Anda di halaman 1dari 5

LANDASAN FILOSOFI KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH ATAU

MADRASAH

A. Pengertian Landasan Filosofi


Landasan filosofi adalah prinsip-prinsip atau keyakinan dasar yangmendasari suatu
sistem pemikiran atau ideologi. Filosofi berasal dari bahasaYunani, yaitu "philosophia"
yang bermakna "cinta kebijaksanaan". Sebagai disiplin ilmu, filosofi mengkaji dan
mempertanyakan asumsi, keyakinan,nilai, dan prinsip dasar yang mendasari pemikiran
dan tindakan manusia.

Landasan filosofi berperan penting dalam membentuk pandangan dunia seseorang dan
memandu tindakan dan kebijakan yang diambil. Dalam konteks pendidikan, filosofi
sangat dibutuhkan dalam pendidikan, terutama dalam menentukan arah dan tujuan
pendidikan. Filsafat akan menentukan arah ke mana peserta didik akan dibawa. Tujuan
pendidikan memuat pernyataan-pernyataan mengenai berbagai kemampuan
yangdiharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik selaras dengan sistem nilai dan falsafah
yang dianutnya.

Dengan demikian, sistem nilai atau filsafat yangbdianut oleh suatu komunitas akan
memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan rumusan tujuan pendidikan yang
dihasilkannya. Ada empat fungsi filsafat dalam pengembangan kurikulum :

1) filsafat dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan. Dengan filsafatsebagai


pandangan hidup atau value system, maka dapat ditentukan mau dibawa kemana
anak didik itu.
2) filsafat dapat menentukan isi ataumateri pelalajaran yang harus diberikan sesuai
dengan tujuan yang ingindicapai.
3) filsafat dapat menentukan strategi atau atau cara pencapaian tujuan.
4) melalui filsafat dapat ditentukan bagaimana menentukantolok ukur keberhasilan
proses pendidikan.

Ada beberapa aliran filsafat pendidikan, seperti perenialisme, essensialisme,


eksistesialisme, progresivisme, dan rekonstruktivisme. Dalam pengembangan kurikulum
pun senantiasa berpijak pada aliran – aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai
terhadap konsep dan implementasikurikulum yang dikembangkan.

B. Penerapan Landasan Filosofi Kurikulum Merdeka


Kurikulum merdeka adalah salah satu program yang dicanangkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Kurikulum ini bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik,
pendidik, dan satuan pendidikan dalam menentukan proses dan hasil pembelajaran sesuai
dengan minat, bakat, dan potensi mereka. Kurikulum ini juga mengedepankan
pembelajaran berbasis projek yang melibatkan lintas mata pelajaran, aplikatif, dan
kolaboratif. Kurikulum ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki
kompetensi abad 21, yaitu kreativitas, kritis, komunikasi, kolaborasi, literasi digital, dan
kewirausahaan.

Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dan


guru untuk merancang program pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat. Penerapan landasan filosofi dapat menjadi sangat penting
dalamimplementasi Kurikulum Merdeka, karena landasan filosofi dapatmemberikan arah
dan panduan dalam merancang program pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan
nilai-nilai yang diinginkan.

Penggunaan kurikulum pertama kali memakai bahasa Belanda yang berasal dari kata
leer plan memiliki arti rencana pembelajaran. Namun kata leer plan tidak semasyhur
dengan curriculum diambil dari bahasa Inggris. Keberadaan kurikulum mengatur unsur-
unsur dalam madrasah berupa rencana, tujuan dan program program pendidikan.
Pelakunya adalah guru, peserta didik yang merupakan subjek dari pendidikan dan
lembaga pendidikan sendiri (madrasah) sebagai pelaku proses pendidikan. Negara
mengatur kurikulum pendidikan diantanya pada UndangUndang RI nomor 20 tahun 2003
pada pasa 1 ayat 19 yang mengklarifikasikan kurikulum merupakan perangkat rencana,
pedoman, tujuan, isi dan tatacara dalam menyelenggarakan pendidikan dalam satuan
pendidikan (madrasah) (Kristiawan, 2019). Sehingga keberadaan kurikum merupan
sentral dalam pendidikan dan juga legal secara perundang-undangan negara.Sedangkan
Kurikulum Merdeka merupakan pengembangan dari kurikulum yang sebelumnya, namun
pada pembelajaran intrakurikuler yang berbeda-beda. Pada Kurikulum Merdeka
kompetensi peserta didik dikembangkan dengan optimal yaitu dengan memperbanyak
waktu intrakurikuler di madrasah. Pembelajaran dilakukan dengan berbagai metode,
sesuai dengan kebutuhan dalam materi dan pembelajaran. Pendidik diberi kewenangan
dalam menggunakan perangkat pembelajaran dalam proses belajar. Dalam upaya
pencapaian profil belajar Pancasila pemerintah, projek pembelajaran tidak diikatkan pada
mata pelaran tertentu. Sehingga target profil belajar Pancasila pemerintah dapat tercapai
(Kemendikbud RI., 2022). Indonesia sudah cukup lama melakukan proses pembelajaran
yang kurang tepat dalam pendekatan kurikulumnya, sehingga nampak krisis dalam
sistem pembelajarannya (leaning crisis). Sebagaimana telah dibuktikan dari beberapa
penelitian, bahwa masih banyak peserta didik yang belum bisa memahami kalimat secara
sederhana dan dalam penerapan konsep dasar pada matematika. Dari hasil penelitian
nasional serta penelitian internasional tersebut, Indonesia mengalami learning crisis yang
cukup akut, apalagi pendidikan setiap wilayah mengalami perbedaan timpang dalam
proses pembelajaran yang dilakukan. Hal tersebut bertambah lebih buruk setelah
keberadan virus Corona berkibat pada pandemi Covid 19 yang berujung pada
pembelajaran di madrasah. Solusi yang diberikan pemerintah untuk melalui krisis pada
pendidikan atas probelamtika tersebut, maka dilakukan pembaharuan pada kurikulum
pada satuan pendidikan. Tujuan perubahan pada kurikulum diantaranya akan merubak
secara sistem pembelajaran di madrasah yaitu dengan kurikulum baru (Kurikulum
Merdeka) materi ajar pada madrasah dapat ditentukan sesuai tahapan, kebutuhan yang
diharapkan peserta didik dapat terpenuhi sesuai dengan kompetensi bidang. Sehingga
pendidik melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode yang tepat di dalam
kelas (Kemendikbud RI., 2022). Keberadaan Kurikulum Merdeka yang ditetapkan
Kemendikbudristek tersebut, upaya pemerintah dalam mengembangkan kurikulum
menjadi lebih baik selama mengalami krisis pembelajaran. Kurikulum Merdeka dirancang
juga untuk mengejar ketertinggalan dalam literasi dan numerasi di Indonesia. Diharapkan
dengan penerapan Kurikulum Merdeka dapat memberikan solusi untuk menyempurnakan
kurikulum yang ada, yaitu dilaksankan secara bertahap dengan disesuaikan berdasarkan
kesiapan madrasah yang melakukan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum baru dalam
pembelajaran.

Beberapa prinsip filosofis yang dapat menjadi landasan bagi Kurikulum Merdeka
antara lain:

a. Humanisme: Menempatkan manusia sebagai subjek utama dalam


pembelajaran, sehingga tujuan utama pembelajaran adalah untuk
mengembangkan potensi manusia secara optimal.
b. Holisme: Memandang manusia sebagai makhluk yang utuh dankompleks,
sehingga pembelajaran harus memperhatikan seluruh aspek kehidupan
manusia, baik fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual.
c. Konstruktivisme: Menganggap pembelajaran sebagai proses pembangunan
pengetahuan yang melibatkan aktivitas siswa dalammembangun pemahaman
dan pengetahuan.
d. Kontekstual: Menempatkan konteks lokal sebagai titik tolak dalammerancang
pembelajaran, sehingga materi pembelajaran harus relevandengan kondisi dan
kebutuhan masyarakat setempat.
e. Inklusif: Menjamin akses dan kesempatan yang sama bagi semua siswadalam
memperoleh pendidikan, tanpa terkecuali.

Dengan mengacu pada landasan filosofi tersebut, Kurikulum Merdeka dapat


diimplementasikan dengan cara yang lebih berorientasi pada pengembangan potensi
manusia, holistik, konstruktif, kontekstual, daninklusif. Kurikulum Merdeka juga dapat
memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk merancang program pembelajaran
yang sesuai dengankondisi dan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga dapat
memberikanmanfaat yang lebih besar bagi siswa dan masyarakat secara keseluruhan.

KESIMPULAN

Landasan filosofi berperan penting dalam membentuk pandangan dunia seseorang dan
memandu tindakan dan kebijakan yang diambil. Dalam konteks pendidikan, filosofi
sangat dibutuhkan dalam pendidikan, terutama dalam menentukan arah dan tujuan
pendidikan.

Ada beberapa aliran filsafat pendidikan, seperti perenialisme, essensialisme,


eksistesialisme, progresivisme, dan rekonstruktivisme. Kurikulum merdeka adalah salah
satu program yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru
untuk merancang program pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakatsetempat.

Kurikulum merdeka memiliki filosofi dan landasan yang kuat untuk mewujudkan visi
pendidikan nasional. Kurikulum ini memerlukan komitmen dan kerjasama dari semua
pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Kurikulum ini juga membutuhkan evaluasi
dan perbaikan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitasnya. Kurikulum ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peserta didik secara individu maupun sosial.
Kurikulum ini merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai