Secara etimologi, kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani,
yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Itu berarti istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Yunani Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai finish, kemudian di gunakan oleh dunia pendidikan. Secara terminologi, istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan, yaitu sejumlah pengetahuan atau kemampuan yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai tingkatan tertentu secara formal dan dapat dipertanggung jawabkan. Para ahli mengartikan kurikulum itu yaitu:
1. Menurut Nasution, “Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun
untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.”
2. Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk
mendapatkan keluaran (out- comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran.
3. Menurut Harsono (2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan
yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti Track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan.
4. John Dewey 1902;5 kurikulum dapat diartikan sebagai pengajian di
sekolah dengan mengambil kira kandungan dari masa lampau hingga masa kini. Pembentukan kurikulum menekankan kepetingn dan keperluan masyarakat. 5. Frank Bobbit 1918, Kurikulum dapat diartikan keseluruhan pengalaman, yang tak terarah dan terarah, terumpu kepada perkembangan kebolehan individu atau satu siri latihan pengalaman langsung secara sedar digunakan oleh sekolah untuk melengkap dan menyempurnakan pendedahannya. Konsep beliau menekankan kepada pemupukan perkembangan individu melalui segala pengalaman termasuk pengalaman yang dirancangkan oleh sekolah.
6. Menurut Hasan Kurikulum bersifat fleksibilitas mengandung dua
posisi. Pada posisi pertama berhubungan dengan fleksibilitas sebagai suatu pemikiran kependidikan bagi diklat. Dengan demikian, pada posisi teoritik yang harus dikembangkan dalam kurikulum sebagai rencana. Pengertian kedua yaitu sebagai kaidah pengembang kurikulum. Terdapatnya posisi pengembang ini karena adanya perubahan pada pemikiran kependidikan atau pelatihan.
7. Hilda Taba ;1962 Kurikulum sebagai a plan for learning ,yakni
sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama disekolah
8. Menurut Saylor J.Gallen & William N. Alexander dalam bukunya
“Curriculum Planning” menyatakan Kurikulum adalah “Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik berlangsung dikelas, dihalaman maupun dilua sekolah”.
9. Menurut B. Ragan, beliau mengemukakan bahwa “Kurikulum adalah
semua pengalaman anak dibawah tanggung jawab sekolah”.
10.Menurut Soedijarto, “Kurikulum adalah segala pengalaman dan
kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh siswa atau mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan”. Jadi, kurikulum itu merupakan suatu usaha terencana dan terorganisir untuk menciptakan suatu pengalaman belajar pada siswa dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian kurikulum secara luas tidak hanya berupa mata pelajaran atau kegiatan-kegiatan belajar siswa saja tetapi segala hal yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi anak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
B. PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
Perkembangan kurikulum di Indonesia sudah mengalami perubahan
sejak periode sebelum tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006 yang berlaku sampai akhir tahun 2012 lalu. Selama proses pergantian kurikulum tidak ada tujuan lain selain untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta rancangan pembelajaran yang ada di sekolah. Perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di negara lain disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahun selalu berkembang. Perkembangan kurikulum ini dianggap sebagai penentu masa depan anak bangsa. Kurikulum yang baik diharapkan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah yang berimplikasi pada kemajuan bangsa dan Negara. Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, yang mana itu merupakan pedoman dalam pelaksanan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang. .Tujuan dan pola kehidupan suatu negara banyak ditentukan oleh sistem kurikulum yang digunakan. Kurikulum memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan pendidikan, khususunya di Indonesia. Kurikulum disusun oleh pemerintah yang didalamnya terdapat rencana belajar atau tahapan belajar yang didisain untuk siswa yang mana dengan adanya kurikulum tersebut diharapkan dapat mewujudkan generasi yang kreatif, inovatif dan menjadi pribadi yang berakhlak serta bertanggung jawab.Penyempurnaan kurikulum itu disesuaikan dengan perkembangan zaman yang semakin maju. Di Indonesia sendiri kurikulum sudah ada sejak Indonesia merdeka yang kemudian mengalami perubahan beberapa kali mulai dari kurikulum 1947, kurikulum 1952, kurikulum 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004 (KBK), kurikulum 2006 (KTSP), sampai kurikulum 2013. Kurikulum 2013 itu merupakan penyempurnaan dari kurikulim KTSP. Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 tersebut menghendaki pembelajaran yang berlangsung menggunakan pendekatan saintifik. Jika dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya maka langkah-langkah kegiatan pembelajarannya berubah dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi menjadi mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membuat jejaring. Pembelajaran mempunyai alat untuk mencapai pendidikan yaitu Program studi yang saling mendukung. Dengan adanya Program studi tersebut dapat meningkatkan pengetahuan siswa. Program studi tersebut salah satunya adalah Pendidikan Ekonomi, yang mana itu merupakan Program studi yang menyiapkan guru ekonomi di Sekolah yang professional tak hanya itu ilmu yang dibahas pun temtang isu – isu Ekonomi yang sedang hangat diperbincangkan.
C. PENGERTIAN PENDIDIKAN EKONOMI
Pendidikan ekonomi merupakan suatu pendidikan yang
membahas tentang masalah suatu isu ekonomi. Pada dasarnya pendidikan itu sendiri adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dilakukan dengan adanya interaksi antara peserta didik dan pendidik, dengan tujuan memperkenalkan dan menegembangkan potensi yang dimiliki peserta didik, seperti dalam masalah keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan- keterampilan yang dimiliki. Ilmu Ekonomi itu sendiri adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan masyarakat, khususnya dalam masalah perekonomian masyarakat, serta menentukan tentang bagaimana seorang individu atau masyarakat dalam membuat suatu keputusan dengan menggunakan sumber daya ekonomi unuk mencapai tujuan tertentu.
Jadi pendidikan ekonomi itu adalah suatu usaha sadar yang
dilakukan oleh masyarakat atau individu dalam menentukan suatu keputusan yang berhubungan dengan perekonomian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan sebelumnya. Pendidikan ekonomi ini merupakan disiplin ilmu yang dianggap penting sebab akan melahirkan tenaga pendidik maupun ahli ekonomi yang unggul.
D. PARADIGMA KURIKULUM LPTK PENDIDIKAN EKONOMI
Kurikulum merupakan instrumen dalam mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum juga menjadi wahana dalam falsafah hidup bangsa, oleh karana ke arah mana dan bagaimana pendidikan dalam mengembangkan SDM ditentukan oleh kurikulum yang digunakan oleh bangsa tersebut sekarang. Nilai sosial, kebutuhan dan tuntutan masyarakat cenderung/selalu mengalami perubahan antara lain akibat dari kemajuan ilmu pengatahuan dan teknologi. Kurikulum harus dapat mengantisipasi perubahan tersebut, sebab pendidikan adalah cara yang dianggap paling strategis untuk mengimbangi kemajuan ilmu pen getahuan dan teknologi. Menurut Sudjana (1993 : 37) perubahan struktural kurikulum menyangkut komponen: (a) Perubahan dalam tujuan; (b) Perubahan isi dan st ruktur. (c) Perubahan strategi kurikulum ; (d) Perubahan sarana kurikulum. (e) Perubahan dalam sistem evaluasi kurikulum. Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu: (1) Filosofis; (2) Psikologis; (3) Social - budaya; dan (4) Ilmu pengetahuan dan teknologi. Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kuikulum. Sama halnya seperti dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan pada berbagai aliran filsafat, seperti: perenialisme, essensialisme, eksistesialisme, progresivisme, dan rekonstruktivisme. Dalam pengembangan kurikulum pun senantiasa berpijak pada aliran – aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum yang dikembangkan. Pengembangan Kurikulum 2013 sebagai refleksi dalam menghadapi, Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Di lingkungan eksternal diperhadapkan dengan fenomena globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan in dustri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Pendidikan tinggi sebagai bagian dari system pendidikan nasional memiliki peran strategis dalammencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humanioraserta pembudayaan dan pemberdayaan bangsaIndonesia yang berkelanjutan. Peningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di segala bidang, diperlukan pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa (Konsideran UU 12/2012). berbagai program tridarma Perguruan Tinggi dillaksanakan dan dikembangkan berdasarkan asas : a. kebenaran ilmiah; b. penalaran; c. kejujuran; d. keadilan; e. manfaat; f. kebajikan; g.tanggung jawab; h. kebhinnekaan; dan i. keterjangkauan. Menurut PP 49/2014 tentang SNP PT, proses pembelajaran Program Studi yang relevan sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Perubahan-perubahan mendasar pendidikan tinggi yang berlangsung di abad XXI, akan meletakkan kedudukan pendidikan tinggi sebagai: (i) lembaga pembelajaran dan sumber pengetahuan, (ii) pelaku, sarana dan wahana interaksi antara pendidikan tinggi dengan perubahan pasaran kerja, (iii) lembaga pendidikan tinggi sebagai tempat pengembangan budaya dan pembelajaran terbuka untuk masyarakat, dan (iv) pelaku, sarana dan wahana kerjasama internasional.(Dirjen Dikti 2008:6) Kurikulum Program Studi Pendidikan Ekonomi harus mampu mendinamiskan para siswa dan lulusannya agar mampu mengakselerasikan kehid upannya dengan perubahan lingkungan masyarakat internasional. Aplikasi teknologi informasi menjadi fasilitas dalam pemecahan masalah, peningkatan mutu dan pengembangan diri kehidupannya sejak menjadi mahasiswa hingga tumbuh sebagai guru yang bermutu dan berdaya saing. Kehidupan di abad XXI menghendaki dilakukannya perubahan pendidikan tinggi yang bersifat mendasar. Bentuk perubahan- perubahantersebut adalah: (i) perubahan dari pandangan kehidupan masyarakat lokal ke masyarakat dunia (global), (ii) perubahan dari kohesi sosial menjadi partisipasi demokratis (utamanya dalampendidikan dan praktek berkewarganegaraan), dan (iii) perubahan dari pertumbuhan ekonomi ke perkembangan kemanusiaan. UNESCO (1998) menjelaskan bahwa untuk melaksanakan empat perubahan besar di pendidikan tinggi tersebut, dipakai dua basislandasan, berupa : Empat pilar pendidikan: (i) learning to know, (ii) learning to doyang bermakna pada penguasaan kompetensi dari pada penguasaan ketrampilan menurut klasifikasi ISCE (International Standard Classification of Education) dan ISCO (International Standard Classification of Occupation), dematerialisasi pekerjaan dan kemampuan berperan untuk menanggapi bangkitnya sektor layananjasa, dan bekerja di kegiatan ekonomi informal, (iii) learning to live together (withothers), dan (iv) learning to be, serta; belajar sepanjang hayat (learning throughout life).Perubahanperubahan mendasar pendidikan tinggi yang berlangsung di abad XXI,akan meletakkan kedudukan pendidikan tinggi sebagai: (i) lembaga pembelajaran dan sumber pengetahuan, (ii) pelaku, sarana dan wahana interaksi antara pendidikan tinggi dengan perubahan pasaran kerja, (iii) lembaga pendidikan tinggi sebagai tempat pengembangan budaya dan pembelajaran terbuka untuk masyarakat, dan (iv) pelaku, sarana dan wahana kerjasama internasional.(Dirjen Dikti 2008:6) Berdasarkan “21st Century Partnership Learning Framework”, terdapat beberapa kompetensi dan/atau keahlian yang harus dimiliki oleh SDM abad XXI, yaitu: (BSNP:2010) a. Kemampaun berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical- Thinking and Problem-Solving Skills)–mampu berfikir secara kritis, lateral, dan sistemik, terutama dalam konteks pemecahan masalah; b. Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communication andBCollaboration Skills) -mampu berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan berbagai pihak; c. Kemampaun berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical- Thinking and Problem-Solving Skills)–mampu berfikir secara kritis, lateral, dan sistemik, terutama dalam konteks pemecahan masalah; d. Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communication and Collaboration Skills) -mampu berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan berbagai pihak; e. Kemampuan mencipta dan membaharui (Creativity and Innovation Skills) –mampu mengembangkan kreativitas yang dimilikinya untuk menghasilkan berbagai terobosan yang inovatif; f. Literasi teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communications Technology Literacy) –mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja dan aktivitas sehari-hari; g. Kemampuan belajar kontekstual (Contextual Learning Skills) – mampu menjalani aktivitas pembelajaran mandiri yang kontekstual sebagai bagian dari pengembangan pribadi; h. Kemampuan informasi dan literasi media (Information and Media Literacy Skills) –mampu memahami dan menggunakan berbagai media komunikasi untuk menyampaikan beragam gagasan dan melaksanakan aktivitas kolaborasi serta interaksi dengan beragam pihak. Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut: (a). Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. (b). Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. (c).Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. (d). Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagaikemampuanintelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,standarkompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas- luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awalpesertadidik.Pengalamanbelajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bidang pendidikan tinggi merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan capaian pembelajarandari jalurpendidikan nonformal, pendidikan informal, dan/atau pengalaman kerjake dalam jenis dan jenjang pendidikan tinggi. Menurut Permendikbud 73 Tahun 2013, dalam menjamin mutu KKNI bidang pendidikan tinggi, Direktorat Jenderalmengevaluasi kesesuaian perangkat KKNI bidang pendidikan tinggimencakup peraturan, diskriptor, panduan, mekanisme sosialisasi,dokumen standar implementasi dan aspek pendukung lainya, danmelakukan penyesuaian, pengubahan atau pengembangan.
E. ARSITEKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN EKONOMI
Kurikulum sebagai Pengalaman Belajar. Dalam hal ini kurikulum
merupakan serangkaian pengalaman belajar. Hal ini senada dengan pendapatnya Romie dalam Hamalik (2001).Model pengembangan kurikulum yang berkaitan dengan fokus isi/substansi kurikulum. Dalam hubungan ini dikenal beberapa pendekatan yaitu: (1) Subject academic curriculum, yang berfokus pada bahan ajaran yang berasal dari disiplin ilmu;(2)Humanisticcurriculum, yang menekankan keutuhan pribadi, serta kurikulum didasarkan atas minat dan kebutuhan siswa; (3)Technological/competence based curriculum,menekankan penguasaan kompetensi, dan dalam proses pembelajaran/diklat dibantu dengan ala-alat teknologis; dan (4)Social reconstruction curriculum, yang berfokus pada masalah sosial dan dalam pembelajarannya menekankan belajar kelompok (Samsudi : 2010). Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip–prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. Pengembangan kurikulum adalah proses inovatif utama bagi lembaga pendidikan dan bila diterapkan untuk membina kualitas kegiatan di kalangan mahasiswa. Tahapan yang perlu dilakukanmeliputi : (Primrose :2013:2)(1) identifikasi kebutuhan ;(2) Rancangan program studi; (3) Pengiriman dari program pembelajaran; Dan (4) Evaluasi Hasil dalam kaitannya dengan tujuan awal. Peran guru dan pengelola kurikulum tidak alami dan statis. Guru harus memiliki pemahaman yang komprehensif tentang bidang isi dan metode untuk mengkomunikasikan pengetahuan kepada siswa. Kepala Sekolah sebagai penanggungjawb kurikulum wajib memiliki pemahaman yang komprehensif tentang pragmatik desain kurikuler dan praktek instruksional, tetapi juga pemahaman global pendidikan sebagai perusahaan sosial. Sedangkan peran guru dan kurikulum pemimpin saling melengkapi, peran dan kompetensi terkait tidak sama. Rancangan kurikulum berbasis masyarakat internasional, perlu dibangun pada pondasi multikultural. Hal ini Tercermin perspektif dan menguraikan dalam interpretasi yang diberikan oleh strategi internasionalisasi. Implikasi penyusunan kurikulum meliputi pengembangan kurikulum, strategi pengajaran dan proses penilaian dan mengarah ke pemahaman tentang persimpangan dari perspektif lokal, nasional dan global dan kontras nilai sistem. Kurikulum Universitas dapat memberikan kontribusi lingkungan dan etos kerja dalam lintas-budaya dan perspektif. Pengembangan kompetensi pedagogic dipengaruhi oleh fondasi teoritis dan konseptual asumsi yang relevan dengan regulasi PT. Dalam arsitektur pengembangan kurikulum pendidikan dalam kemartabatan bangsa Indonesia, perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut (Ismanto:2014) : 1.Pendidikan sebagai hak dasar setiap WNI tanpa diskriminasi 2.Pendidikan mendapatkan perlindungan hukum melalui UU, Peraturan dalam implementasi program pendidikan 3.Pendidikan mendapatkan dukungan SDM (pendidik dan tenaga kependidikan), sarana prasarana, pembiayaan, penjaminan mutud peningkatan mutu kehidupan SDM 4.Dinamika pendidikan global dalam abad 21 Pembelajaran inovatif dan bermartabatPendidikan ekonomi merupakan salah satu Progdi. LPTK yang meluluskan sarjana pendidikan sebagai guru bidang studi / mata pelajaran ekonomi. Dari berbagai pemikiran di atas, dalam pengembangan kurikulum Pendidikan Ekonomi perlu memperhatikan : 1.Filosofis Pendidikan Nasional yaitu Pancasila dan UUD1945 2.Kompetensi Guru Profesional 3.Kurikukulum Tahun 2013 4.Konsepsi tugas dan fungsi PT dan 5.Standar Nasional Pendidikan PT 6.Globalisasi –MEA Tahun 2015 Kurikulum merupakan refleksi yang dinyatakan dalam rencana akademik dalam mempersiapkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing serta memiliki moral kebangsaan Indonesia. Pengembangan kurikulum Pendidikan Ekonomi dikembangkan meliputi : dasar folosofis bangsa Indonesia, pemenuhan kompetensi guru profesional, dan memperhatikan perkembangan lingkungan internaldan eksternal (MEA 2015). Dari pemikiran ini dapat disajikan kerangka arsitektur kurikulum pendidikan dalam kemartabatan bangsa Indonesia. Kurikulum merupakan titik tolak Progdi. Pendidikan Ekonomi akan menuju kemana dalam perspektif penyiapan guru ekonomi yang profesional. Penguasan konsep diri ekonomi dalam penataan sumber daya yang efeltif, efisien dan eficiacy dalam perspektif lingkungan MEA 2015-Global, Kurikulum sekolah 2013 dan pengembangan kompetensi pribadi, sosial, pedagogik dan profesional menjadi cakupan dalam menetapkan indikator pencapaian SKL, isi, proses dan penilaian. Pendidikan ekonomi bukan ekonomi pendidikan. Kedua bisa aling mengisi dan mendinamiskan dalam pembahasan dan pengembangan konten dan PBM pada kurikulum Progdi. PE–LPTK. Keduanya perlu mendapat pembahasan secara lebih mendalam mengingat kontribusi pendidikan dalam ekonomi nasional dan pembangunan bangsa semakin nyata. DAFTAR PUSTAKA http://eprints.umm.ac.id/24858/2/jiptummpp-gdl-putrigamal-37833-2-babi.pdf Dahlan, Dadang, Neti Budiwati, dan Susanti Kurniawati.2014. Pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Ekonomi Untuk Menyiapkan Guru Profesional Di Sekolah Bertaraf Internasional. Parameter, 25(2). https://docplayer.info/48975547-Pengembangan-model-kurikulum- pendidikan-ekonomi-untuk-menyiapkan-guru-profesional-di-sekolah- bertaraf-internasional.html Ismanto, Bambang.2015. Arsitektur Kurikulum Pendidikan Ekonomi Memasuki Masyarakat Ekonomi Asia. Proceeding Aspropendo. https://studylibid.com/doc/293066/arsitektur-kurikulum-pendidikan- ekonomi-memasuki Taofiqurrohman Taofiqurrohman. Makalah kurikulum pendidikan https://www.academia.edu/8563456/Makalah_Kurikulum_Pendidikan