Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISWA ABAD 21

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam

menempuh Mata kuliah Literasi Abad 21, oleh

Dosen Pengampu : Acep Roni Hamdani, M.PD,

Disusun oleh :

GRACIA MENTARI ( 195060162 )

Kelas 5D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
hidayah-nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Saya juga berterima
kasih kepada Bapak Acep Roni Hamdani, M.PD, yang telah memberikan bimbingannya.
Saya sadar makalah ini masih banyak kekurangannya baik dari segi isi maupun
penulisannya. Jadi Saya sangat berharap kritik dan sarannya agar pembuatan makalah berikutnya
jadi lebih sempurna. Dan Saya harap makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah
wawasan.

Medan, 06 Januari 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..3
BAB 1………………………………………………………………………….4
PENDAHULUAN…………………………………………………………..…4
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………4
BAB 2………………………………………………………………………….4
PEMBAHASAN…………………………………………………………….…4
2.1 Profil Siswa Abad 21…………………………………………………..…4
2.2 Kompotensi Siswa Abad 21……………………………………………...8
2.3 Karakteristik Siswa Abad 21……………………………………………8
BAB 3………………………………………………………………………....9
3.1 Saran………………………………………………………………………9
3.2 Kesimpulan………………………………………………………………..9
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Abad 21 yang dikenal semua orang sebagai abad pengetahuan yang merupakan landasan utama
untuk berbagai aspek kehidupan. Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada
kemampuan siswa untuk berpikir kritis, mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata,
menguasai teknologi informasi, berkomunikasi dan berkolaborasi. Pencapaian keterampilan
tersebut dapat dicapai dengan penerapan metode pembelajaran yang sesuai dari sisi penguasaan
materi dan keterampilan.
Kompetensi dalam kurikulum 2006 dianggap masih belum menggambarkan secara holistik
domain sikap, keterampilan dan pengetahuan. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai
dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif,
keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi. Kurikulum 2013
disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu
kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Pergeseran paradigma
belajar abad 21 dan kerangka kompetensi abad 21 menjadi pijakan di dalam pengembangan
kurikulum 2013. Dengan adanya perubahan kurikulum ini nantinya guru yang akan menjadi
ujung tombak pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa-apa saja profil siswa abad 21?
2) Apa saja kompotensi siswa abad 21?
2) Apa saja karakteristik siswa abad 21?

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Profil Siswa Abad 21


Profil siswa abad 21 adalah profil siswa yang memiliki 12 keterampilan yang dibutuhkan
siswa dalam menghadapi era informasi. Keahlian tersebut terdiri dari 12. Siswa dipersiapkan
menghadapi segala tantangan dengan memiliki kecerdasan Pejuang.
Di aeseducation.com atau Applied Education System, Bri Stauffer menulis sebuah artikel
di tentang 12 keahlian yang dibutuhkan oleh peserta didik agar berhasil dalam karier di
zaman informasi.

 Bri membagi 12 keterampilan tersebut menjadi 3 kategori yaitu

1. Learning Skills
Learning Skills atau keterampilan belajar mengajarkan peserta didik tentang proses mental yang
diperlukan untuk beradaptasi dan meningkatkan di dunia kerja. Learning Skills terdiri 4
keterampilan yaitu Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication.  atau
dikenal dengan Keterampilan 4C.
2. Literacy Skills
Literacy Skills atau Keahlian Literasi berfokus pada bagaimana peserta didik dapat membedakan
fakta, alur informasi, dan teknologi, bagaimana menentukan sumber yang dapat dipercaya dan
informasi faktual agar terpisah dari informasi yang salah di dunia Internet. Literacy Skills terdiri
dari 3 keterampilan yaitu Information, Media, dan Teknologi. Disingkat dengan Keterampilan
IMT
3. Life Skill’s
Life Skill’s atau Kecakapan hidup yaitu kecapakan yang diwujudkan dalam kualitas pribadi dan
profesional yang ada dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Life Skills terdiri dari 5
keterampilan yaitu Flexibility, Leadership, Initiative, Productivity dan Social skills’ Dikenal
dengan Keterampilan FLIPS.

Berikut 12 kecakapan atau keterampilan yang dibutuhkan oleh Peserta Didik. Ke 12 tersebut
menjadi profil siswa abad 21

1. Critical thinking
Learning Skills yang pertama adalah Berpikir kritis yaitu Menemukan solusi untuk masalah.
Pemikiran kritis merupakan proses menyingkirkan masalah dan menggantinya dengan solusi
yang bermanfaat.

Peserta didik dilatih untuk berpikir jernih dan rasional dengan cara menghubungkan secara logis
antara gagasan, mengeidentifikasi dan evaluasi argumen dan memecahkan masalah secara
sistematis.

2. Creativity
Learning Skills yang kedua adalah Kreativitas yaitu Berpikir di luar kotak atau di luar kebiasaan.
Kreativitas merupakan sarana adaptasi. Keterampilan ini memberdayakan siswa untuk melihat
konsep dalam pandangan yang berbeda, yang mengarah pada inovasi.

Peserta didik perlu pemahaman bahwa “cara yang biasa dilakukan mungkin terbaik di 10 tahun
yang lalu, tapi suatu hari, cara tersebut harus berubah. Karena tantangan dan kondisi berubah.

3. Collaboration
Learning Skills yang ketiga adalah Kolaborasi yaitu Bekerja sama dengan orang lain. Kolaborasi
berarti membuat siswa bekerja bersama, mencapai kompromi, dan mendapatkan hasil terbaik
dari menyelesaikan masalah.

kunci utama kolaborasi utama adalah kemauan. Peserta didik dilatih untuk rela mengorbankan
idenya sendiri dan mengadopsi ide temannya untuk mendapatkan hasil terbaik. Artinya Peserta
didik memahami tentang “Kebaikan yang lebih besar dan lebih banyak”.

4. Communication
Learning Skills yang keempat atau Terakhir adalah Komunikasi yaitu Berbicara kepada orang
lain. Komunikasi menjadi penghubung dalam proses pendidikan antara pendidik dan peserta
didik. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas komunikasi.

Peserta didik harus belajar cara menyampaikan ide secara efektif di depan orang yang memiliki
kepribadian berbeda-beda.

Keterampilan 4C merupakan learning Skill, peserta didik harus memahami informasi yang ada di
sekitar mereka. Cara memahamnya dengan memiliki Literacy Skills.

Literacy Skills yang menjadi kategeri ketiga profil siswa abad 21 yaitu

5. Information literacy
Literacy Skills yang pertama adalah Literasi informasi yaitu memahami fakta, angka, statistik,
dan data. Literasi informasi merupakan keterampilan dasar yang dapat membantu peserta didik
memahami fakta yang didapat di internet.

Peserta didik dilatih untuk memiliki kemampuan bagaimana memisahkan fakta dari fiksi, berita
benar dari berita bohong.

6. Media literacy
Literacy yang kedua adalah Literasi media yaitu memahami metode dan sumber di mana
informasi dipublikasikan. Literasi media memiliki manfaat yang sama dengan Literasi informasi
yaitu membedakan mana yang bisa dipercaya dan yang tidak.

Peserta didik dilatih menemukan sumber informasi yang dapat dipercaya sehingga bisa
diperhatikan dan sumber informasi yang tidak dapat dipercaya sehingga perlu diabaikan.

7. Technology literacy
Literacy Skills yang ketiga atau terakhir adalah Literasi teknologi yaitu memahami teknologi
yang dibutuhkan di Era Informasi.

Literasi teknologi memberi siswa informasi dasar yang mereka butuhkan untuk memahami
gadget dengan segala fungsi dan manfaatnys di Era Informasi. Sehingga peserta didik dapat
beradaptasi dengan dunia lebih efektif.

Menurut Bri Stauffer, Untuk melengkapi keterampilan abad 21, peserta didik perlu memiliki
kategori ketiga yaitu Life Skills.

Life Skills menjadi Profil Siswa abad 21 yang menjadi kategori ketiga terdiri dari 5
keterampilan, yaitu:

8. Flexibility
Life Skills yang pertama adalah Fleksibilitas yaitu tindakan yang berbeda dari rencana sesuai
kebutuhan atau ekspresi kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan keadaan yang berubah.
Fleksibilitas mengharuskan peserta didik untuk menunjukkan kerendahan hati dan menerima
bahwa mereka akan selalu memiliki banyak hal untuk dipelajari – bahkan ketika mereka sudah
berpengalaman.

Fleksibilitas sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang peserta didik dalam karier.
Mengetahui kapan harus berubah, bagaimana mengubah, dan bagaimana bereaksi terhadap
perubahan adalah keterampilan yang akan berharga selama hidup seseorang.

9. Leadership
Life Skills yang kedua adalah Kepemimpinan yaitu memotivasi tim untuk mencapai tujuan

Kepemimpinan adalah keinginan seseorang untuk menetapkan tujuan, menuntun tim melalui
langkah-langkah yang diperlukan, dan mencapai tujuan itu secara kolaboratif.

Keterampilan memimpin memerlukan juga keterampilan Fleksibilitas, sehingga mengetahui


kapan menentukan tujuan dan memotivasi tim sesuai dengan kondisi.

Peserta didik dilatih untuk menetapkan tujuan, menuntun anggotanya melalui langkah-langkah
yang diperlukan, dan mencapai tujuan itu secara kolaboratif

10. Initiative
Life Skills yang ketiga adalah Inisiatif yaitu memulai program, strategi, dan rencana sendiri

Inisiatif hanya muncul secara alami pada orang tertentu. Inisiatif termasuk salah satu
keterampilan yang paling sulit untuk dipelajari dan dilatih. Sehingga perlu ektra dalam melatih
Peserta didik agar dapat memiliki keterampilan inisiatif.

11.Productivity
Life Skills yang keempat adalah Produktivitas yaitu mempertahankan efisiensi di zaman penuh
tantangan. Istilah “efisiensi” adalah menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu lebih
singkat.

Peserta didik perlu memahami strategi produktivitas di setiap tingkat, sehingga dapat
menemukan cara di mana dapat bekerja dengan sangat baik di pekerjaan yang sama dengan
orang lain.

12. Social skills


Life Skills yang kelima adalah Keterampilan sosial yaitu membangun jaringan dengan orang lain
untuk saling menguntungkan.

Pada Generasi sekarang, dengan keberadaan media sosial, komunikasi instan telah mengubah
sifat interaksi manusia. Maka Peserta didik membutuhkan latihan dalam keterampilan sosial
terutama masalah etika, tata krama, kesopanan, dan obrolan ringan.

Kelima Life Skills, menurut Bri Stuffer merupakan keterampilan yang saling berkaitan dan
saling melengkapi, maka peserta didik perlu dilatih untuk memiliki kelima life skills tersebut.
2.2 Kompotensi Siswa Abad 21
kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 disebut 4C, diantaranya yaitu Critical
thinking and problem solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity
(kreativitas), Communication skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to work
Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama).
Agar dapat mewujudkan kompetensi tersebut, maka guru harus memahami pembelajaran yang
tepat yang sesuai dengan karakteristik siswa di abad 21, diantaranya melalui :

-Critical thinking and problem solving, artinya, proses pembelajaran hendaknya membuat siswa
dapat berpikir kritis dengan menghubungkan pembelajaran dengan masalah-masalah kontekstual
yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
-Creativity and innovation, artinya, pembelajaran harus menciptakan kondisi dimana siswa dapat
berkreasi dan berinovasi sehingga guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran yang
berpusat pada siswa.
-Communication, artinya, pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa harus terjadi
secara dua arah dimana komunikasi yang terjadi yakni timbal balik antara guru dengan siswa,
siswa dengan guru, maupun antarsiswa.
-Collaboration, artinya pada proses pembelajaran guru hendaknya menciptakan situasi dimana
siswa dapat belajar bersama-sama atau berkelompok (team work), sehingga akan tercipta proses
pembelajaran dimana siswa dapat belajar menghargai perbedaan pendapat maupun mengerjakan
tanggung jawabnya masing-masing.
2.3 Karakteristik Siswa Abad 21
Karakteristik peserta didik di abad 21 adalah memiliki lima aspek keterampilan yaitu
-keterampilan komunikasi
-keterampilan berpikir kritis,
-keterampilan pemecahan masalah serta
-keterampilan berpikir kreatif dan inovatif
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dinamika kehidupan yang
berkembang sangat cepat menuntut adanya peningkatan kemampuan profesional guru agar
profesi guru tidak larut dalam perkembangan zaman. Upaya peningkatan kemampuan
profesional tidak seharusnya berhenti ketika guru memperoleh ijazah pendidikan keguruannya.
Akan tetapi harus terus dikembangkan melalui pembinaan-pembinaan dan studi kasus di
lapangan agar pengalaman yang diperoleh lebih nyata.

3.2 Saran
Melalui makalah ini kami menyarankan agar peranan organisasi profesi guru tidak hanya
menekankan kepada perbaikan sosial profesi, tetapi juga pada upaya peningkatan profesionalitas
dan pembinaan guru. Akhirnya semua pihak diharapkan terlibat secara aktif dalam rangka
bersama-sama berjuang sehingga calon guru nantinya kedepan menjadi pribadi-pribadi guru
yang profesional, berkarakter, otonom dan kreatif serta cerdas, sebuah guru masa depan yang
diidamkan masyarakat yaitu seorang siswa abad 21.

Anda mungkin juga menyukai