KOMUNIKASI
Disusun Oleh:
Like Octaviani (155020201111081)
Audi Nadya (155020201111088)
Lidiah A.H. (155020201111084)
Yoga Adi Sasono (155020201111068)
Ahmad Ahsanul Amal (155020207111049)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
KATA PENGANTAR
Makalah ini merupakan hasil telaah dari beberapa referensi tentang Komunikasi.
Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan wacana kepada pembaca
tentang Komunikasi. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Saya menyadari bahwa makalahini masih jauh dari sempurna. Demi kesempurnaan
makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini
bermanfaat.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Tujuan dari makalah yang berjudul Komunikasi adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perilaku Organisasi dan Mengetahui tentang bagaimana menghadapi masalah-masalah dalam
komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses dimana terjadi penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain dalam bentuk verbal maupun non verbal ataupun secara lisan (langsung)
ataupun tidak langsung (melalui media).
Komunikasi dalam organisasi merupakan proses penyampaian informasi yang akurat dan
pemahaman atas informasi dari suatu unit (pengirim) ke unit yang lain (penerima) tidak
hanya vital dalam perumusan tujuan organisasi, tetapi juga merupakan peralatan dan sarana
penting melalui kegiatan organisasi.
Komunikasi adalah satu usaha praktek dalam mempersatukan pendapat-pendapat, ide-ide,
persamaan pengertian dan persatuan kelompok.
Aktifitas komunikasi memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Apabila kajian
komunikasi dihubungkan dengan organisasi timbul suatu kajian tentang komunikasi
organisasi. Organisasi merupakan salah konteks penting dalam komunikasi.
2. Fungsi-fungsi Komunikasi
Komunikasi menjalankan empat fungsi utama dalam organisasi atau perusahaan yaitu:
1. Pengendalian
Fungsi komunikasi ini untuk mengendalikan perilaku anggota dengan beberapa cara. Setiap
organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh
pegawai.
Bila pegawai, misalnya, diminta untuk terlebih dahulu mengkomunikasikan setiap keluhan
yang berkaitan dengan pekerjaan ke atasan langsungnya, sesuai dengan uraian tugasnya, atau
sesuai dengan kebijakan perusahaan, komunikasi itu menjalankan fungsi pengendalian.
Namun komunikasi informal juga mengendalikan perilaku.
2. Motivasi
Komunikasi memperkuat motivasi dengan menjelaskan ke para pegawai apa yang harus
dilakukannya.
Seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja
yang dibawah standar.
3. Pengungkapan emosi
Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok atau organisasi merupakan mekanisme
fundamental dimana para anggota menunjukkan kekecewaan dan kepuasan. Oleh karena itu,
komunikasi memfasilitasi pelepasan ungkapan emosi perasaan dan pemenuhan kebutuhan
sosial.
4. Informasi
Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan dan kelompok untuk mengambil
keputusan melalui penyampaian data guna mengenali dan mengevaluasi pilihan-pilihan
alternatif.
3. Proses Komunikasi
4. Arah Komunikasi
Menurut Stephen P. Robbins (2006), komunikasi dapat mengalir secara vertikal dan
horizontal. Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi arah ke bawah dan ke atas.
A. Ke Bawah
Komunikasi ke bawah yaitu komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam kelompok
atau organisasi ke tingkat yang lebih bawah. Misalnya para manajer yang berkomunikasi
dengan para bawahannya. Pola ini biasanya digunakan oleh para manajer atau pemimpin
kelompok untuk menetapkan sasaran, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan
kebijakan dan prosedur ke bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian, dan
mengemukakan umpan balik tentang kinerja.
B. Ke Atas
Komunikasi ke atas yaitu komunikasi yang mengalir ke tingkat yang lebih tinggi dalam
kelompok atau organisasi. Komunikasi ini digunakan untuk memberikan umpan balik ke
atasan, menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke sasaran, dan menyampaikan
masalah-masalah yang dihadapi. Komunikasi ke atas menyebabkan para manajer menyadari
perasaan para karyawan terhadap pekerjaannya, rekan sekerjanya, dan organisasi secara
umum. Dengan komunikasi ke atas juga manajer dapat mendapatkan gagasan untuk
memperbaiki kondisi yang dihadapi.
C. Lateral (Horizontal)
Komunikasi horizontal yaitu komunikasi yang terjadi antara anggota kelompok kerja yang
sama, baik antar sesama pekerja ataupun antar sesama manajer. Komunikasi horizontal
berfungsi untuk menghemat waktu dan memudahkan koordinasi. Dalam beberapa kasus,
hubungan horizontal ini memberlakukan sanksi formal. Seringkali hubungan ini diciptakan
secara informal utuk mempersingkat hierarki vertical dan mempercepat tindakan.
5. Jenis-Jenis Komunikasi
1. Komunikasi Antar Pribadi
Menurut Stephen P. Robbins, komunikasi antar pribadi dapat digolongkan menjadi tiga jenis,
yaitu:
a) Komunikasi lisan
b) Komunikasi tertulis
c) Komunikasi non verbal disebut juga komunikasi dengan bahasa tubuh
Dari ketiga jenis komunikasi yang disebutkan Robbins, komunikasi lisan dan komunikasi
tulisan dapat disebut sebagai komunikasi verbal. Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek
berupa :
Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan
disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting
dalam berkomunikasi.
Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat
diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi
lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak
proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan
bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai
hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya
selingan dalam berkomunikasi.
Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas,
langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi
akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu
untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
a) Komunikasi Lisan
Sarana utama satu individu melakukan komunikasi dengan individu lainnya adalah
melalui lisan dengan cara berbicara, berpidato, mengobrol, diskusi kelompok dan lain
sebagainya. Salah satu keuntungan dari komunikasi lisan adalah kecepatan dalam umpan
balik yang dihasilkannya. Pesan verbal dapat disampaikan dan tanggapan diterima dalam
waktu yang relatif singkat. Jika penerima merasa tidak yakin dengan pesan itu, umpan balik
yang cepat memungkinkan deteksi dini oleh pengirim dan karenanya memungkinkan koreksi
dini.
Disamping memilik keuntungan diatas, komunikasi dengan lisan pun memiliki kerugian.
Kerugian terbesar dari komunikasi lisan yang muncul dalam organisasi adalah ketika pesan
yang disampaikan harus melewati sejumlah orang. Semakin banyak orang yang dilewati oleh
pesan itu maka semakin besar pula kemungkinan pesan tersebut mengalami distorsi. Dalam
organisasi, dimana setiap keputusan dan komunikasi lainnya disampaikan dari atasan kepada
bawahan secara verbal melalui lisan maka hal ini memungkinkan untuk terjadinya distorsi
pada pesan tersebut.
b) Komunikasi Tulisan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah terbiasa melakukan komunikasi secara tertulis.
Diantara media yang sering digunakan untuk melakukan komunikasi tertulis ini diantaranya
memo, surat, email, fax, sms, laporan berkala organisasi, pengumuman di papan, bulletin dan
alat-alat lain yang dikirimkan via kata-kata secara tertulis.
Salah satu keuntungan penggunaan komunikasi tulisan ini adalah karena komunikasi tulisan
ini berwujud dan dapat dibuktikan atau dapat dijadikan sebagai bukti. Umumnya, baik
pengirim maupun penerima memiliki catatan komunikasi. Pesan dapat disimpan dalam
waktuyang lama. Jika ada pertanyaan mengenai isi pesan tersebut, maka secara referensi
dicatat dan dapat dijadikan rujukan untuk referensi selanjutnya.
Kelebihan seperti ini tentu saja merupakan keuntungan tersendiri bagi sebuah organisasi.
Misalnya saja pesan ini berisi tugas yang harus dikerjakan oleh anggota dari oragisasi
tersebut selama beberapa bulan. Dengan menyampaikannya secara tertulis, maka ini dapat
dijadikan pedoman selama tenggat waktu tertentu atau selama tugas dan tujuan tersebut
belum tercapai.
Manfaat lain dari komunikasi tertulis/tulisan ini muncul dari prosesnya sendiri. Biasanya kita
akan lebih cermat dan lebih teliti terhadap kata/pesan yang ditulis daripada kata/pesan yang
disampaikan melalui lisan. Dengan demikian komunikasi tertulis ini lebih memungkinkan
untuk dapat difikirkan dengan baik, logis, dan jelas.
Selain mempunyai kelebihan seperti telah diutarakan diatas, pesan tertulis juga mempunyai
kekurangan. Pesan tertulis dapat memakan waktu yang relatif lebih lama daripada pesan yang
disampaikan melalui lisan. Dengan demikian meskipun menulis jauh lebih akurat tetapi
menulis juga dapat memakan waktu yang relatif lama. Kemudian dalam komunikasi
tulisan/tertulis juga, umpan baluk yang diterima relatif lebih lama daripada komunikasi lisan.
6. Komunikasi Organisasi
Menurut Stephen P. Robbins, komunikasi organisasi ini dapat digolongkan menjadi
komunikasi jaringan formal, selentingan, dan mekanisme dengan bantuan komputer yang
digunakan oleh organisasi untuk memudahkan komunikasi.
a. Jaringan kelompok kecil formal
Jaringan organisasi formal ini bisa jadi sangat rumit, karena bisa jadi mencakup ratusan
orang atau puluhan tingkat hierarki. Stephen P. Robbins menyederhanakan jaringan formal
ini kedalam tiga kelompok kecil yang umum yang masing-masing terdiri dari lima orang.
Tiga jaringan ini adalah rantai, roda, dan semua saluran.
Rantai secara tegas mengikuti rantai komando yang formal. Jaringan ini hampir sama
dengan saluran komunikasi yang mungkin kita temukan dalam organisasi dengan tiga
tingkatan yang kaku. Roda mengandalkan tokoh sentral yang bertindak sebagai saluran pusat
untuk semua komunikasi kelompok. Jaringan ini merangsang jarinan komunksi yang akan
kita temukan dalam tim dengan pemimpin yang kuat. Jaringan semua saluran memungkinkan
semua anggota kelompok untuk secara aktif untuk saling berkomunikasi. Jaringan semua
saluran ini mungkin paling sering dicirikan dalam praktik yang sering dilakukan oleh tim swa
kelola, dimana semua anggota kelompok bebas memberikan kontribusi dan tidak ada satu
orang pun yang mengambil peran sebagai seorang pemimpin.
b. Selentingan
Selain system formal tersebut, dalam komunikasi dikenal juga system informal yang
disebut dengan selentingan. Meskipun selentingan ini bersifat informal, tidak berarti
selentingan ini bukan merupakan sumber informasi yang penting. Misalnya survei terbaru
menemukan bahwa 75% dari karyawan mendengar pertama kali ada masalah dari desas desus
dalam selentingan.
Selentingan mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu:
1) Selentingan tidak dikendalikan oleh manajemen.
2) Selentingan dipersepsikan oleh kebanyakan karyawan sebagai sumber informasi yang paling
dapat dipercaya dan andal daripada informasi formal yang diumumkan oleh manajemen
puncak.
3) Sebagian besar selentingan digunakan untuk melayani kepentingan sendiri dari orang-orang
di dalamnya.
Selentingan merupakan bagian penting dari komunikasi kelompok atau organisasi.
Selentingan menunjukkan kepada para manajer isu-isu yang membingungkan yang dianggap
oleh para karyawan dianggap penting dan memicu kecemasan. Oleh karena itu, selentingan
bertindak sebagai filter dan sebagai mekanisme umpan balik, yang mengumpulkan isu-isu
yang dianggap relevan oleh para karyawan. Dan yang lebih penting lagi yaitu dari perspektif
manajerial, adanya kemungkinan menganalisis informasi selentingan dan meramalkan
arahnya.
c. Komunikasi dengan bantuan komputer.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini,
memungkinkan pula komunikasi dalam organisasi diterapkan melalui teknologi komputer.
Keuntungan yang didapat tentu saja dalam hal kecepatan, keakuratan, dan kemudahan.
Bsekali fasilitas untuk melalkukan komunikasi dengan bantuan teknologi komputer ini,
diantaranya :
1. Elektronik Mail (E-Mail)
E-Mail merupakan surat elektronik menggunakan internet dan diperkaya dengan
teknologi yang dibantu komputer. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan menggunakan
e-mail ini, yaitu pesan e-mail dapat ditulis, diedit, dan disimpan dengan cepat. Pesan-pesan
yang dikirim melalui e-mail dapat didistribusikan dan dikirim kepada satu atau ribuan orang
hanya dalam satu kali pengiriman. Dan keuntungan lainnya yaitu biaya yang dikeluarkanpun
relatif murah.
Adapun kelemahan dari e-mail adalah berlebihnya informasi yang didapatkan.
Misalnya saja seseorang bisa mendapatkan ratusan bahkan ribuan e-mail hanya dalam satu
hari. Tentu saja ini menjadi kendala tersendiri bagi penggunyanya untuk membaca,
menyaring, dan menanggapi e-mail yang masuk tersebut. Kelemahan lainnya yaitu kurangnya
muatan emosional, yang hanya bisa disampaikan melalui pesan suara atau melalui tatap
muka.
2. Hubungan Internet dan Ekstranet
Internet adalah jaringan informasi privat di seluruh organisasi yang berfungsi seperti situs
web tetapi hanya bisa diakses oleh orang dalam. Dengan menggunakan jaringan internet ini
suatu organisasi dapat berhubungan dengan mudah, cepat, dan murah baik dengan sesama
anggotanya ataupun dengan anggota atau perusahaan-perusahaan lain dalam menjalankan
aktivitas organisasi/kelompoknya.
3. Konferensi Video
Konferensi video adalah perluasan system internet dan ekstranet. Konfeensi video
memungkinkan anggota suatu kelompok/organisasi bertemu dengan anggota organisasi lain
dalam tempat yang berbeda. Gambar yang diperlihatkan dalam video memungkinkan mereka
untuk saling berkomunikasi.
Kesimpulan
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai
berikut : pengirim pesan, penerima pesan dan pesan. Semua fungsi manajer melibatkan
proses komunikasi. Proses komunikasi dimulai dengan adanya pengirim pesan yang
mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang agar dapat dipahami sesuai apa yang ia
sampaikan. Kemudian pesan (informasi) tersebut disampaikan melalui isyarat (simbol), baik
verbal (kata-kata) maupun non verbal (bahasa tubuh) melalui media komunikasi langsung
(tatap muka), TV, Radio, internet, dll. Setelah pesan diterima melalui indera, maka si
penerima mengartikan, atau menterjemahkan agar dapat dipahami olehnya. Setelah pesan
tersebut dimengerti, maka ada tanggapan atau isyarat yang berisi pesan dari penerima agar
pengirim pesan tahu dampak pesannya terhadap penerima pesan (balikan). Disamping proses
komunikasi diatas, juga ada gangguan yang menghalangi suatu proses komunikasi yang
akibatnya penerima salah mentafsirkan pesan/isyarat tersebut.
Arah komunikasi yaitu bisa secara vertikal (ke atas maupun ke bawah) dan secara horizontal.
Hambatan dalam komunikasi yang efektif yaitu:
1. Penyaringan
2. persepsi selektif
3. informasi berlebih
4. Emosi
5. bahasa, dan
6. kegelisahan komunikasi
DAFTAR PUSTAKA