Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
“Komunikasi Organisasi”
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Ayu Puspita Rini (11200182000069)
MANAJEMEN PENDIDIKAN
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dapat tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan
pengikutnya hingga akhir zaman..Penulisan makalah yang berjudul “Komunikasi
Internal”. Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Zahruddin, M.
Pd sebagai dosen mata kuliah Komunikasi Organisasi dan kepada teman-teman sekalian.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari makalah ini masih belum
sempurna, maka saran dan kritik sangat kami harapkan, baik yang berkenaan dengan
materi pembahasan maupun dengan teknik penulisan/pengetikan.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat, serta dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan kegiatan mengirim pesan/informasi dari pihak satu ke
pihak 2, orang yang memberi pesan/informasi disebut dengan komunikator sedangkan
orang yang menerima pesan/informasi disebut komunikan. Ada berbagai jenis
komunikasi salah satunya yaitu komunikasi internal dan eksternal. Menurut Yulianita,
“komunikasi internal yaitu komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang berada
dalam suatu perusahaan”. Komunikasi internal merupakan komunikasi yang dilakukan
didalam sekolah untuk membangun hubungan antar para karyawan agar tercapainya
hubungan yang baik dan harmonis.
Didalam lembaga komunikasi menjadi peran penting terhadap keberhasilan
lembaga untuk menjalin ke akraban antar karyawan agar tidak terjadi miskomunikasi
antar karyawan dan dapat mencapai keberhasilan lembaga. Oleh sebab itu pentingnya
komunikasi internal yang baik didalam sebuah lembaga pendidikan agar antar karyawan
memiliki hubungan baik antar unit/departemen, pemimpin juga perlu membangun
komunikasi internal yang baik agar lembaga yang di pimpinya terjalin komunikasi yang
baik pula.
komunikasi internal yang baik akan meciptakan suasana kerja yang baik pula dan
sebaliknya jika komunikasi internal buruk maka akan menjadi masalah dengan
komunikasi antar karyawan. Maka dari itu perlunya menciptakan komunikasi internal
yang baik sesuai dengan komunikasi yang baik pula, dengan menggunakan bahasa yang
baik dan benar, bahasa baku, bahasa yang dapat dipahami oleh semua kalangan dan yang
terpenting intonasi berbicara harus sopan juga agar terciptanya komunikasi yang baik,
efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Komunikasi Internal?
2. Apa itu Komunikasi Verbal dan Non-Verbal?
3. Apa itu Komunikasi Langsung dan Tidak langsung?
1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Komunikasi Internal
2. Untuk Mengetahui Apa itu Komunikasi Verbal dan Non-Verbal
3. Untuk Mengetahui Apa itu Komunikasi Langsung dan Tidak langsung
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Andre Hardjana, “Audit Komunikasi Internal”, Vol.3 No.2, 2014, h.3
3
Temuan menunjukkan bahwa komunikasi internal adalah area besar penelitian yang
berbeda antara organisasi dengan konten, struktur dan manajemen (Zondi, 2015).2
2
Kristina Munthe dan Ermina Tiorida, “Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Karyawan”, Jurnal Riset
Bisnis dan Investasi, Vol.3 No.1, 2017, h.87
3
Tri Indah Kusumawati, “Komunikasi Verbal dan Non Verbal”, Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol. 6 No.
2, 2016, h.86
4
diantarai (mediated form of communication). Seringkali kita mencoba
membuat kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan pada suatu pilihan
kata. Kata kata yang kita gunakan adalah abstraksi yang telah disepakati
maknanya, sehingga komunikasi verbal bersifat intensional dan harus 'dibagi'
(shared) di antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut.
b. Bahasa Bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang
berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik.
Bahasa memiliki tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan
komunikasi yang efektif. Fungsi itu digunakan untuk mempelajari dunia
sekitarnya, membina hubungan yang baik antar sesame dan menciptakan
ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia. Ada tiga teori yang membicarakan
sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa,
Jenis Komunikasi Verbal yaitu :
a. Berbicara dan menulis Berbicara adalah komunikasi verbal vocal, sedangkan
menulis adalah komunikasi verbal non vocal. Presentasi dalam rapat adalah
contoh dari komunikasi verbal vocal. Surat menyurat adalah contoh dari
komunikasi verbal non vocal.
b. Mendengarkan dan membaca Mendengar dan mendengarkan adalah dua hal
yang berbeda. Mendengar mengandung arti hanya mengambil getaran bunyi,
sedangkan mendengarkan adalah mengambil makna dari apa yang didengar.
Mendengarkan melibatkan unsur mendengar, memperhatikan, memahami dan
mengingat. Membaca adalah satu cara untuk mendapatkan informasi dari
sesuatu yang ditulis.
Komunikasi verbal memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Jelas dan Ringkas Berlangsung sederhana, pendek dan langsung. Bila kata-
kata yang digunakan sedikit, maka terjadinya kerancuan juga masin sedikit.
Berbicara secara lambat dan pengucapan yang jelas akan membuat kata
tersebut makin mudah dipahami.
2) Perbendaharaan kata Penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti oleh
seseorang akan meningkatkan keberhasilan komunikasi. Komunikasi tidak
5
akan berhasil jika pengirim pesan tidak mampu menterjemahkan kata dan
uacapan.
3) Arti konotatif dan denotative Makna konotatif adalah pikiran, perasaan atau
ide yang terdapat dalam suatu kata, sedangkan arti denotative adalah
memberikan pengertian yang sama terhadap kata yang digunakan.
4) Intonasi Seorang komunikator mampu mempengaruhi arti pesan melalui nada
suara yang dikirimkan. Emosi sangat berperan dalam nada suara ini.
5) Kecepatan berbicara Keberhasilan komunikasi dipengaruhi juga oleh
kecepatan dan tempo bicara yang tepat. Kesan menyembunyikan sesuatu
dapat timbul bila dalam pmbicaraan ada pengalihan yang cepat pada pokok
pembicaraan.
6) Humor Humor dapat memningkatkan keberhasilan dalam memberikan
dukungan emosi terhadap lawan bicara. Tertawa membantu mengurangi
ketegangan pendengar sehingga meningkatkan keberhasilan untuk mendapat
dukungan.4
4
Desak Putu Yuli, “Modul Komunikasi Verbal dan Non Verbal”, Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, 2016 h.7-11
6
Komunikasi nonverbal (nonverbal communicarion) menempati porsi
penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya
tidak menggunakan komunikasi nonverbal dengan baik dalam waktu bersamaan.
Melalui komunikasi nonverbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan
mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa
senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya
dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator untuk
lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi
komunikan saat menerima pesan.5
Komunikasi nonverbal memiliki beberapa jenis yaitu:
1) Sentuhan (haptic) Sentuhan atau tactile message, merupakan pesan nonverbal
nonvisual dan nonvokal. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu
menerima dan membedakan berbagai emosi yang disampaikan orang melalui
sentuhan. Alma I Smith, seorang peneliti dari Cutaneous Communication
Laboratory mengemukakan bahwa berbagai perasaan yang dapat disampaikan
melalui sentuhan, salah satunya adalah kasih sayang (mothering) dan sentuhan
itu memiliki khasiat kesehatan
2) Komunikasi Objek Penggunaan komunikasi objek yang paling sering adalah
penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang
digunakannya, walaupun ini termasuk bentuk penilaian terhadap seseorang
hanya berdasarkan persepsi. Contohnya dapat dilihat pada penggunaan
seragam oleh pegawai sebuah perusahaan, yang menyatakan identitas
perusahaan tersebut.
3) Kronemik Chronomics refers to how we perceive and use time to define
identities and interactions.(Wood.2007). Kronemik merupakan bagaimana
komunikasi nonverbal yang dilakukan ketika menggunakan waktu, yang
berkaitan dengan peranan budaya dalam konteks tertentu. Contohnya
Mahasiswa menghargai waktu. Ada kalanya kita mampu menilai bagaimana
5
Tri Indah Kusumawati, “Komunikasi Verbal dan Non Verbal”, Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol. 6 No.
2, 2016, h.90
7
mahasiswi/mahasiswa yang memanfaatkan dan mengaplikasikan waktunya
secara tepat dan efektif.
4) Gerakan Tubuh (Kinestetik) Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk
menggantikan suatu kata atau frasa.
5) Proxemik Proxemik adalah bahasa ruang, yaitu jarak yang gunakan ketika
berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi
berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa dekat tingkat keakraban
seseorang dengan orang lain. jarak mampu mengartikan suatu hubungan.
Richard West dan Lynn H. Turner pada Introducing Communication theory
(2007)
6) Lingkungan Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-
pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur,
penerangan, dan warna.
7) Vokalik Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam sebuah
ucapan, yaitu cara berbicara. Misalnya adalah nada bicara, nada suara, keras
atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-
lain.
Mark Knapp (1978) menyebut bahwa kode nonverbal dalam berkomunikasi
memiliki fungsi untuk
a. Repeating (Repetisi) , yaitu mengulang kembali pesan yang disampaikan
secara verbal. Contohnya mengangguk kepala ketika mengatakan ‘Iya’ dan
menggelengkan kepala ketika mengatakan ‘Tidak’.
b. Substituting (Substitusi) , yaitu mengantikan lambang-lambang verbal.
Contohnya menggoyangkan tangan anda dengan telapak tangan menghadap
depan sebagai penganti kata ‘Tidak’ saat pedagang menghampiri anda. kita
tidak perlu secara verbal menyatakan kata "menang", namun cukup hanya
mengacungkan dua jari kita membentuk huruf `V' (victory) yang bermakna
kemenangan. Menyatakan rasa haru tidak dengan kata-kata, melainkan dengan
mata yang berlinang-linang.
c. Contradicting (Kontradiksi) , yaitu menolak pesan verbal atau memberikan
makna lain terhadap pesan verbal. Contohnya seorang suami mengatakan
8
‘Bagus’ ketika dimintai komentar istrinya mengenai baju yang baru dibelinya
sambil matanya terus terpaku pada koran yang sedang dibacanya.
d. Complementing (Komplemen) , yaitu melengkapi dan memperkaya pesan
maupun makna nonverbal. Contohnya melambaikan tangan saat mengatakan
selamat jalan. 5. Accenting (Aksentuasi) , yaitu menegaskan pesan verbal atau
mengaris bawahinya. Contohnya Mahasiswa membereskan buku-bukunya
atau melihat jam tangan ketika jam kuliah berakhir atau akan berakhir,
sehingga dosen sadar diri dan akhirnya menutup kuliahnya.
Komunikasi nonverbal memiliki karakteristik yang bersifat universal,
diantaranya:
1) Komunikatif, yaitu perilaku yang disengaja/tidak disengaja untuk
mengkomuniasikan sesuatu sehingga pesan yang ada bisa diterima secara
sadar. Contoh mahasiswa memandang keluar jendela saat kuliah yang
menunjukkan perasaan bosan.
2) Kesamaan perilaku, yaitu kesamaan perilaku nonverbal antara 1 orang dengan
orang lain. Secara umum bisa dilihat pada gerak tangan, cara duduk, berdiri,
suara , pola bicara, kekerasan suara, cara diam
3) Artifaktual, yaitu komunikasi nonverbal bisa juga dalam bentuk artefak seperti
cara berpakaian, tata rias wajah, alat tulis, mobil, rumah, perabot rumah &
cara menatanya, barang yang dipakai seperti jam tangan.
4) Konstektual, yaitu bahasa nonverbal terjadi dalam suatu konteks. membantu
tentukan makna dari setiap perilaku non verbal. Misalnya, memukul meja saat
pidato akan berbeda makna dengan memukul meja saat dengar berita
kematian.
5) Paket, yaitu bahasa nonverbal merupakan sebuah paket dalam satu kesatuan.
Paket nonverbal jika semua bagian tubuh bekerjasama untuk komunikasikan
makna tertentu. Harus dilihat secara keseluruhan (paket) dari perilaku tersebut
Contoh : ada cewek lewat kemudian kedipkan mata. Gabungan paket verbal
dan nonverbal, misalnya marah secara verbal disertai tubuh & wajah
menegang, dahi berkerut. Hal yang wajar jadi tidak diperhatikan. Dikatakan
tidak satu paket bila menyatakan “Saya senang berjumpa dengan anda”
9
(verbal) tapi hindari kontak mata atau melihat/ mencari orang lain (non
verbal).
6) Dapat dipercaya, Pada umumnya kita cepat percaya perilaku non verbal.
Verbal & non verbal haruslah konsisten. Ketidak konsistenan akan tampak
pada bahasa nonverbal yang akan mudah diketahui orang lain. Misalnya
seorang pembohong akan banyak melakukan gerakangerakan tidak disadari
saat ia berbicara.
7) Dikendalikan oleh aturan, sejak kecil kita belajar kaidah-2 kepatutan melalui
pengamatan perilaku orang dewasa. Misalnya: Mempelajari penyampaian
simpati (kapan, dimana, alasan) atau menyentuh (kapan, situasi apa yang
boleh atau tidak boleh)6
6
Desak Putu Yuli, “Modul Komunikasi Verbal dan Non Verbal”, Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, 2016 h.13-21
10
efektivitasnya karena dinilai dalam komunikasi tersebut terjalin timbale balik
langsung dan terkonsentrasi.
b Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang ditujukan kepada kelompok
tertentu. Yang dimaksud dengan kelompok tertentu ini adalah suatu kumpulan
manusia yang mempunyai hubungan social yang nyata dan. memperhatikan struktur
yang nyata pula. Bentuk dari komunikasi ini dapat berupa ceramah, briefing,
penyuluhan, indoktrinasi penataran dan lain-lain. Komunikasi kelompok ini dinilai
lebih efektif dalam pembentukan.7
2 Komunikasi Tidak Langsung
Pada komunikasi tidak langsung, komunikasi dilakuakn dengan menggunakan saluran
atau sarana untuk meneruskan pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya dan atau
banyak back tidak terjadi atau tertunda (delayed feed back) pada saat komunikasi
dilancarkan. Komunikator tidak mengetahui tanggapan atau respon komunikan pada saat
komunikasi. Oleh karena itu, komunikator harus lebih matang dalam perencanaan dan
persiapannya karena ia harus) memperhitungakan berbagai faktor yang mungkin akan
menjadi penghambat jalannya komunikasi.
a Komunikasi Massa
Komunikasi jenis ini ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan
media massa. Yang dimaksud dengan massa adalah kumpulann orang-orang yang
hubungan antar sosialnya tidak jelas serta tidak mempunyai struktur tertentu.
Komunikasi massa tersebut dinilai sangat sangat efisien karena dapat menjangkau
daerah yang luas serta audience yang praktis tidak terbatas, namun kurang efektif
dalam pembentukan sifat persona karena komunikasi massa tidak dapat langsung
diterima oleh massa, tetapi melalui opinion leader, yaitu orang yang menerjemahkan
apa yang disampaikan dalam komunikasi massa itu kepada komunikan.
b Komunikasi Nirmassa
Komunikasi Nirmassa pada umumnya digunakan dalam komunikasi untuk orang
orang tertentu atau kelompok-kelompok tertentu. Media nirmassa ini tidak memiliki
daya keserempakan dan komunikasinya tidak bersifat massal.8
7
Sunarno Sastriatmojo, “Komunikasi antar Budaya”, Media Sains Indonesia, Jakarta : 2021, h.3-6
8
Ibid.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
komunikasi internal adalah sistem komunikasi formal yang menyalurkan
informasi-informasi tentang pelaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai upaya pencapaian
tujuan organisasi. Fungsi utama komunikasi internal adalah mengembangkan tugas-tugas
formal, koordinasi, dan pencapaian tujuan organisasi. Komunikasi verbal (verbal
communication) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada
komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi nonverbal adalah
komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk tanpa kata-kata. Komunikasi langsung
dipahami sebagai proses komunikasi yangberlangsung secara tatap muka baik antara individu
dengan individu, individudengan kelompok, kelompok dengan kelompok, maupun
individuataukelompok dengan masyarakat. Pada komunikasi tidak langsung, komunikasi
dilakuakn dengan menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan pesan kepada komunikan
yang jauh tempatnya dan atau banyak back tidak terjadi atau tertunda (delayed feed back) pada
saat komunikasi dilancarkan
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Desak, Putu, Yuli. 2016. Modul Komunikasi Verbal dan Non Verbal. Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Kristina, Munthe dan Ermina, Tiorida. 2017. Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal Riset Bisnis dan Investasi. Vol 3 No 1
Tri, Indah, Kusumawati. 2016. Komunikasi Verbal dan Non Verbal. Al-Irsyad: Jurnal
Pendidikan dan Konseling. Vol 6 No 2
13