Anda di halaman 1dari 12

LANDASAN EVALUASI KURIKULUM

Disusun guna memenuhi penugasan Mata Kuliah Evaluasi Kurikulum


Dosen Pengampu :
Niam Wahzudik, S.Pd., M.Pd.
Dr. Yuli Utanto, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Fhasyah Naabighah Tiar 1102422073
2. Refin Fallah Shauma 1102422087
3. Nathania Hellen Salsabila 1102422100
4. Alyaa Khoirunisaa 1102422101
5. Langgeng Bagas Arrafi 1102422104

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI


PROGRAM STUDI KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN AKADEMIK
2023/2024
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puja dan puji syukur terhadap kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas segala rahmat serta hidayah-Nya, kami anggota Kelompok Satu
mampu menyelesaikan penulisan tugas makalah Mata Kuliah Evaluasi Kurikulum yang
bermateri ”Landasan Evaluasi Kurikulum” sesuai dengan tenggat waktu yang telah
ditetapkan.
Disusunnya makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Evaluasi
Media Pembelajaran. Selain itu, adanya pengamatan terkait topik ini dimaksudkan agar
dapat memperluas pengetahuan dan wawasan tentang Landasan Evaluasi Kurikulum.
Kami dari Kelompok Satu Evaluasi Kurikulum mengucapkan banyak terima kasih
kepada Bapak Niam Wahzudik, S.Pd., M.Pd dan Bapak Dr. Yuli Utanto, S.Pd., M.Si
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Evaluasi Kurikulum.
Ucapan terima kasih kepada tim Kelompok Satu yang sudah membantu
terselesaikannya penulisan makalah ini. Kami juga menyadari makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami akan menerima adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna tercapainya kesempurnaan makalah ini
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evaluasi kurikulum merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi


efektifitas kurikulum yang terapkan dalam mencapai tujuan pendidikan yang sudah
ditetapkan. Evaluasi kurikulum juga dapat membantu dalam menentukan keberhasilan
program pendidikan dan memberikan umpan balik yang berguna untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.

Sedangkan kurikulum sendiri merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, dan juga sekaligus digunakan sebagai pedoman dalam proses belajar
mengajar pada berbagai jenis tingkat sekolah. Evaluasi kurikulum menjadi penting
seiring dengan perubahan kurikulum yang terus dilakukan oleh pemerintah, evaluasi
kurikulum dapat membantu dalam menentukan apakah kurikulum yang diterapkan
berhasil mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan atau tidak. Selain itu, evaluasi
kurikulum juga dapat membantu dalam menentukan apakah perubahan kurikulum yang
dilakukan pemerintah perlu dilakukan atau tidak.

Landasan evaluasi kurikulum adalah dasar dasar yang digunakan dalam melakukan
evaluasi terhadap kurikulum secara kesereluruhan. Evaluasi juga dapat mebantu
menentukan keberhasilan program pendidikan dan memberikan umpan balik yang
berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Landasan evaluasi kurikulum
mencakup berbagai aspek, seperti tujuan, isi/materi, proses pembelajaran, dan komponen
evaluasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa hakikat landasan evaluasi kurikulum itu?


2. Apa yang melatarbelakangi munculnya landasan dalam evaluasi kurikulum?
3. Landasan apa saja menjadi pedoman dalam kegiatan evaluasi kurikulum?
4. Bagaimana peranan masing-masing landasan dalam evaluasi kurikulum?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan akan tercapai, setelah membaca dan memahami makalah
ini, yakni sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui dan memahami hakekat landasan evaluasi kurikulum
2. Mengetahui sejarah munculnya landasan dalam evaluasi kurikulum
3. Mengetahui landasan apa saja yang mendasari kegiatan evaluasi kurikulum
4. Mengetahui pentingnya kedudukan sebuah landasan dalam kegiatan evaluasi
5. Mengetahui seberapa pentingnya pengetahuan tentang landasan evaluasi bagi
seorang pengembang kurikulum
6. Dapat menggunakan landasan evaluasi kurikulum, ketika akan mengevaluasi
sebuah kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Landasan Kurikulum

Evaluasi berasal dati bahasa Inggris yaitu Evaluation yang berarti penilaian. Menurut
Benyamin S. Bloom Evaluasi adalah “Handbook on formative and summative evaluation
of studenr learning”, yang berarti evaluasi adalah pengumpulan bukti-bukti yang cukup
untuk dijadikan dasar penetapan ada tidaknya perubahan yang terjadi pada peserta didik.
Jadi, kita sebagai pendidikan harus yakin bahwa pendidikan dapat membawa perubahan
pada diri siswa. Sedangkan menurut, Cross evaluasi berarti “Evaluation is a process
which determines the extent to which objectives have been achieved”. Definisi tersebut
menerangkan secara langsung hubungan evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan yang
mengukur sejauh mana tujuan dicapai.

Dalam pengembangan kurikulum terdapat landasan atau dasar yang digunakan dalam
kegiatan pengembangan yang terdiri dari :

1. Landasan Filosofis : yang meliputi hakikat ilmu pengetahuan, epistemologi yang


merupakan bagian penting dari suatu kurikulum.
2. Landasan Historis : Landasan ini menguraikan sejarah perkembangan kurikulum
yang pada perkembangan hari ini dan masa depan.
3. Landasan Sosiologis : Landasan ini menyangkut hakikat masyarakat, terutama
kaitan antara masyarakat, sekolah, dan kurikulum.
4. Landasan Psikologis : Landasan ini menyangkut hakikat anak manusia sebagai
peserta didik, terkait bagaimana orang belajar, berkontribusi pada desain
kurikulum dan sistem penyampaiannya.
5. Teori belajar : Memuat hakikat belajar yang mendasari pelaksanaan kurikulum
disekolah untuk membelajarkan siswa.

Selanjutnya di dalam evaluasi kurikulum, terdapat beberapa landasan yang digunakan


dalam proses mengevaluasi suatu kurikulum yang digunakan di dunia pendidikan, yang
terdiri dari akuntabilitas dan Academic Curiosity.

1. Akuntablitias (Accountability)

Menurut Hasan (2008) akuntabilitas menjadi dasar lahirnya evaluasi sebagai


profesi, di dalam bukunnya ada 6 macam akuntabilitas yang terdiri dari :
a. Akuntabilitas Legal, berkaitan dengan kegiatan pengembangan kurikulum
yang secara hukum dapat dipertanggungjawabkan.
b. Akuntabilitas Akademik, berkaitan dengan filosofis, teori prinsip dan
prosedur yang digunakan dalam pengembangan kurikulum.
c. Akuntabilitas Finansial, berkaitan dengan pertanggung jawaban keuangan
yang didapatkan untuk mengembangkan suatu kurikulum
d. Akuntabilitas Pemberian Jasa, yang meliputi pemberian jasa pendidikan
kepada kelompok masyarakat yang sudah seharusnya mendapatkan
pelayanan tersebut.
e. Akuntabilitas Dampak, yang merupakan bahwa hasil belajar yang diperoleh
peserta didik dari suatu kurikulum harus dapat diterapakan ke dalam
kehidupan nyata.

2. Academic Curiosity

a. Rasa ingin tahu akademisi mengenai pengembangan kurikulum (curriculum


construction)
b. Rasa ingin tahu akademisi mengenai implementasi kurikulum ( curriculum
implementation)
c. Rasa ingin tahu akademisi mengenai evaluasi kurikulum (curriculum evaluation)
d. Rasa ingin tahu akademisi mengenai hasil kurikulum (curriculum outcomes)

2.2 Latar Belakang Munculnya Evaluasi Landasan Kurikulum

Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi. Kurikulum juga dirancang dari tahap perencanaan, organisasi kemudian
pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan mengetahui
bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya.

Landasan evaluasi kurikulum muncul sebagai respons terhadap kebutuhan untuk menilai dan
menyempurnakan kurikulum secara sistematis dan terstruktur. Berikut beberapa faktor yang
mendorong munculnya landasan evaluasi kurikulum:

1. Dinamika Perkembangan Zaman: Kurikulum perlu diperbarui secara berkala untuk


mengikuti perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat, dan kemajuan ilmu
pengetahuan. Evaluasi kurikulum membantu mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu
diperbaiki dan disesuaikan dengan tuntutan zaman.
2. Pertanyaan tentang Efektivitas Kurikulum: Masyarakat dan pemangku kepentingan
pendidikan ingin mengetahui apakah kurikulum yang diterapkan efektif dalam mencapai
tujuan pendidikan. Evaluasi kurikulum memberikan jawaban atas pertanyaan ini dengan
mengukur hasil belajar siswa dan efektivitas proses pembelajaran.
3. Akuntabilitas dan Transparansi: Institusi pendidikan dituntut untuk menunjukkan
akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan pendidikan. Evaluasi kurikulum
menjadi instrumen penting untuk menunjukkan pertanggungjawaban dan kredibilitas
program pendidikan.
4. Peningkatan Mutu Pendidikan: Evaluasi kurikulum bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dengan mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan kurikulum, kemudian
melakukan perbaikan dan penyempurnaan.
5. Kebutuhan akan Bukti Empiris: Pembuat kebijakan dan pengembang kurikulum
memerlukan bukti empiris untuk mendukung keputusan mereka. Evaluasi kurikulum
menyediakan data dan informasi yang valid dan reliabel untuk mendukung pengambilan
keputusan yang tepat.
6. Landasan Teoretis dan Praktis: Evaluasi kurikulum didasarkan pada landasan teoretis
yang kuat dan praktik yang teruji. Hal ini memastikan bahwa evaluasi dilakukan secara
sistematis, objektif, dan ilmiah.
7. Perkembangan Teknologi: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
membuka peluang baru untuk melakukan evaluasi kurikulum secara lebih efektif dan
efisien.

2.3 Landasan Pedoman Evaluasi Kurikulum

"Landasan pedoman" atau "Pedoman evaluasi kurikulum" merupakan dokumen


referensi yang merekomendasikan praktik terbaik, metode, dan standar dalam melakukan
evaluasi kurikulum. Berikut beberapa landasan pedoman evaluasi kurikulum antara lain:

1. Standarisasi Internasional

Pedoman internasional seperti Standar Akreditasi Kurikulum Universitas ASEAN


Quality Assurance Network (AUN-QA), European Association of Institutions in
Higher Education (EURASHE), Council on International Educational Exchange
(CIEE), dan British Accreditation Council (BAC).

2. Kementerian Pendidikan Republik Indonesia

Dekrit Pelaksanaan Penilaian Minimal Kompetensi Guru (PMKG) oleh


Departemen Pendidikan, Riset, Dan Teknologi RI yang mewajibkan setiap guru
untuk melakukan penilaian minimal kompetensi sesuai dengan profesi mereka.

3. Badan Standardisasi dan Kalibrasi Nasional (BSN)


BSN mungkin juga menyediakan standard dan petunjuk teknis bagi perguruan
tinggi dalam hal evaluasi kurikulum.

4. Peraturan Menteri Pendidikan

Misalnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 79 Tahun 2018 tentang


Prosedur Operasional Dasar Program Studi Sarjana Baru Non Matematika dan
Ilmu Alamiah. Dalam regulasi ini sering terdapat pasal-pasal yang menceritakan
cara melakukan evaluasi kurikulum.

5. Laporan Hasil Penelitian & Publikasi Profesional

Artikel ilmiah, laporan riset, buku teks, seminar, workshop, dan konferensi yang
fokus pada topik evaluasi kurikulum dapat menjadi inspirasi dan contoh best
practice. Contohnya, Jurnal Manajemen Pendidikan ISSN 2541-759X publishes
articles related to curriculum evaluation and management.

Pedoman evaluasi kurikulum dapat di akses melalui website institusi pendidikan,


badan rektorat, departemen pendidikan negara, atau organisasi internasional yang terlibat
dalam bidang pendidikan.

2.4 Peran Landasan Evaluasi Kurikulum

Dalam kegiatan evaluasi kurikulum terdapat beberapa kriteria pokok landasan


yang dimana menurut para ahli sesuai dengan kebijakan mengenai akuntabilitas sebagai
landasan dalam evaluasi kurikulum, Akuntabilitas itu sendiri menurut Scriven selalu
berhubungan dengan hasil, akuntabilitas memberikan dasar pembenaran bagi dana yang
telah dikeluarkan berdasarkan hasil yang dicapai dan waktu yang digunakan.. Berbeda
dengan McDavid dan Hawthorn (2006:435) yang berpendapat bahwa akuntabilitas
merupakan pertanggungjawaban hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki
wewenang formal seperti orang yang mengembangkan kurikulum, kepala sekolah, guru
dan sebagainya. Terdapat 5 jenis akuntabilitas sebagai dasar landasan evaluasi kurikulum,
yaitu:

1. Akuntabilitas legal

Akuntabilitas legal berkaitan dengan Kegiatan pengembangan kurikulum yang


bertanggung jawab secara hukum. Artinya kegiatan pengembangan kurikulum
harus merupakan kegiatan yang sah secara hukum, baik dalam proses pembuatan
kurikulum, pelaksanaan kurikulum maupun evaluasi kurikulum (Hasan
Hamid.2009: 58).

2. Akuntabilitas akademik

Akuntabilitas akademik berkaitan dengan filosofi, teori, prinsip, dan prosedur


yang digunakan dalam pengembangan kurikulum. Pertanyaan mendasar yang
muncul dalam akuntabilitas akademik adalah apakah filosofi, teori, prinsip, dan
prosedur yang digunakan dalam pengembangan kurikulum dapat
dipertanggungjawabkan secara akademis. Artinya filsafat yang digunakan adalah
filsafat yang diketahui oleh civitas akademika (Hasan Hamid. 2009: 60). Secara
umum proses pengembangan kurikulum dapat dikatakan terdiri dari tiga kegiatan
utama yaitu konstruksi, implementasi, dan evaluasi. Pengembang kurikulum harus
menjaga akuntabilitas akademik sepanjang proses desain, implementasi, dan
evaluasi. Pengembang harus mampu mengambil tanggung jawab ilmiah atas
landasan filosofis dan teoritis yang digunakan serta prinsip dan prosedur yang
diterapkan.

3. Akuntabilitas finansial

Akuntabilitas keuangan merupakan akuntabilitas yang dapat dianggap sebagai


pendahulu dari konsep akuntabilitas. Pada dasarnya, tanggung jawab fiskal
mengacu pada tanggung jawab keuangan yang timbul dari pengembangan
kurikulum. Dalam pertanggungjawaban ini, setiap rupiah yang diterima harus
dipertanggungjawabkan berdasarkan langkah yang diambil, jumlah yang
dikeluarkan untuk kegiatan, dan efisiensi penggunaan uang.

4. Akuntabilitas pemberian jasa

Dimensi akuntabilitas pemberian jasa terkait kurikulum menanyakan apakah


kurikulum diterapkan dengan sebaik-baiknya dalam proses implementasi.
Tanggung jawab pelayanan antara lain memberikan pelayanan pendidikan kepada
kelompok masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Konsep seperti tingkat
partisipasi adalah salah satu jenis akuntabilitas dalam pemberian layanan. Saat ini,
angka partisipasi pendidikan penduduk usia 13 sampai 15 tahun adalah:
16-19;20-24 masih sangat rendah, hal ini menunjukkan bahwa penyediaan layanan
pendidikan kepada masyarakat masih rendah. Rendahnya angka partisipasi
mungkin disebabkan oleh kurangnya fasilitas pendidikan dan masih rendahnya
kapasitas masyarakat dalam membiayai pendidikan putra-putrinya, namun hal ini
juga disebabkan oleh kurangnya ambisi pendidikan dan kepercayaan masyarakat
(Hamid Hasan.2009: 64).

5. Akuntabilitas dampak

Pada masa awal evaluasi kurikulum, dampak belum menjadi isu, apalagi menjadi
fokus evaluasi kurikulum. Oleh karena itu, banyak evaluasi kurikulum yang
dikemukakan oleh para ahli tidak memasukkan dampak sebagai pertimbangan
dalam evaluasi kurikulum. Namun saat ini, kurikulum tidak lagi terfokus hanya
pada hasil pembelajaran siswa, dan dampaknya kini dipertimbangkan dalam
evaluasi kurikulum. Kurikulum juga harus menunjukkan hasil dalam hal dampak
sosial dan kualitas lulusan. Artinya siswa dapat menerapkan hasil belajar yang
dicapai melalui kurikulum dalam kehidupan sehari-hari (Hamid Hasan.2009:
64-65). Evaluasi dampak mempunyai dampak positif terhadap pengembangan
kurikulum. Prinsip pendidikan berbasis masyarakat diwujudkan melalui
kurikulum. Kurikulum seperti ini tidak menghilangkan akar budayanya atau
menghasilkan lulusan yang buta terhadap masyarakat sekitar. Oleh karena itu,
evaluasi kurikulum harus memastikan bahwa pengajaran dan pengembangan
kurikulum menerapkan prinsip-prinsip ini.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Evaluasi kurikulum itu sangat penting karena dengan itu dapat membantu dalam
menentukan apakah kurikulum yang diterapkan sudah berhasil dan sesuai tujuan
pendidikan atau belum. Dan juga evaluasi kurikulum memiliki landasan yang merupakan
sebagai respons terhadap kebutuhan untuk menilai dan menyempurnakan kurikulum
secara sistematis dan terstruktur. Dengan itu diharapkan kurikulum bisa berjalan lancar
dan sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, P. D. R., & Dra. Marsitoh, M. P. (2017). E v a l u a s i K u r i k u l u m. Kurikulum


Dan Pembelajaran. Rosdia Karya

Kartowagiran, B. (2010). Evaluasi kurikulum*). 05(3), 1–9.

LP3M. (2015). Pedoman dan Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum.

Hamid Hasan. 2009. Evaluasi kurikulum. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA

Islamiah R, G. N., K, L. D., Arfah, T., & Damayanti , W. (n.d.). EVALUASI


KURIKULUM. academia.edu.

Anda mungkin juga menyukai