Disusun Oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami memuji da
n hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Karena atas limpahan Rahmat dan Karuni
a-Nya berupa kesehatan dan kemudahan, sehingga makalah yang berjudul “KAJIAN
KURIKULUM FIKIH MTs”dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Materi dan
Pembelajaran Fikih I. Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangnnya baik dari segi penulisan maupu
n segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik yang bersifat membangun akan kami terima dengan s
enang hati untuk perbaikan makalah selanjutnya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan mengenai
kajian kurikulum fikih MTs dan bisa memberi manfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian da
n kesempatan diucapkan terimakasih
Kelompok III
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tanpa kurikulum
yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagai alat
untuk mencapai tujuan, kurikulum hendaknya harus selalu berubah dari waktu kewaktu
sesuai dengan perubahan zaman. Di samping itu, kurikulum juga harus bisa memberikan
arahan dan patokan keterampilan kepada peserta didik setelah menyelesaikan suatu
program pengajaran pada suatu lembaga. Oleh karena itu, wajar bila kurikulum selalu
berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi.
Implementasi kurikulum Pendidikan Agama Islam mencakup kurikulum mata
pelajaran Fiqih. Perlu disadari bahwa Madrasah Tsanawiyah (MTs) merupakan sekolah
lanjutan tingkat pertama yang berciri khas Islam. Sehingga perlu menjadikannya sebagai
media strategis dalam penanaman kesadaran dan kesalehan personal dan sosial pada
peserta didik. Pelajaran Fiqih memiliki konstribusi dalam memberikan pengalaman riil
pada aspek spritual dari praktek ibadah dalam Islam. Sehingga dengan ini Fiqih menjadi
pelajaran yang cukup penting sehingga benar-benar mengarah kepada tujuan
yang hendak dicapai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Kurikulum?
2. Bagaimana implementasi kurikulum mata pelajaran fiqih Kelas 7 di Madrasah
Tsanawiyah?
3. Bagaimana pemetaan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah
Tsanawiyah?
4. Bagaimana Telaah Kritis Kurikulum Mata Pelajaran Fiqih Di Madrasah
Tsanawiyah ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui definisi Kurikulum
2. Untuk mengetahui Implementasi Kurikulum Mata Pelajaran Fikih Kelas 7 di
Madrasah Tsanawiyah
3. Untuk mengetahui Pemetaan Kompetensi DasarMata Pelajaran Fiqih di Madrasah
Tsanawiyah
4. Untuk mengetahui Telaah Kritis Kurikulum Mata Pelajaran Fiqih Di Madrasah
Tsanawiyah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kurikulum
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tanpa kurikulum yang
sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagai alat untuk mencapai
tujuan, kurikulum hendaknya harus selalu berubah dari waktu kewaktu sesuai dengan perubahan
zaman.1
Kurikulum juga harus bisa memberikan arahan dan patokan keterampilan kepada peserta
didik setelah menyelesaikan suatu program pengajaran pada suatu lembaga. Oleh karena itu,
wajar bila kurikulum selalu berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan zaman dan
perkembangan teknologi.
Kata kurikulum berasal dari bahasa inggris yaitu “curriculum” yang artinya Rencana Pem
belajaran. dalam Bahasa latin kurikulum ialah curir bermakna pelari dan curere bermakna
tempat berpacu. Sedangkan melalui Bahasa arab kurikulum yakni Manhaj, yang memiliki arti
jalan yang jelas.
S. Nasution mengungkapkan bahwa kurikulum dapat dipandang sebagai kurikulum
tradisional dan kurikulum modern. Kurikulum tradisional sering diartikan sebagai mata pelajaran
yang diajarkan di sekolah. Pemahaman ini agaknya masih berkembang, termasuk di Indonesia.
Sedangkan dalam konteks modern, kurikulum mempunyai pengertian yang tidak hanya terbatas
pada mata pelajaran. Tetapi menyangkut pengalaman diluar sekolah sebagai kegiatan
pendidikan.2
B. Implementasi Kurikulum Mata Pelajaran Fiqih kelas 7 di Madrasah Tsanawiyah
Pemerintah menetapkan kurikulum Melalui KMA Nomor 184 Tahun 2019, yang harus di
laksnakan oleh tiap Madrasah serta juga memberikan peluang kepada Madrasah untuk melakuka
n penambahan maupuan pengurangan (bersifat pilihan) oleh Madrasah sesuai karakteristik Madr
asah tersebut.
1
Khaeruddin, dan Mahfud Junaedi, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan
Impementasinya di Madrasah, (Yogyakarta: Kerjasama MDC Jateng dengan Pilar Media, 2007), hlm. 23.
2
Khamam khoslin,(2021). Kurikulum pendidikan islam telaah filosofis dan pengembangannya.
(Malang:Inteligensi media
Pengembangan implementasi kurikulum pada MTs dapat dilakukan antara lain dengan:
a) Menambah beban belajar berdasarkan pertimbangan kebutuhan peserta didik dan/at
au kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan ketersediaan waktu.
b) Merelokasi jam pelajaran pada mata pelajaran tertentu untuk mata pelajaran lainnya
sebanyak-banyaknya 6 (enam) jam pelajaran untuk keseluruhan relokasi.
c) Menyelenggarakan pembelajaran terpadu (integrated learning) dengan pendekatan k
olaboratif.
d) Menyelenggarakan pembelajaran dengan Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester
(SKS). Ketentuan tentang penyelenggaraan SKS diatur dengan Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam.3
Untuk lebih memahami tentang pelaksanaan kurikulum pada mata pelajaran Fiqih kelas
7 di Madrasah Tsanawiyah, penulis paparkanImplementasi Pembelajaranberikutnya :
a. Kompetensi Inti
b) Menghargaidanmenghayatiperilakujujur,disiplin,tanggungjawab,peduli(toleransi,gotong
royong),santun,percayadiri,dalamberinteraksisecara efektifdenganlingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
d) Mencoba,mengolah,danmenyajidalamranahkonkret(menggunakan,mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
b. Kompetensi Dasar
3
Keputusan Menteri Agama Nomer 184 Tahun 2019 Tentang Implementasi Kurikulum pada Madrasah
c) Memahami salat sunah muakkad dan salat sunah gairu muakkad
d. Tujuan Pembelajaran
e. Materi Ajar
a) Fakta
c) Prinsip
d) Prosedur
f. Metode Pembelajaran
a) Pendekatan : Scientific
Media:
a) Diri Anak
b) Audio/visual
Sumber:
h. Penilaian
Jenis/teknik penilaian
Bentuk Instrumen :
a) Kompetensi Sikap:
4
Keputusan Menteri Agama Nomer 183 Tahun 2019 Tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah
b. Bagaimana cara melaksanakan kegiatan pembelajaran, metode, media);
c. Bagaimana dapat diketahui bahwa KD telah tercapai (indicator dan penilaian).
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus bermanfaat
sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan
rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem
penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik
rencana pembelajaran untuk satu KI maupun satu KD.Silabus juga bermanfaat sebagai
pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan. Demikian pula, silabus sangat
bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian.Dalam pelaksanaan pembelajaran
berbasis kompetensi sistempenilaian selalu mengacu pada KI, KD, dan indikator yang
terdapat di dalam silabus.Berdasarkan hasil analisis penulis terhadap Silabus yang telah
disusun pada mata pelajaran Fiqih tingkat MTs, ada tiga komponen Silabus yang menurut
pendapat penulis perlu mendapat perhatian. Adapun tiga komponen Silabus yang perlu
mendapat perhatian tersebut adalah sebagai berikut :
a. Komponen Indikator
Melalui analisis yang penulis lakukan terhadap silabus yang disusun pada mata
pelajaran Fiqih di MTs, khususnya dalam kemampuan mengembangkan indikator,
penulis menemukan hal-hal sebagai berikut :
1. Dari seluruh silabus mata pelajaran fiqih pada umumnya masih memilih kata
kerja opresional hanya dalam 2 jenis kemampuan yaitu kognitif level satu dan
kognitif level 2 meskipun untuk kompetensi dasar yang berbeda-beda. Pilihan kata-
kata yang digunakan untuk masing-masing kemampuan juga masih sangat terbatas.
Untuk kognitif level satu kebanyakan responden hanya menggunakan kata-kata
menjelaskan, menyebutkan. Hanya sebagian kecil saja yang sudah mencoba untuk
memilih kata-kata selain menyebutkan meskipun belum tentu sesuai dengan
kompetensi dasarnya.Begitu juga halnya dengan kemampunan kognitif pada level 2,
pada umumnya yang digunakan kata-kata menjelaskan dan menceritakan.Namun
kadang sebahagian kecil menggunakan kata-kata lain. Hal di atas ini sebenarnya
tidak akan terjadi jika guru mau menggunakan taksonomi Bloom sebagai pedoman
di dalam mengembangkan indikator karena di dalam taksonomi Bloom sudah
terkoleksi banyak pilhan kata-kata untuk satu level kemampuan yang sesuai dengan
tuntutan standard kompetensi maupun tuntutan dari kompetensi dasar.
2. Masih ada penulis temukan dalam mengembangkan indikator belum sistematis
atau berurutan. Umpamanya pada indikator pertama memilih kemampuan kognitif
level dua yaitu menceritakan tetapi pada indikator ke memilih kemampuan kognitif
level satu yaitu menyebutkan. Hal tersebut tentunya sangat bertentangan dengan
prinsip pengembangan silabus yaitu prinsip sistematis.
b. Komponen Penilaian
Dari hasil analisis terhadap Silabus yang ada pada mata pelajaran Fiqih
tingkat MTs, penulis menemukan bahwa penilaian yang dicantumkan pada
Silabus oleh guru adalah kebanyakan hanya tes tulis saja, dimana tes tulis hanya
menilai aspek kognitif siswa, sementara mata pelajaran fiqih sebagai mapel
agama sarat dengan praktek. Disini seharusnya guru juga melakukan penilaian
dalam aspek afektif dan psikomotorik.Keadaan ini tentu menunjukkan begitu
sederhananya wawasan guru di dalam memahami evaluasi pembelajaran.
c. Komponen Kegiatan Pembelajaran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
5
Syathori. Kurikulum Mata Pelajaran Fiqih Di Madrasah Tsanawiyah. Jurnal Pendidikan Islam: Vol. 2, No. 1,
Juni 2017
DAFTAR PUSTAKA