Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN SKI 1 (MTS)


Mata Kuliah : Pembelajaran Evaluasai Pendidikan
Dosen Pengampu : Shobirin, M.Ag

Disusun oleh:
1. Siti Mutibaul Khusniah ( 2110110072 )
2. Endhar Rosidatul Usna ( 2110110079 )
3. Sinta Nur Azizah ( 2110110084 )

PAI C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya kepada kita, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
tema “Teori dan Pendekatan Evaluasi Program Pendidikan” dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang kita harapkan syafaat-Nya dihari kiamat kelak.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Materi dan Pembelajaran SKI 1. Terima kasih kami ucapkan kepada yang
terhormat Bapak Farid Khoeroni, M.S.I. selaku dosen pengampu mata kuliah ini,
serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang tema tersebut.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dengan
keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran sehingga dapat
membangun makalah ini menjadi lebih baik dikemudian hari.

Kudus, 20 September 2022

Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Evaluasi program pendidikan merupakan proses deskripsi, pengumpulan data dan
penyampaian informasi kepada pengambil keputusan yang akan dipakai untuk
pertimbangan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan atau dilanjutkan.
Secara umum evaluasi diartikan sebagai proses investigasi sistematis
mengenai berbagai hal untuk menilai atau memberi keputusan dan
menentukan kegunaan dan kemanfaatanya. banyak teori dan konsep
tentang evaluasi yang dijelaskan oleh para ahli dari berbagai sudut
pandang dan perspektif masing- masing. Hal ini belakangi oleh
perbedaan cara pandang, karakteristik dan konsep metodologi yang
mereka miliki. Sejak permulaan berkembangnya evaluasi pendidikan
sekitar tahun 1960-an sampai sekarang, banyak ahli evaluasi telah
mengembangkan sekitar puluhan model-model evaluasi. Berbagai model
ini pula didasarkan pada pendekatan, bentuk juga tujuan evaluasi.
Evaluasi program merupakan proses deskripsi, pengumpulan data dan
penyampaian informasi kepada pengambil keputusan yang akan dipakai
untuk pertimbangan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan atau
dilanjutkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu evaluasi, program dan pendidikan?
2. Bagaimana kriteria dalam evaluasi program pendidikan?
3. Bagaimana pendekatan dan apa saja macam-macam evaluasi
program?
C. TUJUAN
4. Untuk mengetahui pengertian evaluasi, program dan pendidikan
5. Untuk mengetahui kriteria dalam evaluasi program pendidikan
6. Untuk mengetahui pendekatan dan macam pendekatannya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EVALUASI, PROGRAM DAN PENDIDIKAN


1. Pengertian Evaluasi
Secara etimologi "evaluasi" berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation
dari akar kata value yang berarti nilai atau harga. Sedangkan dalam bahasa
Arab disebut al-qiamah atau al-taqdir yang bermakna penilaian (evaluasi).
Secara terminologi, beberapa ahli memberikan pendapat tentang pengertian
evaluasi diantaranya:
a. Ralp W Tyler mendefinisikan evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk
menentukan seberapa jauh suatu tujuan pendidikan tercapai.
b. Malcolm Provus mendefinisikan evaluasi merupakan cara untuk melihat
kesesuaian program kegiatan yang telah dilakukan dengan penampilan
standar yang telah ditentukan sebelumnya, atau membandingkan hasil
yang telah dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses
sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan,
unjuk-kerja, proses, orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria
tertentu melalui penilaian.1
2. Pengertian Program
Menurut Arikunto dalam Ashiong P. Munthe, program memiliki dua
pengertian yaitu secara umum dan khusus. Secara umum, program dapat
diartikan sebagai rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan.
Sedangkan pengertian secara khusus, program dikaitkan langsung dengan
evaluasi program yang bermakna suatu unit atau kesatuan kegiatan yang
merupakan realisasi atau implementasi dari kebijakan, berlangsung dalam
proses yang berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasi yang
melibatkan sekelompok orang.

1
Mahirah B, “Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa)”, Jurnal Idaarah, Vol.1 No.2, (Makassar:
2017), 259.
Arikunto Ashiong P. Munthe mengatakan bahwa ada tiga pengertian
penting dan perlu ditekankan dalam menentukan program, yaitu:
a. Realisasi atau implementasi suatu kebijakan.
b. Terjadi dalam waktu relatif lama bukan kegiatan tunggal tetapi jamak
berkesinambungan.)
c. Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
Program dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau aktifitas yang
terencana dengan sistematis untuk diimplementasikan dalam kegiatan
nyata secara berkelanjutan dalam organisasi serta melibatkan banyak orang
di dalamnya.2
3. Pengertian Pendidikan
Dalam bahasa Inggris, kata pendidikan disebut dengan “Education”
dimana secara etimologis kata tersebut berasal dari bahasa Latin, yaitu
Eductum. Kata Eductum terdiri dari dua kata, yaitu E yang artinya
perkembangan dari dalam keluar, dan Duco yang artinya sedang berkembang.
Sehingga secara etimologis arti pendidikan adalah suatu proses
mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.
Menurut Muhibbin Syah dalam Sofia Sebayang dan Tiur Rajagukguk,
pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan “me”
sehingga menjadi “mendidik” artinya, memelihara dan memberi latihan.
Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan,
dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.3
Undang-undang sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan
pengertian pendidikan yaitu: “Pendidikan adalah salah satu usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak

2
Ashiong P. Munthe, “Pentingnya Evaluasi Program di Institusi Pendidikan: Sebuah
Pengantar, Pengertian, Tujuan dan Manfaat”, Jurnal Scholaria, Vol. 5 No. 2, (Tangerang, 2015),
5.
3
Sofia Sebayang dan Tiur Rajagukguk, “Pengaruh Pendidikan, Pelatihan dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Guru di SD dan SMP Swasta BudiI Murni 3 Medan”, Jurnal Ilmu Manajemen
Methonomix, Vol. 2 No. 2, (Medan: 2020), 106.
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara”.4
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian
Evaluasi Program Pendidikan suatu unit atauan kegiatan yang bertujuan
mengumpulkan informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu
kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambunga, dan terjadi
dalam pendidikan yang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan
keputusan.
5

B. KRITERIA DALAM EVALUASI PROGRAM


Dalam sebuah evaluasi program, seorang pendidik harus memiliki
kriteria untuk sebuah evaluasi pada peserta didik, adapun yang dipersiapkan
yaitu :
 Memiliki validitas
 Mempunyai reabilitas
 Objektivitas
 Efisiensi
 Ekonomi
 Norma
 Direction
 Interest 6

Penilaian sering dikenal dengan kata “tolak ukur” atau “standar”. Dapat
dipahami bahwa kriteria atau dikenal dengan istilah tolok ukur atau standar
adalah sesuatu yang digunakan sebagai patokan atau batas minimal untuk
sesuatu yang diukur ( Arikunto dan Jabar , 2009 : 30 ). Dalam hal ini kriteria

4
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Depdiknas.
5
https://youtu.be/lHse8H253PM
Diakses pada 19 September 2022
6
https://youtu.be/lHse8H253PM
Diakses pada 19 September 2022
menunjukkan gradasi atau tingkatan dan ditunjukkan dalam bentuk kata keadaan
atau predikat .
Kriteria dibuat oleh evaluator, karena memiliki titik penting yaitu sebagai
berikut :
a . Dengan adanya kriteria atau tolok ukur , evaluator dapat lebih mantap dalam
melakukan evaluasi terhadap objek yang akan dinilai karena ada patokan
yang diikuti.
b . Kriteria atau tolok ukur yang sudah dibuat dapat digunakan untuk menjawab
atau mempertanggungjawabkan hasil penilaian yang sudah dilakukan , jika
ada pihak yang ingin menelusuri lebih jauh atau ingin mengkaji ulang.
c . Kriteria atau tolok ukur digunakan untuk mengekang masuknya unsur
subjektif yang ada pada diri evaluator . Dengan adanya kriteria maka dalam
melakukan evaluasi , evaluator dituntun oleh kriteria , mengikuti butir demi
butir , tidak mendasarkan diri atas pendapat pribadi yang mungkin sekali
dicemari oleh seleranya.
d . Dengan adanya kriteria atau tolok ukur maka hasil evaluasi akan sama
meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda dan dalam kondisi fisik
evaluator yang berbeda pula . Misalnya evator sedang dalam kondisi badan
yang masih segar atau dalam keadaan lelah hasilnya akan sama.
e . Kriteria atau tolok ukur memberikan arahan kepada evaluator apabila
banyaknya evaluator lebih dari satu orang . Kriteria atau tolok ukur yang
baik akan ditafsirkan sama oleh siapa saja yang menggunakannya.7

C. PENDEKATAN DAN MACAMNYA DALAM EVALUASI PROGRAM


PENDIDIKAN
Teori dan konsep tentang evaluasi yang dijelaskan oleh para ahli dari
berbagai sudut pandang dan perspektif masing- masing. Hal ini dilator belakangi
oleh perbedaan cara pandang, karakteristik dan konsep metodologi yang mereka
miliki. Sejak permulaan berkembangnya evaluasi pendidikan sekitar tahun 1960-

7
Ananda, R., & Rafida, T. (2017). Pengantar evaluasi program pendidikan. Cv. Pusdikra Mitra
Jaya.
an sampai sekarang, banyak ahli evaluasi telah mengembangkan sekitar puluhan
model-model evaluasi. Berbagai model ini pula didasarkan pada pendekatan,
bentuk juga tujuan evaluasi. Evaluasi program merupakan proses deskripsi,
pengumpulan data dan penyampaian informasi kepada pengambil keputusan
yang akan dipakai untuk pertimbangan apakah program perlu diperbaiki,
dihentikan atau dilanjutkan.
Model evaluasi dapat dikategorikan dalam enam pendekatan yaitu:
1. Pendekatan berorientasi tujuan (objectives/goal – oriented approaches)
2. Pendekatan berorientasi manajemen (management - oriented approaches)
3. Pendekatan berorientasi pemakai (consumer – oriented approaches)
4. Pendekatan berorentasi kepakaran (expertise – oriented approaches)
5. Pendekatan berorientasi ketidaksamaan (adversary – eriented
approaches)
6. Pendekatan berorientasi naturalistik-partisipan (naturalistic and
participantoriented approaches).8
Dari beberapa pendekatan- pendekatan di atas, pemakalah hanya
menyajikan pendekatan berorientasi tujuan yang di kemukakan oleh Ralp W
Tyler. Karena dalam bidang pendidikan tyler sebagai pionir lahirnya konsep-
konsep penilaian berorientasi pada tujuan, evaluasi dan kurikulum. Pemikiran
Tyler ini juga secara logis bisa diterima dan juga mudah dipakai oleh
para praktisi evaluasi pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajar seorang
guru/praktisi pendidikan pasti kenal denga tujuan umum dan tujuan khusus
setiap kegiatan pendidikan.

Konsep Dasar Pendekatan Evaluasi Berorientasi Tujuan Tyler


Pendekatan berorientasi tujuan ini pertama kali dikenalkan oleh Ralph
Tyler tahun 40-50 an sebagai standar baru bagi evaluasi pendidikan. Sebelumnya
untuk mengevaluasi bidang pendidikan dilakukan dengan tes yang menggunakan

8
Rina Novalinda, Ambiyar, Fahmi Rizal, PENDEKATAN EVALUASI PROGRAM
TYLER:GOAL-ORIENTED, Vol. 18, No. 1, Juni 2020
acuan kriteria.Tyler menggunakan metodologi yang lebih kompleks untuk
menghubungkan hasil pencapaian siswa dengan hasil belajar yang diinginkan.
Tyler merumuskan evaluasi hasil belajar dari tujuan pembelajaran
berdasarkan taksonomi tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh Bloom
dan Krathwohl. Pendekatan ini kemudian diberi nama Pendekatan/ model Tyler,
sesuai nama pengembangnya. Model Tyler ini kemudian banyak dipakai untuk
mengevaluasi hasil atau program pendidikan. Cara pendekatan berorientasi
tujuan ini bisa juga digunakan untuk mengevaluasi program lain seperti program
kesehatan. Dalam perkembangan lebih lanjut, model/pendekatan berorientasi
tujuan ini kemudian dikembangkan lagi oleh Metffessel dan Michael tahun
1967, oleh Provus 1973 dan juga oleh Hammond. Dari berapa-berapa model
pendekatan baru ini ciri utamanya tetap sama yaitu jika suatu kegiatan atau
program sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai, maka evaluasinya
berfokus pada apakah tujuan itu telah dicapai.
Dalam bidang pendidikan, kegiatan yang bisa dievaluasi oleh pendekatan
ini bisa saja sesederhana kegiatan-kegiatan harian di kelas atau bahkan kegiatan
kompleks yang melibatkan lembaga sekolah. Hasil yang diperoleh dari evaluasi
ini nantinya dapat dipakai untuk merumuskan kembali tujuan dari kegiatan,
mendefinisikan kembali kegiatan/program, prosedur penilaian dan perangkat
yang digunakan untuk menilai pencapaian tujuan.9
Untuk penilaian pendidikan Tyler menetapkan 7 (tujuh) langkah untuk
menentukan sejauh mana tujuan program/kegiatan pendidikan telah dicapai
sebagai berukut;
1) Menetapkan tujuan umum
2) Menggolongkan sasaran atau tujuan
3) Mendefinisikan tujuan dalam konteks istilah perilaku
4) Menentukan situasi dimana pencapaian tujuan dapat ditunjukkan
5) Mengembangkan atau memilih teknik pengukuran
6) Mengumpulkan data kinerja
9
Muhammad Nurman, EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN: “PEDEKATAN
EVALUASI PROGRAM BERORIENTASI TUJUAN (GOAL-ORIENTED EVALUATION
APPROACH: RALPH W. TYLER)”, Vol. XVI No. 2 Juli – Dosember 2016
7) Membandingkan data kinerja dengan perilaku yang menggambarkan
tujuan.10

10
Fitzpatrick, Jody L, Sanders, James R, Worthen, Blaine R, Pogram Evaluasi Alternative
Approaches and Practical Guidelines, Pearson Education, 2004, h.72
PENUTUP

BAB III

A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

B, Mahirah. 2017. “Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa)”. Makassar:


Jurnal Idaarah. Vol.1 No.2. Hlm. 257-267.
Munthe, Ashiong P. 2015. “Pentingnya Evaluasi Program di Institusi Pendidikan: Sebuah
Pengantar, Pengertian, Tujuan dan Manfaat”. Tangerang: Jurnal Scholaria. Vol.
5 No. 2. Hlm. 1-14.
Nurman, Muhammad. 2016. Evaluasi Program Pendidikan: “Pendekatan Evaluasi
Program Berorientasi Tujuan (Goal-Oriented Evaluation Approach: Ralph W.
Tyler)”. Mataram: Jurnal El-Tsaqafah. Vol. 16 No. 2. Hlm.203-212.
Rusdiana, A. 2017. Manajemen Evaluasi Program Pendidikan: Konsep,
Prinsip, dan Aplikasinya di Sekolah/Madrasah. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Sebayang, Sofia dan Tiur Rajagukguk. 2020. “Pengaruh Pendidikan,
Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru di SD dan
SMP Swasta BudiI Murni 3 Medan”. Medan: Jurnal Ilmu
Manajemen Methonomix. Vol. 2 No. 2. Hlm. 105-114
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
https://youtu.be/lHse8H253PM
Diakses pada 19 September 2022
Ananda, R., & Rafida, T. (2017). Pengantar evaluasi program pendidikan.
Cv. Pusdikra Mitra Jaya.
Rina Novalinda, Ambiyar, Fahmi Rizal, PENDEKATAN EVALUASI
PROGRAM TYLER:GOAL-ORIENTED, Vol. 18, No. 1, Juni
2020
Muhammad Nurman, EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN:
“PEDEKATAN EVALUASI PROGRAM BERORIENTASI
TUJUAN (GOAL-ORIENTED EVALUATION APPROACH:
RALPH W. TYLER)”, Vol. XVI No. 2 Juli – Dosember 2016
Fitzpatrick, Jody L, Sanders, James R, Worthen, Blaine R, Pogram
Evaluasi Alternative Approaches and Practical Guidelines, Pearson
Education, 2004, h.72

Anda mungkin juga menyukai