EVALUASI KURIKULUM
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
196607231991022001
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyusun makalah ini sesuai dengan
kemampuan yang kami miliki. Adapun dalam makalah ini, saya membahas mengenai “Evaluasi
Kurikulum” dalam kurikulum dan pembelajaran.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima dengan tangan terbuka demi
kesempurnaan penyusunan makalah yang selanjutnya. Akhir kata saya berharap semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi semua yang membacanya.
Tertanda,
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus selalu dipantau dan dikendalikan agar
kurikulum tersebut dapat berjalan sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Pemantauan
terhadap pelaksanaan kurikulum juga penting dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang muncul pada saat kurikulum tersebut dilaksanakan. Melalui pemantauan
yang dilakukan secara terencana dan terus menerus, diharapkan kendala-kendala yang muncul
dan menghambat pelaksanaan kurikulum dapat segera diketahui, dan dengan segera dapat
dirumuskan alternatif pemecahan masalah yang mungkin dapat dilakukan. Dengan demikian
kurikulum yang dikembangkan selalu akan terjaga dan terkontrol, sehingga dapat berjalan secara
efektif dan efisien.
Evaluasi dan kurikulum merupakan dua disiplin yang memiliki hubungan sebab akibat.
Hubungan antara evaluasi dan kurikulum bersifat organis, dan prosesnya secara evolusioner.
Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks dan terus menerus, untuk mengetahui proses
dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan dalam mencapai tujuan yang ditentukan. Di mana
semua tidak terlepas dari adanya berbagai kriteria, mulai dari yang bersifat formal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi kurikulum ?
2. Model-model evaluasi kurikulum ?
3. Bagaimana evaluasi setiap kurikulumnya ?
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi evaluasi yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler yang mengatakan bahwa
evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal
apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Menurut Suharsimi Arikunto (2002),
evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam
mengambil keputusan. Dari definisi-definisi evaluasi yang dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa evaluasi adalah suatu tindakan atau kegiatan pengumpulan data untuk menilai
rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program sehingga dapat menentukan alternatif
yang tepat dalam mengambil keputusan.
Sedangkan pengertian kurikulum secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu
curiryang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal
dari dunia olahraga, terutama dalam bidang atletik pada Zaman Romawi Kuno di Yunani.
Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai
dengan garis finish untuk memperoleh penghargaan. Program tersebut berisi mata pelajaran-mata
pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik selama kurun waktu tertentu. Dengan
demikian, secara terminologis kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah.
Selain model yang disebutkan di atas, evaluasi kurikulum juga memiliki model
lainnya, diantaranya:
1. Model Measurements
2. Model Congruence
3. Illumination
4. Educational System Evaluation
d. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu
dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi
pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968
merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen.
Penilaian dalam Kurikulum 1968 dilakukan dalam ulangan harian, ujian semester,
dan ujian sekolah. Ulangan harian dan ujian semester dilakukan oleh guru dan dijadikan
sebagai dasar untuk pemberian nilai dalam rapor dan kenaikan kelas, sedangkan ujian
sekolah dikoordinasikan dalam rayon (tingkat kabupaten atau provinsi) untuk
menentukan kelulusan. Bentuk soal yang digunakan adalah esai (uraian). Penentuan
kenaikan kelas dan kelulusan dilakukan oleh sekolah. Mulai tahun 1969 secara
berangsur-angsur mata pelajaran untuk Ujian Negara semakin berkurang, sebaliknya
mata pelajaran Ujian sekolah semakin bertambah.
e. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan
efektif. Sistem Evaluasi, dilakukan penilaian murid-murid pada setiap akhir satuan
pembelajaran terkecil dan memperhitungkan nilai-nilai yang dicapai murid-murid pada
setiap akhir satuan pembelajaran.
f. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 pada dasarnya dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984
dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu
dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan
yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi
kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak. Evaluasi
atau sistem penilaian menekankan pada kemampuan kognitif. Keberhasilan siswa diukur
dan dilaporkan atas dasar perolehan nilai yang dapat diperbandingkan dengan nilai siswa
lain. Ujian hanya menggunakan teknik paper and pencil test.
g. Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Adapun prinsip evaluasi di dalam kurikulum ini adalah :
1. Belajar Tuntas (Mastery Learning)
Yang dimaksud dengan belajar tuntas adalah siswa tidak diperkenankan
mengerjakan pekerjaan berikutnya sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
prosedur yang benar dan hasil yang baik.
2. Penilaian Berkelanjutan
Menilai semua kompetensi dasar yang ujiannya dilakukan pada satu atau lebih
kompetensi dasar. Kemudian hasil ujian dianalisis dan ditindaklanjuti melalui program
remedial atau pengayaan. Ujian mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan efektif. Nilai
akhir semester merupakan nilai kumulatif dari keseluruhan nilai perolehan selama satu
semester yang terkait.
i. Kurikulum 2013
Penilaian program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian KTSP dengan dasar, fungsi,
dan tujuan pendidikan nasional, serta kesesuaiannya dengan tuntutan perkembangan
masyarakat, dan kemajuan zaman.
Kurikulum 2013 dalam penilaian menggunakan penilaian otentik yaitu penilaian yang
menekankan pada proses dan hasil belajar yang menggambarkan sikap, pengetahuan dan
keterampilan peserta didik selama maupun setelah proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Namun para guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik tersebut.
Solusinya, pada penilaian autentik, guru dapat menerapkan kriteria yang berkaitan
dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar
sekolah. Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa
belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam penentuan kebijaksanaan
pendidikan pada umumnya, maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum.
Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan
pendidikan dan para pemegang kurikulum dalam memilih dan menetapkan
kebijaksanaan pengembangan sistem pendidikan dan pengembanagan model
kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh
guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya, dalam memahami
dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan
alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.
b. Evaluasi kurikulum memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Tanpa adanya
evaluasi kita tidak akan tahu kelemahan dan kekuatan di dalam perencanaan maupun
proses implementasi kurikulum yang telah digunakan. Dan menjadikan hal tersebut
sebagai umpan balik oleh pihak-pihak yang berkepentingan, seperti halnya; orang tua,
guru, pengembang kurikulum masyarakat, dll. Sehingga hal tersebut bisa dijadikan
acuan untuk perbaikan dan pengembangan kurikulum yang akan datang sehingga
peserta didik mampu mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dengan
seefektif mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Muslimah, Umi dkk. (2021). Manajemen Kurikulum dan Program Pendidikan. Yogyakarta:
Semesta Aksara.
Riadi, A. (2017, April). Problematika Sistem Evaluasi Pembelajaran. Ittihad Jurnal Kopertais
Wilayah XI Kalimantan Volume 15 No.27 April 2017, 15, 9-10.
Hamdi, (2020). Evaluasi Kurikulum Pendidikan. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 4
Nomor 3 Tahun 2022 Halm 4082 - 4092, 4, 72-74.
Amalia. (2015). Evaluasi Kurikulum stain Kudus. Volume 3 Nomor 1 Tahun 2015 Halm 19-22.