Di Susun Oleh:
NADIYA RIZKY FATMAWATI (202022012)
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI MANAGEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL – HIDAYAH
DRAMAGA , BOGOR , JAWA BARAT
TAHUN AKADEMIK 2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikuwarohmatuallahiwabarokatu
Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah swt atas kasih dan sayangnya memberikan
pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada penyusun sehingga mampu menyelesaikan
penyusunan makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Pengantar Manajemen Umum .
Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih ada kemungkinan kekurangan-
kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusunan, untuk itu, masukkan yang bersifat
membangun akan sangat membantu penyusun untuk semakin membenahi kekurangannya.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami tuturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengantar
Manajemen Umum ini, kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat berguna, sebagai
karya dari saya dan untuk semua.
Wassalammualaikum
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukanorang lain dan
membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.Hal ini merupakan suatu
hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentukdari hasil integrasi sosial dengan sesama
dalam kelompok dan masyarakat. Di dalamkelompok ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk
kepemimpinan yang merupakanmasalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang
terdiri dari atasan danbawahannya.
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi dua arah atau
komunikasi timbal balik, untuk itudiperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk
mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu
organisasi. Kerjasamatersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial
maupunkebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu
keinginanmasing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan
dapatmemberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengertian dan peran komunikasi dalam organisasi ?
2. Bagaimana proses komunikasi dalam organisasi ?
3. Apa saja bentuk komunikasi dalam organisasi ?
4. Apa saja sumber dan hambatan komunikasi dalam organisasi?
5. Bagaimana penggunaan komunikasi lisan dan efektif dalam organisasi ?
6. Bagaimana teknik komunikasi yang efektif dalam organisasi ?
C. Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui pengertian dan peran komunikasi dalam organisasi
2. Untuk mengetahui proses komunikasi dalam organisasi
3. Untuk mengetahui bentuk komunikasi dalam organisasi
4. Untuk mengetahui sumber dan hambatan komunikasi dalam organisasi?
5. Agar mengetahui penggunaan komunikasi lisan dan efektif dalam organisasi
6. Agar mengetahui teknik komunikasi yang efektif dalam organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi dalam Organisasi
2. Komunikasi tertulis
Dalam buku Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak (2021) oleh Encep Sudirjo dan
Muhammad Nur Alif, dituliskan bahwa komunikasi tertulis bisa dilakukan lewat aplikasi atau
media teknologi. Contohnya WhatsApp, Line, Gmail, dan lainnya. Ragam komunikasi tertulis
adalah membaca dan menulis. Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Karena
kegiatan membaca dalam komunikasi ini hanya bisa dilakukan ketika ada seseorang yang
menulis pesan. Baca juga: 7 Perbedaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal Tanpa pembaca
(orang yang membaca pesan), proses komunikasi pun tidak akan berjalan lancar. Karena pesan
yang disusun menjadi tidak tersampaikan atau terwujud tujuannya. Antara komunikasi lisan dan
tertulis, keduanya sering digunakan dalam proses komunikasi. Penggunaannya sangat
bergantung pada kebutuhan komunikator serta komunikannya.
F. Teknik Komunikasi Yang Efektif
Berbagai penyebab timbulnya masalah-masalah komunikasi dan betapa sulitnya
mencapai komunikasi efektif telah dibahas diatas. Sekarang akan dibicarakan berbagai cara
dengan mana para manajer dapat meningkatkan efektivitas komunikasi. Teknik-teknik ini pada
dasarnya adalah cara-cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang disajikan sebelumnya.
1.Kesadaran Akan Kebutuhan Komunikasi Efektif
Karena berbgai hambatan organisasional dan antar pribadi, komunikasi efektif tidak
dapat dibiarkan terjadi begitu saja. Manajer harus memainkan peranan penting dalam proses
komunikasi, dimana hanya dengan cara itu kemudian dapat diambil langkah-langkah untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi.
Pentngnya komunikasi menyebabkan banyak perusahaan besar menggunakan para “ahli
komunikasi”. Para spesialis komunikasi ini membantu perbaikan komunikasi dengan bantuannya
kepada para penyelia memecahkan masalah-masalah komunikasi internal; penentuan strategi
komunikasi perusahaan sehubungan dengan “layoffs”, penutupan pabrik atau relokasi, dan
terminasi; serta pengukuran kualitas kegiatan-kegiatan komunikasi, melalui interview
(wawancara) atau survey.
2. Penggunaan Umpan-Balik
Peralatan penting pengembangan komunikasi lainnya adalah penggunaan umpan balik
berita-beria yang dikirim. Komunikasi dua arah ini memungkinkan proses komunikasi berjalan
lebih efektif. Para manajer dapat melakukan paling sedikit dua hal untuk mendorong umpan
balik dan menggunakannya secara efektif. Manajer dapat menciptakan lingkungan yang
mendorong umpan balik, dan mendapatkan umpan balik melalui kegiatan mereka sendiri.
Cara manajer berkomunikasi dengan para bawahannya dapat menentukan jumlah umpan
balik yang akan mereka terima. Disamping itu, tipe komunikasi yang digunakan dan lingkungan
komunikasi penting dalam penentuan umpan balik macam apa yang akan di dapatkannya. Dalam
hal ini manajer perlu memainkan peranan aktif dalam pengadaan umpan balik tersebut. Sebagai
contoh, setelah memberikan penugasan tugas suatu pekerjaan manajer dapat bertanya, “apa
saudari mengerti?” atau “apakah saudara mempunyai pertanyaan” atau “apakah ada yang belum
saya jelaskan?” tetapi pertanyaan-pertanyaan itu tidak mendorong timbulnya jawaban, sehingga
pendekatan yang lebih langsung dapat dilakukan dengan mengatakan : “pekerjaan ini adalah
penting, sebab itu pahami benar setiap langkah, laporkan kepada saya apa yang akan saudara
lakukan”.
Dilain pihak, para manajer perlu secara aktif mencari umpan balik. Manajemen
partisipatif dan komunikasi tatap muka merupakan cara-cara yang dapat digunakan untuk
meningkatkan efektivitas kominukasi melalui penggunaan umpan balik.
Menjadi Komunikator Yang Lebih Efektif
Teknik-teknik yang jelek mengganggu banyak manajer, seperti halnya mengganggu
hubungan mereka dengan para bawahannya diluar pekerjaannya. Oleh karena itu latihan-latihan
dalam penulisan dan penyampaian berita secara lisan perlu dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman akan simbol-simbol, penggunaan bahasa, mengutarakan yang tepat, dan kepekaan
terhadap latar belakang penerima berita.
Salah satu peralatan yang digunakan secara efektif oleh para psikolog, dan orang-orang
yang profesinya memerlukan pemahaman yang mendalam tentang klien mereka, yaitu active
listening (aktif mendengarkan), dapat dipergunakan untuk mengembangkan dimensi baru
keterampilan manajemen para manajer. Prinsip dasar peralatan ini adalah penggunaan reflective
statements (pernyataan baik) oleh pendengar. Bagaimanapun posisi kunci para manajer dalam
proses komunikasi, membuat kebutuhan mendesak bagi pengembangan diri untuk menjadi
komunikator yang lebih efektif.
3.Pedoman Komunikasi Yang Baik
Amerika Management Asosiations (AMA) telah menyusun sejumlah prinsip-prinsip komunikasi
yang disebut “the Ten Commandments of Good Communication” (sepuluh pedoman komunikasi
yang baik). Pedoman-pedoman ini disusun untuk meningkatkan efektivitas komunikasi
organisasi, secara ringkas adalah sebgai berikut:
1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.
2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan
dilakukan.
4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain, bilaperlu, dalam perencanaan komunikasi.
5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita selama
berkomunikasi.
6. Ambil kesempatan, bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yang membantu atau
umpan balik.
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang dilakukan.
8. Perhatikan konsistensi komunikasi.
9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.
10. Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti tetapi untuk
mengerti.
Prinsip-prinsip ini memberikan kepada para manajer pedoman untuk meningkatkan efektivitas
komunikasi.
Teknik yang baik dan benar untuk menciptakan komunikasi yang efektif didalam kehidupan
sehari-hari saat ini menjadi hal yang paling mudah untuk dilakukan setiap saat. Banyak sekali
macam-macam media komunikasi seperti handphone, komputer, media massa, media sosial
diciptakan untuk mempermudah komunikasi, karena fungsi media komunikasi juga terus
dikembangkan agar setiap orang atau kelompok semakin mudah untuk bertukar informasi dan
berkomunikasi. Berikut 5 teknik komunikasi efektif yang harus kamu ketahui.
1) Berbicaralah dengan antusias Saat komunikasi sedang berlangsung agar lawan bicara kamu
merasakan bahwa kamu peduli dan mendengarkan setiap perkataan mereka. Akibatnya, mereka
akan lebih terbuka kepada kamu, karena percaya diri mereka akan meningkat. Sehingga
komunikasi akan berjalan dengan baik dan penuh dalam canda tawa. (baca juga: Model
Komunikasi Transaksional)
2) Berikan pertanyaan yang bersifat terbuka Kepada lawan bicara kamu seperti hobby mereka,
apa yang mereka sukai, bagaimana kehidupan mereka dan lainnya. Usahakan untuk mengetahui
kehidupan dari lawan bicara secara detail, agar kamu mungkin dapat memberikan perspektif baru
tentang diri dan tujuan hidup mereka. (baca juga: Model Komunikasi Gudykunst)
3) Gunakan bahasa tubuh Kamu ketika sedang berbicara, misalnya dengan menggerakkan
tangan, mengeluarkan ekspresi wajah dan lain sebagainya. Sebisa mungkin cobalah untuk
mengetahui perasaan mereka ketika berkomunikasi dengan cara mengamati gerak tubuh dan
intonasi suara mereka. Teknik ini akan memberikan kamu kesempatan yang lebih besar untuk
menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara serta respon yang kamu berikan akan
bermakna lebih positif. (baca juga: Perkembangan Media Massa di Indonesia)
4) Sanjung dan pujilah mereka Serta tunjukkan rasa kagum kamu akan kepribadian mereka, adat
budaya mereka dengan jujur. Berikan juga alasannya kenapa kamu menyukai atau mengagumi
mereka.Jika kondisi komunikasi tidak tepat untuk menyatakannya secara langsung, cobalah
untuk menyatakan pujian kamu secara tidak langsung. 5) Dengarkan semua yang mereka katakan
Dengan baik dan penuh perhatian serta usahakan selalu fokus terhadap apa yang dibicarakan dan
responlah pertanyaan mereka dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa kamu memang
mendengarkan apa saja hal yang mereka bicarakan sehingga mereka merasa kamu adalah bagian
dari komunikasi itu juga.
6) Beri tatapan mata Tatapan mata yang kuat kepada mereka untuk menunjukkan bahwa kamu
bukan hanya sebagai pendengar saja, melainkan kamu juga mengerti dan paham apa yang
dibicarakan. Ketika dilakukan dengan baik, mereka juga secara alami akan lebih memperhatikan
apa yang kamu katakan.
7) Bukalah diri kamu seterbuka mungkin Agar kamu mendapatkan kepercayaan dari
mereka.Ceritakan kejadian menarik yang kamu alami, bagaimana kehidupan kamu dan lain
sebagainya.Tapi, jangan terlalu berlebihan sehingga menganggap mereka cerita mereka tidak
penting.Biarkan mereka mengetahui lebih jauh tentang diri kamu seiiring berjalannya
komunikasi.
8) Jangan gunakan kata Aku atau Saya Karena hal itu hanya akan memberikan kesan bahwa
hanya kamulah yang harus didengarkan. Sebaiknya, ketika berkomunikasi gunakanlah kata
“kita” atau “kami” untuk menciptakan hubungan layaknya keluarga dan berada pada pihak atau
sisi yang sama dengan lawan bicara.
9) Tersenyumlah kepada mereka Agar ketika komunikasi yang sedang berlangsung tidak terjadi
ketegangan antara kamu dengan mereka.Pada saat tersenyum, kamu sebenarnya telah
menunjukkan bahwa kamu telah siap untuk berkomunikasi dengan mereka, serta mengganggap
berkomunikasi dengan mereka adalah sebuah kebahagiaan.
10)Berikan saran yang bermanfaat Kepada lawan bicara kamu seperti tempat yang enak untuk
berkomunikasi, makanan apa yang enak pada tempat tersebut, acara apa yang berlangsung pada
hari itu, peluang karir yang mungkin bisa mereka dapatkan, dan lain sebagainya. Ketika kamu
memberikan saran atau ide yang menarik perhatian mereka, maka secara tidak langsung kamu
telah memberikan kesan kepada mereka bahwa kamu memiliki banyak pengetahuan. Jadi, ketika
mereka membutuhkan sesuatu, maka mereka akan menghubungi kamu. (baca juga:Contoh
Komunikasi Langsung)
11)Berikan mereka motivasi Ketika kamu sedang berkomunikasi dengan orang yang lebih muda
dari kamu, atau kehidupannya lebih sulit dari kamu karena biasanya mereka akan menganggap
kamu lebih baik dari mereka. Untuk itu, motivasi yang kamu berikan mungkin saja akan
menggugah semangat mereka agar bekerja lebih giat dan menjalani hidup dengan lebih
semangat. Yakinkan mereka bahwa mereka pasti mampu menghadapi setiap masalah yang
mereka hadapi, sehingga mereka akan menjadikan kamu sebagai teman. (baca juga: Teori
Kepribadian Kelompok)
12) Percaya dirilah Kamu ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain dengan cara
menunjukkan suara dan bahasa tubuh yang lebih bersemangat dan lebih berenergi positif. Tapi
jangan pula kamu terlalu berlebihan sehingga peran mereka sebagai lawan bicara menjadi tidak
terlihat. Apapun yang terlalu berlebihan, efek atau akibatnya akan kembali kepada diri kamu
sendiri. (baca juga: Tujuan Komunikasi Pemasaran)
13) Panggilah mereka dengan sopan Seperti menyebutkan nama mereka dengan baik, atau
misalnya dengan memanggil mereka dengan sebutan ” Bro “, ” Guys”, ” Boss “, ” Sobat” dan
panggilan lainnya yang membuat mereka senang. Ketika kamu memanggil mereka dengan baik,
mereka akanmenganggap bahwa kamu sudah menjadi teman mereka. Jangan pernah memanggil
lawan bicara dengan kata-kata yang kurang sopan dan tidak enak didengar.
14) Ajak mereka menjalin hubungan yang lebih erat Dengan cara misalnya mengajak mereka
makan atau bersama, mengajak mereka pergi berwisata, mengajak mereka untuk mampir
kerumah kamu, dan ajakan lainnya. Meskipun mereka menolak tawaran kamu, mereka akan
merasa tersanjung dengan apa yang kamu tawarkan serta disisi lain, mereka akan menganggap
kamu memiliki keberanian menjalin persahabatan dengan baik kepada siapa saja
15)Jangan pernah terlambat datang Ketika ingin melakukan komunikasi atau pembicaraan
dengan mereka pada lokasi yagn telah ditentukan. Ketika kamu datang lebih awal atau tepat
waktu, maka hal ini akan memberikan mereka kesan bahwa, ketika berkomunikasi kamu sangat
menghargai mereka dan mendengarkan mereka.
DAPUS
T. Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2011
Herwan parwiyanto. Perilaku organisasi, Perilaku Organisasi/herwan parwiyanto.staff.uns.ac.id.
10-03-2013, 15:00
Alo Liliweri, Wacana Komunikasi Organisasi, (Bandung: Mandar Maju, 2004), 91
Ibid,93
Barry Cushway&Derek Log De, Organisational Behavior and Design, (Jakarta: PT Elex Media
Kompetindo, 1993), 178-183
Fiske John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Pers.
Komala, Lukiati. 2009.
Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks
.Bandung: Widya Padjadjaran, hal.