Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK : 4 (EMPAT)

ENZIM ANGGOTA : NURUL HUDA


SARTIKA DEWI

Ayat Al-Qur’an yang membahas tentang enzim, yaitu surah An-Nahl, ayat ke 68-69.
َ‫شون‬ُ ‫ما َي ْع ِر‬
َّ ‫ج ِر َو ِم‬
َ ‫الش‬
َّ ‫ن‬
َ ‫ل ُب ُيوتًا َو ِم‬ ِ ‫ن ا ْلجِبَا‬َ ‫خ ِذي ِم‬ ِ َّ‫ن ات‬ِ َ‫ل أ‬ ِ ‫ح‬ ْ ‫ك إِلَى ال َّن‬ َ ُّ‫حى َرب‬ َ ‫َوأَ ْو‬
‫ن ُبطُونِ َها‬ ْ ‫ج ِم‬ ْ َ‫ك ُذ ُلاًل ي‬
ُ ‫خ ُر‬ ِ ِّ‫ل َرب‬
َ ‫س ُب‬
ُ ‫كي‬ ْ ‫ت َف‬
ِ ‫اس ُل‬ ِ ‫م َرا‬ َ ‫ل ال َّث‬ّ ِ ‫ن ُك‬ ْ ‫م ُك ِلي ِم‬ َّ ‫) ُث‬68(
)69( َ‫ك آَل َيَ ًة لِ َق ْو ٍم يَ َت َفك َُّرون‬
َ ِ‫اس إِنَّ فِي َذل‬ ِ ‫ش َفا ٌء لِل َّن‬ ِ ‫ه‬ ِ ‫ف أَ ْل َوا ُن ُه فِي‬
ٌ ‫خ َت ِل‬
ْ ‫اب ُم‬ ٌ ‫ش َر‬ َ
  
Artinya:
Dan Tuhamu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohonkayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia (68). Kemudian
makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang
telah dimudahkan (bagimu), Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan (69)." (Q.S An-Nahl : 68-69)

A. Pengertian dan Penggolongan Enzim


Menurut Adji Suranto (2011 : 6), Enzim berasal dari bahasa yunani, enzymes,
yang artinya penyebab suatu perubahan. Perubahan yang disebabkan oleh enzim ini
salah satunya dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Misanya kita sering
melihat buah-buahan yang semula masih mentah berubah menjadi matang.
Kematangan buah tersebut disebabkan oleh enzim yang terdapat dalam buah tersebut.
Enzim tidak hanya berada dalam buah yang matang, tetapi juga berada dalam tubuh
setiap makhluk hidup. Enzim menjadi katalis (ikut dalam reaksi, tetapi tidak
mengubah reaksi tersebut) dalam setiap reaksi biologi dan kimia yang terjadi dalam
tubuh
Menurut Campbell at al.,(2010 : 163), Enzim (enzyme) adalah makromolekul
yang bekerja sebagai katalis (catalyst), agen kimiawai yang mempercepat reaksi
tanpa ikut terkomsumsi oleh reaksi. Menurut Syaiful Bahri at al., (2012 : 133),
Enzim adalah molekul protein yang berperan sebagai biokatalis dan berfungsi untuk
mengkatalisis reaksi-reaksi metabolisme yang berlangsung pada mahkluk hidup.
Fungsi ini dipengaruhi oleh faktor lingkungannya seperti temperatur, keasaman (pH),
konsentrasi substrat, konsentrasi enzim dan aktivator. Pada kondisi optimum, laju
reaksi enzimatik akan bekerja secara optimum, sehingga diperoleh produk yang lebih
banyak. Laju reaksi enzimatik akan bertambah dengan bertambahnya konsentrasi
enzim, akan tetapi laju reaksi dapat mencapai konstan bila jumlah substrat bertambah
terus sampai melewati batas kemampuan enzim
Menurut Ateng Supriyatna at al., (2015 : 18-20), Enzim dihasilkan oleh organ-
organ pada hewan dan tanaman yang secara katalitik menjalankan berbagai reaksi,
seperti hidrolisis, oksidasi,reduksi, isomerasi, adisi, transfer radikal,pemutusan rantai
karbon. Secara umum, enzim menghasilkan kecepatan, spesifikasi, dan kedali
pengaturan terhadap reaksi dalam tubuh. Enzim berfungsi sebagai katalisator,yaitu
senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Suatu enzim dapat mempercepa
treaksi 108 sampai 1011 kali lebih cepat dibandingkan ketika reaksi tersebut tidak
menggunakan katalis. Seperti katalis lainnya, enzim juga menurunkan atau
memeprkecil energi aktivasi suatu reaksi kimia. Dalam reksi tersebut enzim
mengubah senyawa yang selanjutnya disebut substrat menjadi suatu senyawa yang
baru yaitu produk, namun enzim tidak ikut berubah dalam reaksi tersebut. Setiap
enzim memiliki aktivitas maksimum pada suhu tertentu, aktivitas enzim akan
semakin meningkat dengan bertambahnya suhu hingga suhu optimum tercapai.
Setelah itu kenaikan suhu lebih lanjut akan menyebabkan aktivitas enzim menurun.
Penggolongan Enzim
Menurut Fauziyah Harahap (2012 : 65-67), Enzim digolongkan enam kelompok,
yaitu :
a. Hidrolase
Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan
pertolongan air. Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya
yaitu:
1. Karbohidrase, yaitu enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat.
Kelompok ini masih dipecah lagi menurut karbohidrat yang diuraikannya,
misal:
 Amilase
Amilase yaitu enzim yang menguraikan amilum (suatu polisakarida)
menjadi maltosa 9 suatu disakarida).
2 (C6H10O5)n + n H2O nC12H22O11
 Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa
 Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi glukosa
dan fruktosa.
 Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan
galaktosa.
 Selulase, emzim yang menguraikan selulosa ( suatu polisakarida)
menjadi selobiosa ( suatu disakarida)
 Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asampektin.
2. Esterase, yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester.
Contoh-contohnya :
 Lipase, yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam
lemak.
 Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas asam
fosfat.
 Proteinase a tau Protease, yaitu enzim enzim yang menguraikan golongan
protein. Contoh-contohnya:
 Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi asam
amino.
 Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan gelatin.
 Renin, yaitu enzim yang menguraikan kasein dari susu.

b. Oksidase dan Reduktase


Oksidase dan Reduktase merupakan enzime yang menolong dalam proses
oksidasi dan reduksi. Enzim Oksidase dibagi lagi menjadi;
 Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting dalam mengubah
zat-zat organik menjadi hasil-hasil oksidasi.
 Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan
oksigen.
c. Desmolase
Desmolase merupakan enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-
N dan beberapa ikatan lainnya.
Enzim Desmolase dibagi lagi menjadi :
 Karboksilase : yaitu enzim yang mengubah asam piruyat menjadi
asetaldehida.
 Transaminase : yaitu enzim yang memindahkan gugusan amine dari
suatu asam amino ke suatu asam organik sehingga yang terakhir ini
berubah menjadi suatu asam amino.

B. Susunan dan Sifat Enzim


Susunan Protein
Menurut Adji Suranto (2011 : 9), Komponen yang menyusun suatu enzim
disebut dengan apoenzim. Apoenzim merupakan sejenis molekul protein. Selain itu,
enzim juga dibuat dari faktor lain yang berasal dari bahan non-protein, yakni
kofaktor. Kofaktor merupakan komponen non-protein yang berupa ion atau molekul.
Kofaktor ini juga dibagi menjadi tiga berdasarkan ikatannya yang meliputi gugus
protetik, koenzim dan ion anorganik.
 Gugus prostetik merupakan salah satu tipe kofaktor yang berperan dalam
memberikan kekuatan tambahan pada enzim untuk melakukan tugasnya, seperti
heme. Heme merupakan sejenis molekul yang di dalamnya kaya akan zat besi,
berbentuk pipih dan melingkar seperti cincin. Heme adalah gugus prostetik dari
beberapa enzim seperti enzim katalase dan peroksidase.
 Koenzim adalah kofaktor yang terdiri dari molekul organik non-protein dengan
ikatan yang renggang. Koenzim memiliki tugas sebagai pemindah gugus atom,
kimia, dan elektron dari satu enzim ke enzim yang lain. Misalnya NAD, NADP,
dan asam tetrahidrofolat.
 Ion-ion anorganik merupakan jenis kofaktor terakhir yang terikat dengan enzim
yang sangat komplek sehingga menyebabkan enzim dapat bekerja dengan baik.
Dalam hal ini, enzim yang terikat dengan kofaktornya disebut dengan holoenzim.
Misalnya enzim amilase yang berada dalam ludah akan bekerja dengan lebih
maksimal lagi jika di bantu oleh ion klorida dan kalsium.
Menurut Fauziyah Harahap (2012), Pada mulanya enzim dianggap hanya
terdiri dari protein dan memang ada enzim yang temyata hanya tersusun dari protein
saja. Misalnya pepsin dan tripsin.Tetapi ada juga enzim-enzim yang selain protein
juga memerlukan komponen selain protein. Komponen selain protein pada enzim
dinamakan kofaktor. Kofaktor dapat merupakan ion logam/ metal, a tau molekul
organik yang dinamakan koenzim. Gabungan antara bagian protein enzim (apoenzim)
dan kofaktor dinamakan holoenzim. Enzim yang memerlukan ion logam sebagai
kofaktomya dinamakan metaloenzim. Ion logam ini berfungsi untuk menjadi pusat
katalis primer, menjadi tempat untuk mengikat substrat, dan sebagai stabilisator
supaya enzim tetap aktif.
Beberapa enzim yang mengandung ion logam sebagai kofaktomya
Ion Logam Enzim
Alkohol dehidrogenase, Karbonat anhidrase,
Zn 2+
Karboksipeptidase
Mg2+ Fosfohidrolase, Fosfotransferase
Fe2+ / Fe3+ Sitolcrom, Peroksida, Katalase, Feredoksin
Cu2+ / cu+ Tirosine, Sitolcrom oksidase
K+ Piruvat kinase (juga memerlukan Mg2+)
Na+ Membrane sel ATPase (juga memerlukan K+ dan Mg2+)

 Aktifator
Aktifator dapat mempercepat jalannya reaksi karena aktifator adalah zat penggiat,
contoh aktifator enzim adalah ion Mg, Ca, zat organik seperti KoA
 Gugus Prostetik
Gugus Prostetik yaitu bagian enzim yang tidak tersusun dari protein, tetapi dari
ion-ion logam atau molekul-molekul organik yang disebut koenzim. Molekul
gugus prostetik lebih kecil dan tahan panas (termostabil), ion-ion logam yang
menjadi kofaktor berperan sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif. Koenzim
yang terkenal pada rantai pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD
(Nikotinamid Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukleotida),
Sitokrom. Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang
berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk
bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel. Reaksi yang
dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi, pertumbuhan dan
perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencemaan.
 Koenzim
Dalam peranannya ,enzim sering memerlukan senyawa organik tertentu selain
protein. Ditinjau dari fungsinya, dikenal adanya koenzim yang berperan sebagai
pemindah hidrogen, pemindah elektron, pemindah gugusan kimia tertentu ("group
transferring") dan koenzim dari isomerase dan liase.
Contoh-contoh Koenzim dan Peranannya
No Kode Singkatan dari Yang Dipindahkan
1. NAD Nikotinamida –adenina dinukleotida Hidrogen
Nikotinamida -adenina dinukleotida Hidrogen
2. NADP
fosfat
3. FMN Flavin mononukleotida Hidrogen
Flavin-adenina
4. FAD Hidrogen
Dinukleotida
5. . Ko-Q Koenzim Q atau Quinon Hidrogen
6. Sit Sitokrom Elektron
7. Fd Ferredoksin Elektron
8. ATP Adenosina trifosfat Gugus fosfat
9. PAPS Fosfoadenil sulfat Gugus sulfat
10. UDP Uridina difosfat Gula
11. Biotin Biotin Karboksil (C02)
12. Ko-A Koenzim A Asetil
13. TPP Tiamin pirofosfat C2-aldehida

Sifat Enzim
Menurut Fauziyah Harahap (2012 : ), Enzim mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut.
1. Biokatalisator, yakni mempercepat jalanya reaksi tanpa ikut bereaksi
2. Thermolabil, yakni mu
3. dah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60oC,karena enzim tersusun dari protein
yang mempunyai sifat thermolabil.
4. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim
5. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit,sebagai biokatalisator,reaksinya sangat cepat dan
dapat digunakan berulang-ulang.
6. Bekerjanya ada yang didalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim).
7. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah,meskipun ada juga yng
mengkatalisis reaksi dua arah
8. Bekerjanya spesifik ;enzim bersifat spesifik karena bagian yang aktif (permukaaan
tempat melekatnya substrat)hanya setangkup denagn permukaan substart tertentu.
9. Umumnya enzin tidak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat nonprotein tambahan
yang disebut kofaktor.

Menurut Fauziyah Harahap (2012 : 63) sifat enzim lainya yakni:


 Enzim aktif dalam jumlah yang sangat sedikit.dalam reaksi biokimia hanya
jumlah kecil enzim yang dibutuhkan untuk mengubah sejumlah besar substrat
menjadi produk hasil.
 Enzim tidak terpengaruh oleh reaksi yang dikatalisinya pada kondisi stabil. Karena
sifat protein dan enzim aktivitasnya dipengaruhi antara lain oleh pH da suhu. Pada
kondisi yang dianggap tidak optimum suatu enzim merupakan senyawa relatif
tidak stabil dan dipengruhi oleh reaksi yang di katalisisnya.
 Walaupun enzim mempercepat penyelesaian suatu reaksi, enzim tidak dapat
mempengaruhi kesetimbangan reaksi tersebut. Tanpa enzim reaksi reaksi dapat
balik yang biasa terdapat dalam system hidup berlangsung kearah kesetimbangan
pada laju yang sangat lambat. Suatu enzim akan menghasilkan kesetimbangan
reaksi itu pada kecepatan yang lebih tinggi.
 Kerja katalis enzim spesifik. Enzim menunjukan kekhasan untuk reaksi yang
dikatalisnya.suatu enzim yang mengkatalisis satu reaksi, tidak akan mengkatalis
reaksi yang lain.

C. Faktor yang Berpengaruh terhadap Enzim


1. Pengaruh Derajat keasaman (pH)
Menurut (Benyamin Lakitan, 2015 : 113), pH medium dapat mempengaruhi
aktivitas enzim. Umumnya terdapat pH optimum agar suatu enzim dapat berfungsi
maksimum dan aktivitas enzim akan menurun pada pH yang lebih tinggi atau lebih
rendah. Nilai pH optimal bagi sebagian besar enzim berada pada kisaran pH 6-8,
namun ada beberapa kekecualian. Misalnya, pepsin, sejenia enzim pencernaan dalam
lambung manusia, bekerja paling baik pada pH 2. Lingkungan asam semacam ini
mendenaturasi sebagian besar enzim, namun pepsin teradaptasi untuk
mempertahankan struktur berdimensi-tiganya yang fungsional asam di lambung.
Sebaliknya tripsin, jenis enzim pencernaan yang terdapat dalam lingkungan basa pada
usus manusia memiliki pH optimal 8 dan akan terdenaturasi di lambung.

2. Suhu
Menurut (Campbell at al., 2010 : 167), Suhu rendah yang mendekati titik beku
biasanya tidak merusak enzim. Pada suhu dimana enzim masih aktif, kenaikan suhu
sebanyak 10oC, menyebabkan keaktifan menjadi 2 kali lebih besar. Pada suhu
optimum reaksi berlangsung paling cepat. Bila suhu di naikkan terus, maka jumlah
enzim yang aktif akan berkurang karena mengalami denaturasi.enzim didalam tubuh
manusia memiliki suhu optimum sekitar 37oC. Enzim organismemikro yang hidup
dalam lingkungan dengan suhu tinggi mempunyai suhu optimum yang tinggi.
Sebagian besar enzim menjadi tidak aktif pada pemanasan sampai lebih kurang 60 oC
ini disebabkan karena proses denaturasi enzim. Dalam beberapa keadaan,jika
pemanasan dihentikan dan enzim di dinginkan kembali aktivitasnya akan pulih. Hal
ini disebabkan oleh karena denaturasi masih reversible.
3. Pengaruh Konsentrasi Enzim
Menurut Mutiara Indah, (2004 : 4) Kecepatan reaksi enzim(v)berbanding lurus
dengan konsentrasi enzim(Enz).Makin besar jumlah enzim makin cepat
reaksinya.Dalam reaksi Enz akan mengadakan mengadakan ikatan dengan substrat S
dan membentuk kompleks enzim-substrat,Enzs.Enzs ini akan dipecah menjadi hasil
reaksi P dan enzim bebas Enz.
Enz +S EnzS Enz + P

Enz + S Enz +P

Makin banyak Enz terbentuk ,makin cepat reaksi ini berlangsung.ini terjadi
sebagai batas tertentu.
4. Pengaruh Konsentrasi Substrat
Menurut Mutiara Indah, (2004 : 5) Bila konsentrasi substrat (S) bertambah,
sedangkan keadaan lainya tetap sama, kecepatan reaksi juga akan meningkat sampai
suatu batas maksimum V. Pada titik maksimum ini enzim telah jenuh dengan
substrat.
Pada titik A dan B penambahan substrats akan menyebabkan jumlah Enzim S
bertambah dan kecepatan reaksi V akan bertambah, sesuai dengan penambahan S.
Pada titik C semua enzim telah bereaksi dengan substrat, sehingga penambahan S
tidak akan menambah kecepatan reaksi ,karena tidak ada lagi enzim bebas.pada titik
B kecepatan reaksi tepat setengah kecepatan maksimum.Konsentrasi substrat yang
menghasilkan setengah kecepatan maksimum dinamakan harga Km atau konsentrasi
M ichaelis.

5. Inhibitor Enzim
Zat-zat kimia tertentu secara selektif menghambat kerja dari enzim spesifik,dan
kita telah belajar banyak hal tentang fungsi enzim dengan mengkaji berbagai efek
molekul-molekul tersebut.Jika penghambat(inhibitor) melekat ke enzim melalui
ikatan kovalen,penghambatan(inhibisi) yang terjadi biasanya tidak dapat balik.Akan
tetapi, banyak inhibitor enzim berikatan dengan enzim melalui interaksi lemah, yang
berarti inhibisi ini bersifat dapat-balik. Beberapa inhibitor enzim dapat-balik
menyerupai molekul substrat normal dan berkompetisi untuk bisa memasuki situs
aktif.
Inhibitor terdiri dari dua model yakni inhibitor peniru-peniru(inhibitor
kompetitif), yang menurunkan produktivitas enzim dengan cara menghalangi
substrat memasuki situs aktif.Jenis penghambatan ini dapat diatasi dengan
meningkatkan konsentrasi substrat sehingga begitu situs aktif lowong, ada lebih
banyak molekul substrat dari pada molekul inhibitor di sekitarnya yang bisa masuk
kedalam situs tersebut.Sebaliknya inhibitor non kompetitif(noncompetitive
inhibitor) tidak berkompetisi secara langsung dengan substrat untuk berikatan dengan
situs aktif enzim. Sebagai gantinya, inhibitor jenis ini menganggu reaksi enzimatik
dengan cara berikatan dengan bagian lain dari enzim. Interaksi ini menyebabkan
molekul enzim berubah bentuk sedemikian rupa sehungga situs aktif menjadi kurang
efektif mengkatalisis pengbahan substrat menjadi produk.

6. Pengaruh faktor-faktor lain


Enzim dapat dirusak dengan pengocokan, penyinaran ultraviolet dan sinar-x,
sinar-β dan sinar-y. Untuk sebagian ini disebabkan karena oksidasi oleh peroksida
yang dibentuk pada penyinaran tersebut.kerja enzim juga di pengaruhi oleh adanya
inhibitor seperti obat-obatan dan sebagainya.

Daftar Pustaka

Ateng Supriyatna, Dea Amalia, Ayu Agustini Jauhari, Dyna Holydaziah, 2015,
“Aktivitas Enzim Amilase, Lipase, dan Protease dari Larva Hermetia Illucens
yang diberi Pakan Jerami Padi”, Vol.9, No.2
Benyamin Lakitan, 2015, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan, Jakarta : Rajawali Pers.
Campbell, dkk, 2010, Biologi Edisi Jilid 1, Jakarta : Erlangga

Fauziyah Harahap, 2012, Fisiologi Tumbuhan : Suatu Pengantar, Medan : UNIMED


Press

Mutiara Indah, 2004, Enzim, Medan : Fakultas Kedokteran USU,

Syaiful Bahri, Moh. Mirzan, Moh. Hasan, 2012, “Karakterisasi Enzim Amilase dari
Kecambah Biji Jagung Ketan (Zea Mays Ceratina L.)”, Jurnal Natural
Science, Vol.1, No.1

Anda mungkin juga menyukai