Anda di halaman 1dari 6

PEDOMAN PENULISAN JURNAL YANG BAIK DAN BENAR

Asslamu'alaikum, selamat siang para pemaca, apa kabar Anda hari ini, semoga dalam keadaan baik-baik saja,
amien. mungkin bagi para senior yang sudah sering membuat jurnal panduan ini kurang begitu penting, namun bagi
para pemula seperti saya panduan ini sangat bermanfa'at. sebenarnya saya juga bingung sebelumnya, yaitu
bagaimana cara membuat jurnal yang baik dan benar. Namun untung lah Dosen saya memberikan panduan ini,
yang saya ketik ulang, dan saya share disini, ya dengan harapan para sobat pembaca tidak mengalami kebingungan
seperti yang saya alami sebelumnya. baiklah mungkin cukup pembukaannya. kita langsung ke materinya. berikut
panduannya. selamat menyimak.

JUDUL
Setipa jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan memudahkan pembaca
mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut. Misalnya, judul  “Laporan Lab
Informatika”. Dengan judul seperti itu, maka tidak pembaca yang mau membacanya karena tidak menggambarkan
isi jurnal. Contoh judul yang jelas, misalnya “Jenis Data Pada Pentium Dan Power Pc” .  Judul ini sudah sedikit
banyak melaporkan isi dari jurnal.

ABSTRAK
Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara singkat isi
jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan utnuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal.
Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Jangan
gunakan singkatan atau kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus berdiri sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak ini
biasanya ditulis terakhir. Cara mudah untuk menulis abstrak adalah mengutip poin-poin paling penting di setiap
bagian jurnal. Kemudian menggunakan poin-poin untuk menyususn deskripsi singkat tengtang jurnal yang telah kita
buat.

PENDAHULUAN
Pendahuluan adalah pernyataan  dari kasus yang kita selidiki, yang memeberikan informasi kepada pembaca untuk
memahami tujuan spesifikasi kita dalam kerangka teoritis yang lebih besar. Bagian ini juga dapat mencakup
informasi tentang latar belakang masalah, seperti ringkasan dari  setiap penelitian yang telah dilakukan dan
bagaimana sebuah percobaan akan mambantu untuk menjelaskan atau memperluas pengetahuan dalam bidang
umum. Semua informasi latar belakang yang dikumpulkan dari sumber lain harus menjadi kutipan.
Catatan : jangan membuat pendahuluan terlalu luas. Ingat saja bahwa kita menulis jurnal untuk rekan yang juga
memiliki pengetahuan yang sama dengan kita.

BAHAN dan METODE


Bagian ini menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti menjelaskan desain percobaan, peralatan, metode
pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika percobaan dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah
penelitian, lokasi, dan juga menjelaskan pekerjaan yang dilakukan. Aturan umum yang perlu diingat adalah bagian
ini harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki pengantahuan dan teknik dasar agar bisa
dipublikasikan.

HASIL
Di sini peneliti menyajikan data yang ringkas dengan tinjauan menggunakn teks naratif, tabel, atau gambar. Ingat
hanya hasil yang disajikan, tidak semua interpretasi data atau kesimpulan dari data dalam bagian ini. Data yang
dikumpulkan dalam tabel/gambar harus lengkap teks naratif dan disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami.
Jangan ulangi secara panjang lebar data yang telah disajikan dalam tabel dan gambar.

PEMBAHASAN
Pada bagian ini, peneliti menafsirkan data dengan pola yang diamati. Setiap hubungan antar variabel percobaan
yang penting dan setiap korelasi antara variabel dapat dilihar jelas. Peneliti harus menyertakan penjelasan yang
berbeda dari hipotesis atau hasil yang berbeda atau serupa dengan setiap percobaan terkait dilakukan oleh peneliti
lain. Ingat bahwa setiap percobaan tidak selalu harus merujuk pada perbedaan besar atau kecenderungan untuk
menjadi penting. Hasil yang negatif juga perlu dijelaskan dan mungkin merupakan sesuatu yang penting untuk di
ubah dalam penelitian kita.

KESIMPULAN
Bagian ini hanya menyatakan bahwa peneliti berpikir mengenai setiap data yang disajikan berhubungan kembali
pada pernyataan yang dinyatakan dalam pendahuluan. Dengan mengacu pada bagian  pendahuluan dan kesimpulan,
seorang pembaca harus memiliki ide yang baik dari penelitian ini, meski pun hanya rincian spedifik.

DAFTAR PUSTAKA
Semua informsi (KUTIPAN) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai abjad pada bagian ini. Hal tersebut berguna
untuk pembaca yang ingin merujuk literatur asli. Perhatikan bahwa referensi yang dikutif benar-benar disebutkan
pada jurnal yang kita buat.

demikian lah yang bisa saya sampaikan, semoga bisa bermanfa'at dan bisa membantu sobat pembaca untuk
membuat junal yang baik. khususnya untuk para pemula.
TATA CARA PENULISAN JURNAL ILMIAH

TATA CARA PENULISAN JURNAL ILMIAH

Jurnal merupakan bagian dari artikel. Istilah jurnal dalam bahasa Indonesia sebenarnya lebih dikenal dengan
sebutan “majalah”, yakni salah satu jenis media masa cetak yang di terbitkan secara berkala. Namun, ditengok dari
segmentasi pembacanya, majalah terbagi atas: (a) majalah untuk umum (majalah sastra, majalah musik, majalah
remaja, majalah olah raga dan seterusnya) ; (b) majalah khusus untuk kalangan akademik alias majalah ilmiah yang
lebih akrab disebut jurnal (jurnal kesehatan, jurnal pertanian, jurnal ekonomi, jurnal politik, jurnal psikologi, jurnal
teknik, jurnal filsafat, dan seterusnya). Jurnal ilmiah dianggap sebagai sumber informasi primer atau yang paling
penting di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal ilmiah berisi kumpulan artikel yang dipublikasikan secara
periodik, ditulis oleh para ilmuwan peneliti untuk melaporkan hasil-hasil penelitian terbarunya. Karena itulah,
keberadaan jurnal ilmiah merupakan hal yang penting untuk terus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
Penjelasan bagian-bagian Jurnal adalah sebagai berikut :
      1.      Judul
Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan memudahkan pembaca
mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut. Judul tidak boleh memiliki makna
ganda. Disarankan tidak boleh lebih dari 12 kata jurnal berbahasa Indonesia dan lebih dari 10 kata jurnal berbahasa
Inggris. Judul ditulis di tengah atas halaman, menggunakan huruf kapital, dan dicetak tebal.

      2.      Nama Penulis, Nama Pembimbing I, Nama Pembimbing II, tanpa gelar akademik dianjurkan disertai nama
lembaga (afiliasi : nama prodi, fakultas, dan universitas), serta dianjurkan menyertakan alamat dan email.

       3.      Abstrak   
         Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara singkat
isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan utnuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal. Bagian abstrak harus
menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Jangan gunakan singkatan atau
kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus berdiri sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir.
Cara mudah untuk menulis abstrak adalah mengutip poin-poin paling penting di setiap bagian jurnal. Kemudian
menggunakan poin-poin untuk menyususn deskripsi singkat tentang jurnal yang telah dibuat. Penulisan abstrak
diketik menggunakan 1 spasi.

      4.      Kata kunci sebanyak 3-5 kata, diambil dari inti yang akan dibahas dalam penelitian.

      5.      Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang mengapa penelitian dilakukan, uraian permasalahan yang akan diteliti, dikaitkan
dengan teori, dan diakhiri dengan tujuan dilaksanakan penelitian tersebut. Penulisan diketik dengan 2 spasi, kurang
lebih 4-6 halaman.

      6.      Metode Penelitian


Bagian ini menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti menjelaskan desain percobaan, peralatan, metode
pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika percobaan dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah
penelitian, lokasi, dan juga menjelaskan pekerjaan yang dilakukan. Aturan umum yang perlu diingat adalah bagian
ini harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki pengantahuan dan teknik dasar agar bisa
dipublikasikan. Penulisan Metode diketik dengan 2 spasi, kurang lebih 1 halaman.

      7.      Pembahasan/Hasil Pembahasan


Pembahasan dapat dibagi dalam beberapa sub bagian. Diketik dalam 2 spasi. Penulisan kurang lebih 4-6 halaman.
Dalam pembahasan membandingkan hasil penelitian dengan model atau teori yang diacu, dan menghubungkan hasil
penelitian Anda dan penelitian sebelumnya dengan menunjukkan persamaan dan membahas perbedaannya.
Pembahasan digunakan untuk hasil penelitian kualitatif, sedangkan Hasil dan Pembahasan digunakan untuk hasil
penelitian kuantitatif.

      8.      Simpulan
Dalam simpulan yang dibahas pembuktian hipotesis dari penelitian, ditulis ringkas yang memuat informasi yang
cukup  sehingga pembaca mengetahui bahwa telah membuktikan hipotesis yang telah dilakukan dan dalam
mengetahui kelebihan dan kekurangan metode. Dan biasanya terdapat saran yang berisi kemungkinan penelitian
lebih lanjut, dan potensi-potensi yang dimiliki metode yang dipakai dapat dimasukkan.

      9.      Daftar Pustaka


Daftar pustaka pada karya ilmiah ditulis langsung setelah teks berakhir (tidak perlu ganti halaman baru), sedangkan
daftar pustaka pada makalah, buku, atau penelitian ditulis dengan berganti halaman baru. Jenis penulisan daftar
pustaka diberi judul DAFTAR PUSTAKA, dicetak tebal dengan huruf tegak, kapital semua. Unsure yang ditulis
dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi: (1) nama pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama
awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) tempat
penerbitan, dan (5) nama penerbit. Unsure-unsur tersebut dapat bervariasi bergantung kepada jenis sumber
pustakanya.

Contoh (rujukan dari buku):


Ujukan berbentuk buku ditulis dengan urutan nama pengarang, tahun terbit, judul buku dengan cetak miring, kota
terbit dn penerbit. Untuk memisahkan bagian-bagian tersebut digunakan tanda titik (.), kecuali antara kota dan
penerbit digunakan tanda titik dua (:)
Strunk, W., Jr. dan E.B. White. 1979. The Elements of Style (3rd ed.). New York: Mac.Millan.
Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai ideologi Bangsa: Dari Pilihan Satu-satunya ke satu-satunya Asas. Malang:
FPIPS IKIP MALANG.

Contoh (rujukan dari kumpulan karya ilmiah atau makalah)


Cara menulis rujukan dari kumpulan karya ilmiah atau makalah yang ada editornya adalah seperti menulis rujukan
dari buku diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor.
Letheridge, S. dan C.R. Cannon. (Eds.) 1980. Bilingual Education: Teaching English as a Second Language. New
York: Praeger.
Dardjowodjojo, Soenjono. (Ed.) 1998. PELLBA I: Pertemuan Linguastik Lembaga Bahasa Atma Jaya Pertama.
Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya.

Contoh (Rujukan karya ilmiah jurnal)


Hampir sama dengan penulisan rujukan buku, hanya saja di bagian akhir berturut-turut ditulis tahun, nomor jurnal,
dan nomor halaman dari karya ilmiah tersebut. Pembatasan nomor jurnal dan nomor halaman adalah titik dua (:)
Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian I.1: 3-47.

Contoh (Rujukan dari Koran tanpa nama pengrang)


Pada dasarnya sama dengan karya ilmiah, bedanya di belakang angka tahun dan nomor Koran ditambahkan tanggal
dan bulan terbitan, dilanjutkan dengan nomor halaman yang didahului singkatan hlm.
Jawa Pos. 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. IV. 2. 22 Juni. Hlm. 3.

Contoh (Rujukan skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian)


Cara menulis pada prinsipnya sama, hanya perlu ditambah pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi, diikuti nama
universitas atau lembaga penyelenggara penelitian. Nama kota dibubuhkan kalau nama universitas itu tidak
menggunakan nama kota.
Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewa-canaan Pembelajaran Bahasa inggeris di LPTK. Disertasi.
IKIP Malang.
Contoh (Rujukan Makalah)
Cara menulis pada prinsipnya sama, hanya perlu ditambah dengan pernyataan makalah disajikan dalam…, diikuti
nama perteuan, lembaga penyelenggara dan tempat diselenggarakan.
Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA
Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.

Contoh (Rujukan buku terjemahan)


Cara menulis pada prinsipnya sama, hanya saja ditambahkan penerjemah didahului kata Terjemahan….
Robin, R.H. 1995. Sejarah Singkat Linguistik. Edisi ke-3. Terjemahan Asril Marjohan. Bandung: Penerbit ITB.

Format Penulisan Jurnal


JUDUL
Nama Penulis, Nama Pembimbing I. Nama Pembimbing II
Nama Prodi, Universitas
Alamat Email :

Abstract
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
            Key Words : …, …, ….
Abstrak
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
            Kata Kunci : …, …, ….

Pendahuluan
                   
………………………………………………………………….
                        ………………………………………………………………………….
                        …………………………………………………….. (dst.)
I.                Metode Penelitian
…………………………………………………………………
                        ………………………………………………………………………….
                        ……………………………………………….………. (dst.)
II.             Pembahasan/Hasil dan Pembahasan
……………………………………………………………….
                        ……………………………………………………………………….
                        …………………………………………………........... (dst.)
V.             Smpulan
……………………………………………………………….
                        ……………………………………………………………………….
                        ……………………………………………………….. (dst.)

Daftar Pustaka
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Daftar Pustaka
Doyin, Mukh, dan Wagiran. 2012. Bahasa Indonesia: Pengantar Karya Ilmiah. Semarang : UNNES PRESS.
Santoso, Budi. 2012. Panduan E-Journal : Menulis Artikel Ilmiah. Padang : Universitas Negeri Padang.

Anda mungkin juga menyukai