Disusun oleh:
NIM : 858750275
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UT SURABAYA
POKJAR PITALOKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran pada siklus 1 didapatkan nilai awal pra siklus dalam
pembelajaran di kelas 2 Madinah adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Daftar nilai awal materi perkalian pra - siklus
1 <60 4 18,1 %
2 60 - 68 5 22,7 %
3 68 - 78 7 31,8 %
4 78 - 88 3 13,6 %
5 88 - 100 3 13,6 %
Berdasarkan tabel 1.1 diatas didapatkan bahwa kurang lebih 16 siswa atau
sekitar 72,6% mendapatkan nilai dibawah KKM dengan KKM mata pelajaran
matematika adalah 78. Sementara sebanyak 6 siswa atau sekitar 27,4% telah
melampaui nilai KKM yang telah ditetapkan
1 <60 1 4,5 %
2 60 - 68 4 18,1 %
3 68 - 78 7 31,8 %
4 78 - 88 8 36,3 %
5 88 - 100 2 9,0 %
Berdasarkan tabel 1.2 diatas didapatkan bahwa kurang lebih 12 siswa atau
sekitar 55,3 % mendapatkan nilai dibawah KKM dengan KKM mata pelajaran
matematika adalah 78. Sementara sebanyak 10 siswa atau sekitar 45,3% telah
melampaui nilai KKM yang telah ditetapkan.
2. Analisis Masalah
Dari kedua data yang telah didapat, peneliti merasa memerlukan perbaikan
terhadap kemampuan murid dalam memahami konsep perkalian dan pembagian.
Oleh karena itu peneliti melakukan sebuah penelitian untuk meningkatkan
kemampuan dan keaktifan siswa dalam materi perkalian dan pembagian dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif STAD.
Kemampuan murid dalam memahami konsep perkalian sebagai penjumlahan
berulang dan pembagian sebagai pengurangan berulang yang masih kurang
kebanyakan disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap materi dan rendahnya
rasa antusiasme dalam mempelajari materi tersebut. Sedangkan banyak juga dari
mereka sudah menghafal angka perkalian dan pembagian. Selain penyebab yang ada
pada diri murid, terdapat penyebab lain yang menjadi kendala kurang masuknya
pemahaman materi kepada murid. Seperti media pembelajaran dan metode
pembelajaran yang digunakan.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan tindakan yang dapat
memperbaiki hasil ketercapaian pemahaman materi perkalian dan pembagian yang
sebelumnya masih rendah. Peneliti akan menggunakan metode yang dapat
mengakomodasi setiap siswa dengan memperhatikan sisi sosial dan kesulitan murid
dalam memahami konsep perkalian dan pembagian. Melalui penerapan metode
STAD, murid diharapkan mampu memahami konsep pada materi dan lebih aktif
dalam berkontribusi di dalam kelompoknya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
c. Pembelajaran Kooperatif
Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti adalah kegiatan pra siklus
yang dilakukan pada tanggal 7 Desember 2022. Kegiatan tersebut adalah
pemberian soal matematika dengan materi perkalian dan pembagian yang
masing - masing terdiri dari 8 soal yang diberikan kepada 22 siswa kelas 2.
Hasil yang didapatkan dari pemberian soal perkalian adalah 27,4 % siswa
dinyatakan tuntas dan 72,6% siswa belum tuntas yang artinya dari 22 siswa
hanya 6 siswa yang mendapatkan nilai yang mencapai atau melebihi KKM,
sedangkan pada materi pembagian adalah sekitar 55,3 % mendapatkan nilai di
bawah KKM. Sementara sebanyak 10 siswa atau sekitar 45,3% telah melampaui
nilai KKM yang telah ditetapkan dengan KKM yang ditetapkan adalah sebesar
78.
2. Siklus 1
Dari hasil kegiatan pra siklus yang didapatkan bahwa hasil belajar siswa
masih rendah sehingga dilakukan kegiatan perbaikan yakni siklus I. Sebelum
melakukan kegiatan perbaikan pada siklus I peneliti menyusun rencana
perbaikan pembelajaran (RPP) yang didalamnya terdapat beberapa fase dalam
pembelajaran yakni :
a) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dicantumkan dalam RPP siklus I
b) Guru memberikan stimulus kepada siswa tentang materi perkalian dan
pembagian.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
d) Guru menjelaskan cara mengerjakan soal
e) Guru membagi murid menjadi 5 kelompok yang berisi 3 anak
f) Guru memberikan lembar kerja untuk murid
g) Guru mengamati dan memeriksa tiap kelompok
h) Guru membahas soal yang telah diberi dan meminta perwakilan
kelompok untuk maju
i) Guru melakukan kegiatan refleksi bersama murid
j) Guru menutup pembelajaran dengan do’a
3. Siklus 2
a. Pra Siklus
Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti adalah kegiatan pra siklus
yang dilakukan pada tanggal 7 Desember 2022. Kegiatan tersebut adalah
pemberian soal matematika dengan materi perkalian dan pembagian yang
masing - masing terdiri dari 8 soal yang diberikan kepada 22 siswa kelas 2.
Hasil yang didapatkan dari pemberian soal perkalian adalah 27,4 % siswa
dinyatakan tuntas dan 72,6% siswa belum tuntas yang artinya dari 22 siswa
hanya 6 siswa yang mendapatkan nilai yang mencapai atau melebihi KKM,
sedangkan pada materi pembagian adalah sekitar 55,3 % mendapatkan nilai di
bawah KKM. Sementara sebanyak 10 siswa atau sekitar 45,3% telah
melampaui nilai KKM yang telah ditetapkan dengan KKM yang ditetapkan
adalah sebesar 78.
b. Siklus 1
Setelah mengtahui kekurangan dalam kegiatan sikslus, peneliti
melakukan kegiatan perbaikan pada siklus I. Dalam siklus ini peneliti
menyusun rencana perbaikan dengan harapan peneliti dapat memperbaiki hasil
dengan menerapkan metode STAD. Pada siklus I siswa diberikan review
terkait materi perkalian dan pembagian. Setelah itu, siswa dibagi menjadi 6
kelompok yang setiap kelompoknya berisi 3 anak. Setelah diberikan review
siswa diberikan soal yang berupa pembagian dan perkalian. Dalam waktu 30
menit siswa diminta mengerjakan 15 soal dengan bekerjasama. Setelah waktu
habis siswa diminta untuk mengumpulkan jawabannya. Dari 6 kelompok yang
mengerjakan, terdapat 3 kelompok yang dapat menyelesaikan soal sebelum
waktu habis dan 3 kelompok yang membutuhkan waktu lebih untuk
menyelesaikan soalnya. Pada pelaksanaan siklus I mengacu pada hasil
observasi pada pelaksanaan pra siklus bahwa ditemukan banyak kekurangan
yang terjadi pada saat pelaksanaan pembelajaran yakni masih banyak siswa
yang kurang aktif dalam berpartisipasi dalam mengerjakan soal. Kemudian,
terdapat 50% dari jumlah siswa masih membutuhkan waktu untuk
menyelesaikan soal yang diberikan. Sedangkan 50% lainnya telah
mengumupilkan soal sebelum waktu yang ditentukan. Dari hasil evaluasi dan
pengamatan dapat digambarkan melalui grafik berikut:
Siklus I 89 68 %
Siklus II 93 86%
Grafik 4.3
Grafik tersebut menunjukkan bahwa pada setiap siklus yang dilakukan
terdapat peningkatan nilai. Pada siklus I nilai rata - rata kelas 2 Madinah
mengalami peningkatan yakni dari 34 % menjadi 68% . Namun pada siklus I nilai
yang didapat belum mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan yaitu sebesar
80%. Oleh karena itu peneliti merencanakan dan melakukan siklus ke II yang
dilaksanakan pada minggu berikutnya. Dari hasil siklus ke II dapat dilihat pada
grafik di atas bahwa terjadi peningkatan. Pada siklus ke II ketercapaian hasil
belajar dari penggunaan metode STAD adalah sebesar 86% . Dengan adanya
peningkatan hasil belajar tersebut secara otomatis kriteria ketuntasan pembelajaran
sudah tercapai. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan metode STAD
pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tidak
hanya itu, dengan penerapan metode pembelajaran STAD siswa dapat menjadi
lebih aktif dan mempunyai keinginan untuk berkontribusi terhadap diskusi
kelompok.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa dalam penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa pada materi perkalian dan pembagian.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata - rata hasil belajar kelas
2 Madinah pada setiap siklusnya yakni pada pra siklus sebesar 34% dan meningkat
dengan signifikan pada siklus II menjadi 86%.
Tidak hanya itu, hasil penelitian ini juga telah memenuhi kriteria ketuntasan
yang telah ditetapkan yakni dengan nilai rata - rata kelas 78 dan rata - rata ketuntasan
mencapai 80%. Kemudian, keaktifan siswa yang pada awalnya hanya sekitar 40%
siswa yang berperan aktif dalam proses pembelajaran menjadi lebih meningkat setelah
adanya tindakan hampir 85% siswa yang dapat berperan aktif dalam proses
pembelajaran dan diskusi kelompok.
Dari hasil penelitian dan kesimpulan tersebut dapat diberikan saran sebagai
berikut:
1) Untuk Guru
a. Pembelajaran dalam materi perkalian dan pembagian dengan
menggunakan metode STAD sebaiknya sebelum memberikan materi
posisi duduk atau jumlah kelompok dapat disusun terlebih dahulu.
Sehingga dalam satu kelompok terdapat siswa yang mempunyai
kemampuan yang variatif.
b. Pembelajaran dalam materi perkalian dan pembagian dengan
menggunakan metode STAD sebaiknya durasi yang diberikan kepada
siswa saat mengerjakan soal dapat disesuaikan dengan kemampuan
siswa.
c. Dalam pembelajaran materi perkalian dan pembagian guru dapat
memberikan 1 contoh cara mengerjakan soal yang tertulis pada
worksheet yang diberikan ke siswa. Hal ini dapat mempermudah siswa
untuk mengingat dan menerapkan cara berhitung yang ditetapkan.
2) Untuk Siswa
Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa
menjadi lebih aktif dalam berdiskusi dan berkolaborasi. Tidak hanya itu, siswa
juga dapat meningkat rasa tanggung jawab dan percaya diri saat pembelajaran
berlangsung.