Oleh :
BANDUNG
2024
1
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya kepunyaan Allah SWT Sang Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang dengan
Kehendak-Nya telah memberikan kepada kami kemampuan dan karunia yang besar sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep Pembelajaran Abad 21 dan Kurikulum
Merdeka” dengan tepat waktu serta terselesaikan dengan baik.
Tujuan dari penulisan laporan ini ialah untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan Dr.
Mahlil nurul ihsan M.pd dengan harapan dapat membantu pembelajaran dan menjadi tambahan
pengetahuan khususnya bagi pembuat makalah dan umumnya bagi setiap pembaca.
Kami berterimakasih kepada Dr. Mahlil nurul ihsan M.pd yang telah mempercayakan kepada
kami untuk membuat tugas ini. Sehingga, dapat menjadi dorongan bagi kami untuk lebih
merperdalam pengetahuan khususnya tentang Perencanaan Pembelajaran. Tidak lupa kepada
seluruh pihak yang telah memberikan ilmu pengetahuannya dan waktunya dalam pembuatan
laporan ini. Sehingga, pembahasan dalam makalah ini bisa dikembangkan lebih maksimal lagi.
Dalam penulisan laporan ini pasti banyak kekurangan, namun kami maksimalkan dalam
penulisan makalah ini sebagai usaha untuk lebih memperdalam ilmu pengetahuan dan menyebar
luaskan kepada khalayak umum. Kesempurnaan hanya milik Allah Sang Maha Kuasa oleh
karenanya, kami hanya bisa berusaha dan hasil akhir ialah dengan hanya bertawakkal kepada-
Nya.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
BAB III..........................................................................................................................................13
PENUTUP..................................................................................................................................13
A. Kesimpulan........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, pendidikan mengalami transformasi
yang signifikan. Konsep pembelajaran tradisional yang bersifat klasik dan terpusat pada guru
mulai bergeser menuju pendekatan yang lebih inklusif, adaptif, dan interaktif. Dua konsep yang
menjadi fokus perhatian dalam transformasi ini adalah pembelajaran Abad 21 dan konsep
Merdeka Belajar.
Bersangkutan dengan pembaharuan ini, Makalah ini muncul untuk membahas mengenai cakupan
wawasan yang berkaitan dengan pembelajaran Abad 21 dan Merdeka Belajar, dengan rumusan
masalah sebagai berikut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pembelajaran Abad 21 dan Kurikulum Merdeka?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kemampuan siswa dalam berpikir kritis seperti bernalar, mengungkapkan, menganalisis dan
menyelesaikan masalah. Kemampuan berpikir kritis biasanya diawali dengan kemampuan
seseorang mengkritisi berbagai fenomena yang terjadi di sekitarnya, kemudian menilai dari sudut
pandang yang digunakannya.
2) . Creative and innovative thinking skill (keterampilan berpikir kreatif dan inovatif)
Kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Kreativitas peserta didik perlu diasah
agar menghasilkan terobosan dan inovasi baru bagi dunia pendidikan. Kreatifitas membekali
seorang peserta didik yang memiliki daya saing dan memberikan sejumlah peluang baginya
untuk dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Tolak ukur keberhasilan pendidikan dapat diliaht dengan adanya komunikasi yang berjalan
baik dari para pelaku pendidikan demi peningkatan kualitas Pendidikan, disamping karena
pembelajaran Abad 21 ini melibatkan kemajuan teknologi, maka tidak dapat dipungkiri bahwa
komunikasi sangat diperlukan demi kesiapan para pelaku pendidikan dalam menkolaborasikan
kemajuan teknologi dengan proses Pendidikan.
5
4) . Collaboration skill (keterampilan berkolaborasi)
Lewat kesiapan serta keterampilan para pelaku Pendidikan, diharapkan mereka mampu
bekerja sama, saling bersinergi dengan berbagai pihak, dan bertanggung jawab dengan diri
sendiri, masyarakat serta lingkungan. Dengan demikian ia akan senantiasa berguna bagi
lingkungan sekitarnya.
Merdeka belajar adalah salah satu inovasi dari Menteri Pendidikan Indonesia yang
memberikan kebebasan pada suatu Lembaga pendidikan dan otonominya, dan merdeka dari
birokratisasi, dimana pengajar dapat kebebasan dari birokrasi yang rumit serta peserta didik yang
diberikan kebebasan untuk dapat memilih bidang yang mereka sukai (Iwan.S:2020). Merdeka
belajar merupakan kebijakan yang dirancang pemerintah untuk membuat lompatan besar dalam
aspek kualitas pendidikan agar menghasilkan siswa dan lulusan yang unggul dalam menghadapi
tantangan masa depan yang kompleks (Suyanto, 2020). Menteri Dikbudristek RI menjelaskan
bahwa Merdeka Belajar adalah konsep pengembangan pendidikan dengan peran seluruh
pemangku kepentingan sebagai agen perubahan. Dari semua ulasan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa Merdeka Belajar adalah konsep pendidikan yang memberikan kebebasan dan
kemandirian kepada peserta didik dalam menentukan pembelajaran sesuai dengan minat dan
kebutuhan individu.
2. Ujian Nasional (UN) akan diubah menjadi asesmen kompentensi minimum dan survei
karakter yang terdiri dari aspek literasi, yaitu kemampuan bernalar tentang dan menggunakan
bahasa. Numerasi, yaitu kemampuan bernalar menggunakan matematika. Karakter, berupa
pembelajar, gotong royong, kebhinekaan, dan perundungan.
4. Dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), sistem zonasi diperluas (tidak termasuk
Daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Bagi peserta didik yang melalui jalur afirmasi dan
prestasi, diberikan kesempatan yang lebih banyak dari sistem PPDB.
6
B. Keunggulan Pembelajaran Abad 21 dan Kurikulum Merdeka
Keunggulan Pembelajaran Abad 21, diantaranya;
2. Mengembangkan Keterampilan Kritis dan Kreatif: Metode ini mendorong siswa untuk
berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah. Dengan adanya tugas-tugas dan proyek-
proyek nyata, siswa diajak untuk berpikir lebih dalam, berinovasi, dan menghasilkan solusi yang
unik.
3. Memanfaatkan Teknologi sebagai Alat Pendukung: Dalam metode pembelajaran abad 21,
teknologi digunakan sebagai alat pendukung yang tak terpisahkan. Melalui penggunaan
perangkat digital, siswa dapat mengakses sumber daya online, berbagi ide secara virtual, dan
mengembangkan literasi digital yang diperlukan di era digital ini. Selain itu, teknologi juga
membantu mempersonalisasi pembelajaran, sesuai dengan kebutuhan dan minat masing-masing
siswa.
4. Meningkatkan Kemandirian Siswa. Dengan adanya kebebasan dan tanggung jawab dalam
proses belajar, siswa menjadi lebih mandiri dan dapat mengelola waktu dan sumber daya dengan
efektif.
5. Memotivasi Siswa. Pendekatan yang lebih aktif, kreatif, dan berpusat pada siswa dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Mereka lebih termotivasi untuk belajar karena melihat
relevansi dan penggunaan praktis dari apa yang mereka pelajari.
1. Mendorong siswa untuk menjadi lebih aktif, kreatif, inovatif, dan mandiri dalam belajar.
2. Mengembangkan kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi serta kompetensi abad
21 seperti kolaborasi, komunikasi, kritis, dan kreatif.
3. Memberikan ruang bagi guru untuk berkreasi dan berinovasi dalam merancang
pembelajaran yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan siswa.
7
4. Menyederhanakan materi pembelajaran sehingga lebih fokus pada konsep-konsep penting
dan relevan.
3. Kurangnya Dukungan dan Bimbingan: Siswa mungkin merasa kesulitan tanpa arahan
atau bimbingan langsung dari guru dalam konteks pembelajaran mandiri, seperti yang
ditawarkan dalam merdeka belajar.
5. Kesulitan dalam Pengelolaan Waktu: Siswa mungkin kesulitan mengelola waktu mereka
dengan efektif dalam konteks pembelajaran mandiri, terutama jika mereka tidak memiliki
keterampilan manajemen waktu yang kuat.
7. Tantangan dalam Memotivasi Diri Sendiri: Tidak semua siswa memiliki kemampuan atau
motivasi internal yang cukup untuk belajar secara mandiri, yang dapat menyebabkan penurunan
motivasi dan kinerja.
Penting bagi pendidik dan sistem pendidikan untuk memahami dan mengatasi tantangan-
tantangan ini agar pembelajaran abad 21 dan konsep merdeka belajar dapat memberikan manfaat
yang maksimal bagi semua siswa.
8
D. Analisis Hasil Wawancara
Pada hari jum’at, tanggal 15 Maret 2024 pukul 09.00 WIB bertempat di gedung SMP Boarding
School Bina Mulya yang beralamat di Desa Tani mulya Kecamatan Ngamprah Kab. Bandung
Barat telah dilakukan wawancara oleh kami terhadap Bapak Dede Firman sebagai kepala sekolah
SMP tersebut.
Dari hasil wawancara, kami menemukan beberapa fakta yang terjadi di sekolah tersebut
terkait dengan konsep pembelajaran abad 21, kurikulum merdeka, pemanfaatan media teknologi
dan lain sebagainya.
Hal tersebut memberikan keleluasaan terhadap anak untuk berkembang. Dalam kolaboratif,
memberikan peluang kepada anak supaya meningkatkan kemampuannya dalam bekerjasama,
critical thinking anak dapat meningkatkan nalar berpikirnya seperti hal nya dalam pembelajaran
mereka diberikan peluang agar dapat berpikir kritis dalam memahami materi yang disampaikan
oleh gurunya.
Selain itu dalam konsep pembelajaran abad 21 ini guru dituntut untuk terus mengupgrade
dirinya mengikuti perkembangan teknologi, perkembangan pembelajaran dan dituntut untuk
memberikan inovasi-inovasi baru untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
Begitupun dalam kurikulum merdeka guru lebih leluasa dalam mengembangkan proses
pembelajaran. Adanya kolaborasi 2 arah antara siswa dengan guru jadi tidak terpaku hanya dari 1
sumber materi saja, bisa dari siswa dengan siswa, siswa dengan guru, bahkan siswa dengan
lingkungan sekitar.
2. Kurikulum Merdeka
Kurikulum merdeka lebih di identikan dengan abad 21. Dalam kurikulum merdeka itu ada
yang kita sebut dengan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) P5 diterapkan sebagai
aplikasi kurikulum merdeka untuk menyambut perkembangan pembelajaran abad 21 ini.
Jadi dalam abad 21 ini kurikulumnya tidak seperti kurikulum yang lama, walaupun sebetulnya
sama tapi lebih dikembangkan dalam bentuk pengembangan teknologi yang semakin canggih
terutama dalam abad 21. Mulai dari media pembelajaran tidak ada lagi guru yang hanya menulis
9
di papan tulis, tetapi sudah berkembang dengan penggunaan proyektor, guru membuat vidio
singkat, pemanfaatan web seperti google form, quiziz dan lain sebagainya.
Kita harus mengembangkan dan ikut serta dalam proses pembelajaran abad 21 ini. Jika kita
tidak mengupgrade diri kita maka akan tertinggal bahkan bisa jadi guru akan tertinggal oleh
siswanya. Guru harus lebih berinovasi, mengupgrade skillnya, terutama dalam metode
pembelajaran, media, mengikuti pelatihan-pelatihan untuk terus meningkatkan kemampuannya
jika tidak maka sudah pasti tertinggal. Nah itulah yang namanya meningkatkan profesionalisme
guru sebagai salah satu komponen kompetensi guru yang salah satunya yaitu meningkatkan
profesionalisme guru.
Pemanfaatan Media Teknologi di sekolah ini sudah dijalankan meskipun belum ada ruangan
khusus. Adapun sarana tersebut diantaranya melalui media proyektor dan komputer. Kemudian
sekolah memperbolehkan siswanya membawa laptop untuk menunjang proses pembelajaran.
Pembelajaran aktif di abad 21 itu 4C dan program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila). Jadi di setiap jenjang kelas itu ada beberapa kategorinya, terutama di kurikulum abad
21 itu siswa di tuntut untuk aktif. Aktifnya itu tidak hanya berdasarkan muatan materi saja tetapi
juga aktif dalam berbagai kegiatan keorganisasiannya. Kemudian diikut sertakan ke berbagai
event dan dilibatkan ke dalam beberapa projek P5 itu tadi.
Kemudian di akhir jenjang nanti (setiap akhir tahun) sekolah Bina Mulya mengadakan
"pameran hasil karya". Disitulah siswa dituntut untuk aktif, dan nanti guru akan
mengevaluasinya.
Dalam pameran itu menyajikan hasil karya siswa dalam 1 tahun, memamerkan/menampilkan
baik di bidang seninya, kemudian hasil karya siswa yang berkaitan dengan apa saja yang
dihasilkan dari berbagai program rangkaian pengamalan P5. Jadi disana ada hasil mulai dari
keterampilannya, hasil literasinya, hasil kreasi siswa di bidang seni dan lain-lain.
10
SMP Boarding School Bina Mulya merupakan sekolah yang relatif baru dan di dirikan tahun
2019. Tahun ini sudah ada 2 angkatan yang dinyatakan lulus dari sekolah tersebut. Adapun
Strandar kelulusannya diantaranya :
2. Memiliki keilmuan yang bisa diaplikasikan dalam beribadah yang baik sesuai tuntutan
Rasulullah SAW.
4. Memiliki hafalan, bagi yang full day minimal 3 juz, sedangkan bagi yang boarding
minimal 5 juz.
Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman tentang konsep
pembelajaran abad 21 sudah dipahami dengan baik bahkan sudah diterapkan dalam proses
pembelajarannya. Secara faktual dengan cara bertahap konsep ini sudah mulai diapllikasikan
dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Boarding School Bina Mulya.
Kemudian, kami tidak di satu sekolah saja, kami mensurvei ke sekolah lainnya, salah satu nya
di MTS/MA Ar-Rosyidiyah, bertempatkan Jl.Cikuda No.01 RT.01 RW.11 Desa. Pasirbiru,
Kec.Cibiru, Kota Bandung Jawa Barat.
- Tugas-tugas tidak termuat dalam buku paket, namun dikirimkan lewat e-mail dalam
bentuk PDF.
- Ada beberapa ujian yang dilaksananan dalam bentuk online (soal ujian di akses lewat e-
mail).
- Ada beberapa penjelasan materi yang guru sampaikan lewat media video (infocus, power
point).
- Ada beberapa praktek CBSA (cara belajar siswa aktif) seperti murid yang mulai
menjelaskan materi.
- Ada beberapa pembuatan kelompok diskusi setelah guru menjelaskan materi baru.
- Setiap kelompok diskusi akan mem-presentasikan hasil diskusi nya di depan kelas
- KTA (Karya Tulis Ilmiah), semacam skripsi, pengerjaannya ditemani oleh guru
pembimbing, judulnya ditentukan oleh guru pembimbingnya, dilakukan secara kelompok, yang
pada akhirnya hasil tersebut akan di persidangkan sebagai syarat mengikuti ujian kelulusan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran Abad 21 menawarkan pendekatan yang sesuai dengan tuntutan zaman, dengan
mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar. Sementara
itu, Konsep Merdeka Belajar memberikan kebebasan dan kemandirian kepada siswa serta
lembaga pendidikan untuk menentukan jalannya pembelajaran sesuai dengan minat dan
kebutuhan individu.
Meskipun terdapat keunggulan yang signifikan, namun masih terdapat beberapa tantangan
yang perlu diatasi, seperti ketergantungan berlebihan pada teknologi dalam pembelajaran Abad
21, potensi kesenjangan akses, serta kurangnya dukungan dan bimbingan bagi siswa dalam
konsep Merdeka Belajar.
Pentingnya peran guru dalam mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan
konsep Abad 21 dan Merdeka Belajar, serta memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan
kesempatan yang sama untuk berkembang dan berhasil dalam pendidikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rosnaeni, R. (2021a). Karakteristik dan Asesmen Pembelajaran Abad 21. Jurnal Basicedu, 5(5),
4341–4350. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1548
Rosnaeni, R. (2021b). Karakteristik dan Asesmen Pembelajaran Abad 21. Jurnal Basicedu, 5(5),
4341–4350. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1548
Sereliciouz. (2021, November 3). Pembahasan Pembelajaran Abad 21 dari Pengertian, Model
hingga Contoh. Quipper Blog.
https://perpusteknik.com/kelebihan-dan-kekurangan-metode-pembelajaran-abad-21/
#Kelebihan_Metode_Pembelajaran_Abad_21-2
14