2023 MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK)
DISUSUN OLEH
NERI ANGGRAINI, S.Pd.
NIM. 2200103923097002
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2022 Nama : Neri Anggraini, S.Pd. Nim : 2200103923097002 Jurusan/Kelas : Pendidikan IPA / IPA 2 (B) Lptk : Universitas Negeri Surabaya
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan
Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran
Lokasi SMP Negeri 2 Pebayuran - Kabupaten Bekasi
Lingkup Pendidikan SMP (Kelas VIII.3) Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) pada materi Tekanan Hidrostatis
Penulis Neri Anggraini, S.Pd.
Tanggal 10 Januari 2023 Situasi: Latar belakang masalah Kondisi yang menjadi latar Motivasi belajar merupakan hal yang berpengaruh belakang masalah, mengapa pada ketercapaian tujuan pembelajaran di sekolah. praktik ini penting untuk Motivasi belajar mendorong usaha untuk mencapai dibagikan, apa yang menjadi prestasi yang baik. Semakin tinggi motivasi belajar peran dan tanggung jawab peserta didik, maka semakin tinggi pula hasil anda dalam praktik ini. belajarnya. Menurut Uno (2008), indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar peserta didik yaitu adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita- cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif. Motivasi belajar peserta didik di kelas VIII.3 cenderung rendah. Dari 32 peserta didik, sebanyak 25% peserta didik yang memiliki motivasi dalam belajar. Rendahnya motivasi belajar peserta didik dikarenakan : 1. Peserta didik tidak menunjukkan minat dalam belajar. 2. Peserta didik tidak aktif berpendapat saat belajar. 3. Guru tidak menerapkan inovasi dalam pembelajaran. 4. Guru jarang memberikan permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari pada saat pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilaksanakan pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) pada materi Tekanan Hidrostatis untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam belajar IPA.
Pentingnya praktik ini dibagikan
Setiap proses pembelajaran selalu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Melalui praktik baik (best practice) ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan menjadi referensi ke depannya dalam melakukan pembelajaran IPA. Seperti halnya pembelajaran pada bab Tekanan Zat dan Penerapannya sub bab Tekanan Hidrostatis di kelas VIII.3 ini terdapat kekurangan yaitu rendahnya motivasi peserta didik dalam belajar IPA sehingga dibutuhkan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan motivasi peserta didik yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Peran dan tanggung jawab guru
Guru merencanakan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Melalui sintaks model Problem Based Learning (PBL) peserta didik diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajarnya. Guru berperan sebagai fasilitator untuk melakukan bimbingan, penilaian, evaluasi, dan refleksi dalam pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Tantangan : Tantangan yang berasal dari guru Apa saja yang menjadi Guru perlu merencanakan pembelajaran yang inovatif tantangan untuk mencapai untuk meningkatkan motivasi peserta didik, mulai tujuan tersebut? Siapa saja dari proses merancang pembelajaran hingga yang terlibat? mengevaluasi hasil pembelajaran sehingga dibutuhkan penerapan model pembelajaran yang sesuai yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Untuk menerapkan model pembelajaran ini dibutuhkan pembiasaan dari guru, sehingga pembelajaran tidak lagi menggunakan metode ceramah/konvensional.
Tantangan yang berasal dari peserta didik
Pembelajaran diterapkan pada kelas VIII.3 yangpeserta didiknya rata-rata memiliki tingkat motivasi belajar yang kurang saat pembelajaran IPA. Akan tetapi, dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), peserta didik menjadi antusias saat pembelajaran karena pembelajaran dimulai dengan menampilkan permasalahan yang ada dilingkungan sekitar peserta didik.
Pihak yang terlibat dalam pembelajaran ini adalah
guru, peserta didik, dan teman sejawat. Guru merancang, mengembangkan, melaksanakan, dan merefleksikan kegiatan pembelajaran. Peserta didik mengikuti pembelajaran dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan baik. Teman sejawat memberikan masukan kepada guru untuk dilakukan perbaikan.
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan sebagai berikut. dilakukan untuk menghadapi 1. Berkoordinasi dengan teman sejawat tantangantersebut?/ Strategi 2. Melakukan wawancara dengan teman sejawat dan apa yang digunakan?/ peserta didik Bagaimanaprosesnya serta 3. Mencari kajian literatur yang sesuai siapa saja yang terlibat?/ 4. Merumuskan solusi yang tepat Apa saja sumber daya atau 5. Melakukan penjadwalan aksi materi yang diperlukan Tantangan di atas dapat diselesaikan dengan cara untukmelaksanakan strategi guru melakukan pembelajaran yang menerapkan ini? sintaks Problem Based Learning (PBL) sebagai berikut. Sintaks I : Orientasi peserta didik pada masalah 1. Guru menampilkan video peristiwa banjir yang terjadi pada tahun 2021 di wilayah SMPN 2 Pebayuran. (saintifik- menamati)
Gambar 1. Peristiwa jebolnya tanggul citarum di desa
Sumberurip. Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=jxkHWBAVeTg 2. Guru meminta peserta didik mengajukan pertanyaan terkait peristiwa banjir tersebut. (saintifik-menanya) Pertanyaan yang diharapkan: Mengapa tanggul Citarum jebol? 3. Guru memandu peserta didik merumuskan masalah berdasarkan pertanyaan yang teridentifikasi. Rumusan masalah: Bagaimana desain tanggul yang tepat agar dapat menahan tekanan air? 4. Guru memberikan pre-test kepada peserta didik sebagai langkah awal untuk mengetahui pemahaman peserta didik mengenai materi tekanan hidrostatis. Sintaks 2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. 5. Peserta didik dipandu oleh guru membentuk kelompok yang heterogen. (kelompok sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya) 6. Peserta didik membuka LKPD tentang tekanan hidrostatis pada laman googlesites menggunakan handphone masing- masing. 7. Guru meminta peserta didik berdiskusi untuk mengamati LKPD dan melakukan percobaan sederhana sesuai dengan langkah-langkah pada LKPD. (4C-communication) 8. Peserta didik mempersiapkan alat dan bahan eksperimen kelompok. Sintaks 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok 9. Peserta didik melakukan eksperimen tentang tekanan hidrostatis pada botol berlubang sesuai dengan langkah- langkah pada LKPD. (4C-Collaboration) (saintifik- mencoba) 10. Peserta didik mengisi pertanyaan pada LKPD mengenai analisis hasil eksperimen berupa hubungan antara kedalam air dengan tekanan hidrostatis. (saintifik- menganalisis) 11. Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat sebuah gagasan berupa gambar desain terbaik tanggul yang mampu menahan tekanan air dengan baik. (4C-Creativity) Sintaks 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 12. Perwakilan peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil karya. (saintifik- mengkomunikasikan) 13. Guru memfasilitasi peserta didik untuk saling menanggapi presentasi kelompok. 14. Peserta didik membuat kesimpulan materi tekanan hidrostatis. Sintaks 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 15. Guru mengevaluasi hasil karya kelompok, kemudian memberikan apresiasi. 16. Guru membimbing peserta didik menjawab pertanyaan pada rumusan masalah di awal pembelajaran. Strategi yang digunakan Tantangan dapat diatasi dengan menggunakan strategi sebagai berikut. 1. Berkaitan dengan pembelajaran Kurangnya motivasi belajar peserta didik dapat ditingkatkan dengan memberikan pembelajaran yang bermakna yaitu melalui praktikum tekanan hidrostatis dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat dijumpai di kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu botol air mineral 1,5 L. 2. Berkaitan dengan media ajar Guru dapat menggunakan media ajar berbasis Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). Peserta didik mengerjakan pre-test dan post-test, mengakses bahan ajar dan LKPD serta saat peserta didik menyaksikan video pembelajaran semuanya dilaksanakan menggunakan laman googlesites. Selain itu guru juga dapat membuat bahan ajar dengan menggunakan aplikasi Canva sehingga media ajar semakin menarik bagi peserta didik. 3. Berkaitan dengan model pembelajaran Motivasi belajar peserta didik dapat ditingkatkan dengan memberikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari seperti peristiwa banjir di tahun 2021 yang melanda kecamatan Pebayuran dan merendam sekolah SMPN 2 Pebayuran, sehingga peserta didik lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu Problem Based Learning (PBL). 4. Berkaitan dengan penilaian Guru juga harus melakukan penilaian yaitu penilaian sikap spritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap spiritual terdiri dari rasa syukur peserta didik. Penilaian sikap sosial terdiri dari tanggung jawab dan kerja sama. Penilaian pengetahuan terdiri dari latihan soal yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Penilaian keterampilan meliputi penilaian saat peserta didik melakukan praktikum tekanan hidrostatis.
Pihak yang terlibat dalam pembelajaran ini adalah
guru, peserta didik, dan teman sejawat. Sumber daya atau materi yang diperlukan Peralatan yang diperlukan adalah laptop, LCD proyektor, LKPD, serta alat dan bahan untuk praktikum.
Refleksi Hasil dan dampak Refleksi hasil
Bagaimana dampak dari aksi Hasil pembelajaran yang dilakukan menunjukkan dari Langkah-langkah yang peserta didik senang mengikuti pembelajaran dengan dilakukan? Apakah hasilnya menerapkan model pembelajaran Problem Based efektif? Atau tidak efektif? Learning (PBL) Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan Dampak strategi yang dilakukan, Apa Dampak dari pembelajaran dengan menerapkan yang menjadi faktor model Problem Based Learning (PBL) adalah dapat keberhasilan atau membantu peserta didik untuk meningkatkan ketidakberhasilan dari motivasi belajar dalam pembelajaran IPA. Selain itu strategi yang dilakukan? Apa dengan menggunakan media ajar yang menarik, pembelajaran dari peserta didik merasa lebih tertarik selama proses keseluruhan proses tersebut pembelajaran. Kemudian pemberian masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari di awal pembelajaran dapat memantik rasa penasaran peserta didik mengenai pembelajaran yang akan diajarkan oleh guru. Hal ini didukung dengan sikap peserta didik yang antusias ketika membahas masalah banjir akibat jebolnya tanggul sungai citarum yang merendam sekolah pada 2021, mengakses laman googlesites, serta melaksanakan praktikum sederhana dan mengamati pancuran air yang terjadi dengan penuh semangat.
Respon orang lain terkait strategi yang dilakukan
Adanya respon positif yang ditunjukkan dari teman sejawat dan peserta didik sebagai berikut. 1. Teman sejawat Menurut teman sejawat yang mengikuti dan membantu dalam proses pembelajaran, peserta didik telah termotivasi selama pembelajaran dengan mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir dengan baik dan aktif. 2. Peserta didik Menurut peserta didik yang terlibat langsung selama pembelajaran, peserta didik merasa lebih senang dan antusias dengan pembelajaran yang dilaksanakan karena guru mengaitkan pembelajaran dengan permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari. Faktor keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh perangkat pembelajaran yang lengkap, pemilihan model pembelajaran yang sesuai, pemilihan permasalahan yang tepat jika disajikan melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dan media pembelajaran yang mudah dipahami dan sesuai dengan karakteristik peserta didik. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran juga menjadi faktor yang penting dalam keberhasilan pembelajaran.
Pembelajaran dari keseluruhan proses
Bagi teman sejawat yang akan melaksanakan pembelajaran IPA pada materi sistem pencernaan manusia sub bab tekanan hidrostatis dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), perlu memperhatikan beberapa hal antara lain : 1. Guru harus menyesuaikan dengan karakteristik masing-masing peserta didik 2. Guru harus menguasai materi, bahan ajar, dan media pembelajaran 3. Guru harus memperhatikan dan melaksanakan sintaks Problem Based Learning (PBL) dengan tepat 4. Guru harus dapat menguasai kelas dengan baik sehingga peserta didik dapat berperan aktif selama proses pembelajaran sehingga motivasi belajar peserta didik dapat meningkat.
Bekasi, 18 Januari 2023
Mengetahui, Kepala SMP Negeri 2 Pebayuran Guru Mata Pelajaran
H. Sawat Suhendra, S.Pd.,MA. Neri Anggraini, S.Pd.