Anda di halaman 1dari 40

Hand Out

BAHAN AJAR

MATEMATIKA WAJIB
TRANSFORMASI GEOMETRI
KELAS XI
Oleh : SRI AYULI
PPG DALAM JABATAN ANGKATAN IV TAHUN 2019
UNIVERSITAS MATARAM

1
TRANSFORMASI GEOMETRI
PETA KONSEP

Terhadap sumbu X Berpusat di


Terhadap titik
O(0,0)
pusat O(0,0)
Terhadap Sumbu Y
Terhadap titik Terhadap titik Terhadap titik
pusat pusat (a,b) pusat O(0,0)
O(0,0)

Terhadap garis y = x

Terhadap garis y = -x

KOMPETENSI DASAR
3.5 Menganalisis dan membandingkan transfomasi dan komposisi transformasi dengan
menggunakan matriks
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan transformasi geometri (translasi,
refleksi, dilatasi dan rotasi).

INDIKATOR
3.5.1 menentukan bayangan translasi menggunakan gambar dan pada sistem koordinat
3.5.2 Menentukan matriks yang bersesuaian dengan translasi
4.5.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan translasi
3.5.3 menentukan bayangan refleksi menggunakan gambar dan pada sistem koordinat
3.5.4 Menentukan matriks yang bersesuaian dengan refleksi
4.5.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan refleksi
3.5.5 menentukan bayangan rotas menggunakan gambar dan pada sistem koordinat
3.5.6 Menentukan matriks yang bersesuaian dengan rotasi

2
4.5.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rotasi
3.5.7 menentukan bayangan Dilatasi menggunakan gambar dan pada sistem koordinat
3.5.8 Menentukan matriks yang bersesuaian dengan dilatasi
4.5.4 Menyelesikan masalah yang berkaitan dengan dilatasi
3.5.9 Menentukan hasil komposisi transformasi geometri ( translasi, refleksi, rotasi, dan
dilatasi)

4.5.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan komposisi transformasi geometri


( translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning dengan
pendekatan saintifik peserta didik diharapakan:
 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin,
rasa percaya
 diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan
menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
 Mampu mentransformasi diri dalam berprilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah, kritis dan
 disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika
 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli
lingkungan
 menentukan bayangan translasi menggunakan gambar dan pada sistem koordinat
(pertemuan 1)
 Menentukan matriks yang bersesuaian dengan translasi (pertemuan 1)
 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan translasi (pertemuan 1)
 menentukan bayangan refleksi menggunakan gambar dan pada pada sistem koordinat
(pertemuan 2)
 Menentukan matriks yang bersesuaian dengan refleksi terhadap sumbu x dan sumbu
y (pertemuan 2)
 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan refleksi terhadap sumbu x dan sumbu
(pertemuan 2)
 Menentukan matriks yang bersesuaian dengan refleksi terhadap garis y=x dan garis
y=−x (pertemuan 3)
 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan refleksi terhadap garis y=x dan garis
y=−x (pertemuan 3)
 menentukan bayangan rotasi menggunakan gambar dan pada pada sistem koordinat
(pertemuan 4)
 Menentukan matriks yang bersesuaian dengan rotasi dan menggunakannya untuk
menentukan bayangan suatu objek (pertemuan 4)
 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rotasi (pertemuan 4)
 menentukan bayangan dilatasi menggunakan gambar dan pada pada sistem koordinat
(pertemuan 5)
 Menentukan matriks yang bersesuaian dengan dilatasi dan menggunakannya untuk
menentukan bayangan suatu objek (pertemuan 5)
 Menyelesikan masalah yang berkaitan dengan dilatasi (pertemuan 5)

3
 Menentukan hasil komposisi transformasi geometri ( translasi, refleksi, rotasi, dan
dilatasi)(pertemuan 6)
 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan komposisi transformasi geometri
( translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi)(pertemuan 6)

Ayyooo mengenal
tokoh – tokoh!

1. Al-Khawarizmi

Pada abad ke-9 M, matematikus


Muslim bernama Khawarizmi telah mengembangkan geometri. Awalnya,  ilmu geometri
dipelajari sang matematikus terkemuka dari  buku berjudul  The Elements   karya Euclid.
Ia pun kemudian mengembangkan geometri dan menemukan beragam hal yang baru dalam
studi tentang hubungan di dalam ruang. Al-Khawarizmi menciptakan
istilah  secans dan  tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dia juga
menemukan Sistem Nomor yang sangat penting bagi sistem nomor  modern. Dalam Sistem
Nomor itu, al-Khawarizmi memuat istilah Cosinus, Sinus dan Tangen untuk
menyelesaikan persamaan trigonometri, teorema segitiga sama kaki, perhitungan luas
segitiga, segi empat maupun perhitungan luas lingkaran dalam geometri.
Penelitian al-Khawarizmi dianggap sebagai  sebuah revolusi besar dalam dunia
matematika. Dia menghubungkan konsep-konsep geometri dari matematika Yunani kuno
ke dalam konsep baru. Penelitian-penelitian al-Khawarizmi menghasilkan sebuah teori
gabungan yang memungkinkan bilangan rasional/irasional, besaran-besaran geometri
diperlakukan sebagai objek-objek aljabar.
Penelitian al-Khawarizmi memungkinkan dilakukannya aplikasi sistematis dari
aljabar. Sebagai contoh, aplikasi aritmetika ke aljabar dan sebaliknya, aljabar terhadap
trigonometri dan sebaliknya, aljabar terhadap teori bilangan, aljabar terhadap geometri dan
sebaliknya. Penelitian-penelitian ini mendasari terciptanya aljabar polinom, analisis
kombinatorik, analisis numerik, solusi numerik dari persamaan, teori bilangan, dan
konstruksi geometri dari persamaan. Konsep geometri dalam matematika yang
diperkenalkan oleh al-Khawarizmi juga sangat penting dalam bidang astronomi. Pasalnya
Astronomi merupakan ilmu yang mengkaji tentang bintang-bintang termasuk kedudukan,
pergerakan, dan penafsiran yang berkaitan dengan bintang. Guna menghitung kedudukan
bintang terhadap bumi membutuhkan perhitungan geometri.

4
2. Thales (640 – 546 SM)

Pada mulanya geometri lahir semata-mata didasarkan oleh pengalaman. Namun


matematikawan yang pertama kali merasa tidak puas terhadap metode yang didasari
semata-mata pada pengalaman adalah Thales (640-546 SM). Masyarakat matematika
sekarang menghargai Thales sebagai orang yang selalu berkarta “Buktikan itu” dan bahkan
ia selalu melakukan itu. Dari sekian banyak teorema adalah:
 Sudut-sudut alas dari suatu segitiga samakaki adalah kongruen,
 Sudut-sudut siku-siku adalah kongruen,
 Sebuah sudut yang dinyatakan dalam sebuah setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.
    Baca juga : Kata dan jenis-jenis kata

Hasil kerja dan prinsip Theles jelas telah manandai awal dari sebuah era kemajuan
matematika yang mengembangkan pembuktian deduktif sebagai alasa logis yang dapat
diterima. Pembuktian deduktif diperlukan untuk menurunkan teorema dari postulat-
postulat. Selanjutnya untuk disusun suatu pernyataan baru yang logis.
A. Pengertian Tranformasi Geometri
Perhatikan gambar!

5
Bianglala merupakan wahana bermain yang menerapkan konsep rotasi. Pada
wahana tersebut, seseorang dipindahkan dengan cara diputar (diroasi) dengan pusat
tertentu. Dalam matematika, rotasi termasuk konsep transformasi geometri. Dengan
Bahasa yang mudah, transformasi geometri diartikan sebagai perubahan atau
perpindahan benda geometri karena dikenai oleh aturan tertentu. Kadang kala
perpindahan tersebut juga diikuti dengan perubahan ukuran benda.
Tanpa disadari, transformasi geometri begitu akrab dengan kehidupan manusia.
Dengan mengandaikan manusia dan benda-benda di sekitarnya sebagai benda geometri,
perpindahan manusia saat beraktivitas dapat disebuttransformasi geometri. Saat
andaberangkat ke sekolah, berarti anda melakukan transformasi geometri jenis translasi.
Transformasi geometri juga sering disebut suatu pemetaan satu-satudan onto
dari sembarang titik di suatu bidang ke titik lain ke bidang tersebut. Titik lain itu
disebut bayangan atau peta. Perubahan karena transformasi geometri dapat berupa
perubahan letak, perubahan penyajian, maupun perubahan bentuk. Nah, tranformasi
geometri pada bidang yang akan dibicarakan disini meliputi translasi (pergeseran), refleksi
(pencerminan), rotasi (perputaran), dan dilatasi (perkalian).

TRANSLASI

Amati gambar!!

6
1. Pengertian Translasi
TRANSLASI adalah pergeseran atau perpindahan.

Ayo mengingat kembali

Jika translasi T =(a, b) memetakan titik P(x,y) ke P´(x’,y’) maka x’ = x + a dan


y’ = y + b
Jelaskan suatu tanslasi yang memindahkan segitiga ABC pada gambar dibawah ini menjadi
segitiga A’B’C’ yang ukuran dan bentuknya sama.

Penyelesaian
Geser segitiga ABC sehingga A bergerak ke titik A’ seperti gambar dibawah ini

Oleh karena B’ dan C’ memiliki jarak dan arah yang sama dari B dan C seperti A’ dan A,
maka titik B’ adalah bayangan B dan C’ adalah bayangan C. Sehingga, segitiga ABC
pindah ke segitiga A’B’C’. Bayangan dari segitiga ABC sama halnya menggeser segitia
tersebut searah denan panah dari A ke A’.

7
Sifat 1: Bangun yang digeser (ditranslasikan) tidak mengalami perubahan bentuk dan
ukuran.
Sifat 2: Bangun yang digeser (ditranslasikan) mengalami perubahan posisi.

Ayo mengamati

Contoh 1:
Empat orang anak dan seorang guru olahraga sedang berlatih mengoper bola voli di lapangan
olahraga. Mereka membuat formasi sebagai berikut: Keempat anak berdiri di empat penjuru
(utara, selatan, timur, dan barat) sedangkan guru mereka berdiri sebagai pusat penjuru. Tiap-tiap
anak berjarak 4 meter ke guru olah raga mereka. Aturan latihan sebagai berikut:
1. Guru mengirim bola ke anak yang di utara dan anak tersebut akan mengirimnya kembali ke
gurunya, kemudian
2. Guru langsung mengirim bola ke anak yang di timur dan anak tersebut akan mengirim
kembali ke gurunya,
3. Demikian seterusnya, bola selalu dikirim ke gurunya, dan guru mengirim bola secara siklis
dari utara ke timur, ke selatan, ke barat dan kembali ke utara.

Ayo menanya

Dari masalah yang telah kalian amati, kalian mungkin bertanya tentang hal berikut
1. Dapatkah kamu gambarkan formasi cara berdiri keempat anak dan guru mereka
sesuai permasalahan di atas?
2. Seandainya mereka dianggap sebagai titik, dapatkah kamu kembali
menggambarkan formasi mereka dalam sistem koordinat Kartesius? Anggap guru
olah raga tersebut adalah titik pusat O(0, 0).
3. Seandainya posisi guru dianggap sebagai titik P(1, 3), dapatkah kamu menggambar
kembali formasi mereka di koordinat Kartesius?
4. Jika guru olah raga mengintruksikan kepada siswa untuk bebas mengoper bola ke
teman-temannya maka dapatkah kamu temukan pola pergeseran bola voli tersebut?
Coba kamu amati, teliti dengan baik hubungan koordinat Kartesius pada setiap
titik. Dapatkah kamu temukan konsep pergeseran?

8
Kalian bisa mengajukan pertanyaan lain terkait dengan perbandingan atau rasio dari
Contoh 1.

Ayo mengumpulkan informasi

1. Gambar formasi cara berdiri keempat anak dan guru mereka pada latihan mengirim
bola boli sesuai permasalahan di atas adalah sebagai berikut:

2. Formasi mereka dalam sistem koordinat Kartesius. Anggap guru olah raga tersebut
adalah titik pusat O(0, 0).

3. Coba kamu gambarkan formasi mereka dalam bidang koordinat kartesius dengan
posisi guru olah raga tersebut adalah titik pusat P(1, 3).
Langkah 1. Letakkanlah titik P(1, 3) di koordinat kartesius.
Langkah 2. Buatlah garis berarah di empat penjuru (utara, timur, selatan, dan
barat) dengan titik P adalah titik pusatnya.

9
Langkah 3. Bergeraklah 4 satuan ke masing-masing penjuru dan letakkanlah
sebuah titik serta berilah nama titik A, B, C atau D.
Langkah 4. Tentukanlah koordinat titik A, B, C dan D tersebut.

Ayo Menalar

1. Perhatikan tabel berikut.


Tabel 10.1 Posisi keempat siswa dalam bidang koordinat
Kartesius dan hubungannya.

Coba kamu isi sel yang masih kosong pada tabel di atas. Secara umum
dapat kita lihat bahwa: jika titik A(x, y) ditranslasi oleh T(a, b), koordinat hasil
translasinya adalah A'(x + a, y + b).

Ayo Menyimpulkan

Misalkan x, y, a, dan b adalah bilangan real,


Translasi titi A(a,b) menggeser absis x sejauh a dan menggeser ordinat y
sejauh b, sehingga deperoleh titik A’(x+ a, y + b), secara notasi ditulis:

A ( xy) T =( ab) A ' (( xy)+( ab ))=A ' ( xy +a


+ b)

2. Sifat-sifat Translasi

10
CONTOH 2

Translasi T 1=( qp ) memetakantitik A ( 1,2) ke A ' (4,6)


a. Tentukan translasi tersebut.
b. Tentukan bayangan segitiga ABC dengan titik sudut A(1,2), A(3,4), dan C(-5,6)
oleh translasi tersebut.
c. Jika segitiga yang kalian peroleh pada jawaban b ditranslasikan lagi dengan

( )
T 2= −1 . Tentukan bayangannya.
−1

Alternatif penyelesaian
1
() () ( )
p ' 1+ p '
a. A 2 T = q A 2+ q =A ( 4,6 )

Diperoleh 1+p = 4. Sehingga, p=3
2+q = 6, didapat, q = 4
Jadi, translasi tersebut adalah T 1= ( 34 ) .
b. Translasi T 1= ( 34) , artinya memindahkan suatu titik 3 satuan ke kanan dan 4 satuan
ke atas. Dengan mentranslasikan titik-titik A, B, dan C dari segitiga ABC dengan
translasi T1, kalian memperoleh segitiga A’B’C’ sebagai berikut

() () ( )
1
A T1= A
2
3 ' 1+3
4 2+4
'
=A ( 4,6 )

B ( ) T =( ) B (
4 + 4)
3 3 3+3 ' '
1 =B ( 6,8 )
4 4

C ( ) T =( ) C ' (
6+4 )
−5 3 −5+3 '
1 =C (−2,10 )
6 4

Jadi, bayangan segitiga ABC adalah segitiga A’B’C’ dengan titik A' ( 4,6 ) , B' ( 6,8 ),
dan C ' (−2,10 )
' ' '
Gambar Δ ABC dan ΔA B C pada bidang koordinat sebagai berikut:

11
Translasi tidak mengubah bentuk dan
ukuran bangun

() ( )
4 −1
c. A ' 6 T 2= −1 A left (matrix {4-1 ## 6-1} right ) =A ( 3,5 )

B' ( ) T =( ) B left (matrix {6-1 ## 8-1} right ) =B ( 5,7 )


6 −1
2
8 −1

C ' (−2 ) T =(−1 )C left (matrix {-2-1 ## 10-1} right ) =C (−3,9 )


2
10 −1

Jadi, bayangan segitiga A’B’C’ adalah segitiga A”B”C” dengan titik
A left (3,5 right , B left (5,7 right , dan C left (-3,9 right
' ' ' } } B rSup { size 8{ } } } {¿¿
Gambar ΔA B C dan ΔA C ¿ pada bidang koordinat sebagai berikut:

Translasi tidak mengubah bentuk dan


ukuran bangun

12
Contoh 3

Tentukan bayangan garis y = 2x – 3 oleh translasi T = ( 23 ).


Jawaban:
Misalkan titik (x,y) terletak pada garis y = 2x – 3. Bayangan titik (x, y) terhadap translasi

T= ( 23 ) :
( ) ()() ( ) ( )
x' '
= x + 2 ⇔ x = x +2
y' y 3 y' y +3
Dari kesamaan matriks diperoleh :
' '
x =x+ 2 ⇔ x=x −2 ……(pers. 1)

y ' = y+3 ⇔ y= y ' −3 …… (pers. 2)


Substitusikan pers. 1 dan pers. 2 ke dalam y=2 x−3

y ' −2=2 ( x ' −2 )−3


y ' =2 x ' −4−3+3
' '
y =2 x −4

Jadi, bayangan garis y = 2x – 3 oleh translasi T = ( 23 ) adalah y=2 x−4

Ayyo berlatiih!!!!!

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan jujur, baik dan benar!


1. Persegi ABCD dengan koordinat titik A(-2, 2), B(1, 2), C(-2, -1), dan D(1, -1)
ditranslasikan oleh T sehingga dihasilkan bayangan persegi A’, B’, C’, D’ jika diketahui
B’(4, 2), tentukan:
a. Matriks translasi T dan
b. Bayangan titik A, C, dan D

2 2
2. Diketahui lingkaran L=x + y −2 x+4 y +1=0 dan ditranslasi
T = −6
4 . ( )
13
a. Tentukan persamaan bayangan lingkaran L oleh translasi T.
b. Gambarlah lingkaran asal beserta lingkaran bayangannya dalam satu bidang
koordinat.
c. Tentukan luas lingkaran asal dan lingkaran bayangannya.

14
REFLEKSI
Refleksi adalah pencerminan

Ayo kita mengamati

gambar 1.1 pencerminan segitiga

Sifat 4.2

Bangun yang dicerminkan (refleksi) dengan cermin datar tidak mengalami


perubahan bentuk dan ukuran. Jarak bagun dengan cermin (cermin datar) adalah
sama dengan jarak bayangan dengan cermin tersebut

15
A. Pencerminan Terhadap Titik O(0,0)

Gambar 1.2 pencerminan terhadap titik O(0,0)


Berdasarkan gambar 1.2 koordinat pencerminan titik terhadap titik O(0,0)
Titik Koordinat Bayangan
B (3,3) B’ (-3,-3)
D (1,4) D’ (-1,-4)
G(4,-1) G’ (-4,1)
I (5,-4) I’ (-5,4)
Perhatikan koordinat titik dan bayangannya setelah dcerminkan terhadap titik O(0,0) pada
gamba 1.2, berdasarkan pengamatan pada gambar, secara umum jika titik A(x,y)
dicerminkan terdadap tiitk O(0,0) akan mempunyai koordinat bayangan A’(-x,-y).
menentukan matriks pencerminan terhadap titik O(0,0). Misalkan matriks transformasinya
adalah C= ( )
a b
c d
sehingga,

'
P( x, y)⃗
Co( 0,0) P (−x',− y' )

(−−xy )=(ac bd )( xy )=( ax+


cx +dy )
by

Dengan kesamaan matriks,


−x=ax+by ⇔ a=−1dan b=0
− y=cx+ dy ⇔ c=0 dan d=−1

Dengan demikian, matriks pencerminan terhadap titik O(0,0) adalah (−10 −10 )
16
Titik A(x,y) dicerminkan terhadap titik O(0,0) menghasilakn bayangan A’(x’,y’), dituis
dengan,
'
P( x, y)⃗
Co(0,0) P ( x ',−y ')

( xy '' )=(−10 −10 )( xy )


B. Pencerminan Terhadap Sumbu x

Gambar 1.3 refleksi terhadap sumbu x


Berdasarkan gambar 1.3 refleksi terhadap sumbu x
Titik Koordinat Bayangan
A (2,2) A’ (2,-2)
B (1,3) B’ (1,-3)
C (3,4) C’ (3,-4)
D (-1,1) D’ (-1,-1)
E (-2,3) E’ (-2,-3)

Perhatikan koordinat titik dan bayangannya setelah dcerminkan terhadap sumbu x pada
gambar 1.3, berdasarkan pengamatan pada gambar, secara umum jika titik A(x,y)
dicerminkan terdadap sumbu x akan mempunyai koordinat bayangan A’(x,-y). menentukan
matriks pencerminan terhadap sumbu x. Misalkan matriks transformasinya adalah C=

( )
a b
c d
sehingga,

17
(−−xy )=(ac bd )( xy )=( ax+
cx +dy )
by

Dengan kesamaan matriks,


−x=ax+by ⇔ a=1 dan b=0
− y=cx+ dy ⇔ c=0 dan d=−1

Dengan demikian, matriks pencerminan terhadap sumbu x adalah (10 0


−1 )
Titik A(x,y) dicrminkan terhadap sumbu x menghasilakn bayangan A’(x’,y’), dituis
dengan,
'
P( x , y )⃗
Csumbux P ( x ', y ' )

( xy '' )=(10 −10 )( xy)


CONTOH :
1. Diketahui segitiga ABC dengan koordinat titik A(2,0), B(0,-5) dan C(-3,1). Tentukan koordinat
bayangan segitiga ABC tersebut bila dicerminkan terhadap sumbu x

Jawab :

Pencerminan terhadap sumbu x

P(x,y) P’(x, -y)

A(2,0) A’(2,0)

B(0,-5) B’ (0,5)

C(-3,1) C’ (-3,-1)

2. Bayangan garis 3x – 2y + 5 = 0 oleh refleksi terhadap sumbu x adalah

Jawab :

Pencerminan garis terhadap sumbu X

maka: x’ = x x = x’

y’ = -y y = -y’

x = x’ dan y = -y’ disubstitusi ke kurva 3x – 2y + 5 = 0 diperoleh:

3x’ – 2(-y’) + 5 = 0

3x’ + 2y’ + 5 = 0

18
Jadi bayangannya adalah 3x + 2y + 5 = 0

C. Pencerminan Terhadsap Sumbu y

Gambar 1.3 refleksi terhadap sumbu x


Berdasarkan gambar 1.3 refleksi terhadap sumbu x
Titik Koordinat Bayangan
A (2,5) A’ (-2,5)
B (1,4) B’ (-1,4)
C (4,3) C’ (-4,3)
D (6,2/ D’ (-6,2)
E (3,-1) E’ (-2,-3)
F (2,-2) F’(-2,-2)
Perhatikan koordinat titik dan bayangannya setelah dcerminkan terhadap sumbu x pada
gambar 1.3, berdasarkan pengamatan pada gambar, secara umum jika titik A(x,y)
dicerminkan terdadap sumbu x akan mempunyai koordinat bayangan A’(x,-y). menentukan
matriks pencerminan terhadap sumbu x. Misalkan matriks transformasinya adalah C=

( )
a b
c d
sehingga,

'
P( x , y )⃗
C sumbuy P (−x ', y ' )

(−−xy )=(ac bd )( xy )=( ax+


cx +dy )
by

Dengan kesamaan matriks,

19
−x=ax+by ⇔ a=−1dan b=0
− y=cx+ dy ⇔ c=0 dan d=1

Dengan demikian, matriks pencerminan terhadap sumbu y adalah (−10 01)


Titik A(x,y) dicerminkan terhadap sumbu y menghasilkan bayangan A’(x’,y’), dituis
dengan,
'
P ( x , y )⃗
C sumbuy P ( x ', y ' )

D. xPencerminan
−1 0 Terhadap Sumbu y = x
( )(
y'
'
=
0 1 y )( )
x

Contoh :
Tentukan bayangan kurva y = x2 – x oleh pencerminan terhadap sumbu Y.
Jawab:
Pencerminan kurva terhadap sumbu Y
maka: x’ = -x → x = -x’
y’ = y → y = y’
x = -x’ dan y = y’ disubstitusi ke y = x2 – x
diperoleh: y’ = (-x’)2 – (-x’)
y’ = (x’)2 + x’
Jadi bayangannya adalah y = x2 + x

D. Pencerminan Terhadap Sumbu y = x

Gambar 1.4 pencerminan terhadap sumbu y=x


Berdasarkan gambar 1.4 refleksi terhadap garis y=x
Titik Koordinat Bayangan

20
B(3,5) B’(5,3)
C(1,5) C’(5,1)
D(1,2) D’(2,1)
E(-3,3) E’(3,-3)
F(-2,-2) F’(-2,-2)
G(-4,-1) G’(-1,-4)
Perhatikan koordinat titik dan bayangannya setelah dcerminkan terhadap sumbu y=x pada
gambar 1.4, berdasarkan pengamatan pada gambar, secara umum jika titik B(x,y)
dicerminkan terdadap garis y=x akan mempunyai koordinat bayangan B’(y,x). menentukan
matriks pencerminan terhadap garis y= x. Misalkan matriks transformasinya adalah C=

( )
a b
c d
sehingga,

'
P( x , y )⃗
Cy =x P ( y , x )

( yx )=(ac bd )( xy)=( ax+


cx +dy )
by

Dengan kesamaan matriks,


y=ax+ by ⇔ a=0 dan b=1
x=cx + dy ⇔ c=1 dan d=0

Dengan demikian, matriks pencerminan terhadap garis y=x adalah (01 10 )


Titik A(x,y) dicerminkan terhadap titik O(0,0) menghasilakn bayangan A’(x’,y’), dituis dengan,
'
P( x, y)⃗
Cy=x P (−x ', y ' )

( xy '' )=(01 10 )( xy )
dimana matriks pencerminan terhadap garis y=x adalah (01 10)
Contoh :
Bayangan garis 2x – y + 5 = 0 yang dicerminkan tehadap garis y = x adalah….
Jawab :

Matriks transformasi refleksi terhadap y = x adalah


( )
0 1
1 0
Sehingga x’ = y dan y’ = x

disubstitusi ke 2x – y + 5 = 0

21
diperoleh: 2y’ – x ’ + 5 = 0
-x’ + 2y’ + 5 = 0
-x’ + 2y’ + 5 = 0
dikali (-1) → x’ – 2y’ – 5 = 0
Jadi bayangannya adalah x – 2y - 5 = 0

E. Pencerminan Terhadap Sumbu y = - x

Berdasarkan gambar 1.5 pencerminan terhadap garis y=-x


Titik Koordinat Bayangan
A(-2,6) A (-6,2)
B(-2,5) B (-5,2)
C(-2,3) C (-3,2)
D(-1,3) D (-3,1)
E(2,3) E (-3,-2)
F(1,3) F (-3,-1)
G(1,5) G (-5,-1)

Perhatikan koordinat titik dan bayangannya setelah dcerminkan terhadap sumbu y=-x pada
gambar 1.5, berdasarkan pengamatan pada gambar, secara umum jika titik A(x,y)
dicerminkan terdadap garis y=-x akan mempunyai koordinat bayangan A’(-y,-x).
menentukan matriks pencerminan terhadap garis y= x. Misalkan matriks transformasinya
adalah C= ( )
a b
c d
sehingga,

22
'
P( x, y)⃗
Cy=−x P (− y,−x)

(−−xy )=(ac bd )( xy )=( ax+


cx +dy )
by

Dengan kesamaan matriks,


− y=ax+ by ⇔ a=0 dan b=1
−x=cx + dy ⇔ c=1 dan d=0

Dengan demikian, matriks pencerminan terhadap garis y = - x adalah (−10 −10 )


Titik A(x,y) dicrminkan terhadap titik O(0,0) menghasilakn bayangan A’(x’,y’), dituis
dengan,
'
P( x, y)⃗
Cy=−x P (−x', y' )

( xy '' )=(01 10 )( xy )
dimana matriks pencerminan terhadap garis y=x adalah (01 10)
Contoh soal
1. Tentukanlah koordinat bayangan titik A(5, -2) jika:
a. Dicerminkan terhadap sumbu x
b. Dicerminkan terhadap garis y = x, dan
c. Dicerminkan terhadap garis y=-x
Jawaban
a. Bayangan (x, y) oleh pencerminan terhadap sumbu x adalah (x’, y’) dengan:

( )(
x' = 1 0 x
y' 0 −1 y )( )
xA'
yA' ( ) ( )( )
=1 0
0 −1
xA
yB

( y ' )=( 10 −10 )(−25 )


x '
A

( y ' )=(52)
x '
A

Jadi, koordinat bayangan titik A oleh pencerminan tehadap sumbu x adalah


(5,2)

23
b. Bayangan (x, y) oleh pencerminan terhadap garis y = x adalah (x’, y’)
dengan:

( ) ( )( )
x' = 0 1 x
y' 1 0 y

( ) ( )( )
xA'
yA'
=
0 1 xA
1 0 yB

( y ' ) 1 0)(−2)
x '
A

A
=(
0 1 5

( xy '' )=(5−0
A

A
0−2
)
( xy '' )=(−25)
A

Jadi, koordinat bayangan titik A oleh pencerminan tehadap garis y = x


adalah (5,2)
c. Bayangan (x, y) oleh pencerminan terhadap garis y = -x adalah (x’, y’)
dengan:

( )(
x'
y'
=−
0 −1 x
1 0 y )( )
( ) ( )( )
xA'
yA'
=
0 −1 x A
−1 0 yB

( y ' )=(−10 −10 )(−25 )


x '
A

( y ' )=(−5+
x '
A

A
0+2
0)

( y ' )=(−52 )
x '
A

A
2. Bayangan persamaan lingkaran x2 + y2 - 8y + 7 = 0 yang dicerminkan terhadap garis y = -x
adalah….
Jawab :
x’ = -y dan y’ = -x atau y = -x’ dan x = -y’
Kemudian disubstitusikan ke
x2 + y2 – 8y + 7 = 0
(-y’)2 + (-x)2 – 8(-x) + 7 = 0
(y’)2 + (x’)2 + 8x + 7 = 0
(x’)2 + (y’)2 + 8x + 7 = 0
Jadi bayangannya adalah x2 + y2 + 8x + 7 = 0

Latihan Soal

24
1. Diketahui titik A(2, -1), B(5, 3), dan C(-2, 4). Tentukan bayangan titik A, B, dan C, jika
dicerminkan terhadap:
a. sumbu x
b. sumbu y
c. garis x = 2
d. garis y = -3
e. garis y = x
f. garis y = -x
2. Diketahui persamaan garis 2x + 3y = 6. Tentukan bayangan garis tersebut jika dicerminkan
terhadap sumbu y.
3. Diketahui persamaan lingkaran x2 + y2 – 2x + 4y = 11. Tentukan bayangan lingkaran jika
dicerminkan terhadap garis y = x.!

d.

25
ROTASI

Rotasi (perputaran) sebuah titik atau benda ditentukan oleh:


a. Pusat rotasi
b. Besar sudut rotasi
c. Arah sudut rotasi
Pusat rotasi (putaran) bisa di titik O(0,0) dan P(h , k ). Besar sudut rotasi (putaran)
bisa dalam satuan derajat maupun dalam satuan radian. Arah sudut putaran mengikuti
putaran jarum jam, yaitu:
(i) Rotasi bernilai positif (+), jika arah putaran berlawanan arah jarum jam.
(ii) Rotasi bernilai negatif (−¿), jika arah putaran searah jarum jam
Hal khusus, jika dalam soal tidak disebutkan berarti arah putaran berlawanan arah
jarum jam.
1. Rotasi terhadap Titik Pusat O(0,0)
Perhatikan Gambar 3. 1. Titik A( x , y) diputar
sebesar θ berlawanan arah jarum jam terhadap
titik O(0,0) dan diperoleh titik A '( x ' , y ' ) . Titik
A(x , y) ditulis sebagai koordinat kutub A(r , α ),
yaitu x=r cos α dan y=r sin α . Sementara itu,
titik A ' (x ' , y ') diputar sejauh θ radian,
diperoleh:

A ' (r ,α +θ) , sehingga


' ' Gambar 3. 1
x =r cos( α+θ)x =r (cos α cos θ−sin α sin θ)
'
x =cos θ ∙ x−sin θ ∙ y
dan

y '=r sin (α+ θ) y ' =r sin α cos θ+r cos α sin θ y ' =cos θ ∙ y +sin θ ∙ x
y ' =sin θ ∙ x+cos θ∙ y
Ditulis secara analitik, diperoleh :
A(x , y) R ( O, θ ) A '(cos θ∙ x−sin θ ∙ y ,sin θ ∙ x+cos θ∙ y )

Secara matriks, ditulis sebagai:

26
( xy '' )=(cos
sin θ cos θ )( y )
θ −sin θ x

Matriks (
sinθ cos θ )
cos θ −sin θ
disebut matriks rotasi terhadap pusat O(0,0) dan sudut putar

sebesar θ radian.

Contoh:

π
1. Tentukan matriks transformasi yang bersesuaian dengan perputaran sebesar terhadap
6
O dan berlawanan dengan arah perputaran jarum jam !
Penyelesaian:

( )( )
π π 1 −1
cos −sin √3
sin
6
π
cos
π
6 = 2
1 1
√3
(
2 = 1 √ 3 −1
2 1 √3 )
6 6 2 2

2. Tentukan bayangan titik R( 4,10) pada putaran dengan pusat O dan sudut putar 45 0.
Penyelesaian:
Bentuk transformasi R( x , y)→ R '( x' , y ' )
Matriks transformasi:

[ ]
1 −1
√2 √2
[ ]
0 0
cos 45 −sin 45 2 2
A= =
sin 450 cos 450 1 1
√2 √2
2 2
Sehingga:

[ ][ ] [
1 −1
√2 √2
[ ]
x'
y'
=
2
1
√2
2
1
√2
4
10
=
−3 √ 2
7 √2 ]
2 2
Jadi, bayangan titik R( 4,10) pada putaran dengan pusat O dan sudut putar 45 0 adalah
R ' (−3 √2 , 7 √ 2)

2. Rotasi terhadap Titik Pusat (h , k )

27
Perhatikan Gambar 3.2. Titik A(x , y) diputar
sebesar θ radian berlawanan arah jarum jam
terhadap titik (h , y ) diperoleh bayangan A ' (x ' , y ' )
dengan:

( x ' −h ) =cos θ ( x−h)−sin θ( y−k )


dan

( y ' −k )=sin θ (x−h)+cos θ ( y−k )

Gambar 3.2

Ditulis secara analitik, sebagai:

x ' =( cos θ ∙ x−sin θ ∙ y ) + ( sin θ ∙ k−cos θ ∙h+ h )


'
y =¿
Secara matriks, ditulis sebagai berikut.

( xy '' )=(cos θ
sin θ )( ) ( )
−sin θ x−h h
+
cos θ y−k k

Contoh:

π
1. Tentukan bayangan titik A(3,4 ) pada putaran dengan pusat P(−2,1) dan sudut putar .
6
Penyelesaian:

( )( ( )( ) ( ) ( )
π π 1 −1 5 3
cos −sin √3 √3− −2
( )
x' =
y'
sin
6
π
cos
π
6
4−1 )( )
3+2 + −2 ¿ 2
1 1 1
2 5 + −2 ¿ 2
√3
3 1 5 3
2
+ √ 3+1
6 6 2 2 2 2

( )
5 7
√3−
2 2
¿
7 3
+ √3
2 2

Jadi, bayangannya adalah A ' ( 52 √3− 72 , 72 + 32 √3)


Latihan Soal

28
1. Tentukan bayangan persamaan garis 2x + 3y = 6 oleh rotasi pada pusat O sebesar +900
2. Tentukan bayangan persamaan lingkaran (x-2)2 + (y-3)2 = 4 oleh rotasi pada O sebesar
+1800

29
DILATASI

Dilatasi (perkalian) adalah transformasi yang mengubah ukuran (memperbesar atau


memperkecil)suatu bangun yang sebangun. Sebuah dilatasi berpusat di O(0,0) dengan
faktor skala k dinotasikan oleh [ O , k ]
1. Dilatasi yang Berpusat di O(0,0) dan Skala k
Perhatikan Gambar 4.1. Jika titik A(x , y)
didilatasikan terhadap O(0,0) dengan faktor
skala k akan diperoleh bayangan A ' (x ' , y ') ,
yaitu:

OB ' ' '


⟹O B =k ∙OB ⟹ x =k ∙ x
OB
A' B'
dan ⟹ A ' B' =k ∙ AB⟹ y ' =k ∙ y
AB
Jadi, secara analitik ditulis:
Gambar 4.1
A(x , y) [ O, k ] A ' (kx , ky )

Secara matriks, ditulis:

}( ) ( )( )
'
x =k ∙ x+ 0∙ y x ' = k 0 x
y '=0 ∙ x+ k ∙ y y ' 0 k y

Dengan

(0k 0k ) merupakan matriks dilatasi dengan skala k .


Contoh:

1. Tentukan matriks transformasi yang bersesuaian dengan dilatasi [ O ,5 ] !


Penyelesaian:

(50 05 )
2. Tentukan bayangan titik R(5,6) jika didilatasikan oleh [ O ,3 ].
Penyelesaian:

( xy '' )=(30 03 )(56)=(1518 )


30
Jadi, titik bayangannya adalah R ' (15,18)
2. Dilatasi yang Berpusat di P(a ,b) dan Skala k
Perhatikan Gambar 4.2. Titik A(x , y)
didilatasikan oleh [ P ( a , b) , k ] diperoleh
bayangan A ' (x ' , y ' ) dan ditentukan oleh:

PB=P D=x−a PC =P E=k ∙ P D PC =k ( x−a )


' ' '

'
OE=O P + P E¿ a+ k ( x −a ) x =a+ k ( x −a )
' '

atau

x ' =k ( x−a )+ a
Gambar 4.2

AB= y−b A' C=k ∙ AB A' C=k ( y−b ) A' E=P P' + A ' C ¿ b+ k ( y−b ) y ' =b+ k ( y −b)

atau

y ' =k ( y −b ) +b
Secara analitik ditulis:
A( a , b) [ ( a , b ) , k ] A ' (k ( x−a ) +a , k ( y−b ) +b)

Secara matriks, ditulis:

x ' =k ( x−a )+ a ⟺ x ' =k ∙ ( x−a )+ 0 ∙ ( y −b ) +a


' '
y =k ( y −b ) +b ⟺ y =0 ∙ ( x−a ) + k ( y −b ) +b
Atau

( xy '' )=(k0 0k )( x−a


y−b ) (b )
+ a

Contoh:

Tentukan persamaan bayangan parabola y=x 2 +3 x+ 1 karena didilatasi [ ( 2,1 ) , k=2 ].

Penyelesaian:
Parabola awal ≡ y =x 2+3 x +1 ...(*)
Persamaan matriks:

( xy '' )=(20 02 )( xy−1 )+( 1)


−2 2

31
( xy '' )=(22 x−4
y−2 ) ( 1 )
+
2

( xy '' )=(22 x−2


y−1 )

Jadi, titik bayangannya (2 x−2 ,2 y−1)


'
x +2
Perhatikan bahwa x ' =2 x −2, dari persamaan ini didapat x= dan dari y ' =2 y−1
2
y ' +1
didapat y=
2
Dengan mensubstitusikan nilai x dan y ini ke persamaan (*), diperoleh
' 2 ' ' 2 ' '
y ' + 1 x +2 x +2 y ' + 1 ( x ) + 4 x + 4 3 x +6
y=x 2 +3 x+ 1 =( ) +3( )+ 1 = + +1
2 2 2 2 4 2
' 1 '2
2 y ' +2=(x ' )2 + 4 x ' + 4+6 x ' + 12+ 42 y ' =(x ' )2 +10 x ' +18 y = ( x ) +5 x ' +9
2
1 2
Jadi, persamaan bayangan parabola adalah y= x +5 x+ 9
2

LATIHAN SOAL

1. Diketahui titik A(2, 3), B(-4, 5), dan C(-3,-5). Tentukan bayangan titik A, B dan C
jika didilatasi [O, -2]
2. Tentukan bayangan titik A(-3,4) oleh dilatasi dengan pusat (2,3) dan fakator skala -1/2

A. KOMPOSISI TRANSFORMASI DENGAN MATRIKS


Matriks yang bersesuaian dengan transformasi geometri

Transformasi Rumus Matriks

32
A ( x , y ) 1⃗ A ' ( x , y )
( xy'' )=(10 01 )( xy )
Identitas

( ) ()( )
Translasi ⃗ x' x p
A ( x , y ) ( pq ) A ' ( x + p , y+q ) = +
y' y q

A ( x , y )⃗
sb . x A ' ( x ,− y )
( )( )( )
Refleksi x' = 1 0 x
terhadap y ' 0 −1 y
sumbu-x

A ( x , y )⃗
sb . y A ' ( −x , y )
( )( )( )
Refleksi x' −1 0 x
=
terhadap y' 0 1 y
sumbu-y

A ( x , y )⃗
y= x A ' ( y , x )
( xy'' )=(01 10 )( xy )
Refleksi
terhadap garis
y=x

A ( x , y )⃗
y=− x A ' ( y ,−x )
( x'y' )=(−10 −10 )( xy )
Refleksi
terhadap garis
y=-x

A ( x , y )⃗
x =k A ' (2 k −x , y )
( xy'' )=(−10 01 )( xy )+( 2k0 )
Refleksi
terhadap garis
x=k

A ( x , y )⃗
y=k A ' ( x , 2k − y )
( x'y' )=(10 −10 )( xy )+( 20k)
Refleksi
terhadap garis
y=k

A ( x , y )⃗
( p , q ) A ' ( x ', y ' )
( xy'−q )=( sin180 ° )( )
Refleksi '− p cos180° −sin 180° x− p
terhadap titik cos180° y−q
Sama dengan rotasi pusat (p,q)
(p,q)
sejauh 180˚

A ( x , y )⃗
(0,0 ) A ' (−x ,− y )
( )( )( )
Refleksi x' = −1 0 x
terhadap titik y' 0 −1 y
pusat (0,0)

33
A ( x, y )⃗
y=mx A ' ( x', y' )
( x'y' )=(cos2 )( )
Refleksi α sin 2 α x
terhadap garis dengan x'=x cos2α+ y sin 2α sin 2 α −cos2 α y
y=mx,m=tan α y'=xsin 2α− y cos2α

A ( x , y )⃗
y= x+k A ' ( x ', y ' )
( xy'' )=(01 10 )( y −kx )+( 0k )
Refleksi
terhadap garis dengan x '= y −k
y=x+k y '=x+k

A ( x , y )⃗
y=− x +k A ' ( x ', y' )
( x'y' )=(−10 −10 )( y−kx )+(0k )
Refleksi
terhadap garis dengan x'=− y +k
y=-x+k y '=−x +k

A ( x, y )⃗
R ( 0,α ) A ' ( x', y' )
( )( )( )
Rotasi dengan x ' = cos α −sin α x
pusat (0,0) dan dengan x'=x cosα− y sin α y ' sin α cos α y
sudut putar α y'=xsin α+ y cosα

A ( x, y )⃗
R ( P , α ) A ' ( x', y ' )
( )( )( ) ( )
Rotasi dengan x' = cos α −sin α x−a + a
pusat P(a,b) dan x '−a=( x−a ) cos α−( y−b ) sin α y ' sin α cos α y−b b
sudut putar α y'−b=( x−a ) sin α+( y−b ) cosα

A ( x , y )⃗
[ 0 , k ] A ' ( kx , ky )
( xy'' )=(k0 0k )( xy)
Dilatasi dengan
pusat (0,0) dan
factor dilatasi k

A ( x, y ) ⃗
[ P , k ] A ' ( x ', y ' )
( xy'' )=(k0 0k )( xy−b )+ ( b )
Dilatasi dengan −a a
pusat P(a,b) dan dengan x '−a=k ( x−a )
faktor dilatasi k y '−b=k ( y−b )

B. Komposisi Transformasi

1. Komposisi dua translasi berurutan

34
Diketahui dua translasi
()
T 1= a
b dan
T 2= c ()
d . Jika translasi T 1 dilanjutkan

translasi T2 maka dinotasikan ” T 1 ∘T 2 ” dan translasi tunggalnya adalah


T=T1+T2=T2+T1(sifat komutatif).

2. Komposisi dua refleksi berurutan


a. refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajar
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap garis

x=b. Maka bayangan akhir A adalah A ' ( x', y' ) yaitu:

x'=2(b-a)+x

y'=y

Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis y=a dilanjutkan terhadap garis

y=b. Maka bayangan akhir A adalah A ' ( x', y' ) yaitu:

x'=x

y'=2(b-a)+y

b. refleksi terhadap dua sumbu saling tegak lurus


Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap garis y=b

(dua sumbu yang saling tegak lurus) maka bayangan akhir A adalah A ' ( x', y' )
sama dengan rotasi titik A(x,y) dengan pusat titik potong dua sumbu (garis) dan
sudut putar 180˚

c. refleksi terhadap dua sumbu yang saling berpotongan


Jika titik A(x,y) direleksikan terhadap garis g dilanjutkan terhadap garis h,

maka bayangan akhirnya adalah A ' ( x', y' ) dengan pusat perpotongan garis g
dan h dan sudut putar 2α(α sudut antara garis g dan h) serta arah putaran dari
garis g ke h.

35
mk −ml
tan α =
1+m k⋅ml
ml=gradien garis l
Catatan mk =gradien garis k

d. sifat komposisi refleksi


Komposisi refleksi (refleksi berurutan) pada umumnya tidak komutatif kecuali
komposisi refleksi terhadap sumbu x dilanjutkan terhadap sumbu y (dua sumbu
yang saling tegak lurus).

3. Rotasi berurutan yang sepusat


a. Diketahui rotasi R1(P(a,b),α) dan R2(P(a,b),β), maka transformasi tunggal
dari komposisi transformasi rotasi R1 dilanjutkan R2 adalah rotasi
R(P(a,b),α+β)
b. Rotasi R1 dilanjutkan R2 sama dengan rotasi R2 dilanjutkan R1
4. Komposisi Transformasi

Diketahui transformasi
T 1= ( ) a b
c d
dan T 2 = ( )
p q
r s maka transformasi tunggal
dari transformasi:
a. T1 dilanjutkan T2 (T2 ◦ T1) adalah T=T2 . T1
b. T2 dilanjutkan T1 (T1 ◦ T2) adalah T=T1 . T2
Catatan T1 . T2 = T2 . T1

5. bayangan suatu kurva/bangun oleh dua transformasi atau lebih


Contoh: Tentukan bayangan garis -4x+y=5 oleh pencerminan terhadap garis y=x

dilanjutkan translasi
(32) !

Jawab: misal titik P(x,y) pada garis -4x+y=5

P(x,y) dicerminkan terhadap garis y=x, bayangannya P'(y,x)

P'(y,x) ditranslasi
(32) . Bayangannya P''(y+3, x+2)=P''(x'',y'')

Jadi x'' = y +3 → y = x''-3

36
y'' = x +2 → x = y'' -2

persamaan -4x+y=5 → -4(y'' -2) + (x'' - 3) = 5

-4y'' + 8 + x'' – 3 = 5

x'' - 4y''= 0

jadi bayangan akhirnya adalah x - 4y= 0

6. luas bangun hasil tranformasi


Jika suatu bangun (segitiga, lingkaran, dan lain-lain) ditransformasikan maka:

a. Luas bangun bayangan tetap untuk transformasi : translasi, refleksi, dan


rotasi.
b. Luas bangun bayangan berubah untuk transformasi dilatasi, yaitu jika luas
bangun mula-mula L setelah didilatasi oleh [P(a,b),k], maka luas bangun
bayangannya adalah L'=k2 +L

CONTOH :
1. Matriks yang bersesuaian dengan dilatasi dengan pusat (0,0) dan faktor skala 3
dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis y = x adalah…
Jawab :

M1= Matrik dilatasi skala 3 adalah


( )
3 0
0 3

M2 = Matrik refleksi terhadap y = x adalah


( )
0 1
1 0

Matriks yang bersesuaian dengan M1 dilanjutkan M2

ditulis M2 o M1 =
( )( ) ( )
0 1 3 0
1 0 0 3 =
0 3
3 0

37
Jadi matriknya adalah
( )
0 3
3 0
2. Bayangan segitiga ABC, dengan A (2,1), B (6,1), C (5,3) karena refleksi terhadap

sumbu Y dilanjutkan rotasi (o, π) adalah…


Jawab :
Refleksi sb Y: (x,y) sb Y (-x, y)

Rotasi π : (x,y) o, π (-x,-y)

A(2,1) sb Y A’(-2,1) o, π A”(2,-1)

B(6,1) sb Y B’(-6,1) o, π B”(6,-1)

C(5,3) sb Y C’(-5,3) o, π C”(5,-3)

LATIHAN SOAL
1. Tentukan Luas bayangan persegi panjang PQRS dengan P(-1,2), Q(3,2), R(3,-1), S(-1,-
1) karena dilatasi [O,3] dilanjutkan rotasi pusat 0 bersudut ½π adalah…

2. T1 adalah transformasi yang bersesuaian dengan matrik


(1 −1
−1 2 ) dan T2 adalah

transformasi yang bersesuaian dengan matrik


( )
3 2
2 1 Bayangan titik A(m,n) oleh
transformasi T1 dilanjutkan T2 adalah A’(-9,7).
Tentukan nilai m - 2n

38
DAFTAR PUSTAKA

Manullang, Sudianto, dkk. 2017. Buku Siswa Matematika XI SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sukino, 2017. Buku penunjang kurikulum 2013 revisi mata pelajaran Matematika kelompok wajib
untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Jakarta: Erlangga
Aksin Nur, dkk. 2017. Buku PR Matematika mata pelajaran wajib. Klaten: Intan Pariwara

39
40

Anda mungkin juga menyukai