya terdapat pertukaran pengalaman, informasi dan ide terkini yang dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dan pendidikan.

KESIMPULAN
Dari pembahasan sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran abad 21 adalah
pembelajaran berbasis teknologi yang saat ini berkembang pesat. Perkembangan teknologi yang
demikian mendorong berbagai perkembangan, termasuk perubahan metode pembelajaran dan
kemajuan cara pendidik mengolah sistem pembelajaran. Inti pembangunan sumber daya manusia
abad 21 bertumpu pada pendidikan nasional, yaitu pendidikan berdasarkan Pancas dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia (1945). Guru merupakan ujung tombak pendidikan yang
mampu menciptakan sumber daya manusia berkualitas yang mampu bersaing secara sehat. Guru
merupakan orang yang melaksanakan proses pembelajaran, dimana pembelajaran merupakan suatu
kegiatan yang sangat penting bagi siswa, agar mereka dapat mewujudkan cita-citanya dan sukses
sebagai generasi emas bangsa di masa depan, tentunya gurulah yang menjadi latar belakang mereka
untuk bertarung. Selain itu, siswa sering kali memandang guru sebagai motivator dan role model
baginya, sehingga diharapkan seorang guru dapat mempunyai akhlak yang baik untuk menghasilkan
siswa yang berakhlak mulia. Dengan arus informasi saat ini, guru tidak lagi menjadi satu-satunya
sumber informasi. Namun bagian dari proses pendidikan ini tetap diperlukan, terutama yang berkaitan
dengan kontak psikologis dan sentuhan pendidikan siswa. Jadi pada dasarnya semua orang
membutuhkan guru dan semua orang sangat menginginkan citra guru yang sempurna.guru tetap
berperan sebagai guru dan juga sebagai pemimpin, oleh karena itu guru harus mampu merencanakan,
melaksanakan dan mengelola sumber belajar agar siswa dapat belajar secara efektif.. Oleh karena itu,
guru harus mampu memperoleh berbagai keterampilan yang dapat melibatkan siswanya dalam
berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, kreativitas dan inovasi, serta pengembangan teknologi dan
konsep. Tujuannya adalah untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, karena sumber
daya manusia yang berkualitas merupakan sumber daya terpenting yang harus dimiliki suatu negara,
khususnya Indonesia. Keterampilan tidak hanya berasal dari guru saja, namun siswa pun turut
berperan didalamnya. Karena proses belajar tidak ada habisnya, keterampilan tersebut membuat
siswa menjadi lebih unggul.

Anda mungkin juga menyukai