Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Evaluasi Kurikulum


Pemahaman mengenai pengertian evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda sesuai dengan
pengertian kurikulum yang bervariasi menurut para pakar kurikulum. Oleh karena itu kami
mencoba menjabarkan definisi dari evaluasi dan definisi dari kurikulum sehingga lebih
mudah untuk memahami evaluasi kurikulum.
Menurut Michael Scriven, evaluasi adalah proses sistematis untuk menentukan nilai atau
kualitas suatu objek evaluasi. Evaluasi mencakup pengumpulan data, analisis data, dan
penarikan kesimpulan untuk membuat keputusan yang informasional atau evaluatif.
Sedangkan menurut Robert Stake, mendefinisikan evaluasi sebagai penilaian objek,
kebijakan, program, atau proses dengan menggunakan standar dan kriteria tertentu. Evaluasi
menurutnya harus menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan dan
pemangku kepentingan. Dan menurut Lee Cronbach mendefinisikan evaluasi sebagai proses
pemeriksaan terhadap proses dan hasil suatu program atau kegiatan untuk menentukan sejauh
mana tujuan-tujuan telah tercapai. Evaluasi melibatkan pengumpulan data, analisis data, dan
interpretasi data untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan.
Meskipun ada perbedaan dalam pengertian evaluasi dari para ahli tersebut, secara umum
evaluasi dianggap sebagai proses sistematis yang melibatkan pengumpulan data, analisis
data, dan penilaian terhadap suatu objek evaluasi untuk menyediakan informasi yang berguna
bagi pengambil keputusan dan pemangku kepentingan. Evaluasi juga bertujuan untuk
menentukan nilai atau kualitas suatu objek evaluasi berdasarkan pada kriteria yang
ditentukan sebelumnya.
Sedangkan kurikulum menurut para ahli yaitu :
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 2
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)
2. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metode
yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan di bidang Kesehatan).
3. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan
tinggi (Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa)
4. Hilda Taba: Menurut Taba, kurikulum adalah rencana dan pengaturan pengalaman
belajar yang dipilih dan disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tertentu, baik
itu tujuan kognitif, afektif, maupun psikomotor.
5. Ralph W. Tyler: Tyler mendefinisikan kurikulum sebagai rencana yang mencakup
tujuan-tujuan pendidikan, pengalaman belajar, dan metode pengajaran yang dirancang
untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum harus berpusat pada pengalaman belajar
siswa dan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai.
6. John Franklin Bobbitt: Bobbitt menggambarkan kurikulum sebagai rencana yang terdiri
dari pengalaman belajar yang dipilih dan disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan
pendidikan. Kurikulum harus mencakup tujuan-tujuan yang jelas, bahan pelajaran yang
relevan, metode pengajaran yang efektif, serta penilaian yang tepat.

Secara umum, para ahli menggambarkan kurikulum sebagai rencana atau pengaturan
pengalaman belajar yang mencakup tujuan, bahan pelajaran, metode pengajaran, dan
penilaian. Kurikulum juga harus memperhatikan kebutuhan, kemampuan, dan perkembangan
siswa, serta mencerminkan visi dan nilai-nilai pendidikan yang diinginkan.

Dari pemaparan diatas maka Evaluasi Kurikulum merujuk pada proses penilaian dan
pengukuran terhadap efektivitas suatu kurikulum pendidikan. Evaluasi ini bertujuan untuk
mengevaluasi sejauh mana kurikulum yang telah dirancang dan diimplementasikan dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Pengertian evaluasi kurikulum meliputi beberapa aspek, antara lain:
1. Penilaian Tujuan: Evaluasi ini melibatkan penilaian terhadap tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan dalam kurikulum. Tujuan ini haruslah jelas, terukur, dan relevan dengan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Evaluasi ini dapat dilakukan melalui tes,
observasi, atau penilaian lainnya untuk melihat sejauh mana tujuan pembelajaran
tercapai.
2. Penilaian Isi: Evaluasi ini berkaitan dengan penilaian terhadap konten atau materi yang
disajikan dalam kurikulum. Evaluasi ini melibatkan penilaian terhadap kecukupan,
relevansi, dan keterkaitan materi pelajaran dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi juga
dilakukan terhadap kemutakhiran materi dan apakah materi tersebut memenuhi
kebutuhan peserta didik dan tuntutan perkembangan zaman.
3. Penilaian Metode Pembelajaran: Evaluasi ini berfokus pada penilaian terhadap metode
atau strategi pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum. Evaluasi dilakukan untuk
melihat apakah metode tersebut efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran, apakah
sesuai dengan karakteristik peserta didik, dan apakah mendorong aktifitas belajar yang
optimal.
4. Penilaian Evaluasi Pembelajaran: Evaluasi ini melibatkan penilaian terhadap proses
evaluasi atau penilaian yang dilakukan terhadap kemajuan belajar peserta didik. Evaluasi
dilakukan terhadap jenis tes atau penilaian yang digunakan, apakah dapat mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara akurat dan adil.
5. Penilaian Implementasi: Evaluasi ini berkaitan dengan penilaian terhadap implementasi
kurikulum di lapangan. Evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana kurikulum
diterapkan secara konsisten dan efektif oleh guru dan lembaga pendidikan. Evaluasi juga
melibatkan penilaian terhadap sumber daya yang tersedia, dukungan kebijakan, dan
faktor-faktor lain yang mempengaruhi implementasi kurikulum.

Evaluasi kurikulum dilakukan secara berkala untuk memastikan kurikulum dapat terus
diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, perkembangan ilmu
pengetahuan, dan tuntutan masyarakat. Hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan terkait perubahan atau penyempurnaan
kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai