kedudukan
kurikulum, dan fungsingya. Besar harapakan kami dengan hadirnya makalah ini
dapat memberikan pengetahuan dan tambahan wawasan bagi pembaca dan
terkhusus bagi pemakalah sendiri.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum.
Kurikulum bukan berasal dari bahasa Indonesia, tetapi berasal dari
bahasa Latin yang kata dasarnya adalah currere, secara harfiah berarti
lapangan perlombaan lari. Lapangan tersebut ada batas start dan batas
finish. Dalam lapangan pendidikan pengetian tersebut dijabarkan bahwa
bahan belajar sudah ditentukan secara pasti, dari mana mulai diajarkannya
dan kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk menguasai bahan agar dapat
mencapai gelar. Dulu kurikulum pernah diartikan sebagi Rencana
Pelajaran, yang terbagi menjadi rencana pelajaran minimum dan rencana
pelajaran terurai. Dalam kenyataannya di sekolah rencana pelajaran
tersebut tidak semata-mata hanya membicarakan proses pengajaran saja,
bahkan dibahas lebih luas lagi, yaitu mengenai masalah pendidikan. Olah
karena itu istilah rencana pelajaran kiranya kurang mengena.1
Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan
perkembangan teori dan praktik pendidikan. Dengan beragamnya pendapat
mengenai pengertian kurikulum, maka secara teoritis agak sulit
menentukan satu pengertian merangkum semua pendapat. Namun,
pemahaman konsep dasar mengenai kurikulum ini tetaplah penting
adanya. Berikut ini adalah beberapa kurikulum ditinjau dari beberapa
sudut pandang:
H. Dakir. 2010. Perencanaan dan pengebangan kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 2.
pemisahan
antara
kurikulum
dengan
pengajaran
dan
B. Kedudukan Kurikukulum
Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di sekolah.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195705101985031
-ENDANG_RUSYANI/Pengertian,_Fungsi_dan_Peran.pdf di akses pada
1September 2015
Kalau kurikulm merupakan syarat mutlak, hal itu berarti bahwa kurikulum
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran.
Dapat kita bayangkan, bagaimana bentuk pelaksanaan suatu pendidikan
atau pengajaran di sekolah yang tidak memiliki kurikulum.
Setiap praktik pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan
tertentu,
apakah
berkenaan
dengan
pengusahan
pengetahuan,
menyampaikan
bahan
pelajaran,
ataupun
mengembangkan
kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan metode penyampaian alatalat bantu tertentu. Untuk menilai hasil dan proses pendidikan, juga
diperlukan cara-cara dan alat-alat penilaian tertentu pula. Keempat hal
tersebut, yaitu tujuan, bahan ajar, metode-alat, dan penilaian merupakan
komponen-kompenen utama kurikulum. Dengan berpedoman pada
kurikulum, interaksi pendidikan antara guru dan siswa berlangsung.
Interaksi ini tidak berlangsung dalam ruang hampa, tetapi selalu terjadi
dalam lingkungan tertentu, yang mencakup antara lain lingkungan fisik,
alam, social budaya, ekonomi, politik, dan religi.
Kurikulm mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kurikulm mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan,
memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi,
serta proses pendidikan. Di samping kedua fungsi itu, kurikulum juga
merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis
kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan
landasan-landasan teroretis bagi pengembangan kurikulum berbagai
institusi pendidikan. 3
Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori
dan praktik pendidikan, serta munculnya berbagai aliran pendidikan.
Perkembangan ini
kurikulum
mendefenisikan
dalam
konsep
kurikulum.
Perbedaan
Kedudukan Kurikulum :
digunakan
sebagai
pedoman
penyelenggaraan
sebagai
pedoman
dokumen
(tertulis)
sehingga
terjadi
perubahan
dan
Dengan
kata
lain,
sekolah/madrasah
meliputi
segala
sesuatu
yang
dapat
perpustakaan,
gambar-gambar
(poster),
Sedangkan
materi
ajar
aspek
sebagai
makna
pengalaman
bahwa,
belajar
kegiatan-kegiatan
Semua
kegiatan
yang
memberikan
pengalaman
belajar/pendidikan
bagi
siswa
pada
proses
pembelajaran
harus
berupaya
materi
ajar
berkaitan
dengan
aspek
tentang
cara
hubungan
manusia
dengan
manusia.
C. Fungsi Kurikulum.
= jabatan, kedudukan.
Tugas
Tujuan
Fungsi
= sebagai alat
Tugas
= sebagai alat.
Siti Halimah. 2010. Telaah Kurikulum. Medan : Perdana Publishing. Hal. 17-19
Tujuan
b.
Yang terkait dalam kurikulum sekolah secara langsung ialah: guru, kepala
sekolah, para penulis buku ajar, dan masyarakat. Berikut akan dipaparkan
seberapa jauh keterlibatan mereka dalam melaksanakan kurikulum.
1. Fungsi Kurikulum bagi Para Penulis.
Para penulis buku ajar mestinya mempelajari terlebih dahulu kurikulum
yang berlaku pada waktu itu. Untuk membuat berbagai pokok bahasan
maupun subpokok bahasan, hendaknya penulis buku ajar membuat analisis
instruksional terlebih dahulu. Kemudian menyusun garis-garis besar program
pelajaran (GBPP) untuk mata pelajaran tertentu, baru mencari berbagai
sumber bahan yang relevan. Sumber bahan tersebut dapat berupa bahan cetak
(buku, makalah, majalah, jurnal, Koran, hasil penelitian, dan sebagainya) yang
diambil dari para narasumber, pengalaman penulis sendiri atau dari
lingkungan. Perlu diingat bahwa tidak semua bahan dari berbagai sumber
tersebut dapat ditulis sebagai bahan pelajaran. Yang perlu mendapat
pertimbangan ialah kreteria sebagai berikut:
a. Bahan hendaknya bersifat pedagogis.
b. Bahan hendaknya bersifat psikologis.
c. Bahan hendaknya disusun secara didaktis.
d. Bahan hendaknya bersifat sosiologis.
e. Bahan hendaknya bersifat yuridis.
f. Bahan hendaknya memerhatikan perkembangan IPTEKS.
yang diberikan pada peserta didik juga harus mengacu pada bahan-bahan
UMPTN. Akibatnya sasaran kurikulum yang sasarannya untuk mencapai manusia
yang bulat dan utuh, berubah menjadi manusia penghafal soal-soal UMPTN.
Mengapa terjadi demikian? Mengapa lulusan SMA memilih melanjutkan ke
perguruan tinggi? Dasar jawabannya adalah:
a. Tujuan pendidikan di SMA memang diarahkan ke perguruan tinggi.
b. Orang tua menginginkan anaknya untuk masuk ke perguruan tinggi,
meskipun yang bersangkutan tidak mampu.
c. Lapangan kerja lulusan SMA sangat terbatas.
d. Pemuda-pemuda lulusan SMA sesuai dengan gejolak jiwanya salalu
menginginkan cita-cita yang ideal.
Dengan demikian, fungsi kurikulum untuk guru SMA berubah sebagai alat
Untuk mengarahkan lulus UN dan Ujain Sekolah kemudian cita-cita terakhir
sebagai siwa SMA untuk lulus UMPTN.
3. Fungsi Kurikulum bagi Kepala Sekolah
Bagi kepala sekolah baru, yang dipelajari pertama kali adalah tujuan
lembaga yang akan dipimpinnya. Kemudian mencari kurikulum yang berlaku
sekarang untuk dipelajari, terutama pada buku petunjuk pelaksanaan. Selanjutnya
tugas kepala pada buku petunjuk pelaksnaan. Selanjutnya tugas kepada sekolah
melaksanakan supervise kurikulum. Menurut Oemar Hamalik (1991) yang
dimaksud dengan supervise adalah semua usaha yang dilakukan supervisor dalam
bentuk pemberian bimbingan, pengarahan motivasi, nasihat, dan pengarahan yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar
yang pada gilirinya meningkatkan hasil belajar siswa.
Sebarnya yang menjadi sasaran supervise dalam pelaksanaan kurikulum bagi
kepala sekolah adalah bagaiman guru melaksanakan kurikulum yang berlaku, di
antaranya adalah:
a. Bagaimana guru menyusun satpel?
b. Bagaiman guru menyusun rencana kerja atas dasar kurikulum?
c. Bagaimana guru melaksanakan proses pembelajaran?
d. Bagaimana guru melaksanakan penilaian hasil belajar?
Supervise dapat dilaksanakan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan
Bagaimana
fungsi
kurikulum
sekolah
dengan
harapan
masyarakatnya?
Berbagai jenis kurikulum sekolah di Indonesia hubungannya dengan harapan
masyarakat dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Pendidikan umum, kurikulumnya mengutamakan perluasan pengetahuan
dan peningkatan keterampilan dengan pengkhususan yang diwujudkan
pada tingkat-tingkat akhir masa pendidikan.
b. Pendidikan kejuruan, kurikulumnya mempersiapkan peserta didik dapat
bekerja bidang tertentu di masyarakat.
c. Pendidikan luar biasa kurikulumnya disediakan bagi peserta didik yang
meyandang kelainan untuk disiapkan.
d. Pendidikan kedinasan, kurikulumnya disiapkan oleh suatu Departemen
pemerintahan atau Lembaga Pemerintah non-Departemen dengan maksud
untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan di
masyarakat nantinya.
e. Pendidikan keagamaan kurikulumnya menjadikan lulusnya Pembina
agama yang di masyarat.
f. Pendidikan akademik, kurikulumnya menyiapakan penguasan ilmu
pengetahuan agar lulusannya dapat menjadi pioneer-pioner pembangunan
atas dasar konsep yang tangguh.
g. Pendidikan professional, kurikulumnya menyiapkan penerepan tertentu,
dengan harapan, lulusannya dapat bekerja secara profesinal di masyarakat.
Untuk ulusan selanjutnya kurikulum akan diibaratkan seperti kendaraan
yang berfungsi sebagai alat angkut untuk mencapai tujuan yang sudah ditemukan.
Dengan demikian, dapat diutarakan sebagai missal perbandingan sebagai berikut:
1. Auto (kendaraan)
sebagai Kurikulum
2. Sopir
sebagai Guru
3. Penumpang
sebagai Siswa
sebagai Target
6. Hambatan di jalan
sebagai Constraint
7. Bengkel
H. Dakir. 2010. Perencanaan dan pengebangan kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta. Hal.12-20
PENUTUP
Simpulan
Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan
perkembangan teori dan praktik pendidikan. Dengan beragamnya pendapat
mengenai pengertian kurikulum, maka secara teoritis agak sulit menentukan satu
pengertian merangkum semua pendapat. Namun, pemahaman konsep dasar
mengenai kurikulum ini tetaplah penting adanya. Dari berbagai pengertian
kurikulum dapat disimpulkan bahwa Kurikulum ditinjau dari pandangan modern
merupakan suatu usaha terencana dan terorganisir untuk menciptakan suatu
pengalaman belajar pada siswa dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga
pendidikan untuk mencapai suatu tujuan.
Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di sekolah. Kalau
kurikulm merupakan syarat mutlak, hal itu berarti bahwa kurikulum merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. Yang pertama
kurikulum sebagai desain, Kurikulam adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran. Yang kedua kurikulum sebagai pengatur yang
memuat berbagai komponen meliputi : perencanaan dan pengaturan : perencanaan
terkait dengan, perencanaan : (1) tujuan kurikulum, (2) tujuan penyelenggaraan
pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Sedangkan pengaturan terkait dengan
pengaturan : (1) isi, (2) bahan pelajaran; dan (3) cara/metode.
Fungsi berarti jabatan, kdududan, kegiatan fungsi kurikulum sebagai alat
untuk mecapai tujuan pendidikan. Kalau salah satu kompnen dalam kurikulum
tidak berfungsi akan mengakibatkan kompenen yang lain terganggu, fungsi
kurilukulum bagi guru sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan proses
pembelajaran. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah sebagai pedoman untuk
melaksanakan supervise kurikukulum terhadap guru pemegang mata pelajaran.
Fungsi kurikulum bagi masyarakat mendorong sekolah agar dapat menghasilkan
berbagai tenaga yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sedangkan fungsi kurikulum
bagi para penulis buku ajar adalah untuk dijadikan pedoman dalam menyusun
bab-bab dan sub-sub beserta isinya. Sebagai bahan perbandingan dipaparkan
DAFTAR PUSTAKA
Dakir, H. 2010. Perencanaan dan pengebangan kurikulum. Jakarta:
Rineka Cipta.
Halimah Siti, 2010. Telaah Kurikulum. Medan : Perdana Publishing
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195705101
985031-ENDANG_RUSYANI/Pengertian,_Fungsi_dan_Peran.pdf
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2014. Pengembangan kurikulum teori dan
praktik. Bandung: remaja rosdakarya.