Npm: 2106104210049
Mk: Kajian Kurikulum
HAKIKAT KURIKULUM
A. Pengertian Kurikulum
Secara tradisional kurikulum berarti sejumlah pelajaran yang harus ditempuh
peserta didik di sekolah. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan William B. Ragan
dalam bukunya yang berjudul Modern Elementary Curriculum, traditionally, the
curriculum has mean the subject tought in school, or course of study. Pengertian
ini sejalan dengan pendapat Stenhause (dalam Nurgiyantoro, 1990) curriculum is
the planned composite effort of any school to guide pipul learning toward
predetermined learning outcome. Kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata
pelajaran atau ilmu pengetahuan yang ditempuh atau dikuasai peserta didik untuk
mencapai tingkat atau ijazah tertentu. Kurikulum juga diartikan sebagai rencana
pelajaran yang disusun untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan. Secara
modern pengertian kurikulum tidak hanya terbatas pada sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh peserta didik tetapi kurikulum diartikan secara lebih luas
lagi diantaranya:
a. Saylor J. Gallen & William N. Alexander dalam bukunya “Curriculum
Planning” mengatakan bahwa kurikulum adalah “sum total of the school effort to
influence learning wheather in the classroom, play ground, or out of school”
keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik yang berlangsung di
kelas, di halaman, maupun di luar sekolah.
b. William B Ragan dalam bukunya “Modern Elementary Curriculum”
mengatakan bahwa kurikulum adalah all the experiences of children for which the
school accept responsibility; semua pengalaman anak dalam tanggung jawab
sekolah.
c. Association for Supervision Curriculum Development A Departement of The
Nation Education Assosiation dalam bukunya “Balance in The Curriculum”
dinyatakan bahwa kurikulum adalah all learning Opportunities by the School as
potential contribution to balance development of learners; semua kesempatan
belajar yang diberikan oleh sekolah sebagai bantuan demi pengembangan peserta
didik yang seimbang.
d. Soedijarto, pakar pendidikan dari UNJ menyatakan bahwa kurikulum adalah
segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisasikan
untuk peserta didik atau mahasiswa guna mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan oleh lembaga pendidikan.
Kurikulum berasal dari kara curir dan curere yang diartikan sebagai jarakyang
harus ditempuh oleh seorang pelari. Istilah ini pertama kali
digunakan pada dunia olahraga pada zaman yunani kuno. Orang mengistilahkanny
adengan tempat berpacu atau tempat berlari dari mulai start sampai Finish Baru
pada tahun 1955 istilah “kurikulum” digunakan dalam bidang
pendidikan, dengan arti sejumlah materi pelajaran dari suatu perguruan.Banyak
penafsiran berbeda tentang kurikulum, tetap memiliki kesamaanyaitu berusaha
mengembangkan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Menurut
pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus
disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh peserta didik, sepertiyang dikemukakan
Zais (1976) yaitu kurikulum sebagai; “…a race course of subject matters to be
mastered ”(sebuah perlombaan pembelajaran yangmana subjek materi harus
dikuasai) lanjut menjelaskan bahwa kurikulum bukan hanya merupakan rencana
tertulis bagi pengajaran, melainkan sesuatuyang fungsional, yang member pedoman dan
mengatur lingkungan dankegaiatan yang berlangsung dalam kelas.Pandangan lain
muncul, beralih menekankan pada pengalaman belajar,sekaligus perubahan ruang
lingkup. Di mana diungkapkan oleh Doll (1974) sebagai berikut; “The commonly
accepted definition of the curriculum haschanged from content of course of study
and list of subjects and course toall the experiences which are offered to learners
under the auspices ordirection of the school” (Definisi yang biasanya diterima
tentang kurikulum telah berubah dari konten mata pelajaran dan studi, dan daftar
subjek - subjek mata pelajaran ke semua pengalaman-pengalaman yang mana
ditawarkan kepada peserta didik di bawah tanda-tanda dan pengarahan dari
sekolah).Dari penelusuran konsep, pengertian kurikulum memiliki tiga
dimensi pengertian yakni kurikulum sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagai pe
ngalaman belajar dan kurikulum sebagai perencanaan program pembelajaran.
Kurikulum sebagai mata pelajaran (content oriented) Dari konsep kurikulum
sebagai mata pelajaran, ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya di
antaranya; Robert M.Huntchins (1936) “the curriculum should include grammar,
reading,theory and logic, and mathematic, and addition at the secondarylevel
introduce the great books of western world”(Kurikulum seharusnya memasukkan
tata bahasa, membaca, teori dan logika, danmatematika dan pembelajaran lebih di
tingkat mengengah denganmengenalkan buku-buku hebat dari dunia barat). Teori
berdasarkan kaitan tentang bagaimana peserta didik mendapatkan ijazah. Dimana
ijazah sendiri dianggap sebagai kemampuan, sehingga pandangan ini
berorientasi kepada isi atau mata pelajaran (content oriented).