Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH INTERNET

Mata Kuliah : Literasi Data dan Teknologi

Disusun oleh Kelompok 2:

1. Abi rivaldi (206910644)


2. Adelia putri (206910085)
3. Della Anelya S (206910424)
4. Sesra arsita (206910044)

DOSEN PENGAMPU: PUTRI OKTA HADIYANTI, S.Pd., M.Pd

Kelas 5A
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,penulis
ucapkan atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayahnya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, sebagai salah satu tugas mata
kuliah literasi data dan teknologi penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang turut berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, segala
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah kami di masa yang akan datang . Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Pekanbaru, 16 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................2
BAB II ISI.................................................................................................................................3
A. Sejarah Internet............................................................................................................3
B. Dampak Positif dan Negatif dan Cara Penanggulangannya.....................................4
C. Contoh Literasi Digital di Tingkat SD........................................................................8
D. Pengaplikasian Literasi Digital Pada Kegiatan Belajar Mengajar..........................9
E. Membentuk Karakter dan Akhlak Mulia Peserta Didik di Abad 21.....................10
F. Bahaya Pengaruh Kejahatan Siber (Cybercrime)...................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................................16
A. Kesimpulan..................................................................................................................16
B. Saran.............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan besar pendidikan adalah mempersiapkan siswa untuk berkontribusi di dunia
kerja dan di kehidupan sosial, hal ini telah menjadi salah satu tantangan terbesar abad ini.
Belajar untuk bekerja dan hidup di abad 21 berarti membantu sebanyak mungkin anak
belajar untuk menerapkan keterampilan abad ke-21 dan pemahaman yang kuat tentang
pemahaman inti untuk menghadapi tantangan zaman. Kehidupan di abad ke-21 menuntut
siswa menguasai keterampilanketerampilan penting berkaitan dengan empat pilar
kehidupan yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live
together. Di dalam empat pilar tersebut terkandung keterampilan khusus masing-masing
yang perlu diaplikasikan dalam kegiatan belajar, seperti keterampilan berpikir kritis,
pemecahan masalah, metakognisi, keterampilan berkomunikasi, keterampilan kolaborasi,
kreasi dan inovasi, serta literasi informasi.
Salah satu keterampilan yang perlu dikuasai melalui kegiatan belajar adalah literasi
informasi yaitu kemampuan untuk menempatkan, mengevaluasi, serta menggunakan
informasi yang dibutuhkan secara tepat dan efektif di era digital. Literasi informasi
mencakup dua aspek di dalamnya yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi berkaitan dengan proses, sebagai alat pendukung, melakukan
manipulasi, dan mengelola informasi.
Teknologi informasi didefinisikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan proses,
manipulasi teknologi, pengolahan, penyebaran data dan informasi dengan menggunakan
hardware dan software, komputer, alat komunikasi, serta elektronik digital secara tepat
dan efektif. Teknologi komunikasi merupakan segala sesuatu tentang penggunaan alat
pendukung untuk mentransfer dan memproses data lintas perangkat. Literasi digital
adalah seperangkat keterampilan yang terkait dengan penggunaan teknologi kontemporer
untuk pemrosesan informasi dan komunikasi.
Literasi digital didefinisikan sebagai kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya
informasi serta pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi di kalangan
masyarakat dalam rangka pengembangan budaya informasi ke arah terwujudnya the
information society.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah intenet?

1
2. Apa saja dampak positif dan negatif internet dan cara penanggulangannya?
3. Apa contoh literasi digitaldi tingkat SD?
4. Bagaimana pengaplikasian literasi digital didalam KBM?
5. Bagaimana cara membentuk karakter dan akhlak mulia di Abad 21?
6. Apa bahaya pengaruh kejahatan cyber?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah intenet.
2. Mengetahui apa saja dampak posiif dan negatif internet dan cara penanggulangannya.
3. Mengetahui apa contoh literasi digitaldi tingkat SD.
4. Mengetahui bagaimana pengaplikasian literasi digital didalam KBM.
5. Mengetahui bagaimana cara membentuk karakter dan akhlak mulia di Abad 21.
6. Mengetahui bahaya pengaruh kejahatan cyber.

2
BAB II ISI

A. Sejarah Internet
Sejarah Internet dimulai dengan pengembangan komputer elektronik pada 1950-an.
Awal konsep tentang jaringan paket berasal dari beberapa laboratorium ilmu komputer di
Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Departemen Pertahanan Amerika memberikan
kontrak pada awal 1960-an untuk sistem jaringan paket, termasuk pengembangan
ARPANET (yang akan menjadi jaringan pertama yang menggunakan protokol internet).
Pesan pertama dikirim melalui ARPANET dari laboratorium Computer Sains Profesor
Leonard Kleinrock di University of California, Los Angeles (UCLA) ke node jaringan
kedua di Stanford Research Institute (SRI).
Pada tahun 1982, protokol internet TCP/IP diperkenalkan sebagai protokol jaringan
standar pada ARPANET. Pada awal 1980-an NSF mendanai pendirian pusat
superkomputer nasional di sejumlah perguruan tinggi, dan dengan proyek NSFNET
memberikan interkonektivitas pada tahun 1986, yang juga menciptakan akses jaringan
untuk organisasi penelitian dan pendidikan ke lokasi superkomputer di Amerika Serikat.
Internet Service Provider (ISP) mulai muncul pada akhir 1980-an. Pada tahun 1990
ARPANET dinonaktifkan, membuat koneksi pribadi ke internet oleh entitas komersial
menjadi meluas dengan cepat. Kemudian pada tahun 1995 NSFNET dinonaktifkan juga,
sehingga menghilangkan penghalang terakhir bagi penggunaan internet secara komersial.
Sejak pertengahan 1990-an, Internet telah membawa dampak revolusioner pada aspek
budaya dan perdagangan, termasuk bangkitnya komunikasi instan melalui email, pesan
instan, panggilan telepon voice over Internet Protocol (VoIP), panggilan video interaktif
dua arah, dan World Wide Web dengan forum diskusinya, blog, jejaring sosial, dan situs
belanja online. Komunitas peneliti dan pendidikan terus mengembangkan dan
menggunakan jaringan canggih seperti very high speed Backbone Network Service
(vBNS) milik NSF, Internet2, dan National LambdaRail. Hal ini meningkatkan jumlah
data yang ditransmisikan pada kecepatan yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi melalui
jaringan fiber optic yang beroperasi pada 1 Gbit/s, 10 Gbit/s, atau lebih. Perkembangan
internet menjadi alat komunikasi global bagi semua orang hampir berjalan dengan instan
dalam sejarah. Pada tahun 1993 hanya 1% informasi yang mengalir melalui jaringan
internet, tahun 2000 meningkat 51%, dan lebih dari 97% informasi telah
dikomunikasikan pada tahun 2007. Saat ini, Internet terus berkembang, didorong oleh
sejumlah besar informasi online, perdagangan, hiburan, dan jejaring sosial.

3
B. Dampak Positif dan Negatif dan Cara Penanggulangannya
 Dampak Positif
Sejak awal diciptakan, internet memang bertujuan untuk mempermudah pekerjaan
manusia. Sangat banyak dampak hal positif yang bisa kita dapatkan dari internet. Tetapi,
seperti dua sisi mata uang, di internet juga banyak ditemui sisi negatif. Terutama bila
sebagai pengguna, kita tidak menggunakan internet dengan bijak. Teknologi dibuat untuk
memudahkan kehidupan manusia. Banyak hal positif yang bisa didapatkan di internet.
Berikut beberapa diantaranya:
1. Memuodahkan Kmunikasi
Sejak aplikasi perpesanan, WhatsApp, dirilis pada 2009, berbagai lapisan
masyarakat mulai terbiasa memanfaatkan internet untuk mengirim pesan. Tak
berselang lama, muncul aplikasi perpesanan lain untuk bersaing dengan WhatsApp,
seperti Line, Kakao Talk, WeChat, dan sebagainya. Belum selesai di
situ, platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram turut membuat fitur
pesan pribadi.
2. Memudahkan Pencarian Informasi
Dampak positif internet selanjutnya yang bisa kamu rasakan adalah kemudahan
akses terhadap berbagai informasi yang bisa didapat pula secara real time. Selain
berita dari portal online, kamu juga bisa mendapatkan berbagai informasi dari media
sosial. Alhasil, seorang ilmuwan, Marshall McLuhan, mencetuskan istilah “global
village” sebagai representasi kemudahan pertukaran informasi di seluruh dunia. Di
sisi lain, para pelajar juga mendapat ‘cipratan’ dari dampak positif internet, seperti
kemudahan mendapatkan referensi karya ilmiah, jurnal online, bahkan mencari buku
yang sulit ditemui di perpustakaan.
3. Memudahkan Transaksi Bisnis
Kehadiran internet membuat transaksi dan proses belanja semakin mudah karena
dapat dilakukan melalui internet. Selain proses pembelian, proses pembayaran pun
dapat dilakukan melalui aplikasi dan website perbankan atau uang digital alias e-
wallet. Kemudahan ini juga dirasakan oleh penjual produk online, karena mereka
tidak diwajibkan untuk memiliki toko fisik untuk menjual produk. Tak hanya dari
segi penjual dan pembeli, dampak positif keberadaan internet juga dirasakan oleh

4
penyedia jasa antar barang. Selain memanfaatkan jasa logistik, kini tak sedikit
pelaku bisnis online yang mengandalkan jasa antar dari layanan ojek online.
4. Sarana untuk Belajar
Sesuai penjelasan di poin sebelumnya, internet dapat digunakan untuk mencari
buku atau referensi belajar bagi siswa. Namun, dampak positif internet tak hanya
berhenti di situ. Melalui berbagai platform seperti artikel blog, media sosial,
atau platform berbagi video, YouTube, kini semua orang bisa belajar dari internet.
Bahkan sejak pandemi, internet menjadi sarana utama dalam mendukung kegiatan
belajar mengajar secara formal. Selain itu, tak sedikit pula yang memanfaatkan
internet untuk belajar dari web seminar alias webinar.
5. Memudahkan Pemanfaatan Layanan Publik
Pemanfaatan layanan publik menggunakan internet menjadi hal yang sangat
terasa sekali manfaatnya. Misalnya saja seperti ingin berpergian ke suatu tempat
menggunakan transportasi umum, kamu bisa menggunakan aplikasi ojek
online dan driver akan langsung menjemput di titik lokasi yang sudah kamu atur.
Contoh lainnya adalah saat kondisi tubuh kamu sedang tidak fit dan
membutuhkan konsultasi dari dokter ahli, ada banyak sekali aplikasi kesehatan yang
akan langsung menghubungkan kamu dengan dokter berdasarkan spesialisasinya
secara virtual.
6. Menambah Koneksi Baru
Menambah koneksi baru di era modern seperti saat ini sepertinya sangat mudah,
ya? Banyak sekali platform online yang mempertemukan banyak orang dari berbagai
macam wilayah untuk saling berinteraksi secara virtual. Bahkan, banyak juga yang
menjalin pertemanan di internet berpindah ke dunia nyata.
7. Memudahkan Dalam Melihat Peta
Saat ingin mengunjungi suatu wilayah yang tidak pernah kamu ketahui
sebelumnya, tentunya membutuhkan peta supaya kamu tidak tersesat bukan? Nah,
internet pun menyediakan layanan peta secara online, seperti Waze dan Google
Maps untuk membantu dalam mengarahkan perjalanan kamu hingga lokasi tujuan. 

 Dampak Negatif
Kebutuhan internet sekarang ini sudah menyerupai kebutuhan pokok yang tidak
dapat dihindari. Dengan adanya internet, setiap individu dapat berselancar di dunia maya

5
guna mencari informasi maupun berkomunikasi. Akan tetapi, internet juga memberikan
dampak negatif bagi beberapa aspek kehidupan manusia, seperti: meningkatnya tindak
kejahatan, perpecahan (akibat info hoax), dan lain sebagainya.
1. Pornografi
Tidak bisa dipungkiri, banyak situs internet yang mengandung konten negatif
seperti, video, gambar,  dan artikel pornografi. Konten ini seharusnya tidak boleh
diakses, apalagi oleh anak yang amsih ada di bawah umur. Namun kemudahan
dalam menggunakan internet, terkadang menciptakan beberapa orang terpengaruh
untuk mengakses konten-konten negatif tersebut.
2. Kecanduan Media Sosial
Perkembangan internet memicu perkembangan media sosial. Namun, apabila
tidak dipakai sewajarnya, media sosial ini dapat menimbulkan dampak negatif.
Banyak orang yang sibuk dengan dunia maya daripada dengan orang-orang di
sekitarnya. Kebiasaan ini akan menjadi kebiasan jelek apabila terus dilakukan. Hal
ini sanggup menjadikan interaksi sosial antar individu menurun.
3. Perjudian
Pada zaman modern ini, perjudian tidak hanya dilakukan secara langsung, akan
tetapi sanggup dilakukan melalui internet. Banyak orang yang tertarik dengan sistem
perjudian lewat online, sehingga jumlah pelaku perjudian semakin meningkat.
Perjudian secara langsung maupun online sanggup menimbulkan kerugian, bahkan
menimbulkan pelakunya terjerat hutang.
4. Informasi yang Berlebihan
Internet memang menawarkan kita kemudahan dalam mencari informasi yang
dibutuhkan. Hal ini tentunya sanagt menguntungkan bagi kita dalam mendapat
informasi sebanyak-banyaknya. Akan tetapi, banyaknya informasi yang tersedia di
internet sanggup membuat kita berlama-lama mengakses internet. Akibatnya, kita
akan terbiasa mencari informasi yang dibutuhkan melalui internet, daripada bertanya
langsung atau melalui buku.
5. Penipuan dan Tindak Kejahatan Lainnya
Internet juga sanggup menimbulkan banyak sekali kejahatan, misalnya penipuan.
Banyak pelaku penipuan yang melancarkan aksinya melalui internet untuk menjerat
korbannya. Berbagai sekali cara dilakukan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab
untuk menipu korbannya, seperti melaksanakan penawaran barang atau jasa palsu.
Bahkan penculikan pun sanggup terjadi diawali dari internet.

6
6. Pencemaran Nama Baik
Dewasa ini, kasus pencemaran nama baik sering terjadi di dunia maya. Banyak
orang diserang, dan dimaki dengan umpatan-umpatan yang menyakitkan di media
sosial.

 Cara Menanggulangi Dampak Negatif Internet


Dampak negatif penggunaan internet tidak sanggup dihindarkan sepenuhnya, namun
kita sanggup mencegah, menanggulangi, dan mengurangi dampak tersebut dengan
beberapa trik berikut:
1. Pentingnya Peran Orang tua
Peran orang tua sangat penting untuk mengontrol perilaku anak-anaknya dalam
menggunakan internet. Orang tua harus membantu anak-anaknya untuk menyaring
informasi negatif yang didapatkan dari internet.
2. Bergabung dengan Situs Resmi dan Komunitas Positif
Kejahatan melalui internet semakin merajalela, salah satunya penipuan terhadap
penawaran barang dan jasa. Jika kita mendapat penawaran barang dan jasa dari suatu
situs, pastikan terlebih dahulu bahwa situs tersebut merupakan situs resmi. Selain
itu, kalau ingin bergabung dengan komunitas di media sosial, pastikan bahwa
komunitas tersebut merupakan komunitas yang menawarkan konten positif.
3. Bijak Menggunakan Internet
Gunakan internet secara bijak dan positif. Kemudahan menjalankan internet
sanggup kita gunakan untuk melaksanakan hal-hal yang menguntungkan dan
bermanfaat untuk orang lain. Kita dapat memakai internet sebagai sarana untuk
berkarya, misalnya promosi bisnis, menciptakan website, dan situs-situs lainnya.
4. Berani Menolak 
Berani menolak konten-konten negatif adalah salah satu cara menanggulangi
dampak negatif internet. Ketika sahabat dipegaruhi teman untuk menonton video
porno dan konten negatif lainnya, sahabat harus berani menyampaikan TIDAK
terhadap hal tersebut.
5. Memblokir Situs Negatif
Dalam perkembangan internet yang semakin pesat, dibutuhkan tugas pemerintah
pula untuk mencegah melebarnya dampak negatif internet. Saat ini, Pemerintah terus
berupaya menanggulangi dampak negatif internet dengan cara memblokir situs-situs

7
negatif, sehingga tidak sanggup diakses. Pemerintah juga perlu menawarkan
hukuman dan tindakan tegas kepada pihak-pihak yang membuatkan konten-konten
negatif di internet.
6. Mengikuti Sosialisasi Dampak Penggunaan Internet
Untuk menanggulangi dampak negatif internet, kita dapat mengikuti sosialisasi
dampak penggunaan Internet. Sosialisasi ini sanggup menawarkan pemahaman
tentang bagaimana perkembangan internet dan dampak dari penggunaannya. Dengan
mengikuti sosialisi ini, kita dapat memakai internet secara bijak dan mencegah
terjadinya dampak negatif.
7. Membatasi Penggunaan Internet
Membatasi penggunaan internet menjadi salah satu cara mengurangi dampak
negatif internet. Semakin sedikit waktu yang digunakan untuk mengakses internet,
semakin sedikit pula kesempatan untuk terpengaruh oleh hal-hal negatif dari
internet.
8. Meningkatkan Kesadaran Diri Tentang Penggunaan Internet
Dampak negatif internet tidak sanggup dihindari, apabila tidak ada kesadaran
dalam diri setiap individu. Jadi, untuk menanggulangi dampak negatif internet,
setiap individu perlu meningkatkan kesadaran diri untuk memakai internet dengan
bijak.

C. Contoh Literasi Digital di Tingkat SD


Literasi digital di SD merupakan kecakapan menggunakan media digital dengan
baik, benar, dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi pembelajaran, mencari
solusi masalah, menyelesaikan tugas belajar, serta mengkomunikasikan berbagai
kegiatan belajar dengan insan pembelajaran lainnya. Era digital yang berkembang saat
ini diharapkan mampu memacu warga sekolah memanfaatkan literasi digital dalam
bidang akademik. Keuntungan yang dapat diambil dari era digital ini salah satunya ialah
warga sekolah dapat mengakses informasi edukatif yang terbaru. Kegiatan ini dapat
dilakukan dengan memanfaatkan media-media digital. Media digital tersebut di
antaranya komputer, laptop, atau smartphone yang terhubung ke jaringan internet yang
dapat dengan mudah diakses oleh warga sekolah.
Literasi digital di Sekolah Dasar telah bergeser dari literasi baca tulis konvensional
dengan menggunakan media cetak ke media elektronik yang lazim disebut literasi digital.
Sebagai contoh banyak guru mengajar di sekolah sudah membiasakan anak didiknya

8
yang membawa smartphone dengan memberi tugas yang bisa dicari sumbernya dari
digital, yaitu dengan mengakses google. Soal yang diberikan dijawab dengan
menggunakan aplikasi belajar daring. Jawaban juga dapat dilakukan di grup WA
(Whatsapp) yang telah dibuat sebelumnya.
Penggunaan aplikasi digital juga untuk mengalihkan perhatian peserta didik yang
membawa Smartphone dari kebiasaan bermain game di gadgetnya ke kegiatan browsing
(mencari) jawaban dari persoalan yang diberikan guru. Pembelajaran digital disesuaikan
dengan jadwal pelajaran dan tema-sub tema. Akan tetapi, hal ini tentunya memang belum
bisa dilaksanakan di semua sekolah. Hal ini dikarenakan tidak semua sekolah
memperbolehkan peserta didiknya membawa smartphone.
Beberapa sekolah memang melarang peserta didiknya membawa dan menggunakan
smartphone ke sekolah. Hal itu dikarenakan terdapat beberapa kasus peserta didik
terganggu konsentrasi belajarnya karena penggunaan aplikasi game dan media sosial
yang berlebihan. Seiring berjalannya waktu, literasi digital di kelas akan menjadi bagian
penting dari proses belajar mengajar di kelas.
Berdasarkan uraian tersebut, guru di Sekolah Dasar juga dapat memberikan
pengajaran mengenai pentingnya etika dan rambu-rambu dalam menggunakan gawai
(smartphone), menggunakan internet dan media sosial. Hal ini diperlukan jika peserta
didik tersebut telah berada di SD kelas tinggi yang telah aktif menggunakan media sosial.
Guru, dalam hal ini selain terbantu dalam pelaksanaan KBM (kegiatan belajar mengajar),
juga diharapkan dapat menjadi teladan yang baik dalam bermedia sosial.

D. Pengaplikasian Literasi Digital Pada Kegiatan Belajar Mengajar


Dunia pendidikan saat ini sudah memasuki era digital, proses pembelajaran juga
dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman. Salah satunya adalah adanya penerapan
literasi digital yang mulai digiatkan. Kegiatan literasi saat ini mulai merambah ke dunia
digital. Hal tersebut membuat tenaga pendidik memang harus berbenah. Pendidik atau
dalam hal ini tenaga pendidik memang harus melakukan perubahan. Hanya saja,
perubahan yang dimaksudkan bukan hanya sekedar berpusat pada pendidik atau yang
biasanya dilakukan oleh pendidik yaitu menerangkan (berceramah), saat ini perlu adanya
diskusi dan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi.
Kegiatan literasi digital di sekolah atau di ruang kelas dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Diantaranya yang biasa dilakukan oleh pendidik adalah menggunakan
LCD sebagai media perantaranya, atau juga dapat dilakukan dengan cara E-learning.

9
Pembelajaran berbasis dalam jaringan ini merupakan proses belajar mengajar jarak jauh
melalui penggunaan berbagai aplikasi. Proses pembelajaran dilakukan secara elektronik
(E-learning), hal tersebut memanfaatkan aplikasi yang digunakan sebagai perantara
dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian, kemahiran untuk menggunakan teknologi informasi harus dapat
dikuasai oleh pendidik atau tenaga pendidik itu sendiri, sehingga dapat diajarkan kepada
peserta didik dengan benar. Pendidik di era digital seperti saat ini memang harus melek
akan teknologi. Teknologi dan informasi yang saat sudah memasuki era revolusi industri
4.0 memudahkan manusia dalam mencari informasi secara global. Penerapan literasi
digital di era revolusi industri 4.0 merupakan suatu tantangan tersendiri yang dihadapi
oleh tenaga pendidik maupun peserta didik. Oleh karena itu, perlu ada kemampuan untuk
menguasai teknologi di era revolusi industri 4.0 agar pemanfaatannya tidak
disalahgunakan. Begitu pula dalam proses penerapan literasi digital dalam pembelajaran.
Proses penerapan literasi digital dalam pembelajaran berbasis Elearning di sekolah
memiliki beberapa tahapan dalam proses penerapannya. Pertama, sebelum kegiatan
literasi digital pendidik sudah terlebih dahulu menjelaskan materi pelajaran, lalu setelah
pendidik memberikan materi kepada peserta didik, barulah pendidik memulai proses
kegiatan literasi digital dengan aplikasi quizizz yang merupakan salah satu aplikasi
permainan interaktif yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kedua, pendidik
memberikan link untuk di akses oleh peserta didik untuk bisa ikut bergabung dalam
permainan. Ketiga, setelah peserta didik mengakses link tersebut, proses permainan akan
dimulai dangan menggunakan soal-soal yang interaktif sehingga pembelajaran akan lebih
menarik. Langkah terakhir setelah semua peserta didik menjawab soal-soal tersebut,
maka pendidik akan memperlihatkan peringkat dari hasil permainan dengan menjawab
soal.

E. Membentuk Karakter dan Akhlak Mulia Peserta Didik di Abad 21


Guru sebagai sosok utama dalam satuan pendidikan, memiliki tanggung jawab
membentuk karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir,
dan olah raga.
Demikian cuplikan Peraturan presiden nomor 87 tahun 2017. Selain itu,  guru dan
tenaga pendidikan juga harus mampu mengelola kerjasama antara satuan pendidikan,
keluarga, dan masyarakat untuk mengumandangkan gerakan revolusi mental. Penguatan

10
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang semakin mendesak untuk
disebarluaskan virusnya.
Penguatan pendidikan karakter di sekolah juga harus dapat menumbuhkan karakter
siswa untuk dapat  berpikir kritis, kreatif, mampu berkomunikasi, dan berkolaborasi,
yang mampu bersaing di abad 21.
Ada  empat kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 yang disebut 4C, yaitu
Critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah),
Creativity (kreativitas), Communication skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability
to work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama).
Untuk itu, demi mewujudkan keterampilan–keterampilan siswa Indonesia yang
mampu bersaing pada abad 21 ini maka pembelajaran di sekolah harus merujuk pada 4
karakter belajar abad 21 yang biasanya dirumuskan dalam 4C yakni :
1. Critical thinking and problem solving. Artinya, proses pembelajaran hendaknya
membuat siswa dapat berpikir kritis dengan menghubungkan pembelajaran dengan
masalah-masalah kontekstual yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
2. Creativity and innovation, artinya, pembelajaran harus menciptakan kondisi dimana
siswa dapat berkreasi dan berinovasi, bukannya didikte dan diintimidasi oleh guru.
Guru hendaknya menjadi fasilitator  bagi siswa.
3. Communication, artinya, pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa harus
terjadi komunikasi multi arah dimana terjadi komunikasi timbal balik antara guru
dengan siswa, siswa dengan guru, maupun antar sesama siswa.
4. Collaboration, pada proses pembelajaran guru hendaknya menciptakan situasi
dimana siswa dapat belajar bersama-sama/berkelompok (team work), sehingga akan
tercipta suasana demokratis dimana siswa dapat belajar menghargai perbedaan
pendapat, menyadari kesalahan yang ia buat, serta dapat memupuk rasa tanggung
jawab dalam mengerjakan tangung jawab yang diberikan.
Urgensi penguatan karakter ini semakin mendesak seiring dengan tantangan berat
yang kita hadapi di masa-masa yang akan datang. Para siswa di era ini adalah calon
Generasi Emas Indonesia Tahun 2045 yang harus memiliki bekal jiwa Pancasila yang
baik guna menghadapi dinamika perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga. Oleh
karena itulah kita mendukung guru-guru kita untuk terus bekerja keras mewujudkan
generasi penerus yang cerdas dan berakhlak mulia.
Untuk itu guru harus dapat berperan sebagai “the significant other” bagi para siswa.
Guru harus menjadi sumber keteladanan.Seorang guru juga harus memiliki sikap,

11
prilaku, moral yag baik, sopan santun, dan bersikap baik. Guru juga harus selalu
mengajarkan kepada siswa sifat–sifat keteladanan yang baik. Di era globalisasi yang
penuh dengan tantangan dan persaingan antar individu, setiap guru dituntut untuk
memiliki kualitas dan keterampilan yang mumpuni dalam menjawab setiap tantangan
tersebut.
Para pakar yang mencoba merumuskan keterampilan yang siswa butuhkan pada
abad  21, mereka bersepakat menetapkan berbagai prestasi akademik berikut:
1. Memiliki karakter sebagai pemikir, terampil berpikir inovatif yang ditandai dengan
kecepatan beradaptasi, mampu memecahkan masalah yang kompleks, dan dapat
mengarahkan diri sendiri. Cerdas, kreatif, dan berani ambil resiko.
2. Memiliki kecakapan berpikir tinggi dan cepat memahami situasi. Karakter yang
relevan dengan kerja otak ini meliputi prilaku berpikir yang selalu ingin tahu,
berpikir terbuka, dan bersikap reflektif. Memiliki etos kerja yang tinggi sehingga
produktif.
3. Memiliki kemampuan untuk menentukan prioritas, mengembangkan perencanaan,
dan memetakan hasil dicapai. Terampil menggunakan perangkat kerja yang terus
berubah sehingga selalu meningkatkan keterampilan sejalan dengan perkembangan
teknologi.
4. Memiliki keterampilan berkomunikasi yang ditandai dengan kemampuan bekerja
dalam tim yang bervariasi, berkolaborasi, dan cakap mengembangkan hubungan
interpersonal sehingga selalu dapat menempatkan diri dalam interaksi yang
harmonis.
5. Memiliki kecakapan komunikasi personal, sosial, dan terampil mengejawantahkan
tanggung jawab. Yang tidak kalah penting siswa terampil dalam komunikasi
interaktif  dengan cerdas dan rendah hati.
Melek teknologi dan informasi sebagai pondasi pengembangan penguasaan ilmu
pengetahuan, kecakapan mengelola uang, memiliki jiwa kewirausahaan sebagai landasan
kecakapan bidang ekonomi dan melek teknologi. Kecakapan untuk memvisualisasikan
informasi merupakan keterampilan yang semakin penting. Dan, yang tidak boleh
diabaikan dengan dukungan teknologi siswa mengembangkan keterampilan
multikultural, bekerja sama dan berkomunikasi dalam ruang lintas bangsa, serta terampil
mengembangkan kesadaran global.

F. Bahaya Pengaruh Kejahatan Siber (Cybercrime)

12
Cyber crime adalah tindak kejahatan yang dilakukan secara online. Kejahatan ini
tidak mengenal waktu dan tidak pilih-pilih target. Bisa terjadi pada individu atau
perusahaan di mana pun berada. Tujuan cyber crime sendiri beragam. Bisa sekedar iseng,
sampai kejahatan serius yang merugikan korbannya secara finansial. 
Dalam praktiknya, cyber crime bisa dilakukan seorang diri atau melibatkan
sekelompok orang. Para pelaku cyber crime tentu adalah orang yang sudah ahli dalam
berbagai teknik hacking. Bahkan, tak jarang sebuah aksi cyber crime dilakukan dari
berbagai tempat berbeda di waktu bersamaan.
Ada beberapa jenis kejahatan cyber crime yang harus menjadi perhatian, antara lain:
1. Kejahatan Phising
Phising adalah contoh cyber crime untuk melakukan penipuan dengan
mengelabui korban. Umumnya aksi kejahatan ini dilancarkan melalui email maupun
media sosial lain, seperti mengirimi link palsu, membuat website bodong, dan
sebagainya.
Tujuannya mencuri data penting korban, seperti identitas diri, password, kode
PIN, kode OTP (one time password) pada akun-akun keuangan, seperti mobile
banking, internet banking, paylater, dompet digital, sampai kartu kredit.
2. Kejahatan Carding
Carding adalah jenis kejahatan dunia maya yang dilakukan dengan bertransaksi
menggunakan kartu kredit milik orang lain. Jadi, setelah mengetahui nomor kartu
kredit korban, pelaku kemudian berbelanja online dengan kartu kredit curian itu.
Nomor kartu kredit tersebut dicuri dari situs atau website yang tidak aman. Bisa
juga diperoleh dengan cara membeli dari jaringan spammer atau pencuri data.
Selanjutnya data kartu kredit itu disalahgunakan oleh carder, sebutan pelaku
kejahatan carding. 
3. Serangan Ransomware
Ransomware adalah malware atau software jahat yang bukan hanya bisa
menginfeksi komputer, tapi juga menyandera data pengguna. Tindak kejahatan ini
dapat menimbulkan kerugian besar bagi korbannya.
Pelaku akan meminta uang tebusan ke korban jika ingin ransomware dihapus
atau dimusnahkan. Apabila korban tidak mengabulkan permintaan tersebut, pelaku
tak segan-segan mengancam akan membuat data menjadi korup alias tidak bisa
digunakan lagi.
4. Penipuan online

13
Penipuan online atau penipuan digital yang saat ini makin banyak modusnya. Di
antaranya adalah modus penipuan berkedok foto selfie dengan KTP atau identitas
diri.
Bisa saja kamu terjebak aplikasi pinjaman online palsu yang dibuat sedemikian
rupa. Kemudian oleh pelaku, data kamu dipakai untuk pencucian uang, dijual di
pasar gelap, atau digunakan sesuka hati untuk pinjaman online ilegal.
5. SIM Swap 
SIM swap adalah modus penipuan dengan mengambilalih nomor ponsel atau
kartu SIM ponsel seseorang. Tujuannya untuk meretas akun perbankan seseorang.
Akibatnya, kartu SIM ponsel yang kemudian aktif dan berlaku adalah milik
pelaku, bukan lagi punya korban. Oleh karena itu, jika ingin membuang kartu SIM
lama, sebaiknya dipatahkan atau digunting agar tidak disalahgunakan orang lain.
6. Peretasan situs dan emai
Kejahatan ini istilahnya deface website dan email. Yakni jenis kejahatan cyber
crime dengan cara meretas sebuah situs ataupun email, serta mengubah tampilannya.
Dengan kata lain, penampilan website atau email kamu mendadak berubah akibat
peretasan ini. Contoh, halaman situs bukan yang biasanya, jenis huruf ganti, muncul
iklan tidak jelas, bahkan mencuri data yang kamu tidak menyadarinya.
7. Kejahatan Skimming
Jenis kejahatan cyber crime lain yang harus diwaspadai, yakni skimming.
Skimming adalah kejahatan perbankan dengan cara mencuri data kartu debit atau
kartu kredit untuk menarik dana di rekening.
Cara kerjanya membobol informasi pengguna memakai alat yang dipasang pada
mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau di mesin gesek EDC. Dengan teknik
tersebut, pelaku bisa menggandakan data yang terdapat dalam pita magnetik di kartu
kredit maupun debit.
Kemudian memindahkan informasi ke kartu ATM kosong. Akhirnya, pelaku bisa
dengan mudah menguras saldo rekening nasabah.
8. Pemalsuan Data atau Data Forgery
Jenis kejahatan cyber crime Indonesia berikutnya adalah data forgery. Adalah
kejahatan dengan memalsukan data atau dokumen penting melalui internet. Biasanya
kejahatan ini menyasar pada dokumen penting milik e-commerce atau penyedia situs
belanja online. Seolah-olah terjadi salah ketik yang merugikan pengguna atau
masyarakat.

14
9. Kejahatan konten ilegal
Divisi Hubungan Internasional Polri juga menyebut konten ilegal termasuk dalam
jenis kejahatan cyber crime. Konten ilegal adalah kejahatan memasukkan data atau
informasi yang tidak benar, tidak etis, melanggar hukum atau mengganggu
ketertiban umum.
Sebagai contoh, berita bohong atau fitnah, pornografi, maupun informasi yang
menyangkut rahasia negara, propaganda untuk melawan pemerintah yang sah.
10. Teroris Dunia Maya atau Cyber Terorism
Cyber terorism adalah kejahatan yang mengganggu, atau membuat kerusakan
terhadap suatu data di jaringan komputer. Pelaku menawarkan diri kepada korban
untuk memperbaiki data tersebut yang sudah disabotase dengan bayaran tertentu.
11. Mata-mata atau Cyber Espionage
Jenis kejahatan cyber crime yang memanfaatkan jaringan internet untuk
melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem
jaringan komputer korban.
Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun
data-data pentingnya tersimpan dalam suatu sistem yang computerized.

15
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejarah Internet dimulai dengan pengembangan komputer elektronik pada 1950-an.
Awal konsep tentang jaringan paket berasal dari beberapa laboratorium ilmu komputer di
Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Departemen Pertahanan Amerika memberikan
kontrak pada awal 1960-an untuk sistem jaringan paket, termasuk pengembangan
ARPANET (yang akan menjadi jaringan pertama yang menggunakan protokol internet).
Pesan pertama dikirim melalui ARPANET dari laboratorium Computer Sains Profesor
Leonard Kleinrock di University of California, Los Angeles (UCLA) ke node jaringan
kedua di Stanford Research Institute (SRI).
Sejak awal diciptakan, internet memang bertujuan untuk mempermudah pekerjaan
manusia. Sangat banyak dampak hal positif yang bisa kita dapatkan dari internet. Tetapi,
seperti dua sisi mata uang, di internet juga banyak ditemui sisi negatif. Terutama bila
sebagai pengguna, kita tidak menggunakan internet dengan bijak. Teknologi dibuat untuk
memudahkan kehidupan manusia. Banyak hal positif yang bisa didapatkan di internet.
Akan tetapi, internet juga memberikan dampak negatif bagi beberapa aspek kehidupan
manusia, seperti: meningkatnya tindak kejahatan, perpecahan (akibat info hoax), dan lain
sebagainya.
Literasi digital di SD merupakan kecakapan menggunakan media digital dengan
baik, benar, dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi pembelajaran, mencari
solusi masalah, menyelesaikan tugas belajar, serta mengkomunikasikan berbagai
kegiatan belajar dengan insan pembelajaran lainnya. Era digital yang berkembang saat
ini diharapkan mampu memacu warga sekolah memanfaatkan literasi digital dalam
bidang akademik. Keuntungan yang dapat diambil dari era digital ini salah satunya ialah
warga sekolah dapat mengakses informasi edukatif yang terbaru.
Penguatan pendidikan karakter di sekolah juga harus dapat menumbuhkan karakter
siswa untuk dapat  berpikir kritis, kreatif, mampu berkomunikasi, dan berkolaborasi,
yang mampu bersaing di abad 21.
Ada  empat kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 yang disebut 4C, yaitu
Critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah),
Creativity (kreativitas), Communication skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability
to work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama).

16
B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

17
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2020, Desember 30). 5 Dampak Positif dari Internet yang Harus Anda Ketahui.
Dipetik September 16, 2022, dari psti.unisayogya.ac.id:
https://psti.unisayogya.ac.id/2020/12/30/5-dampak-positif-dari-internet-yang-harus-
anda-ketahui/
Ardika. (2020, Maret 9). Dampak Negatif Internet dan Cara Menanggulanginya. Dipetik
September 17, 2022, dari www.infoduniaedukasi.com:
https://www.infoduniaedukasi.com/2020/02/dampak-negatif-internet-dan-cara.html
Cermati.co. (2021, Oktober 11). 13 Jenis Cyber Crime, Kejahatan Internet yang Merugikan.
Dipetik September 18, 2022, dari www.cermati.com:
https://www.cermati.com/artikel/13-jenis-cyber-crime-kejahatan-internet-yang-
merugikan
Hidayati. (2020, Maret 1). Membentuk Karakter Generasi Abad 21. Dipetik September 17,
2022, dari poskita.co: https://poskita.co/2020/03/01/membentuk-karakter-generasi-
abad-21/
Wahyuningsih, Sri. 2021. MODUL LITERASI DIGITAL DI SEKOLAH DASAR.
Jakarta :KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDERAL PAUD, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT SEKOLAH DASAR.
Jessica, A. R. A., Harmianto, S., & Mareza, L. (2020). Penerapan Literasi Digital dalam
Pembelajaran Kurikulum 2013 Berbasis E-Learning Tema 8 Bumiku Kelas VI SD
Negeri 2 Purbalingga Lor. Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar, 2(2),
139-146.

18

Anda mungkin juga menyukai