Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati konteks yang dihadapi guru di
kelas/sekolahnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam penentuan akar penyebab masalah:
Pastikan untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam lembar kerja dan gunakan sebagai panduan dalam langkah-langkah berikutnya untuk menemukan solusi bagi masalah yang telah
diidentifikasi
No Hasil eksplorasi Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah (data pendukung) Masalah terpilih yang akan
penyebab masalah diselesaikan
1 Rendahnya Motivasi Wawancara Dengan Teman 1. Afif Lailatil Fitriyah. Dkk. Jurnal Manajemen dan Pendidikan 1. Rendahnya Motivasi
belajar Siswa Sejawat Islam (2020) Belajar siswa
https://drive.google.com/drive/
1. Pembelajaran my-drive “Desain Manajemen Pendidikan dengan Model Problem Based
Cendrung berpusat Learning (PBL) dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa 2. Rendahnya pemahaman
pada guru. SMP” konsep abstrak siswa
2. Model pembelajran
yang kurang tepat Pembelajaran PBL sangat penting diterapkan untuk peningkatan
motivasi belajar peserta didik dalam era modern dan globalisasi.
3. Guru masih
Penelitian ini mengembangkan kerangka kerja konseptual dan
menggunakan metode desain manajemen pendidikan untuk pembelajaran berbasis
ceramah masalah (PBL) yang dapat meningkatkan motivasi peserta didik.
4. Guru belum Kerangka kerja ini menyatukan penelitian PBL, dan motivasi untuk
memahami menawarkan teori yang lebih baik dalam pembelajaran IPA di
karakteristik setiap Sekolah menengah.
siswanya
https://www.mendeley.com/catalogue/bd5b64ad-b927-3dc7-92c7-
55fd56cb5858/
https://www.educativo.marospub.com/index.php/journal/article/
view/58/95
https://jurnalp4i.com/index.php/science/article/view/665/690
2 Rendahnya minat belajar Berdasarkan hasil wawancara 1. Cok. Istri Agung Arista Dewi (2021)
siswa dengan teman sejawat akar
penyebab masalah rendahnya “IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN
1. Kemandirian belajar minat belajar siswa adalah Metode METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN
siswa masih kurang pembelajaran HASIL BELAJAR IPA SISWA”
2. Siswa menganggap
pelajaran ipa itu sulit Bagi sebagian besar siswa menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan
3. metode pembelajaran Alam dirasakan sulit. Kesulitannya terletak pada pemahaman materi
yang digunakan yang komplek dan abstrak. Hal ini juga sangat dirasakan oleh siswa
kurang membuat kelas VIIIA5 SMP Negeri 1 Singaraja. Kesulitan siswa terutama
siswa berperan aktif pada pemahaman konsep, karena materi yang komplek dan
4. Guru belum pemahaman-pemahaman rumit yang harus dikuasai oleh siswa.
mengidentifikasi Kondisi ini menyebabkan rendahnya minat belajar siswa sehingga
minat belajar setiap berdampak pada kurang optimalnya hasil belajar IPA siswa.
siswanya Penyajian materi IPA yang dianggap sulit dan membosankan
disebabkan karena cara pembelajaran yang diterapkan belum
melibatkan siswa secara utuh, sehingga siswa belajar hanya
menghafal, selanjutnya hapalan itu akan hilang.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IKA/article/view/
19835/12247
https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snipa/article/download/
2355/1845
https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/faguru/article/download/
690/598
http://ejournal.uniflor.ac.id/index.php/optika/article/view/645/710
5. BILAL (2021)
https://jurnalp4i.com/index.php/strategi/article/view/570/583
3 Rendahnya hasil belajar 6. Berdasarkan hasil wawancara 1. Erlis Nasrul Hidayah (2020)
siswa. dengan teman sejawat akar
penyebab masalah rendahnya “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
1. Siswa berperan pasif PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
Hasil belajar siswa adalah
dan kurang bekerja TALKING STICK”
Model Pembelajaran
sama dalam kelompok
Salah satu strategi yang bisa dipakai untuk mengatasi masalah
saat pembelajaran
rendahnya hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan model
berlangsung pembelajaran Talking Stick. Menurut Kurniasih & Sani (2015),
2. Guru masih dominan model pembelajaran Talking Stick merupakan salah satu model
menggunakan buku pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dilakukan dengan
paket menggunakan bantuan tongkat. Siswa yang memegang tongkat akan
3. Guru masi mendapatkan jatah atau giliran untuk mengemukakan pendapat atau
menggunakan metode menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi
pelajaran
konvensional/ceramah
pada saat https://jurnal.untan.ac.id/index.php/PMP/article/view/
pembelajaran 40759/75676586470#
4. Guru belum
mengetahui gaya 2. Asmah (2019)
belajar setiap
siswanya “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran IPA SMP”
5. Model pembelajaran
kurang tepat Model pembelajaran PBL yaitu suatu inovasi pembelajaran
yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori
secara mendalam melalui partisipasi peserta didik dalam
kegiatan
belajar mengajar dengan belajar untuk menyelesaikan
masalah.
Pada akhirnya, dengan menggunakan model PBL ini
diharapkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dari aspek
kognitif, tanpa melupakanaspek afektif dan keterampilan
http://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/OZ/article/view/152/85
3. Andi Subaedah. (2022)
https://jurnalp4i.com/index.php/science/article/view/1504/1460
https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/sciening/article/view/4348/3460
5. Mazlahidar. M (2023)
Tutor sebaya merupakan sumber belajar selain guru, yaitu teman dari
kelas yang lebih tinggi atau lebih pandai (Suherman dalam Lalu,
2018: 67). Menurut Edward L. Dejnozken &
David E. Kopel dalam American Education Encyclopediayang
dikutip olehMegawati (2019: 41) menyebutkan tutor sebaya adalah
sebuah model pembelajaran yang mana siswa mengajar siswa
lainnya. Ada dua tipe siswa mengajar siswa lainnya, tipe pertama
adalah pengajar dan pembelajar dari usia yang sama dan tipe ke
dua adalah pengajar yang lebih tua usianya dari
pembelajar. Dengan menggunakan model tutor sebaya diharapkan
setiap anggota lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan
masalah yang dihadapi, sehingga siswa yang bersangkutan
https://jurnalp4i.com/index.php/learning/article/view/1858/1722
4 Rendahnya pemahaman Berdasarkan hasil wawancara 1. Hayati Damafitri Hasanuddin, dkk. (2021)
konsep siswa terhadap dengan teman sejawat akar
materi yang bersifat penyebab masalah rendahnya “Pengembangan media pembelajaran berbantuankomputer
pemahaman konsep siswa
abstrak materi pesawat sederhanauntuk meningkatkan pemahaman
terhadap materi yang bersifat
abstrak adalah media konsep siswa SMP”
1. Keterbatasan Media pembelajaran merupakan alat yang dapat membantu proses
pembelajaran
sarana dan belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan
prasarana yaitu yang disampaikan. Media pembelajaran juga dapat berfungsi
ketersediaan alat sebagai alat untuk membantu siswa dalam memahami
dan bahan suatu konsep.Tujuan penelitian pengembangan ini adalah
laboratorium mengembangkan media pembelajaran berbantuankomputer materi
2. Intensitas pesawat sederhana untuk siswa SMP yang tervalidasi dan layak
praktikum yang digunakan.
rendah
3. Proses http://journal3.um.ac.id/index.php/mipa/article/view/203/187
pembelajaran
kurang 2. Rafi’ul Muzaki, dkk. (2022)
melibatkan siswa
4. Guru terkendala “PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN GO-LAB
dalam memilih MELALUI PENDEKATAN INQUIRY DALAM
media MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA
pembelajaran MATERI GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII
yang ingin SMP IT AL”
diterapkan
5. Guru mengalami Pemahaman konsep merupakan komponen penting dalam
kesulitan dalam pembelajaran IPA Tingkat pemahaman konsep dapat dijadikan
meng-ajarkan ukuran keberhasil dalam pembelajaran tersebut. Pemilihan media
konsep baru yang pembelajaran dan pendekatan ketika melakukan pembelajar
sebagian besar diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep peserta
belum dikenal didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan
siswa. pemahaman konsep jika menerapkan media pembelajaran Go-
Lab melalui pendekatan inquiry.
https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/EDUSAINTEK/
article/view/621
3. TEGUH SOEHARTO. (2022)
https://jlmp.kemdikbud.go.id/index.php/jlmp/article/view/56/32
https://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/JPE/article/view/
919/pdf
5. Lindawati. (2023)
http://journal.unpacti.ac.id/index.php/approach/article/download/
644/487
5 Rendahnya kemampuan Berdasarkan hasil wawancara 5.1. Rahma Wanti Buana Putri, dkk.
literasi numerasi siswa dengan teman sejawat akar Seminar Nasional IPA XIII. Universitas Negeri Malang
1. Pemilihan penyebab masalah rendahnya
Kemampuan literasi dan numerasi
metode/model Peningkatan Kemampuan Literasi Numerasi Siswa Melalui
siswa adalah model
pembelajaran pembelajaran Model Problem Based Learning di SMP Negeri 20 Semarang
yang kurang tepat
berakibat Abstrak
pembelajaran Kegiatan pembelajaran yang selama ini diterapkan di sekolah
belum berjalan penelitian lebih bersifat konvensional seperti hanya ceramah,
dengan baik. diberi tugas merangkum dan belum menggunakan aplikasi
2. Pembelajaran pendidikan terbaru sehingga pengalaman siswa dalam mengasah
Berpusat Pada Guru kemampuan berfikir tingkat tingginya kurang yang berimbas juga
(Teacher Center) pada kemampuan literasi numerasi siswa yang rendah
3. Pembelajaran kurang
menarik
https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snipa/article/download/
2299/1782
Abstrak
Pembelajaran yang telah dilakukan tidak memberikan pemahaman
yang merata pada seluruh siswa dalam kelompok. Pembelajaran
menjadi kurang memberikan makna bagi siswa, terbukti siswa
masih banyak mengalami kesulitan dalam menghubungkan antara
fenomena ilmiah dengan konsep yang telah pelajari. Guru juga
terlambat mengetahui kendala siswa selama pembelajaran sehingga
tidak segera membantu kesulitan yang dialami siswa. Hasil analisis
terhadap catatan di buku tulis siswa, catatan siswa terbatas pada apa
yang ditulis guru di papan tulis dan telah ditampilkan pada slide
power point.
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/BIOMA/article/view/
2648/2102#
Abstrak
Survei penelitian menyatakan pembelajaran sains yang
menggunakan SSI sangatlah terbatas. Penggunaan SSI yang
terbatas pada bahan ajar menjadi bukti kurangnya pengembangan
bahan ajar yang digunakan pada pembelajaran sains selama ini
(Rohmawati et al., 2018). Berbagai program pendidikan telah
diimplementasikan di sekolah, baik yang diprogramkan pemerintah
maupun oleh sekolah sendiri. Strategi pembelajaran paling
potensial untuk diimplementasikan adalah pembelajaran dengan
pendekatan SSI. Meningkatkan argumentasi siswa dalam
berdialog, wadah yang mendorong penghargaan siswa terhadap
hakikat sains, menjadikan pengajaran sains lebih sesuai bagi siswa,
memberi peningkatan kemampuan untuk mengevaluasi informasi
dan data ilmiah, serta merupakan bagian penting dalam literasi
sains adalah kemampuan yang dapat dikembangkan bila
diterapkannya pendekatan SSI
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa/article/view/
45095/40732
Abstrak
Abstrak
https://journal.uniga.ac.id/index.php/JP/article/view/1179/941