Kepuasan Pelanggan
Pendidikan
Gina Afifah Ramadhani (202022001)
Pendahuluan
Keberlangsungan lembaga pendidikan, terutama lembaga pendidikan swasta baik itu Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, pendidikan berupa kursus-kursus atau
bimbingan belajar maupun Pendidikan Tinggi, sangat bergantung pada sistem pengelolaan lembaga
tersebut. Mengelola lembaga Pendidikan dapat dilakukan dengan pendekatan pengelolaan organisasi
bisnis. Keberhasilan setiap organisasi bisnis tergantung pada kepuasan pelanggan. Setiap kali sebuah bisnis
akan dimulai, pelanggan harus menjadi perhatian "pertama" dan kemudian baru berfikir tentang
keuntungan. Perusahaan-perusahaan yang berhasil memuaskan pelanggan sepenuhnya akan tetap berada di
posisi teratas di pasar. Perusahaan bisnis saat ini telah mengetahui bahwa kepuasan pelanggan adalah
komponen kunci untuk keberhasilan bisnis dan pada saat yang sama memainkan peran penting untuk
memperluas nilai pasar. Secara umum, pelanggan adalah orang-orang yang membeli barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
Kepuasan Pelanggan Pendidikan
Bagi beberapa pendidik, istilah “pelanggan” jelas sekali memiliki nada komersial yang tidak dapat diaplikasikan
dalam pendidikan. Mereka lebih suka menggunakan istilah klien. Klien, dengan konotasi jasa profesional yang
menyertainya dianggap sebagai istilah yang jauh lebih tepat dibanding “pelanggan”. Sementara itu, yang lainnya
ada yang menolak bahasa seperti itu dan menurut mereka akan lebih tepat jika menggunakan istilah pelajar,
murid, siswa, atau peserta didik. Tulisan ini menggunakan kata pelanggan dan pelajar tanpa bermaksud untuk
mempersoalkan mereka yang menggunakan istilah-istilah lain. Selain daripada itu, istilah “klien” biasanya
diartikan sebagai pihak yang menerima jasa pendidikan seperti proses pembelajaran atau beasiswa, sedangkan
istilah “pelanggan” sering diartikan sebagai pihak yang membayar untuk mendapat pendidikan. Dalam tulisan ini
“pelanggan” digunakan sebagai istilah untuk kedua bentuk istilah di atas dan terbagi atas beberapa jenis.
“Pelanggan Utama” yaitu pelajar yang secara langsung menerima jasa pendidikan.
“Pelanggan Kedua” yaitu orang tua, kepala daerah, atau sponsor pelajar yang memiliki
kepentingan langsung secara individu maupun institusi.
“Pelanggan Ketiga” yaitu pihak yang memiliki peran penting namun tak langsung seperti
Pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan.
Ketiga jenis pelanggan di atas disebut “pelanggan eksternal”. Keragaman pelanggan tersebut
membuat seluruh institusi pendidikan harus lebih memfokuskan perhatian mereka pada
keinginan para pelanggan dan mengembangkan mekanisme untuk merespon mereka.
Hal penting untuk didefinisikan secara jelas adalah
sifat jasa yang diberikan oleh institusi kepada
pelanggannya. Hal ini sama pentingnya dengan
menciptakan dialog yang baik dan terus-menerus
dengan mereka. Bentuk pemasaran yang paling baik
dalam pendidikan adalah pemasaran yang dipilih oleh
para pelajar untuk kepentingan mereka masing-
masing. Satu hal yang perlu diingat adalah
kesuksesan pelajar merupakan kesuksesan institusi
pendidikannnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan jasa pendidikan
Hamdani berpendapat kehandalan (reliability) yaitu Yaitu respon atau kesigapan staff dalam
sesusai dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan pelayanan yang cepat dan tangap, yang
Hubungan kehandalan dengan kepuasan pelanggan adalah melayani pelanggan, kecepatan karyawan
terhadap kehandalan perusahaan maka kepuasan Berdasarkan banyak studi yang dilakukan,
pelanggan juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi ada satu hal yang sering membuat pelangan
pelanggan terhadap kehandalan buruk maka kepuasan kecewa, yaitu pelanggan sering diping –