Anda di halaman 1dari 6

VO.4 NO.

1 (2023) E-ISSN: 2715-2634

Pengaruh Kurikulum terhadap Evaluasi Pendidikan di Sekolah

Nadhilah Ajrina1, Leni Hermita Hasibuan2, Aprillia Nurul Azmi Batubara3, Reihan Kamila Hasri4,
Khoirun Isnawan5, Inom Nasution5
( Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan )
E-mail : lenihermitahsb@gmail.com

Abstrak
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh kurikulum terhadap
evaluasi Pendidikan di sekolah. Artikel ini merupakan karya ilmiah yang dibuat dengan
menggunakan metode studi pustaka (literatur) yang mengkaji buku-buku, literatur-literatur,
jurnal-jurnal penelitian yang berkaitan dengan topik artikel yang penulis tulis, metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa evaluasi Pendidikan berpengaruh besar dalam perkembangan kurikulum di sekolah.
Kata Kunci: Evaluasi Kurikulum, Pendidikan, Sekolah

Abstract
Writing this article aims to describe the influence of the curriculum on the evaluation of
education in schools. This article is a scientific work made using the literature study method which
examines books, literature, research journals related to the topic of the article that the author wrote,
the data collection method used is literature study. The results of the study show that educational
evaluation has a major influence on curriculum development in schools.
Keywords: Curriculum Evaluation, Education, School
Pendahuluan
Menurut (Hamdi, 2020), kualitas karena itu, sudah sewajarnyalah bila dalam
pendidikan adalah proses yang dinamik, rangka meningkatkan kualitas pendidikan
tidak statis dan bukan berupa produk akhir. melalui peningkatan kualitas kurikulum
Tingkat kualitas ditentukan oleh tuntutan maka perlu dilakukan evaluasi kurikulum.
masyarakat dan perkembangan ilmu Evaluasi kurikulum memegang peranan
pengetahuan dan teknologi serta seni. penting dalam proses pendidikan dengan
Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh tujuan mengetahui hingga manakah siswa
banyak faktor, antara lain: kualitas peserta mencapai kemajuan ke arah tujuan yang
didik, kualitas pendidik, kualitas telah ditentukan. Namun dalam hal
lingkungan belajar, kualitas kurikulum, evaluasi kurikulum harus dilaksanakan
dan kualitas proses pembelajaran. Oleh dengan sistematis yang sesuai dengan
~1~
konsep dasar evaluasi kurikulum,
sehingga

~2~
hasil evaluasi kurikulum sesuai dengan Kegiatan mengeksplorasi dasar-
kebutuhan dan kemampuan pelaku-pelaku dasar pelaksanaan evaluasi dalam
dunia pendidikan dan masyarakat secara kurikulum sebagai bagian yang penting
umum. Evaluasi Kurikulum dilaksanakan dan saling berkaitan antara satu dengan
secara komprehensif agar mencapai tujuan yang lainnya. Hal ini tentunya harus
yang maksimal. Dengan pemahaman dipertimbangkan dalam perencanaan dan
terhadap dasar-dasar evaluasi kurikulum penyusunan evaluasi kurikulum, yaitu
dapat membantu para pengembang berkaitan dengan sejarah perkembangan
kurikulum untuk merancang evaluasi evaluasi kurikulum, peran evaluasi
kurikulum yang sesuai kajian-kajian kurikulum, tujuan evaluasi kurikulum,
teoritis yang relevan. pendekatan dalam evaluasi kurikulum, dan
model-model evaluasi kurikulum.

Metode Penelitian sumber pustaka yang dapat dijadikan


Di dalam melakukan analisis referensi dalam menganalisis evaluasi
terkait psersoalan artikel, penulis Pendidikan berpengaruh besar dalam
menggunakan metode studi Pustaka perkembangan kurikulum di sekolah.
(literatur). Penulis menggunakan beberapa

Hasil dan Pembahasan


Evaluasi Kurikulum
Pengertian evaluasi menurut joint a) Kurikulum adalah seperangkat
committee, 1981 ialah penelitian yang rencana dan pengaturan mengenai
sistematik atau yang teratur tentang tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
manfaat atau guna beberapa obyek. cara yang digunakan sebagai
Purwanto dan Atwi Suparman (1999), pedoman penyelenggaraan kegiatan
mendefinisikan evaluasi adalah proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
penerapan prosedur ilmiah untuk pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19
mengumpulkan data yang valid dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
reliabel untuk membuat keputusan tentang 2003 tentang Sistem Pendidikan
suatu program. Rutman and Mowbray Nasional);
(1983) mendefinisikan evaluasi adalah b) Seperangkat rencana dan pengaturan
penggunaan metode ilmiah untuk menilai mengenai isi dan bahan
implementasi dan outcomes suatu program pembelajaran serta metode yang
yang berguna untuk proses membuat digunakan sebagai pedoman
keputusan. Chelimsky (1989) menyelenggarakan kegiatan
mendefinisikan evaluasi adalah suatu pembelajaran (Keputusan Menteri
metode penelitian yang sistematis untuk Kesehatan Nomor:
menilai rancangan, implementasi dan 725/Menkes/SK/V/2003 tentang
efektivitas suatu program. Dari definisi Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan di bidang Kesehatan.).
bahwa evaluasi adalah penerapan prosedur c) Kurikulum pendidikan tinggi adalah
ilmiah yang sistematis untuk menilai seperangkat rencana dan pengaturan
rancangan, implementasi dan efektifitas mengenai isi maupun bahan kajian
suatu program. Sedangkan pengertian dan pelajaran serta cara
kurikulum adalah : penyampaian dan penilaiannya yang
digunakan sebagai pedoman
~3~
penyelenggaraan kegiatan siswa. Dalam mengembangkan tidak
belajarmengajar di perguruan tinggi hanya asal mengembangkan atau
(Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No. mengganti saja tapi harus memahami
232/U/2000 tentang Pedoman setiap landasan yang harus dimiliki dalam
Penyusunan Kurikulum Pendidikan pengembangan kurikulum. Ada beberapa
Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar landasan utama dalam pengembangan
Mahasiswa); suatu kurikulum, yaitu landasan filosofis,
Dari pengertian evaluasi dan psikologis, sosial-budaya, serta
perkembangan ilmu dan teknologi
kurikulum di atas maka penulis
(Sukmadinata, 1988: 42). Landasan
menyimpulkan bahwa pengertian evaluasi
kurikulum adalah penelitian yang tersebut dihasilkan melalui pemikiran dan
sistematik tentang manfaat, kesesuaian penelitian yang bersifat mendalam dan
efektifitas dan efisiensi dari kurikulum komprehensif, yang pada hakikatnya
yang diterapkan. Atau evaluasi kurikulum berupa bahan pertimbangan terhadap
adalah proses penerapan prosedur ilmiah faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh
untuk mengumpulkan data yang valid dan para pengembang kurikulum dalam
reliable untuk membuat keputusan tentang mengembangkan kurikulum pada lembaga
kurikulum yang sedang berjalan atau telah pendidikan, baik secara makro maupun
dijalankan. Evaluasi kurikulum ini dapat mikro (Sukmadinata, 1988; Hamalik,
mencakup keseluruhan kurikulum atau 2007; dan Arifin, 2013).
masing-masing komponen kurikulum Kurikulum di Indonesia mulai dari
seperti tujuan, isi, atau metode awal kemerdekan sampai saat ini terus
pembelajaran yang ada dalam kurikulum mengalami perubahan yang bertujuan
tersebut. Secara sederhana evaluasi untuk perkembangan pendidikan Indonesia
kurikulum dapat disamakan dengan yang lebih baik dan tidak tertinggal
penelitian karena evaluasi kurikulum dengan pesatnya perkembangan zaman.
menggunakan penelitian yang sistematik, Para ahli pendidikan selalu berusaha untuk
menerapkan prosedur ilmiah dan metode mengembangkan kurikulum yang sesuai
penelitian. Perbedaan antara evaluasi dan dengan kebutuhan siswa dari masa kemasa
penelitian terletak pada tujuannya. agar pendidikan dapat semakin
Evaluasi bertujuan untuk menggumpulkan, berkembang.
menganalisis dan menyajikan data untuk Tujuan Kurikulum yang baik
bahan penentuan keputusan mengenai memiliki kesesuaian dengan
kurikulum apakah akan direvisi atau perkembangan masyarakat, baik tuntutan,
diganti. Sedangkan penelitian memiliki kebutuhan, dan kondisi masyarakat, karena
tujuan yang lebih luas dari evaluasi yaitu salah satu tujuan pendidikan adalah
menggumpulkan, menganalisis dan mempersiapkan peserta didik untuk hidup
menyajikan data untuk menguji teori atau ditengah-tengah masyarakat. Sehingga
membuat teori baru. sekolah diibaratkan sebagai miniatur
masyarakat atau masyarakat dalam bentuk
Pengaruh Kurikulum Terhadap mini (Tafsir, 2010). Tujuan yang
Evaluasi Pendidikan Disekolah berhubungan langsung dalam proses
pendidikan meliputi tujuan domain
Kurikulum selalu berkembang dari
kognitif, domain afektif, dan domain
masa kemasa, para ahli selalu berusaha
psikomotorik.
untuk mengambangkan kerikulum supaya
Pengembangan kurikulum pada
system pendidikan dapat selalu
dasarnya merupakan proses yang tidak
berkembang dan sesuai dengan kebutuhan
pernah berakhir, sehingga dalam konteks
~4~
pengembangan kurikulum evaluasi bisa memacu pemaksimalan setiap
merupakan bagian yang tidak dapat kegiatan pembelajaran yang dapat
terpisahkan dari pengembangan kurikulum menghasilkan pengalaman belajar
itu sendiri. Hamid Hasan (2008) khususnya bagi setiap peserta didik yang
mendefinisikan evaluasi kurikulum digunakan untuk meningkatkan
sebagai usaha sistematis mengumpulkan kompetensi dalam ranah pendidikan
informasi mengenai suatu kurikulum untuk pengetahuan
digunakan sebagai pertimbangan mengenai Evaluasi kurikulum tidak hanya
nilai dan arti dari kurikulum dalam suatu bermanfaat bagi peserta didik saja, akan
konteks tertentu. Melalui evaluasi, dapat tetapi dengan adanya evaluasi kurikulum
ditentukan nilai dan arti suatu kurikulum, juga dapat memberikan manfaat bagi
sehingga dapat dijadikan bahan pengajar. Dengan diadakannya evaluasi
pertimbangan apakah suatu kurikulum kurikulum pengajar dapat menyusun dan
perlu dipertahankan atau tidak, atau memperbaiki rencana pembelajaran yang
menentukan bagian kurikulum mana akan digunakan yang sekiranya tidak dapat
yangn harus disempurnakan. Berdasarkan berjalan sesuai dengan rencana awalnya
definisi tersebut menunjukkan bahwa Evaluasi kurikulum ini dijadikan guru
kegiatan Evaluasi kurikulum memegang sebagai pedoman untuk memperbaiki
peranan penting baik dalam penentuan berbagai kesalahan yang diprediksi bisa
kebijakan pendidikan pada umumnya, terjadi di masa yang akan mendatang.
maupun pada pengambilan keputusan Evaluasi kurikulum juga digunakan untuk
dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi memperbaiki citra pada suatu lembaga
kurikulum dapat digunakan oleh para sekolah tersebut, tak hanya itu evaluasi
pemegang kebijakan pendidikan dan para kurikulum sendiri dijadikan sekolah untuk
pengembang kurikulum dalam memilih memberikan pengajaran terbaik bagi para
dan menetapkan kebijakan pengembangan peserta didiknya.
sistem pendidikan dan pengembangan Menurut Al-Fraihat dengan
model kurikulum yang digunakan. Hasil- perkembangan teknologi dan informasi
hasil evaluasi kurikulum juga dapat yang begitu pesat saat ini maka dunia
digunakan oleh guru, kepala sekolah dan pendidikan juga harus mampu mengikuti
para pelaksana pendidikan lainnya, dalam hal tersebut sehingga diperlukan sebuah
memahami dan membantu perkembangan terobosan bahwa evaluasi juga dapat
siswa, memilih bahan pelajaran, memilih dilakukan dengan cara online. Apalagi
metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara pada saat kondisi saat ini dengan adanya
penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya. pendemi covid 19, tidak hanyaevaluasi
saja yang dilakukan secara online. Bahkan
Pentingnya Melakukan Evaluasi dalam kegiatan pembelajaran juga dilakukan
Penerapan Kurikulum di Lingkungan secara online. Kegiatan evaluasi penerapan
Sekolah kurikulum secara online dapat dilakukan
dengan melihat hasil dari pembelajaran
Evaluasi dapat digunakan untuk para peserta didik selama satu semester,
upaya peningkatan pengetahuan peserta survei kepada peserta didik dengan adanya
didik dan juga peningkatan kualitas atau pembelajaran daring ini. Jadi, kegiatan
isi yang ada pada kurikulum karena evaluasi penerapan kurikulum secara
terdapat unsur penilaian. Dengan penilaian daring bertujuan untuk mengetahui
maka sebuah kurikulum diharapkan akan kemajuan peserta didik dalam
terus menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran dengan tetap berpacuan pada
kegiatan belajar mengajar di sekolah yang kurikulum. Tentunya pelaksanaan
~5~
kurikulum secara daring tidak dapat sesuai dengan rencana yang telah
dilaksanakan secara efektif dan efisien ditetapkan sebelumnya.

KESIMPULAN sistem pendidikan dan pengembangan


Evaluasi kurikulum memegang model kurikulum yang digunakan. Hasil-
peranan penting baik dalam penentuan hasil evaluasi kurikulum juga dapat
kebijakan pendidikan pada umumnya, digunakan oleh guru, kepala sekolah dan
maupun pada pengambilan keputusan para pelaksana pendidikan lainnya, dalam
dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi memahami dan membantu perkembangan
kurikulum dapat digunakan oleh para siswa, memilih bahan pelajaran, memilih
pemegang kebijakan pendidikan dan para metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara
pengembang kurikulum dalam memilih penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.
dan menetapkan kebijakan pengembangan

DAFTAR PUSTAKA
[1] Ali, M. (2009). Pengembangan [8] Sajaya, & Wina. (2008). Kurikulum
Kurikulum di Sekolah. Bandung: dan Pembelajaran. Jakarta:
Sinar Baru Algesindo. Prenada Media Grup.
[2] Arofah, E. F. (2021). Evaluasi [9] Somantrie, H. (2009). Mengapa
Kurikulum Pendidikan. 5 no. 2, pp. Perlu Evaluasi Kurikulum?
2018-229. Jakarta: Puskur.
[3] Hamdi, M. M. (2020). Evaluasi [10] Sulaiman, S. (2016).
Kurikulum. Jurnal manajemen PENGARUH PENERAPAN
pendidikan islam, 4. KURIKULUM 2013 TERHADAP
[4] Hasan, & Hamid.S. . (2008). KUALITAS.
Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT Jurnal Kependidikan Media, 5(2).
Remaja Rosdakarya. . [11] Wahzudik, N., Istyarini, & Wardi.
[5] Hernowo, I. (2021). Pengaruh (2020). Implementasi Evaluasi
Kurikulum Pendidikan Terhadap Kurikulum Sekolah. TEKNODIKA,
Hasil Belajar Siswa. DIAN 18(1).
WIDYA: Jurnal Ilmiah [12] Yuhasnil, S. A. (2020). Manajemen
Penelitian dan Kependidikan, Kurikulum dalam Upaya
5(4). Peningkatan Mutu Pendidikan.
[6] Indriyanto, B. (n.d.). Aligment, 2014-221.
Pengembangan Kurikulum Sebagai [13] Yuniar Khusnul Khotimah, R. S.,
Intervensi Kebijakan Penigkatan & Mustiningsih. (n.d.). Pentingnya
Mutu Pendidikan. Badan Melakukan Evaluasi dalam
Penelitian dan Pengembangan Penerapan Kurikulum di
Kementrian Pendidikan dan Lingkungan Sekolah. Seminar
Kebudayaan, 440-453. Nasional, 352-357.
[7] Ismail, F. (2014). Model-Model
Evaluasi Kurikulum. Lentera
STIKIP-PGRI, Vol.2.

~6~

Anda mungkin juga menyukai