Anda di halaman 1dari 20

134 Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli ( LENGKAP )

Oleh parta setiawanDiposting pada 01/10/2019


Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kurikulum/

Pengertian Kurikulum

kurikulum adalah program rancangan belajar mengajar yang dapat dipakai untuk
sebagai pedoman oleh pendidik. Kurikulum terebut berasal dari bahasa inggris
yakni “Curriculum” yang mempunyai arti “rencana pelajaran“, Curriculum tersebut
berasal dari bahasa latin yaitu “Currere” yang mempunyai banyak arti ialah seperti
maju dengan cepat , berlari cepat,  menjalani dan juga berusaha.

Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli

Judul : Kurikulum dan Pengajaran Tahun : 2008

Pengarang : Prof. Dr. S. Nasution, M. A. Halaman : 5

Penerbit : Bumi Aksara

1. Kurikulum : suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses berlajar


mengajar di bawah bimbingan dan tanggunga jawab sekolah atau lembaga
pendidikan beserta staf pengajarnya.

2. Kurikulum : adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah pengawasan


sekolah, jadi selain kegiatan kulikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal.

Judul : Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah

Pengarang : Dr. h. Nana Sudjana Tahun : 2005

Penerbit : Sinar Baru Algensindo Halaman : 3,4,5,7,17

3. Kurikulum : niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau
program pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru di sekolah.

4. Kurikulum adalah niat dan rencana, proses belajar mengajar adalah


pelaksanaanya. Dalam proses tersebut ada dua subjek yang terlibat yakni guru dan
siswa. Siswa adalah subjek yang dibina dan guru adalah dubjek yang membina.
5. Curriculum dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata Curir yang artinya pelari;
dan Curere yang artinya tempat berpacu. Curriculum di artikan jarak yang harus di
tempuh oleh pelari. Dari makna yang terkandung berdasarkan rumusan masalah
tersebut kurikulum dalam pendidikan di artikan sebagai sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh atau disekesaikan anak didik untuk memperoleh ijasah.

6. Kurikulum adalah program belajar bagi siswa yang disusun secara sistematis dan
logis, di berikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai program
belajar, kurikulum adalah niat, rencana atau harapan.

7. Kurikulum adalah hasil belajar yang diniati atau intended learning out comes.

8. Kurikulum adalah program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang
di harapkan yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang tersusun
secara sistematis, di berikan kepasa siswa di bawah tanggung jawab sekolah untuk
membantu pertumbuhan atau perkembangan pribadi dan kompetensi social anak
didik.

9. Kurikulum adalah rencana atau program belajar dan pengajaran adalah


pelaksanaan atau operasionalisasi dari rencana atau program.

10. Kurukulum adalah alat atau saran untuk mencapai tujuan pendidikan melalui
proses pengajaran.

11. Kurikulum adalah sesuatu yang diinginkan atau dicita-citakan untuk anak didik.
Artinya, hasil belajar yang diinginkan yang diniati agar dimiliki anak.

Judul :Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek Tahun : 2005

Pengarang : Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata Halaman : 4,5,6

Penerbit : PT Remaja Rosdakarya, Bandung

12. (Ronald. C. Doll, 1974, Hal 22) The commonly accepted definition of the
curriculum has changed from content of course of study and list of subject and
courses to all the experience which are offered to learnes unders the auspises or
direction of the school.

13. (Johnson, 1967, hal 130) Kurikulum….a structured series of itended learning out
comes.

14. Kurikulum (curriculum) merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau
pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

15. (Beauchamp, 1968, hal 6) A curriculum is a written document which may contain
many ingredients, but basically it is the plant for education of pupils during their
enrollment in given school. Beauchamp lebih memberikan tekanan behwa
kurikulum adalah siatu rencana pendidikan atau pengajaran.

16. Caswel dan Chambell dalam buku mereka yang terkenal Curriculum
Development (1935), kurikulum….to be composed of all experience children have a
under the guidance of teacher.

17. Zais menjelaskan bahwa kurikulumbukan hanya merupakan rencana tertulis


begi pengajaran, melainkan sesuatu yang fungsional yang beroperasi dalam kelas,
yang memberi pedoman dan mengatur lingnkungan dan kegiatan yang berlangsung
di dalam kelas.

18. Menurut Robert S. Zais (1976, hal 3), kurikulum sebagai bidang studi mencakup :
1. The range of subject matters with which it is concerned (the substantive
structure), and 2. The procedures of inkiuri and practice it follows (the syntactical
structure).

19. Menurut George A. Beaucham (1976 hal 58-59), kurikulum sebagai bidang studi
membentuk suatu teori yaitu teori kurikulum. Selain sebagai bidang studi
kurikulum juga sebagai rencana pengajaran dan sebagai suatu sistem (sistem
kurikulum) yang merupakan bagian dari sistem persekolahan.

Judul : Seri Standar Nasional Pendidikan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan) Dasar Pemahaman dan Pengembangan

Pengarang : Mashur Muslich Tahun : 2008

Penerbit : Bumi Aksara Halaman : 1

20. UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidika Nasional Pasal 1 ayat 19

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,


tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Judul :Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Pengarang : Dr. Wina Sanjaya, M. Pd.

Tahun : 2005

Halaman : 2-5
21. Pengertian kurikulum sebagai mata dan isi pelajaran dapat ditemukan dari
definisi yang dikemukakan oleh Robert M. Hutchins (1936) yang menyatakan :

The curriculum should include grammar, reading, the toric and logic, and
mathematic and addition at the secondary level introduce the great books of the
western world.

22. Pengertian kurikulum sebagai pengalaman belajar mengandung makna bahwa


kurikulum adalah seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik diluar maupun di
dalam sekolah asal kegiatan tersebut berasa di bawah tanggung jawab guru
(sekolah).

23. Dorris Lee dan Murray Lee (1940), menyatakan kurikulum sebagai : Those
experience of the child which the school in any way utilizes or attepts to influence.

24. H.H. Giles S. P, Mc Chutcen dan A. N Zechiel: The curriculum…The total experience
with which the school deals in educating young people.

25. Romine (tokoh pendidikan) 1945

Curriculum interpreted to mean all of the organized courses, activities and


experience which pupils have under direction of school wether in the class room or
not.

26. Saylor and Alexander (1956)

The curriculum is the sum total of schools efforts to influence learning, wheter in
class room, on the playground, or out of school.

27. Kurikulum sebagai rencana atau program belajar, Hilda Taba (1962):

A curriculum is a plan for learning therefore, whai is know about the learning
process and the development of the individual has bearing on the shaping of the
curriculum.

28. Donald E. Orlasky, Othanel Smith (1978) dan Peter F. Olivva (1982) kurikulum
pada dasarnya adalah sebuah perencanaan atau program pengalaman siswa yang
diarahkan sekolah.

Judul : Dasar- Dasar Kurikulum Bahasa

Pengarang : Prof.Dr. Henry Guntu Tarigan

Tahun : 1992

Halaman : 3
29. Kurikulum adalah suatu formulasi pedagogis yang termasuk paling penting
dalam konteks PBM.

Judul : Curriculum Development and Instructional Planning

Pengarang : Dr. H.Larry Winecoff

Tahun : 1988

Halaman : 1

30. The Curriculum is generally defined as a plan developed to facilitate the


teaching / learning procces under the direction and guidance of a school, college or
university and its staf member.

31. Curriculum includes all of the planed activities and events which take place
under the auspicies of and educational institution both formal and informal

Judul : Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran

Pengarang : Drs. Cece Wijaya,dkk

Tahun : 1988

Halaman : 24

32. Kurikulum dalam arti luas yaitu meliputi seluruh program dan kehidupan dalam
sekolah.

Judul : Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum

Pengarang : Prof. Drs. H. Darkir

Tahun : 2004

Halaman : 1, 2, 4, 5, 6

33. Kurikulum adalah alat untuk mencapai pendidikan.

34. Kurikulum adalah program pendidikan bukan program pengajaran, yaitu


program yang direncanakan, diprogramkan dan dirancang yang berisi berbagai
bahan ajar dan pengalaman belajar baik yang berasal dari waktu yang lalu,sekarang
maupun yang akan datang.

35. Kurikulum ialah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar
dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancang secara
sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam
proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapi
tujuan pendidikan.

36. William B. Ragam

Kurikulum adalah semua pengalaman anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.

37. Robert S. Flaming

Kurikulum pada sekolah modern dapat didefinisikan sebagai seluruh pengalaman


belajar anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.

38. David Praff

Kurikulum adalah seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat


pelatihan.

39. Donald F.Gay (1960)dalam Asnah Said, menggunakan beberapa perumusan


kurikulum sebagai berikut:

a. Kurikulum terdiri atas sejumlah bahan pelajaran yang secara logis.

b. Kurikulum terdiri atas pengalaman belajar yang direncanakan untuk membawa


perubahan perilaku anak.

c. Kurikulum merupakan desain kelompok social untuk menjadi pengalaman belajar


anak di sekolah.

d. Kurikulum terdiri atas semua pengalaman anak yang mereka lakukan dan
rasakan di bawah bimbingan belajar.

40. Nengly and Evaras (1976)

Kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan yang dilakukan oleh


sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada
kemampuan siswa yang paling baik.

41. Inlow (1966)

Kurikulum adalah susunan rangkaian dari hasil belajar yang disengaja. Kurikulum
menggambarkan (atau paling tidak mengantisipasi) dari hasil pengajaran.

42. Saylor (1958)


Kurikulum adalah keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi proses belajar
mengajar baik langsung di kelas tempat bermain, atau di luar sekolah.

Judul : Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


dan Sukses dalam Sertifikasi Guru

Pengarang :Kunandar, S. Pd, M. Si, dalam 2007

Penerbit: PT. Raga Grafindo Persada Hal : 122-123

43. Dalam kamus Webster tahun 1955

Kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di


perguruan tinggi yang harus di tempatkan untuk mencapai suatu ijasah.

Judul : Asas-Asas Kurikulum.. Penerbit : Bumi Aksara

Pengarang : Prof. Dr. S. Nasution, M. A Halaman : 4,5,6,7,8

Beberapa definisi kurikulum dari beberapa ahli:

44. J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curriculum Planning for
Better Teaching on Learning (1956), menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut”
The curriculum is the sum totals of schools efforts to influence learning, whether in
the class room, on the play ground, or out of school. Jadi segala usaha sekolah untuk
mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, di halaman sekolah, atau di
luar sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang disebut
kegiatan ekstra kulikuler.

45. Harold B. Albertycs, dalam Reorganizing the High School Curriculum (1965)
memandang kurikulum sebagai ” all of the activities that are provided for student by
the school”.

46. B. Othanel smith, W. O. Stanley dan J. Harlan Shores memandang kurikulum


sebagai ” a asequence of potential experiences set up in the school for the purpose of
displlning children and yoyuth in group ways of thinking and acting”.

47. William B. Ragan, dalam buku Modern Elementary Curriculum (1966),


menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut : The tendency in recent decades has
been to use the term in a broader sense to refer to the whole life and program of the
school. The term is used…to include all the experiences of children for which the
school accepts responsibility. It denotes the results of efferots on the part of the
adults of the children the finest, most whole some influences that exist in the culture.

48. J. Lloyd Trump dan Delmas F. Miller dalam buku school improvement. Menurut
mereka dalam kurikulum juga termasuk metode mengajar dan belajar, cara
mengevaluasi murid dan seluruh program, perubahan tanaga mengajar, bimbingan
dan penyuluhan, supervise dan administrasi dan hal-hal structural mengenai waktu,
jumlah ruangan serta kemingkinan memilih mata pelajaran.

49. Alice Miel, dalam bukunya Changing the curriculum: a social process (1946), Ia
mengemukakan bahwa kurikulum juga meliputi keadaan gedung, suasana sekolah,
keinginan, keyakinanpengetahuan dan sikap orang-orang melayani dan dilayani
sekolah, yakni anak didik, masyarakat, para pendidik dan personalia.

50. Edward A. Krug dalam The secondary school curriculum (1960) menunjukkan
pendirian yang terbatas tapi realitas tentang kurikulum. Definisinya adalah ” A
curriculum consists of the means used to achieve or carry out given purpose of
schooling

51. Smith dan kawan-kawan memandang kurikulum sebagai rangkaian pengalaman


yang secara potensial dapat di berikan pada anak.

52. Dalam kamus Webster (1955) kurikulum diberi arti : a. a course esp. a specified
fixed as in a school or college. As one leading to a degree. b. The whole body of course
offered in ad educational institution or department there of, the usual sense. Disini
kurukulum khusus digunakan dalam pendidikan dan pengajaran, yakni sejumlah
mata pelajaran di sekolah atau mata kuluah di perguruan tunggi, yang harus
ditempuh untuk mencapai suatu ijasah atau tingkat.

Sumber: Makalah Masalah Pengembangan Konsep Kurikulum oleh Rachmayanti


Tihan Tahun 2007

53. Kurikulum sebagai salah satu bentuk perubahan untuk memperbaiki proses
pendidikan sehingga tercipta suatu efektifitas sekolah dimana ada suatu kombinasi
antara apa yang telah dihasilkan sekolah (school output) dan apa yang telah
dimasukkan ke dalam sekolah (school input).

54. Kurikulum itu dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang
direncanakan sebagai panduan guru untuk mengajar dan sisiwa untuk belajar.

55. Kurikulum merupakan tujuan dari pada hasil pembelajaran untuk menciptakan
interaksi siswa yang diharapkan.

56. Kurikulum adalah urutan pengalaman yang ditetapkan oleh sekolah untuk
mendisiplinkan cara berfikir dan bertindak (Valiga, T & Magel, C.)

57. Kurikulum secara pribadi adalah suatu jadwal dimana tidak mencakup semua
pelajaran yang menyangkut teori maupun praktek yang dibuat oleh lembaga
pendidikan untuk diterapkan oleh peserta didik selama mengikuti proses
pendidikan tertentu sehingga dapat memperlancar pencapaian tujuan pengajaran.
58. Kurikulum dapat dipandang sebagai produk dimana hal ini menunjukkan suatu
dokumen hasil perencanaan, pengembangan dan konstruksi kurikulum. Konsep
yang dominant adalah mengenai kurikulum sebagai bahan yang diajarkan oleh guru
dan dipelajari oleh murid.

59. Kurikulum sebagai program meliputi peristiwa di sekolah yang direncanakan


untuk mencapai tujuan pendidikan.

60. Kurikulum sebagai kegiatan belajar sehingga tidak hanya mementingkan bahan
tapi juga mementingkan proses belajar. Hal ini meliputi ketrampilan, pengetahuan,
sikap terhadap belajar dan mementingkan hasil.

61. Kurikulum sebagai pengalaman

62. Kurikulum merupakan langkah untuk menerjemahkan bahan yang tercantum


didalamnya sehingga dibutuhkan suatu strategi mengajar yang meliputi metode,
prosedur, dan teknik yang digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan.

63. Kurikulum yaitu serangkaian interaksi global yang menyediakan bahan dasar
untuk mengajar yang bersifat khusus.

64. Kurikulum adalah suatu bagian dari manajemen pendidikan.

Sumber: www.bsn.or.id/SNI

65. Kurikulum adalah serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yang
mempunyai tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara tertentu dan kemudian
dilakukan evaluasi. (Badan Standardisasi Nasional SIN 19-7057-2004 tentang
Kurikulum Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan).[1]

Sumber: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/pengertian-
kurikulum/

66. Dalam pandangan klasik, lebih menekankan kurikulum dipandang sebagai


rencana pelajaran di suatu sekolah atau pelajaran-pelajaran dan materi apa yang
harus ditempuh di sekolah.

67. George A. Beauchamp (1986) mengemukakan bahwa : ” A Curriculun is a written


document which may contain many ingredients, but basically it is a plan for the
education of pupils during their enrollment in given school”.

68. Dalam pandangan modern, pengertian kurikulum lebih dianggap sebagai suatu
pengalaman atau sesuatu yang nyata terjadi dalam proses pendidikan, seperti
dikemukakan oleh Caswel dan Campbell (1935) yang mengatakan bahwa kurikulum
yaitu to be composed of all the experiences children have under the guidance of
teachers. Dipertegas lagi oleh pemikiran Ronald C. Doll (1974) yang mengatakan
bahwa : ” …the curriculum has changed from content of courses study and list of
subject and courses to all experiences which are offered to learners under the auspices
or direction of school.

69. Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau
dalam empat dimensi, yaitu:

1. kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian,
khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.

2. kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum


sebagai suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-
alat, dan waktu.

3. kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum


sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.

4. kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum


sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni
tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.

70. Purwadi (2003) memilah pengertian kurikulum menjadi enam bagian : (1)
kurikulum sebagai ide; (2) kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan
sebagai pedoman dan panduan dalam melaksanakan kurikulum; (3) kurikulum
menurut persepsi pengajar; (4) kurikulum operasional yang dilaksanakan atau
dioprasional kan oleh pengajar di kelas; (5) kurikulum experience yakni kurikulum
yang dialami oleh peserta didik; dan (6) kurikulum yang diperoleh dari penerapan
kurikulum.

Sumber: http://zulharman79.wordpress.com/2007/08/04/evaluasi-kurikulum-
pengertian-kepentingan-dan-masalah-yang-dihadapi/

71. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional);

72. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran
serta metode yang  digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan  kegiatan
pembelajaran (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di bidang Kesehatan.).

73. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan


mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan
penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-
mengajar di perguruan tinggi (Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No. 232/U/2000
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa);

74. Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk


mendapatkan keluaran (out- comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran.
Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga
memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran
(Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals)
dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

75. Menurut Harsono (2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang


diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur
pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud
kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program
pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan.

Sumber: http://destalyana.blogspot.com/2007/09/beberapa-pengertian-
kurikulum.html

76. www.ppk.kpm.my/definasi.htm

” Suatu program pendidikan yang termasuk kurikulum dan kegiatan kokurikulum


yang merangkumi semua pengetahuan, kemahiran, norma, nilai, unsure kebudayaan
dan kepercayaan untuk membantu perkembangan seseorang murid dengan
sepenuhnya dari segi jasmani, rohani, mental dan emosi serta untuk menanam dan
mempertingkatkan nilai moral yang diingini dan untuk menyampaikan
pengetahuan”

Akta Pendidikan 1996 [Peraturan-peraturan (Kurikulum Kebangsaan) Pendidikan


1997]

77. www.kopertis4.or.id

Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di
perguruan tinggi.

(Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No.232/U/2000 tentang Pedoman


PenyusunanKurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa)

78. www.ciast.gov.my/backup/malay

Curriculum as, ‘All the learning which is planned andguided by the school, whether it
is carried on ingroups or individually, inside or outside the school.
ways of approaching curriculum theory and practice:

1. Curriculum as a body of knowledge to be transmitted.

2. Curriculum as an attempt to achieve certain ends in students – product.

3. Curriculum as process.

(quoted in Kelly 1983: 10; see also, Kelly 1999)

79. www.mail-archive.com/ppi@freelists.org/msg29777.html

Kurikulum yakni bahwa konsep kurikulum dapat diklasifikasikan ke dalam empat


jenis pengertian yang meliputi: (1) kurikulum sebagai produk; (2) kurikulum
sebagai program; (3) kurikulum sebagai hasil yang diinginkan: dan (4) kurikulum
sebagai pengalaman belajar bagi peserta didik.

(Beane dkk 1986)

80. www.karyanet.com.my/knet/ebook

‘Kurikulum’ dalam bahasa Latin mempunyai kata akar ‘curere’. Kata ini bermaksud
‘laluan’ atau ‘jejak’. Secara yang lebih luas pula maksudnya ialah ‘jurusan’ seperti
dalam rangkai kata jurusan peperangan’. Perkataan’kurikulum’ dalam bahasa
Inggris mengandungi pengertian ‘jelmaan’ atau ‘metamorfosis’. Paduan makna
kedua-dua bahasa ini menghasilkan makna bahawa perkataan kurikuluin’ ialah
‘laluan dan satu peringkat ke satu peningkat’. Perluasan makna ini memberikan
pengertian ‘kurikulum’ dalam perbendaharaan kata pendidikan bahasa Inggeris
sebagai jurusan pengajian yang diikuti di sekolah.

(Kliebard, 1982)

81. www.kopertis4.or.id

Kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out7 comes)


yang diharapkan dari suatu pembelajaran.Perencanaan tersebut disusun secara
terstrukturuntuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi
untuk mengembangkan strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus
diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan
yang telah ditetapkan dapat tercapai.

(Grayson 197)

82. www.kopertis4.or.id
Kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam
bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum
semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan
pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana
dari suatu institusi pendidikan.

(Harsono 2005)

83. www.hotnickname.blogspot.com

Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta
metode yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran

(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003

tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di bidang Kesehatan)

84. www.bsn.or.id/SNI

Kurikulum adalah serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yang mempunyai
tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara tertentu dan kemudian dilakukan
evaluasi

(Badan Standardisasi Nasional SNI 19-7057-2004 tentang

Kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatankerja bagi dokter perusahaan)

85. www.metos2004.250free.com/curriculum/kurikulum.htm

Kurikulum dapat diartikan sebagai pengajian di sekolah dengan mengambil kira


kandungan dari masa lampau hingga masa kini. Pembentukan kurikulum
menekankan kepetingn dan keperluan masyarakat.

(John Dewey 1902;5

dalam bukunya ‘The Child and The Curriculum’)

86. www.destalyana.blogspot.com

Kurikulum dapat diartikan keseluruhan pengalaman, yang tak terarah dan terarah,
terumpu kepada perkembangan kebolehan individu atau satu siri latihan
pengalaman langsung secara sedar digunakan oleh sekolah untuk melengkap dan
menyempurnakan pendedahannya. Konsep beliau menekankan kepada pemupukan
perkembangan individu melalui segala pengalaman termasuk pengalaman yang
dirancangkan oleh sekolah.
(Frank Bobbit 1918,

dalam buku ‘The Curriculum’)

87. www.depdiknas.go.id/jurnal

Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni sesuatu yang direncanakan untuk
dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa kurikulum
sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama di
sekolah

(Hilda Taba ;1962

dalam bukunya “Curriculum Development Theory and Practice)

88.www.depdiknas.go.id/jurnal/35

Menurut Hasan Kurikulum bersifat fleksibilitas mengandung dua posisi. Pada posisi
pertama berhubungan dengan fleksibilitas sebagai suatu pemikiran kependidikan
bagi diklat. Dengan demikian, pada posisi teoritik yang harus dikembangkan dalam
kurikulum sebagai rencana. Pengertian kedua yaitu sebagai kaidah pengembang
kurikulum. Terdapatnya posisi pengembang ini karena adanya perubahan pada
pemikiran kependidikan atau pelatihan.

S. H. Hasan (1992)

Sumber: http://www.sabda.org/pepak/pustaka/020077/

89. Secara tradisional, “kurikulum” biasa dimengerti sebagai serangkaian program


yang berisi rencana-rencana pelajaran yang telah disusun sedemikian rupa yang
dapat dipakai secara langsung oleh guru untuk mengajar..

90. Dalam arti kontemporer “kurikulum” diartikan secara lebih luas, karena
kurikulum tidak lagi menekankan pada daftar isi materi rencana pelajaran yang
memiliki topik-topik yang telah disusun, tapi lebih menekankan kepada
pengalaman-pengalaman proses belajar mengajar yang dapat diberikan kepada
para murid dalam konteks dimana murid-murid berada.

91. Dalam konteks pelayanan anak Kristen “kurikulum” dimengerti sebagai program
pengajaran lengkap untuk anak-anak yang di dalamnya mencakup daftar
subyek/topik pengajaran dalam Alkitab yang telah diintegrasikan dengan
pengalaman-pengalaman untuk disesuaikan dengan konteks gereja setempat yang
berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab dan yang berpusat pada Kristus serta dipimpin
oleh Roh Kudus untuk tujuan pertumbuhan rohani murid (anak didik).

Sumber: http://maydina.multiply.com/journal/item/551/Apa_itu_kurikulum
92.M. Skilbeck (1984):

The learning experiences of students, in so far as they are expressed or anticipated in


goals and objectivies, plans and designs for learning and implementation of these
plans and design in school environments. (pengalaman-pengalaman murid yang
diekspresikan dan diantisipasikan dalam cita-cita dan tujuan-tujuan, rencana-
rencana dan desain-desain untuk belajar dan implementasi dari rencana-rencana
dan desain-desain tersebut di lingkungan sekolah.

93. J.Wiles & J.Bondi (1989):

The curriculum is a goal or a set of values, which are activated through a development
for students. The degree to which those experiences are a true representation of the
envisioned goal or goals is a direct function of the effectiveness of the curriculum
development efforts. (Kurikulum ialah seperangkat nilai-nilai, yang digerakkan
melalui suatu pengembangan proses kulminasi dalam pengalaman-pengalaman di
kelas untuk murid-murid. Tingkat terhadap pengalaman tersebut merupakan suatu
representasi yang benar terhadap cita-cita yang diimpikan ialah suatu fungsi
langsung daripada efektivitas dari usaha-usaha pengembangan kurikulum)

94. Kurikulum ialah suatu patokan rencana-rencana dalam hal penyelenggaran


pembelajaran yang memiliki tujuan dan cita-cita tertentu yang berlandaskan pada
pengalaman-pengalaman pembelajaran sebelumnya, yang bersifat flexible (dapat
mengalami-mengalami perbaikan) dan didesain oleh sekolah agar murid-murid itu
memiliki representasi fungsi langsung di masyarakat.

Sumber:http://www.gpdi.us/index.php?
option=com_content&view=article&id=313:pengertian-
kurikulum&catid=54:pelnap&Itemid=25

95. Kurikulum adalah sederetan materi yang harus ditempuh atau diajarkan di
sekolah minggu. Materi yang dipelajari biasanya berupa pengalaman di masa
lampau artinya tentang pengalaman mengajar sebelumnya. Pengertian Kurikulum

96. Menurut Nasution, “Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab
sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.” ( Nasution,  kurikulum
dan Pengajaran,  Bumi Aksara, Jakarta, 1999, hal.5).

97. Kurikulum merupakan suatu perencanaan dalam proses belajar dan mengajar di
sekolah minggu.  Perencanaan mencakup seluruh aspek kehidupan dari anak
sekolah minggu. Baik itu Kognitif (pengetahuan/pikiran), afektif (perasaan) dan
behavior (tingkah laku).

Sumber: http://pakdesofa.blog.plasa.com/archives/16
98. Bam pada tahun 1955 istilah kurikulum dipakai dalam bidangpendidikan
dengan arti sejumlah matapelajaran pada perguruan tinggi. Di dalam kamus
tersebut (Webster), kurikulum diartikan dalam dua macam, yaitu:

1) sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari murid di sekolah
atau perguruan tinggi untuk memoeroleh ijazah tertentu.

2) sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan atau
suatu departemen.

99. Kurikulum mempunyai berbagai macam arti, yaitu:

1) Kurikulum diartikan sebagai rencana pelajaran

2) Kurikulum diartikan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh murid dan


sekolah

3) Kurikulum diartikan sebagai rencana belajar murid

100. Menurut pandangan tradisional, sejumlah pelajaran yang harus ditempuh


murid di suatu sekolah ilulah yang merupakan kurikulum, sehingga menimlbulkan
kesan seolah-olah belajar di sekolah hanya sekedar mempelajari bukubuku teks
yang sudah ditentukan sebagai bah an pelajaran.

101. Sedangkan menurut pandangan modem, kurikulumlebih dan sekedar


rencanapelajaran. Kurikulum di sini dianggap sebagai sesuatu yang nyata terjadi
dalam proses pendidikan di sekolah. Pandangan ini bertolak dari sesuatu yang
bersifat aktual sebagai suatu proses.

Sumber: http://teoripembelajaran.blogspot.com/2008/12/pengertian-
kurikulum.html

102. Dalam proses pendidikan, kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai
tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan.

103. Kurikulum ditinjau dari asal katanya berasal dari bahasa Yunani yang mula-
mula digunakan dalam bidang olah raga, yaitu kata currere, yang berarti jarak
tempuh lari. Dalam kegiatan berlari tentu saja ada jarak yang harus ditempuh mulai
dari start sampai dengan finish. Jarak dari start sampai finish ini disebut currere
(Subandijah, 1993: 1).

104. Pendapat lain mengatakan pada mulanya kurikulum dijumpai dalam dunia
atletik pada zaman Yunani kuno, yang berasal dari kata curir yang artinya pelari,
dan curere artinya tempat berpacu atau tempat berlomba. Sedangkan curriculum
mempunyai arti “jarak” yang harus ditempuh oleh pelari (Syafruddin Nurdin, 2002:
33).

105. Dalam kosa kata Arab, istilah kurikulum dikenal dengan kata manhaj yang
berarti jalan yang terang atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai
kehidupannya (Al-Syaibany, 1997: 478).

106. Apabila pengertian manhaj atau kurikulum dikaitkan dengan pendidikan, maka
berarti jalan terang yang dilalui pendidik atau guru latih dengan orang-orang yang
dididik atau dilatihnya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap mereka (Al-Syaibany, 1997: 478).

Sumber:http://us.geocities.com/gpibimmanueldepok/Kur_BPK_PT.htm

107. Pengertian kurikulum dalam arti yang luas menyangkut seluruh aspek dalam
sebuah proses belajar-mengajar yang terjadi dalam upaya pendidikan yang
diterapkan dalam sebuah lembaga (keluarga, sekolah, gereja, masyarakat dlsb)
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

108. Kurikulum dalam pengertian yang  sempit adalah bagian dari keseluruhan
aspek dalam sebuah proses belajar-mengajar yang tertuang secara tertulis dan
dipergunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh
sebuiah lembaga

Sumber: http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1518

109. Kurikulum diartikan sebagai: suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai
kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui uatu pengalaman
belajar. Pengertian ini mengandung arti bahwa kurikulum harus tertuang dalam
satu atau beberapa dokumen atau rencana tertulis.

110. Oleh karena itu Oliva (1997:12) mengatakan

“Curriculum itself is a construct or concept, a verbalization of an


extremely complex idea or set of ideas”.

111. Pengaruh pandangan filosofi terhadap pengertian kurikulum ditandai oleh


pengertian kurikulum yang dinyatakan sebagai “subject matter”, “content” atau
bahkan “transfer of culture”.

112. Dalam istilah yang digunakan Tanner dan Tanner (1980:104) perennialism
mengembangkan kurikulum yang merupakan proses bagi “cultivation of the rational
powers: academic excellence” sedangkan essentialism memandang kurikulum
sebagai rencana untuk mengembangkan
“academic excellence dan cultivation of intellect”. (Tanner dan Tanner, 1980:109)
113. Kurikulum adalah “statement of objectives” (McDonald; Popham), ada yang
mengatakan bahwa kurikulum adalahrencana bagi guru untuk mengembangkan
proses pembelajaran atau instruction

(Saylor, Alexander,dan Lewis, 1981)

114. Kurikulum adalah dokumen tertulis yang berisikan berbagai komponen


sebagai dasar bagi guru untuk mengembangkan kurikulum guru (Zais,1976:10).

115. Kurikulum adalah rencana yang mungkin saja terlaksana tapi mungkin juga
tidak sedangkan apa yang terjadi di sekolah/kelas adalah sesuatu yang
benar-benar terjadi yang mungkin berdasarkan rencana tetapi mungkin juga
berbeda atau bahkan menyimpang dari apa yang direncanakan.

116. Definisi yang dikemukakan oleh Unruh dan Unruh (1984:96)


mewakili pandangan ini dimana mereka menulis curriculum is defined as a plan
for achieving intended learning outcomes: a plan concerned with purposes, with
what is to be learned, and with the result of instruction. Olivia (1997:8.)
mengatakan bahwa we may think of the curriculum as a program, a plan,
content, and learning experiences, whereas we may characterize instruction as
methods, the teaching act, implementation, and presentation.

117. Olivia (1997:8) termasuk orang yang setuju dengan pemisahan antara
kurikulum dengan pengajaran dan merumuskan kurikulum sebagai a plan or
program for all the
experiences that the learner encounters under the direction of the school.
Lebih lanjut ia mengatakan (Olivia, 1997:9) I feel that the cyclical has
much to recommend.

118. Marsh (1997:5) yang menulis curriculum is an interrelated set of plans and
experiences which a student completes under the guidance of the school.

119. Schubert (1986:6) dengan mengatakan the interpretation that teachers give to
subject matter and the classroom atmosphere constitutes the curriculum that students
actually
experience.

120. Dool (1993:57) memperkuat pendapatnya tentang kurikulum yang ada


sekarang dengan mengatakan:Education and curriculum have borrowed some
concepts from the stable, nonechange concept – for example, children following the
pattern of their
parents, IQ as discovering and quantifying an innate potentiality. However, for
the most part modernist curriculum thought have adopted the closed version, one
where – trough focusing – knowledge is transmitted, transferred. This is, I
believe, what our best contemporary schooling is all about. Transmission frames
our teaching-learning process.
121. Jacobs (1999) yang membahas mengenai kurikulum
di Afrika, Kurikulum diartikan dari pandangan kependidikan yang menempatkan
ilmu atau disiplin ilmu di atas segalanya (perennialism atau pun essentialism).

122. Kurikulum adalah materi yang dikembangkan dari disiplin ilmu; tujuan adalah
penguasaan konsep, teori, atau hal yang terkait dengan disiplin ilmu.

123. Definisi kurikulum oleh kelompok “conservative” (perenialism dan


essentialism), kelompok “romanticism” (romantic naturalism), “existentialism” mau
pun “progressive” (experimentalism, reconstructionism) hanya memusatkan
perhatian pada fungsi “transfer” dari apa yang sudah terjadi dan apa yang sedang
terjadi. Seperti dikemukakan oleh McNeil (1977:19):

124. Kurikulum merupakan rancangan dan kegiatan pendidikan yang secara


maksimal mengembangkan potensi kemanusiaan yang ada pada diri seseorang baik
sebagai individu mau pun sebagai anggota masyarakat untuk kehidupan dirinya,
masyarakat, dan bangsanya di masa mendatang.

125. Dalam pengertian “intrinsic” kependidikan maka kurikulum adalah jantung


pendidikan Artinya, semua gerak kehidupan kependidikan yang dilakukan sekolah
didasarkan pada apa yang direncanakan kurikulum.

126. Kurikulum adalah “construct” yang dibangun untuk mentransfer apa yang
sudah terjadi di masa lalu kepada generasi berikutnya untuk dilestarikan,
diteruskan atau dikembangkan.

127. Kurikulum sebagai jawaban untuk menyelesaikan berbagai masalah social yang
berkenaan dengan pendidikan.

128. Kurikulum untuk membangun kehidupan masa depan dimana kehidupan masa
lalu, masa sekarang, dan berbagai rencana pengembangan dan pembangunan
bangsa dijadikan dasar untuk mengembangkan kehidupan masa depan.

Sumber:  http://adogaloe.blogspot.com/2009/02/pengertian-dan-landasan-
kurikulum.html

129. Kurikulum adalah suatu teknik/cara yang digunakan dalam penyampaian


seluruh isi materi ajar secara urut, terstruktur dan berkesinambungan sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

130. B. Bara, Ch (2008), Kurikulum yakni bahwa konsep kurikulum dapat


diklasifikasikan ke dalam empat jenis pengertian yang meliputi: (1) kurikulum
sebagai produk; (2) kurikulum sebagai program; (3) kurikulum sebagai hasil yang
diinginkan: dan (4) kurikulum sebagai pengalaman belajar bagi peserta didik.

(Beane dkk 1986)


131. Menurut Hasan Kurikulum bersifat fleksibilitas mengandung dua posisi. Pada
posisi pertama berhubungan dengan fleksibilitas sebagai suatu pemikiran
kependidikan bagi diklat. Dengan demikian, pada posisi teoritik yang harus
dikembangkan dalam kurikulum sebagai rencana. Pengertian kedua yaitu sebagai
kaidah pengembang kurikulum. Terdapatnya posisi pengembang ini karena adanya
perubahan pada pemikiran kependidikan atau pelatihan. S. H. Hasan (1992)

132.Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni sesuatu yang direncanakan untuk
dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa kurikulum
sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama di
sekolah
(Hilda Taba ;1962)

Sumber: http://dhammacitta.org/artikel/willy-yandi-wijaya/memahami-
kurikulum-pendidikan-buddhis

133. Kurikulum mencakup pengertian yang sempit, yaitu: seperangkat mata


pelajaran (materi) yang diajarkan pada lembaga pendidikan.

134. Kurikulum yaitu: segala metode, cara, atau sistem pembelajaran yang
diterapkan pada lembaga pendidikan, termasuk materi atau mata pelajaran yang
diajarkan dan tempat pelaksanaan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai