Anda di halaman 1dari 20

INOVASI DAN LITERASI KURIKULUM PAI

DI MADRASAH UNGGULAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Inovasi dan Literasi Kurikulum PAI
Dosen Pengampu: Dr. Sa’adi, M. Ag

Disusun Oleh:

Nurul Faizatur Rohmah (12010200035)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCA SARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN SALATIGA
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyebutkan
bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Upaya dan usaha selalu dilakukan oleh
pelaku pendidikan demi tercapainya fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut
mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan penilaian. Dari sini juga
muncul pengelompokan-pengelompokan lembaga pendidikan menjadi jenjang, jenis,
dan jenis pendidikan.
Salah satu usaha yang sangat diperlukan dalam merealisasikan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional tersebut adalah melalui pengembangan lembaga
pendidikan yang telah ada. Sedangkan dalam pengembangan sekolah tersebut masih
dibutuhkan suatu usaha yang lebih spesifik, yaitu pembentukan kurikulum. Jika
kurikulum yang dibentuk sudah mewakili segala aspek yang dibutuhkan, mulai dari
hubungannya dengan kurikulum jenjang sebelumnya dan setelahnya, serta adanya
link and match dengan masyarakat sekitar.
Berdasarkan uraian di atas penulis akan membahas secara eksplisit mengenai
“Inovasi Kurikulum PAI di Madrasah Unggulan khususnya di MAPK dan Insan
Cendekia”

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana inovasi dan literasi kurikulum PAI di Madrasah Unggulan?
1
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Bandung: Citra Umbara, hlm 7
1
2. Bagaimana implementasi inovasi kurikulum PAI di MA Program Keagamaan
MAN 1 Surakarta dan MAN Insan Cencekia Serpong?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan terkait inovasi dan literasi kurikulum di Madrasah
Unggulan
2. Untuk mengidentifikasi implementasi inovasi kurikulum di MA Program
Keagamaan MAN 1 Surakarta dan MAN Insan Cencekia Serpong

BAB II
PEMBAHASAN

2
A. Inovasi dan Literasi Kurikulum di Madrasah Unggulan
1. Inovasi Kurikulum di Madrasah Unggulan
Inovasi kurikulum diartikan sebagai sebuah pembaruan dalam bidang
kurikulum, atau sesuatu yang dianggap baru dan hal itu dilakukan untuk memecahkan
permasalahan pendidikan. Pemahaman mengenai inovasi kurikulum akan sangat
membantu dalam penerapan kaidah-kaidah pembelajaran pada lembaga pendidikan,
karena sejatinya inovasi kurikulum tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan sebuah
pendidikan. Terdapat beberapa komponen kurikulum yaitu terdiri dari tujuan, isi,
strategi/proses, dan evaluasi.2 Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Komponen tujuan, tujuan kurikulum pada dasarnya merupakan tujuan
setiap program pendidikan yang diberikan kepada anak didik. Tujuan
kurikulum dirumuskan berdasarkan: perkembangan tuntutan, kebutuhan
dan kondisi masyarakat. Kedua, didasari oleh pemikiran-pemikiran dan
terarah pada pencapain nilai-nilai filosofis, terutama falsafah negara.
b. Isi kurikulum. Isi kurikulum adalah seperangkat pengetahuan, sikap,
keterampilan dan pengalaman belajar yang harus diberikan kepada anak
untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam menentukan isi kurikulum
disesuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan, perkembangan
masyarakat, dan perkembangan IPTEK
c. Strategi pelaksanaan kurikulum atau lebih khusus lagi proses belajar-
mengajar adalah cara bagaimana anak memperoleh pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan kurikulum sebagai program pendidikan pada
dasarnya masih merupakan niat atau rencana, sedangkan bagaimana
operasionalisasinya, maka diperlukan strategi pelaksanaan kurikulum.

d. Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk menilai suatu kurikulum sebagai


program pendidikan untuk menentukan efisiensi, efektifitas, relevansi dan
produktivitas program dalam mencapal tujuan pendidikan. Evaluasi
kurikulum harus dilakukan secara terus-menerus.
2
Ima Frima Fatimah, Dkk, 2021, Strategi Inovasi Kurikulum ; Sebuah Tinjauan Teoretis,
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran, Volume 2, Nomor 1, hlm 21
3
Madrasah Unggul adalah sebuah madrasah program unggulan yang lahir dari
sebuah keinginan untuk memiliki madrasah yang mampu berprestasi di tingkat
nasional dan dunia, dalam penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan dan teknologi
yang ditunjang oleh akhlakul karimah. Untuk mencapai keunggulan tersebut, maka
masukan (input), proses pendidikan, guru dan tenaga kependidikan, manajemen,
layanan pendidikan, serta sarana penunjangnya harus diarahkan untuk menunjang
tercapainya tujuan tersebut.3 Dengan pengertian tersebut, madrasah unggulan perlu
ditunjang dengan tenaga pendidik yang perofesional, saran yang memadai, kurikulum
yang inovatif, ruang kelas atau pembelajaran yang representatif sehingga dapat
mendorong terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien dan menghasilkan
lulusan yang berkualitas. Madrasah unggulan harus memiliki beberapa spesifikasi
seperti muatan lokal spesifik. Dengan mulok yang spesifik, target ideal yang
ditetapkan bisa dikejar karena tersedia waktu yang cukup. Setiap hari program
(muatan lokal spesifik) akan melekatkan pengetahuan anak didik dengan lebih
permanen, sehingga setiap saat bisa muncul secara refleks.

2. Inovasi Kurikulum di Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MAPK)


Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MANPK) merupakan salah
satu program peminatan unggulan nasional dalam bidang keagamaan berbasis asrama
yang menjadi bagian dari MAN reguler yang sudah ada. Tujuan dibukanya MAPK ini
sebenarnya untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli di bidang agama Islam sesuai
dengan tuntutan pembangunan nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
pada Madrasah Aliyah. Madrasah Aliyah Program Keagamaan melaksanakan
kurikulum nasional yang ditetapkan oleh pemerintah yang dimodifikasi sesuai dengan
visi, misi, tujuan dan target madrasah. Modifikasi kurikulum tersebut berupa
penguatan konsep dasar penguasaan ilmu keagamaan dan kebahasaan. Secara umum
struktur kurikulum MA Program Keagamaan mengacu pada Kurikulum 2013

3
Ahmad Zayadi, 2005, Desain Pengembangan Madrasah, Jakarta: Dirjen Kelembagaan
Pendidikan Islam Depag, hlm 57.
4
(kurikulum nasional). Kurikulum MA Program Keagamaan merupakan kurikulum
terintegrasi, sehingga kurikulumnya meliputi pembelajaran siang dan malam hari.4
Program Kagamaan di Madrasah Aliyah merupakan program tambahan
pelajaran keagamaan dalam bentuk pendalaman minat keagamaan yang diberikan
kepada peserta didik yang mengambil peminatan keagamaan. Oleh karena itu,
Madrasah aliyah penyelenggara program keagamaan ini menggunakan struktur
kurikulum yang berlaku di Madrasah Aliyah pada umumnya dengan tambahan
pendalaman minat keagamaan. Program keagamaan yang diselenggarakan di
Madrasah Aliyah masuk dalam beban belajar/struktur kurikulum Madrasah Aliyah
pada mata pelajaran keagamaan dan untuk Madrasah Aliyah Penyelenggara Program
Keagamaan ditambah materi pendalaman minat keagamaan dengan jumlah jam per
minggu 8 jam pelajaran. Apabila dipandang bahwa dari alokasi beban belajar tersebut
masih perlu tambahan sesuai kebutuhan, maka Madrasah dapat menambah sesuai
kondisi madrasah masing-masing.
Pelaksanaan Program Keagamaan di Madrasah Aliyah ini diberikan selama 3
tahun pembelajaran. Muatan kurikulum program MAPK didominasi materi agama
dengan perimbangan 70% pendidikan agama (meliputi Qur’an Hadis, Akidah
Akhlak, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Bahasa Arab dan lain-lain), dan 30%
pendidikan umum (seperti PKN, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan
lain-lain).5
Mata pelajaran di MA Program Keagamaan mencakup:
a. Materi Dasar, yang terdiri dari: fikih, qur’an-hadis, akhlak, tauhid, sejarah
Islam, dan bahasa (Arab dan Inggris)
b. Materi Pendalaman Minat terdiri dari: ushul fikih, ulum al-Qur’an, ulum
al-Hadits, ilmu bahasa (nahwu, saraf, balagah), mantik/falsafah/kalam.
Pengelolaan pembelajaran MA program keagamaan dituangkan secara terpadu
ke dalam pembelajaran pada umumnya dalam bentuk:

4
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1293 Tahun 2016
5
Muhammad Kosim, 2007, Madrasah di Indonesia (Pertumbuhan dan perkembangan), Tadris
Jurnal Pendidikan Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan, nomor 2 Volume 1

5
a. Program Pembelajaran (Program Tahunan dan Program Semester);
b. Persiapan Pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dan Lembar Praktek Peserta Didik (Job Sheet).
c. Kegiatan pembelajaran meliputi tatap muka, praktik, dan mandiri.
Adapun waktu pembelajaran di MA Program Unggulan berdasarkan
keputusan direktur jenderal pendidikan Islam nomor 1293 tahun 2016 adalah sebagai
berikut:
1) Waktu belajar yang digunakan dalam program keagamaan per jam
pelajaran adalah 45 menit
2) Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di kelas X, XI dan XII
3) Pengaturan jadwal pelajaran keagamaan diserahkan kepada madrasah
penyelenggara program keagamaan.
Berikut merupakan struktur kurikulum MA Program Keagamaan berdasarkan
keputusan direktur jenderal pendidikan Islam nomor 1293 tahun 2016 tentang
petunjuk teknis penyelenggaraan program keagamaan di Madrasah Aliyah:
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur`an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2


3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 3 3 3
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya * 2 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
6
3 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4 Muatan lokal ** 2 2 2
Jumlah Jam Kelompok A dan B Per Minggu 36 34 34
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Keagamaan
1 Tafsir - Ilmu Tafsir 2 3 3
2 Hadis - Ilmu Hadis 2 3 3
3 Fikih - Ushul Fikih 2 3 3
4 Ilmu Kalam 2 2 2
5 Akhlak 2 2 2
6 Bahasa Arab 2 3 3
Pendalaman Minat dan Lintas Minat
1 Pendalaman Minat Keagamaan 8 6 6
Jumlah Alokasi Waktu Per-Minggu 56 56 56

Sistem penilaian yang digunakan dalam MAPK adalah penilaian berdasarkan


Kurikulum 2013 (mengikuti ketentuan pemerintah). Adapun sistem evaluasinya
terdiri dari:
a. Dilaksanakan setiap Minggu, Tengah Semester, dan Akhir Semester
b. Jenis evaluasi dalam bentuk teori dan praktik
c. Setiap semester dilakukan laporan evaluasi pencapaian kompetensi

3. Inovasi Kurikulum di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MANIC)


Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MANIC) merupakan salah satu
prototipe madrasah unggulan berbasis asrama di Indonesia. Pendirian MANIC
bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam
bidang Keimanan dan Ketaqwaan (IMTAQ), menguasai Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK), mempunyai wawasan dan kebangsan yang baik, serta mampu
mengaktualisasikannya dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Di
samping itu, keberadaan MAN Insan Cendekia ini diharapkan dapat berfungsi sebagai
magnet school, yaitu menjadi model dan inspirasi bagi madrasah-madrasah lain di
sekitarnya. Sejak tahun 2015 Kementerian Agama telah mendeseminasi prototipe

7
penyelenggaraan Pendidikan MAN Insan Cendekia, sehingga saat ini terdapat 23
lokasi MAN Insan Cendekia di seluruh Indonesia.6
Kementerian Agama menginisiasi pendirian Madrasah Aliyah Negeri Insan
Cendekia (MANIC) dengan menerapkan kurikulum integratif dalam proses
pendidikannya. Kurikulum integratif pada dasarnya berupaya mengintegrasikan
sejumlah disiplin (mata pelajaran) melalui keterkaitan di antara tujuan, isi,
keterampilan dan sikap.7 Pendekatan kurikulum integratif sudah termuat dalam
kurikulum 2013.
MAN Insan Cendekia menggunakan kurikulum Diknas (SMA) dan kurikulum
Kemenag (MA) yang diperkaya sesuai visi dan misi sekolah. Artinya, struktur
program kurikulum diperkaya dengan penguasaan base Insan Cendekia knowledge of
science and technology (program pemantapan Iptek) dan peningkatan kualitas Imtaq.
Untuk itu dilakukan penambahan jam tatap muka untuk bidang-bidang MAFIKIBI
(Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi), pendidikan agama Islam, Bahasa Inggris,
dan Bahasa Arab. Program penunjang kurikulum didesain sedemikian rupa untuk
mempersiapkan para siswa tuntas dalam belajar dan membantu siswa siap
menghadapi Ujian Nasional, ujian masuk Perguruan Tinggi baik di dalam maupun di
luar negeri. Program penunjang itu di antaranya: Program klinik mata pelajaran bagi
siswa yang mengalami kesulitan belajar, program pengayaan berupa study club, studi
lapangan terpadu bagi seluruh siswa, bimbingan intensif UN dan SPMB. Selain itu,
dikembangkan juga kurikulum tersembunyi (hidden curiculum) dalam program
pembinaan dan pembiasaan hidup dengan nilai-nilai Islami, pengembangan diri, dan
pendidikan kecakapan hidup (leadership life skill).8

B. Implementasi Inovasi Kurikulum di MA Unggulan


1. Inovasi Kurikulum di MANPK 1 Surakarta

6
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 7264 tahun 2019 tentang petunjuk
teknis khusus seleksi nasional peserta didik baru Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendeka, Madrasah
Aliyah Program Keagamaan, dan Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri tahun pelajaran 2020/2021
7
Abdul Majid, 2011, Pembelajaran Tematik Terpadu, Bandung: Pustaka Setia, hlm 52.
8
Opik Abdurrahman Taufik, Determinasi Madrasah Efektif, hlm 4
8
Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta merupakan satu dari 10 MANPK yang
ada di Indonesia. Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta yang menyelenggarakan
program keagamaan sebagai salah satu program unggulannya mendesain kurikulum
untuk program keagamaaan menjadi 70% ilmu agama dan 30% ilmu umum.
Kekhasan kurikulum ini tampak pada struktur kurikulum yang mengajarkan ilmu-
ilmu agama dengan porsi yang lebih banyak daripada ilmu umum, pelajaran agama
Islam terdiri dari mata pelajaran aqidah akhlak, qur’an hadits, ilmu tafsir, ilmu
hadits, fiqih, ushul fiqih, tasawwuf, sejarah peradaban Islam, bahasa Arab dan
sisanya adalah ilmu umum meliputi kewarganegaraan, bahasa dan sastra Indonesia,
matematika, pendidikan jasmani, TIK, kesenian, dan bahasa Inggris. Buku-buku
sumber yang digunakan untuk pelajaran agama Islam pada program keagamaan
menggunakan Bahasa Arab sehingga tingkat kesulitan siswa berbeda dari siswa
MAN biasa.9
Tujuan institusional MANPK 1 Surakarta adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan generasi yang berakhlakul karimah;
b. memiliki keahlian di bidang ilmu agama Islam;
c. mampu mengembangkan diri sebagai ulama dan intelektual muslim yang
berwawasan global;
d. menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
Kurikulum yang dikembangkan MANPK 1 Surakarta ini yaitu memadukan
kurikulum nasional dengan kurikulum pondok pesantren sehingga peserta didik
wajib tinggal diasrama untuk pendalaman dan penguasaan ilmu agama Islam secara
intens. Dalam melakukan inovasi pendidikan, MANPK 1 Surakarta menggunakan
sistem pondok pesantren (Islamic Boarding School) dimana semua peserta didik
harus tinggal diasrama dibawah pengawasan pembina asrama. Karena semua peserta
didik diwajibkan mengikuti pembelajaran dari KBM pagi, tutorial sore maupun
kegiatan pembelajaran di asrama. Sistem asrama di MANPK 1 Surakarta dapat
terlihat dari kegiatan siswa yang dimulai pukul 04.45-21.00 WIB.
9
Norma Chunnah Zulfa, Pardjono, 2013, Manajemen Kurikulum Madrasah Aliyah Program
Keagamaan MAN 1 surakarta, Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan Volume 1, Nomor 2, hlm
221
9
Kurikulum pembelajaran di MANPK 1 Surakarta terbagi dalam tiga kegiatan
pembelajaran, yaitu:
a. Program Pembelajaran Pagi (Formal)
Organisasi kurikulum MANPK 1 Surakarta terdiri dari kelompok mata
pelajaran wajib A yaitu Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaaran, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Matematika,
Sejarah Indonesia dan Bahasa Inggris. Kelompok mata pelajaran wajib B
yaitu Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, dan
Prakarya dan Kewirausahaan. Kemudian kelompok mata pelajaran
peminatan yaitu Tafsir-Ilmu Tafsir, Hadis-ilmu Hadis, Fikih- Ushul
Fikih, Ilmu Kalam, Akhlak, Bahasa Arab, dan mata pelajaran
pemilihan dan pendalaman.
Pengembangan kurikulum muatan nasional untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam diorganisasikan dalam mata pelajaran yang terdiri
atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah, meliputi Al- Qur’an Hadis,
Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam.10
Strategi pengelolaan kelas di MANPK 1 Surakarta menggunakan pola
distribusi acak. pola pembagian kelas di MAPK 1 Surakarta dibagi
berdasarkan separated man and women yaitu pemisahan jenis kelamin antara
putra dan putri. Metode pembelajaran di kelas dikembangkan dengan strategi
mengkombinasikan metode kurikulum 2013 yang disebut saintific
approach dengan metode kajian teks kitab.
b. Tutorial sore
Tutorial sore merupakan pembelajaran terstuktur untuk pengembangan
Bahasa Arab dan Inggris, serta pendalaman kajian kitab ke-Islaman. Mata
pelajaran pada pembelajaran tutorial sore ini terdiri dari pengembangan
Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Kajian Kitab dan seni tilawatil Qur’an
(khusus kelas X) dimana pembelajarannya dilaksanakan setelah salat
Magrib. Adapun pengembangan mata pelajaran bahasa Arab meliputi
10
Munif Rofi’atur Rohmah, Zainal Arifin, 2017, Eksistensi dan Pengembangan…, hlm 378
10
‘Arabiyah Baina Yadaik, Ta’bir Tahriri, Ta’bir Syafahi, Qowaid, Istima’,
Tarjamah dan Balaghoh. Untuk mata pelajaran bahasa Inggris meliputi
conversation, toefl, writing. Sedangkan untuk mata pelajaran kajian kitab
meliputi Hadist Arbain, Fiqhus Sunnah, Tafsir al- Maraghi dan Tafsir
Ayat Ahkam.
c. Kegiatan asrama (pondok)
Kegiatan asrama merupakan kegiatan pembinaan peserta didik di
bidang akademik, spiritual, kebahasaan, dan keorganisasian yang
dikoordinasi oleh organisasi santri di bawah bimbingan pembina asrama
(pondok). Kegiatan di asrama ini dilakukan oleh pembina-pembina asrama
dan anggota OPPK (Ogranisasi Pelajar Program Keagamaan) secara
terjadwal. Adapun metode pembelajaran di asrama menggunakan metode
penggabungan antara pondok modern dengan pondok salaf, seperti halnya
pengkajian kitab menggunakan metode sorogan yaitu pembelajaran kitab
dengan sistem ustadz membacakan kitab kemudian para santri
mendengarkan dan ustadz menerangkan.
Evaluasi kurikulum yang digunakan di MANPK 1 Surakarta adalah evaluasi
hasil belajar siswa dikaitkan dengan pencapaian standar kompetensi setelah
mengikuti proses pembelajaran. Bentuk evaluasi kurikulum yang dilakukan di
MANPK 1 Surakarta antara lain yaitu: 11
a. evaluasi oleh guru berupa penilaan berbasis kelas. Penilaian ini dilakukan
melalui ulangan harian dan penugasan,
b. evaluasi oleh madrasah dalam bentuk ujian tengah semester dan ujian akhir
semester, dalam penyelengaraannya menggunakan Bahasa Arab, soal dan
jawaban menggunakan bahasa Arab untuk menilai kualitas proses
pembelajaran yang menggunakan teks berbahasa arab, dan
c. evaluasi oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk ujian nasional dan ujian
madrasah.

11
Munif Rofi’atur Rohmah, Zainal Arifin, 2017, Eksistensi dan Pengembangan…, hlm 382
11
Hasil evaluasi kurikulum MANPK 1 Surakarta dijadikan feedback untuk
perencanaan kurikulum selanjutnya, dan juga untuk mengetahui kompetensi siswa
yang sudah tercapai, dan kompetensi siswa yang belum tercapai, kemudian aspek
pembelajaran mana yang perlu ditingkatkan atau mana yang perlu dirancang
ulang. Dari penjelasan di atas diketahui bahwa evaluasi kurikulum MANPK 1
Surakarta dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
yang telah diberikan.

2. Inovasi Kurikulum di MAN Insan Cendekia Serpong


MAN Insan Cendekia Serpong merupakan madrasah unggulan program
Kementerian Agama Republik Indonesia selain MAN Insan Cendekia Gorontalo.
MANIC Serpong meraih peringkat 2 dari 1000 sekolah terbaik di Indonesia yang
dirilis Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Kementerian Agama
(Kemenag) RI melalui Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali
Ramdhani, mengapresiasi hal itu.12 Secara lengkap, MANIC Serpong beralamat di
Jalan Cendekia Sektor XI, BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Sekolah ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang
berkualitas tinggi dalam penguasaan IPTEK yang didasari nilai keimanan dan
ketakwaan atas prakarja Prof Dr. Bacharuddin Jusuf Habibie di tahun 1996.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong memadukan
kurikulum nasional dan kurikulum pesantren dalam pembelajarannya. Sistem
pembelajarannya pun menggunakan sistem SKS paket ditambah pembelajaran
tambahan setelah waktu salat Asar dan malam hari. MAN Insan Cendekia
Serpong menggunakan kurikulum standar Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan jenjang SMA dan kurikulum Kementerian Agama jenjang Madrasah
Aliyah yang diperkaya dengan visi penguasaan IPTEK (basic knowledge of
science and technology). Untuk itu, dilakukan penambahan jam tatap muka untuk
mata pelajaran matematika, fisika, kimia, dan biologi (MAFIKIB), Pelajaran
Pendidikan agama Islam (Quran–Hadis, Aqidah-Akhlaq, Fiqih, dan Sejarah

12
Opik Abdurrahman Taufik, Determinasi Madrasah Efektif, hlm 7
12
Kebudayaan Islam), dan bahasa asing. Penambahan jam belajar juga diberikan
secara khusus kepada siswa berdasarkan minat pada bidang studi tertentu,
khususnya yang berorientasi pada lomba sains.
MANIC Serpong memiliki tujuan/target yang sangat tinggi, yaitu:
diterimanya lulusan MANIC di Perguruan Tinggi yang berkualitas di dalam dan
luar negeri setiap tahunnya sekitar 90%, diraihnya prestasi akademik yang baik
bagi alumnus MANIC Serpong selama menjalani pendidikannya di perguruan
tinggi, tercipta kehidupan yang religius di lingkungan madrasah yang
diperlihatkan dengan perilaku ikhlas, mandiri, sederhana, ukhuwah dan bebas
berkreasi.13
Pendekatan dalam pembelajaran dengan SCL (Student Centre Learning),
metode yang digunakan dalam pembelajaran di MANIC sangat bervariasi
tergantung dari materi yang diajarkan, guru yang mengajar, dan kebutuhan dalam
pembelajaran. Metode yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik mata
pelajaran dan pokok bahasan, karena satu pokok bahasan dapat berbeda-beda
matode yang digunakan. Terdapat ketujuh metode sebagaimana disebutkan dalam
pedoman seperti metode inkuiri, pemecahan masalah, proyek, kooperatif, praktek
lapangan, seluruhnya diterapkan, namun tergantung dari masing-masing guru dan
masing-masing mata pelajaran. Sedangkan dalam pelaksanaannya, pembelajaran
dilakukan dengan cara berpindah kelas (Moving Classes) untuk setiap mata
pelajaran.
MANIC Serpong mendesain program penunjang untuk mempersiapkan
para siswa tuntas dalam belajar, dan siap menghadapi Ujian Nasional (UN), serta
Ujian masuk Perguruan Tinggi, baik di dalam mapun luar negeri. Program
penunjang tersebut meliputi klinik mata pelajaran bagi siswa yang mengalami
kesulitan belajar, pengayaan berupa study club, studi lapangan terpadu,

13
Umul Hidayati, Evaluasi Program Penyelenggaraan MANIC Serpong, hlm 11,
https://simlitbangdiklat.kemenag.go.id/simlitbang/spdata/upload/dokumen-
penelitian/1586415721Seluruh_Makalah_Evaluasi_Penyelenggaraan_Program_MAN_IC.pdf, diakses
pada Jumat, 07 Oktober 2021
13
bimbingan intensif UN dan SNMPTN. Pendekatan yang digunakan dalam proses
belajar mengajar adalah siswa aktif (student active learning).14
Aktivitas ekstrakurikuler terdiri atas keolahragaan, IPTEK, bahasa, seni
dan budaya, serta bela negara. Aktivitas ekstrakurikuler keolahragaan, terdiri atas
pencak silat, karate, taekwondo, bulu tangkis, sepak bola, dan basket. Untuk
bidang IPTEK, meliputi desain grafis, kelompok ilmiah remaja, dan mekatronika.
Bidang bahasa terdiri atas: majalah dinding, jurnalistik dan english club. Untuk
bidang seni budaya, terdiri atas: dan tari saman, nasyid, marawis, teater, paduan
suara, seni baca tulis Alquran, band, hadrah. Dan di bidang pendidikan bela
negara, diselenggarakan Pramuka, Paskibraka, PMR, dan klub pecinta alam.15
Waktu pembelajaran di MANIC Serpong dilakukan sesuai dengan jadwal
yang telah disusun dan pelaksanaannya mengacu pada kalender akademik. Waktu
pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu waktu pembelajaran kelas pagi hingga
siang dan waktu pembelajaran asrama sore hingga malam hari.

14
Hayadin, 2019, Orientasi Pilihan Studi dan Profesi Siswa Madrasah Aliyah Negeri Insan
Cendekia (Man-Ic) Serpong, Banten, EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan
Keagamaan, Nomor 17 Volume 1, hlm 19
15
Serpong, M. I. (2017) Profil MAN-IC Serpong, Panitia Penerimaan Siswa Baru 2017.
Available at: http;//www.ic.sch.id/december2016/profi l-manicserpong.html, diakses pada Jumat 07
Oktober 2021
14
Berikut merupakan jadwal keseharian siswa MANIC Serpong:

Setiap siswa-siswi MANIC wajib tinggal di asrama. Asrama siswa putra


dan siswi putri terpisah dan diasuh oleh guru yang khusus membina, dan
mengawasi, serta menjadi pengganti orang tua siswa dalam kehidupannya.
Seluruh jadwal kegiatan harian dan pekanan seperti tersebut di atas, dilaksanakan
melalui bimbingan dan kerjasama antar siswa, guru dan pembina asrama yang
tinggal bersama di MANIC Serpong.
Program keasramaan meliputi:
a. pembinan kehidupan sosial di asrama;
b. penggerakan siswa untuk salat berjamaah di masjid;
c. menjaga kebersihan asrama dan lingkungannya;
d. pengaturan kegiatan siswa sore hari;
e. kegiatan belajar mandiri malam hari;
f. pengaturan apel pagi;
g. pengecekan dan pelaporan siwa yang tidak masuk sekolah;
h. pengecekan sarana siswa di asrama;

15
i. razia barang-barang yang dilarang dibawa siswa;
j. senam/olah raga bersama;
k. pengurusan izin siswa;
l. muhadhoroh/ muhadatsah;
m. merekap kegiatan harian siswa untuk dilaporkan kepada orang tua;
n. koordinasi pembinaan asrama.16
Model evaluasi/penilaian pembelajaran di MANIC Serpong adalah
melalui Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS), Ulangan Akhir
Semester (UAS) dan Ujian. Menurut Gustineva (2019), bahwa UH memiliki
kontribusi 55%, UTS 25%, UAS 20% terhadap penilaian pada tiap semesternya.
UH dilakukan melalui pemberian tugas dan tes baik lesan, tes tertulis, tes praktek
dan juga pengamatan. Pemberian tugas memiliki kontribusi penilaian sebesar
30%, sedangkan tes 70%. Hasil yang diperoleh dari evaluasi ini selanjutnya
dijadikan bahan feedback untuk memperbaiki program-program pembelajaran
selanjutnya. UTS dan UAS, dilakukan melalui tes tertulis yang soalnya dibuat
oleh masing-masing pendidik yang mengajar mata pelajara terkait. Adapun ranah
evaluasi yang dilakukan oleh pendidik mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif,
afektif, psikomotor.
Kegiatan akademik yang menonjol dari prestasi madrasah ini yaitu
diraihnya berbagai penghargaan dari keikut sertaannya pada berbagai lomba, baik
yang tingkat nasional maupun tingkat internasional. Di bidang akademik, setiap
tahunnya peserta didik MANIC Serpong selalu menempati peringkat tertinggi
perolehan nilai hasil UNBK pada tingkat nasional, seperti tahun 2018/2019 untuk
mata pelajaran IPA pada tingkat nasional meraih peringkat ketiga dan untuk mata
pelajaran IPS meraih peringkat pertama. Untuk prestasi non akademik, peserta
didik MANIC Serpong selalu menjadi langganan meraih medali emas dalam
berbagai ajang lomba olimpiade baik untuk Olimpiade Sains Propinsi (OSP),
Olimpiade Sain Nasional (OSN), Kompetensi Sain Madrasah (KSM), lomba risert
dan berbagai lomba lain yang diselenggarakan Kemenag, Kemendiknas, LIPI dll.
16
Hayadin, 2019, Orientasi Pilihan Studi dan…, hlm 21
16
Pada tingkat internasional, MANIC Serpong juga selalu meraih medali baik
perunggu, perak, maupun emas dalam berbagai kejuaraan lomba olimpiade di
berbagai Negara seperti di Kanada, Korea Selatan, Taiwan, Italia, Polandia,
Denmark, Thailand, Cekoslowakia, Australia, Rusia, dan Amerika. Disamping
prestasi akademik dan non akademik, peserta didik MANIC Serpong juga
beberapa kali meraih kejuaran dalam berbagai ajang lomba keagamaan, antara
lain lomba Fahmil Qur’an pernah juara satu nasional, lomba MTQ pernah juara
satu tingkat propinsi, lomba kaligrafi dan pidato bahasa arab juga pernah juara
satu nasional.17

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Menteri Agama Republik Indonesia, melaui Direktorat Pendidikan
Madrasah meluncurkan agenda pembagian madrasah menjadi empat
kelompok. Yaitu madrasah dengan spesialisasi kegamaan (MA-PK),
madrasah spesialisasi keilmuan sains dipegang oleh Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) Insan Cendekia, madrasah spesialisasi vokasi (mirip

17
Umul Hidayati, Evaluasi Program Penyelenggaraan MANIC Serpong, hlm 27,
https://simlitbangdiklat.kemenag.go.id/simlitbang/spdata/upload/dokumen-
penelitian/1586415721Seluruh_Makalah_Evaluasi_Penyelenggaraan_Program_MAN_IC.pdf, diakses
pada Jumat, 07 Oktober 2021
17
SMK), dan madrasah reguler yaitu madrasah negeri dan swasta pada
umumnya. MAPK merupakan salah satu program peminatan unggulan
nasional dalam bidang keagamaan berbasis asrama yang muatan
kurikulumnya didominasi materi agama dengan perimbangan 70%
pendidikan agama dan 30% pendidikan umum. Madrasah Aliyah Negeri
Insan Cendekia (MANIC) merupakan salah satu prototipe madrasah
unggulan berbasis asrama di Indonesia. Pendirian MANIC bertujuan
untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam
bidang Keimanan dan Ketaqwaan (IMTAQ), menguasai Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), mempunyai wawasan dan
kebangsan yang baik, serta mampu mengaktualisasikannya dalam
kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta merupakan satu dari 10 MANPK
yang ada di Indonesia. Madrasah Aliyah Negeri 1 Surakarta yang
menyelenggarakan program keagamaan sebagai salah satu program
unggulannya dan kurikulumnya memadukan kurikulum nasional dengan
kurikulum pondok pesantren sehingga peserta didik wajib tinggal
diasrama untuk pendalaman dan penguasaan ilmu agama Islam secara
intens. Begitu pula di MANIC Serpong, Sistem pembelajarannya pun
menggunakan sistem SKS paket ditambah pembelajaran tambahan setelah
waktu salat Asar dan malam hari.

DAFTAR PUSTAKA

Hayadin. 2019. Orientasi Pilihan Studi dan Profesi Siswa Madrasah Aliyah Negeri
Insan Cendekia (Man-Ic) Serpong, Banten. EDUKASI: Jurnal Penelitian
Pendidikan Agama dan Keagamaan, Nomor 17 Volume 1.
Hidayati, Umul. Evaluasi Program Penyelenggaraan MANIC Serpong.
https://simlitbangdiklat.kemenag.go.id/simlitbang/spdata/upload/dokumen-
penelitian/1586415721Seluruh_Makalah_Evaluasi_Penyelenggaraan_Progra
m_MAN_IC.pdf, diakses pada Jumat, 07 Oktober 2021
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1293 Tahun 2016
18
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 7264 tahun 2019 tentang
petunjuk teknis khusus seleksi nasional peserta didik baru Madrasah Aliyah
Negeri Insan Cendeka, Madrasah Aliyah Program Keagamaan, dan Madrasah
Aliyah Kejuruan Negeri tahun pelajaran 2020/2021
Kosim, Muhammad. 2007. Madrasah di Indonesia (Pertumbuhan dan perkembangan).
Tadris Jurnal Pendidikan Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan,
nomor 2 Volume 1
Majid, Abdul. 2011. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Pustaka Setia.
Mudjiono dan Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurcholiq, Mochamad. 2019. Desain Pengembangan Kurikulum Madrasah Aliyah
Unggulan di Era Revolusi Industri 4.0, Jurnal Piwulang, Vol. I No. 2.
Rohmah, Munif dan Rofi’atur Zainal Arifin. 2017. Eksistensi dan Pengembangan
Kurikulum Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MAPK) MAN 1
Surakarta. Jurnal Pendidikan Madrasah, Vol 2 Nomor 2.
Serpong, M. I. 2017. Profil MAN-IC Serpong. Panitia Penerimaan Siswa Baru 2017.
http;//www.ic.sch.id/december2016/profi l-manicserpong.html, diakses pada
Jumat 07 Oktober 2021
Taufik, Opik Abdurrahman Determinasi Madrasah Efektif.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Bandung: Citra Umbara.
Zayadi, Ahmad. 2005. Desain Pengembangan Madrasah. Jakarta: Dirjen
Kelembagaan Pendidikan Islam Depag.
Zulfa, Norma Chunnah dan Pardjono. 2013. Manajemen Kurikulum Madrasah Aliyah
Program Keagamaan MAN 1 Surakarta. Jurnal Akutabilitas Manajemen
Pendidikan Volume 1, Nomor 2.

19

Anda mungkin juga menyukai