Anda di halaman 1dari 15

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI SARANA

KOMUNIKASI BAGI GURU DAN SISWA


Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Teknologi Informasi Pembelajaran
Kelas/Semester: PAI J/4 (empat)

Disusun Oleh :
1. Dinda AyangSari (2111010036)
2. Fatikha Sari (2111010048)
3. Sasti Nur Saidah (2111010133)

Dosen Pengampu :
Arinza Regina Syuri, M.Pd

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
1445 H/ 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah “Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Guru Dan
Siswa ”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Teknologi Informasi Pendidikan yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami
juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Bandar Lampung, 24 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
A. Konsep Komunikasi di Dunia Maya ....................................................................... 3
B. Manfaat Komunikasi Virtual .................................................................................. 3
C. Jenis-jenis Komunikasi di Dunia Maya .................................................................. 4
D. Model Penggunaan TIK Dalam Pendidikan ........................................................... 7
E. Kemampuan yang Dituntut bagi Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis TIK ....... 8
F. Pendekatan Instruksional yang Bisa Diterapkan untuk Melaksanakan Pendidikan
Berbasis TIK ........................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B. Saran ....................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada
diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat kognitif,
psikomotor maupun afektif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seiring dengan
perkembangan manusia. Perkembangan itu menyebabkan perubahan yang berarti bagi
manusia. Media dijadikan sebagai wadah pembelajaran. Media telah menjadi suatu
kebutuhan pokok (primer) bagi manusia.
Media elektronik dalam perkembangannya bermetamorfosis ke dalam dunia maya.
Media pembelajaran merupakan salah satu sarana penyalur pesan dan informasi belajar.
Media pembelajaran yang dirancang secara baik, sangat membantu peserta didik dalam
mencerna dan memahami materi pelajaran. Perkembangan teknologi informasi di
globalisasi dan informasi saat ini, memacu perkembangan media pembelajaran semakin
maju pula. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai media
pembelajaran sudah merupakan suatu tuntutan. Walaupun perancangan media berbasis TIK
memerlukan keahlian khusus, bukan berarti media tersebut dihindari dan ditinggalkan.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, memungkinkan diterapkannya
cara cara yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Pada
era informasi ini, jarak geografis tidak lagi faktor penentu dalam hubungan antar manusia
atau antar lembaga usaha, sehingga dunia ini menjadi suatu kampong global atau disebut
Global Village. Proses belajar mengajar suatu proses komunikasi. Berkomunikasi
merupakan kegiatan manusia sesuai dengan nalurinya. Naluri yang selalu ingin
berhubungan satu sama lain. Adanya naluri tersebut, komunikasi dapat dikatakan bagian
hakiki dari hidup manusia. Komunikasi mengandung makna menyebarluaskan informasi
atau menyampaikan pesan atau dari sumber pesan (komunikan) kepada penerima pesan.
Untuk itu komunikasi dikait-kaitkan dengan penggunakan media. Media adalah bagian
yang tidak terpisahkan dari proses komunikasi dan pembelajaran demi tercapainya tujuan
pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya.Kemajuan
teknologi informasi menjadikan manusia dalam berhubungan dengan pihak lain seakan

1
tidak lagi dibatasi oleh waktu dan tempat. Kapanpun dan dimanapun manusia dengan
perangkat teknologi tersebut bisa menjalin hubungan, mendapatkan informasi, dan
menyebarkan informasi kepada orang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep komunikasi di Dunia Maya?
2. Apa saja manfaat dari komunikasi Virtual?
3. Apa saja jenis-jenis Komunikasi di Dunia Maya?
4. Bagaimana model penggunaan TIK dalam Pendidikan ?
5. Siapa saja kemampuan yang dituntut bagi penyelenggaraan Pendidikan Berbasis TIK?
6. Bagaimana pendekatan Instruksional yang bisa diterapkan untuk melaksanakan
Pendidikan Berbasis TIK?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep komunikasi di Dunia Maya.
2. Untuk mengetahui manfaat dari komunikasi Virtual.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Komunikasi di Dunia Maya.
4. Untuk mengetahui model penggunaan TIK dalam Pendidikan .
5. Untuk mengetahui siapa saja kemampuan yang dituntut bagi penyelenggaraan
Pendidikan Berbasis TIK.
6. Untuk mengetahui pendekatan Instruksional yang bisa diterapkan untuk
melaksanakan Pendidikan Berbasis TIK?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Komunikasi di Dunia Maya


Komunikasi adalah Proses penyampaian pesan dari pemberi pesan komunikator kepada
penerima pesan komunikan sehingga terjadi kesamaan pengertian atas pesan. Dari
pengertian ini bisa kita pahami bahwa pertama dalam proses komunikasi selalu melibatkan
Dua pihak atau lebih pemberian pesan dan penerima pesan. Kedua adanya Pesan yang
disampaikan pesan itu sendiri bisa dalam beragam bentuk kata gambar teks dan sebagainya.
Apapun bentuk pesannya inti yang diharapkan adalah adanya kesamaan pemahaman antara
komunikator dan komunikan atas pesan tersebut.
Sekarang banyak proses interaksi penyampaian dan penerimaan pesan, bisa terjadi
melalui pemanfaatan suatu sarana atau media tertentu. Dalam komunikasi di dunia maya
media yang digunakan adalah komputer baik hardware maupun software. Dunia maya atau
dunia virtual itu sendiri, merujuk pada pengertian jaringan informasi elektronik yang
mendunia yang terjadi karena adanya teknologi internet (international
networking/interconnected network). Kesalingterhubungan secara global antara dua
computer atau lebih, yang bisa mencapai jutaan computer jumlahnya, sehingga bisa saling
tukar informasi antara computer satu dengan yang lainnya. Dengan demikian yang
dimaksud dengan komunikasi di dunia maya adalah komunikasi yang dilakukan tidak
dalam bentuk tatap muka langsung, tetapi interaksi mengirim dan menerima pesan atau
informasi melalui pemanfaatan wahana jaringan internet.1

B. Manfaat Komunikasi Virtual


Sesuai dengan karakteristik dari dunia virtual itu sendiri, ada sejumlah manfaat atau
keuntungan berkomunikasi yang dilakukan secara varual, di antaranya yaitu:
1. Cepat, komunikasi atau pertukaran informasi bisa dilakukan dengan cepat.
Meskipun komunikasi dilakukan dalam kondisi jarak yang jauh, tidak perlu
menunggu waktu yang lama. Hal ini bisa dilakukan khususnya apabila

1
Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi. Depok: PT Raja Grafindo Persada. 2011. Hal 405

3
menggunakan fasilitas yang memungkinkan melakukan komunikasi yang
synchrons.
2. Mudah, apabila sudah mengusai teknis operasional komputer dan fasilitas
pendukung yang dibutuhkan, proses komunikasi bisa dila- kukan dengan mudah.
3. Komunikasi virtual bisa dilakukan secara real time juga un real time. Secara real
time artinya komunikasi dilakukan secara langsung, ko- munikator dan komunikan
berinteraksi pada waktu yang sama, tanpa penundaan waktu untuk memberi respons
atas pesan yang diterima (synchronus system). Sedangkan yang unreal time yaitu
kebalikan dari yang real time, ada penundaan waktu respons atas pesan-pesan yang
di- sampaikan oleh para pihak yang berkomunikasi (ansychronus system).
4. Bisa individual atau grup, Komunikasi virtual bisa dilakukan baik secara one to one,
(satu orang dengan satu orang), maupun secara kelompok (group). Bisa dipilih
sesuai dengan keperluan.
5. Jumlah dan jenis pesan bisa besar dan beragam. Keuntungan atau kelebihan lainnya
dari komunikasi virtual ini adalah jumlah pesan atau informasi yang disampaikan
bisa banyak dan dalam berbagai bentuk pesan: teks, suara, dan gambar. Atau bahkan
gabungan dari ketiga jenis pesan tersebut.

C. Jenis-jenis Komunikasi di Dunia Maya


1. E-mail
Email merupakan kependekan dari electronic mail, dalam bahasa Indonesia
artinya surat elektronik. Kata e-mail itu sendiri merujuk pada dua hal, pertama, e-
mail merupakan suatu jenis program aplikasi atau fasilitas berbasis internet yang
dirancang untuk mengirim dan menerima surat secara elektronik. Ada beberapa
aplikasi e-mail di antaranya Yahoo Mail. Gmail, Hotmail AOL, Sina, 126, 163,
Daum dan sebagainya. Program ini digunakan untuk membaca, mengirim, dan
menyimpan e-mail.
Kedua, email yaitu surat elektronik. Surat elektronik adalah surat yang dibuat,
dikirim, dan diterima tidak dalam bentuk fisik berupa kertas akan tetapi dalam
bentuk data elektroniks yang dibuat, dikirim dan/atau diterima dalam bentuk data
yang diolah dan dikirim menggunakan program aplikasi e-mail dengan
memanfaatkan peralatan elektronik komputer dan jaringan internet. Melalui e-mail
ini kita bisa saling berkirim surat sebagaimana layak- nya saling berkirim surat
biasa, hanya dalam wujud surat yang berbeda, bukan berupa kertas. Beragam jenis

4
data dan informasi yang bisa dikirim melalui e-mail, yaitu bisa berupa teks atau
tulisan, gambar, suara, dan video. Kesemuanya dalam bentuk data elektronik.
2. Milis
Milis atau mailing list adalah layanan di dalam internet yang digunakan untuk
berdiskusi melalui e-mail. Diskusi dalam milis bisa dikelompokkan berdasarkan
kategori atau topik dan kelompok tertentu. Misalnya topik tentang pekerjaan, bisnis,
pendidikan, hobi dan lain-lain. Atau kelompok organisasi kesiswaan seperti: OSIS,
Himpunan Mahasiswa, BEM, dan sebagainya. Salah satu penyedia mailing list
(server) yang paling terkenal adalah Yahoo.
Untuk bisa melakukan diskusi di milis atau mailing list, kita harus terdaftar
terlebih dahulu di penyedia mailing list, misalnya di Yahoo Groups. Kalau sudah
terdaftar artinya kita sudah memiliki akses untuk masuk ke dalam kelompok-
kelompok diskusi di mailing list yang sudah ada. Di sini kita bisa mengirim dan
menerima pesan e-mail sesuai dengan tema diskusi tertentu. Tidak menutup
kemungkinan, ketika sesudah sekian lama menjadi anggota milis kita merasa jenuh
atau merasa tidak menemukan apa yang kira butuhkan, kita bisa ke luar dari
keanggotaan kelompok diskusi yang sudah kita masuki Selanjutnya, kita bisa masuk
sebagai anggota pada tema atau kelompok yang lain atau membentuk kelompok
sendiri dengan tema diskusi sesuai dengan bidang keminatan kita.
Untuk membuat grup diskusi baru, kita harus mendaftar pembentukan grup atau
kategori tema diskusi terlebih. Apabila kelompok sudah terbentuk, selanjutnya kita
bisa mengundang orang-orang yang memiliki keminatan yang sama atau yang
tertarik dengan tema disksusi yang kita bentuk untuk menjadi teman atau anggota
milis. Apabila sudah banyak pendaftar atau banyak yang ikut bergabung dengan
kelompok baru kita, di sini kita harus bisa mengelola keberadaan para milis. Di
antaranya pengelolaan status anggota misalnya sebagai anggota (member),
moderator atau sebagai owner. Termasuk menghapus dari keanggotaan milis.
3. Chatting
Chatting merupakan kata benda dari kata kerja chat (Inggris) artinya ngobrol.
Chatting dalam dunia internet artinya program yang tersedia yang digunakan untuk
ngobrol atau berinteraksi via internet. Melalui fasilitas ini, kita bisa ngobrol atau
berkomunikasi dengan siapa pun dan di manapun di seluruh belahan dunia.
Pemanfaatan chatting ini, dewasa ini banyak digunakan untuk mencari perkenalan
dengan orang-orang yang berbeda latar budaya, bahkan terkadang untuk ajang cari

5
jodoh. Meskipun demikian, sebenarnya pemanfaatan internet tidak terbatas untuk
perkenalan saja, tetapi dapat digunakan untuk beragam tujuan termasuk untuk
kepentingan pendidikan.
Ada beberapa jenis komunikasi yang bisa dilakukan dengan program chatting ini,
yaitu komunikasi lewat tulisan, komunikasi dengan suara, komunikasi dengan
gambar, bisa mengirim file, juga bisa mengirim pesan singkat (sms). Selain
daripada itu, chatting bisa dilakukan berdua saja atau rame-rame dengan banyak
orang. Untuk ngobrol dengan banyak orang bisa menggunakan fasilitas chatt room.
Chatting di internat menjadi mungkin dilakukan karena adanya suatu perangkat
lunak (software) yang dikembangkan khusus untuk melakukan itu. Terdapat
sejumlah perangkat lunak yang dewasa ini bisa digunakan di antaranya yaitu: Mirc,
Msn messenger, Icq, GotoWorld. Yahoo! Messenger, dan yang lainnya. Menurut
beberapa literatur, yang paling banyak digunakan adalah Yahoo! Messenger. Dalam
Yahoo! Messenger fasilitas nya cukup lengkap dan menarik. Fasilitas tersebut
adalah: chat lewat suara (voice chat). Chat sambil tatap muka via kamera (webcam),
melakukan panggilan dari komputer ke komputer (PC to PC call), Melakukan pang-
gilan dari komputer ke telepon (PC to phone call), melakukan panggilan dari
telepon ke komputer (phone to PC call), ruang-ruang chat (chat rooms).
mendengarkan radio online (launch cast radio), mengirim file (file transfer),
bermain game dengan lawan chat (Yahoo! Games), ngobrol dengan beberapa orang
sekaligus (conference) dan sebagainya.
4. Facebook
Facebook merupakan salah satu program aplikasi dunia maya jaringan sosial
berbasis internet, di samping program lainnya. Pencetus dan pengembang aplikasi
ini adalah Mark Zuckerberg seorang mahasiswa Universitas Harvard. Tujuan awal
dari dikembangkannya facebook ini yaitu sebagai media untuk saling mengenal
antarmahasiswa Harvard, saling mengenal jati diri teman-teman sekampusnya
dengan tanpa harus bertatap muka langsung. Mengingat jumlah mahasiswa yang
begitu banyak.
Melalui facebook ini kita bisa berkenalan dengan orang baru, reuni dengan
teman-teman lama, juga bisa digunakan untuk kepentingan tertentu lainnya misal
pendidikan, politik, bisnis, dan sebagainya. Melalui situs ini kita bisa berekspresi,
berkomunikasi dengan teman atau kenalan yang sudah ada, juga bisa memperluas
jaringan pertemanan dengan cara mengundang atau diundang teman.

6
D. Model Penggunaan TIK dalam Pendidikan
Pendidikan mempunyai dimensi yang luas, dalam tulisan ini pendidikan merujuk pada
dimensi program dan strategi pembelajaran dalam rangka mengembangkan kemampuan
pembelajar (siswa). Dengan demikian ICT dalam pendidikan artinya pemanfaatan ICT
dalam kegiatan pendidikan ditinjau dari sisi program yang harus didesain dan bagaimana
dain itu diimplementasikan. ICT akan memberikan manfaat pada pendidikan jika ICT itu
diran cang dan digunakan secara baik bagi kegiatan pendidikan. Tanpa ada nya desain yang
baik ICT tidak akan memberikan manfaat yang optimal bahkan tidak menutup
kemungkinan justru akan menjadi penghambat kegiatan pendidikan. Hal ini sejalan dengan
pernyataan OECD (on line) dan Ellis et.al. (1999) yang pada intinya menjelaskan bahwa
memang ICT memiliki kebaikan dan bisa dimanfaatkan bagi pendidikan. Namun demikian
ICT-nya sendiri tidak akan memberikan dampak yang signifi- kan dibandingkan dengan
pembelajaran biasa jika penggunaan ICT itu tidak didesain secara baik.
Abdulhak (2005) mengklasifikasikan pemanfaatan ICT ke dalam) tiga jenis, yaitu:
a. ICT sebagai media (alat bantu) pendidikan. Artinya hanya sebagai pelengkap untuk
memperjelas uraian-uralan yang disampaikan guru
b. ICT sebagai sumber. Pada jenis pemanfaatan kategori ini ICT digunakan sebagai
sumber informasi, dalam pengguna- annya siswa mencari informasi via ICT
berdasarkan bimbingan guru
c. ICT sebagai sistem pembelajaran. Pada kategori ini ICT dirancang sedemikian rupa
sebagai suatu sistem pembelajaran yang terintegrasi. Fungsi media, sumber, juga
sistem atau prosedur pembelajaran tertentu tercakup
Dari ketiga jenis pemanfaatan itu bisa dipilih sesuai kebutuhan. Tidak ada suatu
keharusan tertentu model pamanfaatan mana yang harus diikuti. Bahkan jika dipandang
cara konvensional lebih efektif dan efisien untuk bagian-bagian tertentu, maka model
pembelajaran konvensional lebih baik untuk digunakan, tidak perlu memaksakan
menggunakan ICT. Namun ketika kebijakan, dengan berbagai rasional tertentu,
menentukan untuk mengoptimalkan penggunaan ICT dalam proses pendidikan, maka agar
penerapan ICT dalam pendidikan bisa betul-betul optimal diperlukan kemampuan
pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan berbasis ICT secara baik.

7
E. Kemampuan yang Dituntut bagi Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis TIK
Semakin meluasnya kemungkinan penggunaan internet dalam pen- didikan dan
pelatihan menuntut pengelola pendidikan untuk mampu mengintegrasikan teknologi web
ke dalam lingkungan belajar mulai dari fase desain, pengembangan, penerapan, dan
pemeliharaan. Setidaknya ada tiga pihak yang dituntut kemampuannya agar WBT bisa
terselenggara yaitu pihak lembaga, pengelola, dan guru/dosen.
Pertama, tuntutan kelembagaan. Situasi dan kondisi lembaga pendi- dikan perlu
diciptakan sedemikian rupa sehingga WBT memungkinkan berjalan. Dalam hal ini kita bisa
bercermin kepada perusahaan yang telah menjalankan program pendidikan yang telah
sukses dalam menye lenggarakan WBT.
Menurut uratan Ellis, et al. (1999), secara kelembagaan, perusahaan yang berhasil
menyelenggarakan WBT karena adanya kerja sama antar departemen yang ada di
perusahaan tersebut. Pihak-pihak/departemen yang terkait dalam manajemen WBT di
antaranya adalah:
1. Departemen Teknologi Informasi
2. Departemen Sistem Informasi dan Manajemen Sistem Informasi
3. Departemen Pengembangan Produk
4. Departemen Sumber Daya Manusia
5. Departemen Pemasaran dan Komunikasi
6. Departemen Perekayasaan
7. Departemen Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Staf
8. Departemen lainnya yang memerlukan/terkait.
Kedua, tuntutan kemampuan pengelola. Sedangkan tuntutan atau persyaratan yang
harus dipenuhi oleh seorang pengelola program WBT untuk mendorong sukses pengelolaan
WBT yaitu:
1. Mampu untuk meyakinkan atau menemukan nilai-nilai baik yangada dalam WBT
yang bisa diambil bagi kepentingan pendidikan danpengembangan profesional.
2. Memahami secara mendalam mengenai pengaruh psikologis pelatihan yang
menggunakan sistem virtual pada kejiwaan terdidik.
3. Mampu untuk menyesuaian budaya dan sikap lembaga dalam peng- gunaan sistem
pendidikan dan pelatihan online.
4. Memahami bagaimana WBT akan memengaruhi organisasi.

8
5. Memahami dan menyadari adanya berbagai keterbatasan baik secara hardware
maupun software.
6. Mengetahui berbagai persyaratan dasar tentang teknologi yang diperlukan bagi
penyelenggaraan WBT.
7. Mampu untuk menerapkan metode desain intruksional yang efektif untuk
lingkungan yang berbasis web.
8. Mampu untuk membandingkan kesesuaian antara pendekatan yang berbasis web
dengan pendekatan tradisional
9. Mampu untuk menentukan tingkat keunggulan dan keuntungan program.
10. Memahami tentang penempatan staf dan manajemen tim yang efektif.
Ketiga, tuntutan kemampuan guru. Masih sekaitan dengan tuntutan jenis kompetensi untuk
melakukan pendidikan yang berbasis web atau IT atau ICT (ketiga jenis istilah tersebut
merujuk pada arti yang sama yaitu penggunaan teknologi jaringan), The National Council of
Educational Technology's (NCET) di Inggris mendaftar sejumlah elemen kompetensi guru
untuk melakukan pendidikan yang berbasis web. Untuk bisa menyelenggarakan pendidikan
yang berbasis web guru harus memiliki:
1. Memiliki sikap positif terhadap Teknologi Informasi (TI) (positive attitudes to IT)
2. Memahami potensi pendidikan dalam TI (understanding the educational potential
of IT)
3. Mampu menggunakan TI dalam kurikulum secara efektif (ability to use IT
effectively in curriculum)
4. Mampu mengelola penggunaan TI di dalam kelas (ability to manage IT use in the
classroom)
5. Mampu menilai penggunaan TI (ability to evaluate IT use)
6. Mampu meyakinkan adanya perbedaan dan kemajuan (ability to ensure
differentiation and progression)
7. Memiliki kemampuan teknis untuk menggunakan TI serta selalu memperbarui
kemampuan yang telah dimiliki (technical capability to use an appropriate range
of IT resources and update these skills)

9
F. Pendekatan Instruksional yang Bisa Diterapkan untuk Melaksanakan Pendidikan
Berbasis TIK
Dalam kaitan ini akan diuraikan beberapa kemungkinan pendekatan instruksional
menurut hasil studi Lowther, et al. (2000) atas beberapa hasil kajian tentang pembelajaran
baik yang sifatnya teoretis maupun hasil riset. Menurut Lowther, et al., beberapa teori
belajar yang perlu dipahami untuk dijadikan landasan bagi pelaksanaan pembelajaran
berbasis TIK di LPTK di antaranya adalah, "constructivisme dari Bruner (1999), anchored
instruction dari CTGV (1993), cognitive apprenticeship dari Brown et.al. (1993), dan
multiple intelegences dari Gardner (1993). Teori-teori belajar tersebut diterapkan tidak
secara sendiri-sendiri tapi harus diterapkan. secara terintegrasi (multiple).
Sedangkan dalam hal pendekatan instruksional, Lowther, et.al. mengajukan beberapa
metode pembelajaran untuk membentuk kemampuan calon guru dalam menggunakan
pendidikan berbasis web dan teknologi lainnya di LPTK, yaitu: simulated K-12 technology
classroom; modeling; observing/participating in technology setting; learning technology
skill; and reflective practices.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi adalah Proses penyampaian pesan dari pemberi pesan (komunikator)
kepada penerima pesan sehingga terjadi kesamaan pengertian atas pesan. Proses interaksi
penyampaian dan penerima pesan bisa terjadi melalui pemanfaatan suatu sarana atau media
tertentu. Dalam komunikasi di dunia maya media yang digunakan adalah komputer baik
hardware maupun software. Dunia maya atau dunia virtual merujuk pada pengertian jaringan
informasi elektronik yang mendunia yang terjadi karena adanya teknologi internet. Saling
berhubungan secara global antara dua komputer atau lebih yang bisa mencapai jutaan komputer
jumlahnya sehingga bisa saling tukar informasi antara komputer satu dengan yang lainnya.
Antara komputer satu dengan yang lainnya bisa berkomunikasi saling berkirim atau bertukar
informasi dan pesan. Dengan demikian yang dimaksud dengan komunikasi di dunia maya
adalah komunikasi yang dilakukan tidak dalam bentuk tatap muka secara langsung akan tetapi
interaksi mengirim dan menerima pesan atau informasi melalui pemanfaatan Wahana jaringan.
Jenis-jenis komunikasi di dunia maya yaitu email, milis, chatting, dan Facebook.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan artinya
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pendidikan ditinjau dari sisi program yang harus di desain
dan bagaimana desain itu diimplementasikan. Teknologi informasi dan komunikasi akan
memberikan manfaat pada pendidikan jika dirancang dan digunakan secara baik dalam
kegiatan pendidikan. Tanpa adanya desain yang baik tidak akan memberikan manfaat yang
optimal bahkan tidak menutup kemungkinan justru akan menjadi penghambat kegiatan
pendidikan.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, kami ucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu yang telah memberikan tugas makalah kelompok ini. kami menyadari makalah yang
kami buat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mohon dosen pengampu bersedia
memberikan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat perbaiki makalah kami
selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Rusman, dkk. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Depok: PT


Raja Grafindo Persada. 2011. Hal 405-420.

12

Anda mungkin juga menyukai