Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EVALUASI KURIKULUM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Pengembangan Kurikulum PAI”

Dosen Pengampu:

“Prof. Dr.H. Nur Ahid, M.Ag”

Disusun oleh
Kelompok 13 :

Ilma Nafiah (22201147)


Alifia Putri M (22201148)
Riska Aprilia M.S (22201149)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI (IAIN)

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan penulisan makalah ini dengan
judul “Evaluasi Kurikulum” dengan tepat waktu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Nur Ahid, M.Ag selaku
dosen mata kuliah pengembangan kurikulum yang membantu memberikan bimbingan
sehingga makalah ini selesai tepat waktu. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang sudah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan
saran yang membangun sangat diperlukan guna menyusun makalah yang lebih baik ke
depannya.

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................................


Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2

A. Pengertian evaluasi kurikulum ................................................................................ 2


B. Tujuan Evaluasi Kurikulum .................................................................................... 3
C. Model Evaluasi Kurikulum ..................................................................................... 4
1) Model Measurement........................................................................................... 4
2) Model Congruence ............................................................................................ 5
3) Model llumination ............................................................................................. 5
4) Model Educational System Evaluation ............................................................. 6
5) Model Contect Input Process Product (CIPP) ................................................... 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam adalah sebagai upaya sadar dan terencana dalam
menyiapakan peserta didik untuk mengenal, memahami dan mengahayati hingga
mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam
dari sumber Al-Qur’an dan Hadis.

Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk


mengumpulkan data seluasluasnya yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna
mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan
mengembangkan kemampuan belajar siswa. Evaluasi kurikulum merupakan penilaian
kurikulum sebagai progam pendidikan untuk menentuakan efesiensi, efektivitas,
relevansi dan produktifitas progam dalam mencapai tujuan pendidikan.

Evaluasi pendidikan agama adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf


kemajuan suatu pekerjaan didalam pendidikan agama. Evaluasi adalah alat untuk
mengukur samapai dimana penguasaan murid terhadap bahan pendidikan yang
diberikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian evaluasi kurikulum ?
2. Bagaimana tujuan evaluasi kurikulum ?
3. Apa saja model evaluasi kurikulum ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi kurikulum
2. Untuk dapat mengetahui tujuan dari evaluasi kurikulum
3. Untuk dapat mengetahui apa saja model evaluasi kurikulum

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Kurikulum


Pemahaman mengenai pengertian evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda
sesuai dengan pengertian kurikulum yang bervariasi menurut parapakar kurikulum.
Definisi dari evaluasi dan definisi dari kurikulum secara perkata sehingga lebih
mudah untuk memahami evaluasi kurikulum.
1. Pengertian evaluasi menurut joint committee, 1981 ialah penelitian yang
sistematik atau yang teratur tentang manfaat atau guna beberapa obyek.
2. Purwanto dan Atwi Suparman, 1999 mendefinisikan evaluasi adalah proses
penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel
untuk membuat keputusan tentang suatu program.
3. Rutmanand Mowbray 1983 mendefinisikan evaluasi adalah penggunaan metode
ilmiah untuk menilai implementasi dan out comes suatu program yang berguna
untuk proses membuat keputusan.
4. Chelimsky 1989 mendefinisikan evaluasi adalah suatu metode penelitian yang
sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program

Dari definisi evaluasi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah
penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi
dan efektifitas suatu program.Sedangkan pengertian kurikulum adalah:

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir
19 UUNo. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)
2. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan
penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar-mengajar diperguruan tinggi (Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas
No.232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
3. Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk
mendapatkan keluaran (out-comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran.

2
Perencanaan tersebut disusun secaraterstruktur untuk suatu bidang studi,
sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi
pembelajaran Materi di dalam kurikulum harus di organisasikan dengan baik
agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah
ditetapkandapat tercapai
4. Sedangkan menurut Harsono (2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan
yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track
atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang
dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk
seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan1
Dengan demikian yang dimaksud dengan evaluasi kurikulum adalah suatu
kegiatan ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi, efektivitas,
dan dampak suatu kurikulum. Kurikulum dijabarkan menjadi silabus dan silabus ini
dijabarkan menjadi program pembelajaran. Atau dengan kata lain, kegiatan
pembelajaran merupakan jabaran dari silabus mata pelajaran. Silabus merupakan
bagian dari kurikulum yang menentukan kompetensi yang dicapai peserta didik.

Evaluasi kurikulum memegang peran sangat penting baik dalam penentuan


kebijakansanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan keputusan
dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang
kebijaksanaan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan
menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model
kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh
guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya, dalam memahami dan
membantu perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat
bantu pelajaran, cara penilaian, serta fasilitas pendidikan lainnya.

B. Tujuan Evaluasi kurikulum


Tujuan Evaluasi Kurikulum yaitu mengungkapkan proses pelaksanaan
kurikulum secara keseluruhan, ditinjau dari berbagai aspek. Adapun indikator kinerja
yang dievaluasi adalah evektivitas, efisiensi, relevansi, dan kelayakan program. 2 Hal
ini dimaksudkan untuk memberikan acuan dan gambaran program kedepan.

1
Eli Fitrotul Arofah, “Evaluasi Kurikulum Pendidikan,” Jurnal Tawadhu 15, no. 2 (2016): 1–23.
2
Mohammad Mustaf Hamdi, “Evalusi Kurikulum Pendidikan,” Intizam, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 4,
no. 1 (2020): 66–75, http://ejournal.staida-krempyang.ac.id/index.php/intizam/article/view/248.

3
Sementara itu, menurut ibrahim diadakanya evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk
keperluan berikut:
1. Perbaikan Program Peranan evaluasi, yaitu lebih bersifat kontruktif, informasi
hasil evaluasi dijadikan masukan perbaikan yang diperlukan di dalam program
kurikulum yang sedang dikembangkan. Evaluasi kurikulum dipandang sebagai
proses dan hasil yang relevan untuk dijadikan acuan pengembangan kurikulum
yang akan dilaksanakan.
2. Pertanggungjawaban Kepada Berbagai Pihak Evaluasi kurikulum menjadi
bentuk laporan yang harus dipertanggung jawaban dari pengembang kurikulum
kepada pihak-pihak yang bersangkutan, diantaranya: Pemerintah, orang tua,
pelaksana satuan pendidikan, masyarakat, dan semua pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung ikut serta dalam pengembangan kurikulum yang
bersangkutan.
3. Penentuan Tindak Lanjut Hasil Pengembangan Tindak lanjut hasil pengembang
kurikulum dapat berbentuk jawaban atas dua kemungkinan pertanyaan. Pertama,
apakah kurikulum baru tersebut akan atau tidak akan disebarluaskan ke dalam
sistem yang ada? Kedua, dalam kondisi yang bagaimana dan dengan cara yang
bagaimana pula kurikulum baru tersebut akan disebarluaskan ke dalam sistem
yang ada?.
C. Model Evaluasi Kurikulum
1. Model Measurement
Evaluasi dimaksudkan untuk mengukur dan menilai kemampuan peserta didik
terhadap tujuan yang telah ditetapkan, yang mana hal tersebut untuk
mengungkapkan perbedaan kemampuan indivual dan kelompok. Hasil belajar
menjadi obyek evaluasi kurikulum yang dititik beratkan, terutama pada aspek
kognitif dan sebagainya yang terkhusus dapat diukur dengan alat evaluasi yang
objektif dan dibakukan.3 Dalam evaluasi data yang dikumpulkan adalah data
objektif berupa skor dan hasil tes. Dalam hal ini, evaluasi menggunakan
pendekatan sebagai berikut:
a. Setiap siswa ditempatkan pada kedudukan kelompoknya, dengan melalui
pengembangan norma kelompok dalam evaluasi hasil belajar.

3
Mohammad Mustaf Hamdi, “Evalusi Kurikulum Pendidikan,” Intizam, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 4,
no. 1 (2020): 66–75, http://ejournal.staida-krempyang.ac.id/index.php/intizam/article/view/248.

4
b. Melalui analisis kuantitatif, menggunakan metode pengajaran yang
berbeda-beda dan membandingkan hasil belajar antar kelompok.
c. Teknik evaluasi yang digunakan terutama tes yang disusun dalam bentuk
objektif, yang terus dikembangkan untuk menghasilkan alat evaluasi
yang reliabel dan valid.
2. Model Congruence
Pemeriksaan kesesuaian congruence atau kesesuaian antara tujuan dan hasil
belajar yang dicapai peserta didik, dan untuk melihat sejauh mana perubahan hasil
pendidikan telah terjadi. Adapun dalam hal ini, hasil evaluasi dititikberatkan pada
hasil belajar pada aspek kognitif psikomotorik, dan pengembangan nilai dan sikap.
Dalam kegiatan evaluasi, cenderung ditempuh pendekatan cara-cara antara lain:
a. Menggunakan prosedur pre-and post-assessment dengan menempuh
langkah-langkah pokok sebagai berikut: penegasan tujuan,
pengembangan alat evaluasi, dan penggunaan hasil evaluasi.
b. Analisis hasil evaluasi dilakukan secara bagian demi bagian.
c. Teknik evaluasi mencakup tes dan teknik-teknik evaluasi lainnya yang
cocok untuk menilai berbagai jenis perilaku yang terkandung dalam
tujuan.
d. Kurang menyetujui diadakannya evaluasi perbandingan antara dua atau
lebih program.
3. Illumination Evaluasi
pada dasarnya merupakan studi mengenai: pelaksanaan program, pengaruh
faktor lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kelemahan program, serta pengaruh
program terhadap perkembangan hasil belajar. Dalam kegiatan evaluasi,
cenderung ditempuh pendekatan atau cara-cara berikut:
a. Menggunakan prosedur yang disebut progresiive focusing dengan langkah
pokok: orientasi, dengan langkah-langkah pokok orientasi, pengamatan
yang lebih terarah, analisis sebab akibat
b. Bersifat kualitatif terbuka, dan fleksibel-eklektif
c. Teknik evaluasi mencakup observasi, wawancara, angket, analisasi
dokumen dan bila perlu mencakup pula tes

5
4. Educational System Evaluation
Evaluasi pada dasarnya adalah perbandingan antara performance setiap
dimensi program dan kriteria, yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan
judgment. Hasil evaluasi dimaksudkan untuk menyempurnakan program dan
menyimpulkan program secara keseluruhan. Objek evaluasi mencakup input
(bahan, rencana, peralatan), proses dan hasil yang dicapai dalam arti yang lebih
luas. Jenis data yang dikumpulkan meliputi baik data objektif maupun data
subjektif (udgment antara lain data). Dalam kegiatan evaluasi, cenderung
ditempuh pendekatan di antaranya:
a. Membandingkan performance setiap dimensi program dengan kriteria
internal.
b. Membandingkan performance program dengan menggunakan kriteria
eksternal, yaitu performance program yang lain.
c. Teknik evaluasi mencakup tes, observasi, wawancara, angket, dan
analisis dokumen.
5. Model CIPP (context, input, process, dan product)
Model desain evaluasi kurikulum CIPP dikembangkan oleh Daniel Stufelbearn
yang di dalamnya mengandung empat unsur cakupan antara lain:
a. Context adalah penilaian yang berkaitan dengan usaha-usaha penemuan
kebutuhan-kebutuhan peserta didik dengan berbagai masalah yang
bersifat deskriptif dan komparatif. Kesimpulan dari penelitian
dipergunakan untuk menentukan tujuan-tujuan sebagai titik pangkal bagi
program pendidikan.
b. Input (masukan) yakni penilaian yang diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai bagaimana menggunakan sumber-sumber untuk
mencapai tujuan. Penilaian ini berfungsi untuk mencari informasi yang
dipergunakan menilai adanya beberapa alternatif strategi yang dapat
dipilih sehingga mampu memberikan bantuan kepada pengambil
keputusan untuk memilih dan merancang prosedur yang kiranya sesuai
dengan mencapai tujuan program
c. Proses yaitu penilaian yang dilakukan pada saat program berlangsung,
sehingga mampu menggambarkan kejadian-kejadian dan
kegiatankegiatan prosedur untuk mengetahui kekurangan-kekurangan

6
dalam desain pembelajaran. Penilaian ini berfungsi untuk membantu
dalam pengambilan keputusan dalam berbagai kesulitan-kesulitan
d. Product yakni penilaian yang berupaya untuk mengukur dan menafsirkan
pencapaian suatu program. Hasilnya dipergunakan sebagai bahan
perbandingan antara harapan dan hasil actual.4

4
Pandomuan N.J.M Sinambela, “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Kajian Teoritis Tentang Evaluasi
Kurikulum Dalam Pembelajaran),” Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional 3, no. April (2006): 18–42.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,
implementasi dan efektifitas suatu program. Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Evaluasi kurikulum adalah suatu kegiatan ilmiah yang sistematis
untuk menilai rancangan, implementasi, efektivitas, dan dampak suatu kurikulum.
Kurikulum dijabarkan menjadi silabus dan silabus ini dijabarkan menjadi program
pembelajaran. Atau dengan kata lain, kegiatan pembelajaran merupakan jabaran dari
silabus mata pelajaran. Silabus merupakan bagian dari kurikulum yang menentukan
kompetensi yang dicapai peserta didik.
2. Tujuan Evaluasi Kurikulum yaitu mengungkapkan proses pelaksanaan kurikulum
secara keseluruhan, ditinjau dari berbagai aspek. Adapun indikator kinerja yang
dievaluasi adalah evektivitas, efisiensi, relevansi, dan kelayakan program. evaluasi
kurikulum dimaksudkan untuk keperluan berikut:
a. Perbaikan Program.
b. Pertanggungjawaban Kepada Berbagai Pihak.
c. Penentuan Tindak Lanjut Hasil Pengembangan.
3. Model Evaluasi Kurikulum
a. Model Measurement, Evaluasi dimaksudkan untuk mengukur dan menilai
kemampuan peserta didik terhadap tujuan pembelajaran, dengan fokus pada
perbedaan kemampuan individu dan kelompok. Hasil belajar menjadi fokus
utama kurikulum, terutama pada aspek kognitif, yang diukur menggunakan
alat evaluasi objektif dan dibakukan. Dalam evaluasi, data berupa skor dan
hasil tes dianggap sebagai informasi objektif untuk menilai prestasi peserta
didik.
b. Model Congruence, Pemeriksaan kesesuaian antara tujuan dan hasil belajar
peserta didik bertujuan untuk mengukur sejauh mana perubahan hasil
pendidikan telah terjadi. Evaluasi menekankan pada aspek kognitif,
psikomotorik, serta pengembangan nilai dan sikap. Dalam kegiatan evaluasi,

8
fokus utama adalah memastikan kongruensi antara tujuan pembelajaran dan
pencapaian hasil belajar, dengan penilaian yang melibatkan aspek kognitif dan
penerapan keterampilan, serta pertumbuhan nilai dan sikap peserta didik.
c. Illumination Evaluasi, pada dasarnya merupakan studi mengenai pelaksanaan
program, pengaruh faktor lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kelemahan
program, serta pengaruh program terhadap perkembangan hanl belajar
d. Educational System Evaluation, Evaluasi pada dasarnya melibatkan
perbandingan performa setiap dimensi program dan kontennya, diakhiri
dengan deskripsi dan penilaian. Tujuan evaluasi adalah merangkum program
secara menyeluruh, mencakup evaluasi terhadap input (bahan, rencana,
peralatan), proses, dan hasil program secara holistik. Data yang dikumpulkan
melibatkan baik data objektif maupun subjektif, termasuk data seperti
penilaian dan pendapat sebagai bagian dari evaluasi.
e. Model CIPP (context, input, process, dan product), mencakup empat unsur
cakupan. Context menilai kebutuhan peserta didik dan menjadi titik pangkal
untuk tujuan program. Input mengevaluasi penggunaan sumber daya dan
membantu pengambil keputusan memilih strategi. Proses memberikan
penilaian saat program berlangsung untuk mengidentifikasi kekurangan dalam
desain pembelajaran. Product bertujuan mengukur dan menafsirkan
pencapaian program, digunakan sebagai perbandingan antara harapan dan
hasil aktual. Keseluruhan, model ini menyediakan pendekatan komprehensif
untuk mengevaluasi program pendidikan.
B. Saran

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan menjadi bahan
evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian yang bisa
bermanfaat bagi banyak orang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arofah, Eli Fitrotul. “Evaluasi Kurikulum Pendidikan.” Jurnal Tawadhu 15, no. 2 (2016)

Hamdi, Mohammad Mustaf. “Evalusi Kurikulum Pendidikan.” Intizam, Jurnal Manajemen


Pendidikan Islam 4, no. 1 (2020)

Sinambela, Pandomuan N.J.M. “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Kajian Teoritis


Tentang Evaluasi Kurikulum Dalam Pembelajaran).” Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional 3, no. April (2006)

10

Anda mungkin juga menyukai