Dosen Pengampu : Dr. I Gst. Ngr. Jaya Agung Widagda K, S.E., M.M.
Disusun Oleh:
Kelompok 3
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan bimbingan-Nya kami dapat mengerjakan, menyelesaikan dan mengumpulkan
ringkasan materi perkuliahan yang berjudul: “Keterampilan Menyimak, Komunikasi
Dalam Tim, dan Komunikasi Nonverbal”.
Penyusunan ringkasan materi ini merupakan salah satu penugasan kelompok yang
diberikan setiap minggunya pada mata kuliah Komunikasi Bisnis (C4) program studi
Akuntansi. Dalam penyusunan makalah ini, kami sebagai penyusun menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Bapak Dr. I Gst. Ngr. Jaya Agung Widagda K, S.E., M.M. selaku
dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah mempersiapkan dan
memberikan tugas ini untuk menambah pengetahuan kami sebagai mahasiswa.
Kami berharap para pembaca mendapat informasi yang berguna dari apa yang kami
uraikan dalam ringkasan materi perkuliahan ini yang nantinya bermuara kepada
bertambahnya wawasan mahasiswa. Kami menyadari atas ketidaksempurnaan ringkasan
materi ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran berupa tanggapan-tanggapan
ataupun pendapat lainnya sebagai bahan pertimbangan dan koreksi kedepannya.
Penyusun
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menjadi bentuk pengulangan, pelengkap, pengganti, serta dapat memberikan penekanan bagi
komunikasi verbal (Muhammad, 2009: 132).
Keterampilan komunikasi lisan merupakan kemampuan seseorang dalam
berkomunikasi melalui komunikasi dan umpan balik (masukan) dapat diberikan secara
langsung. Keterampilan komunikasi lisan ini meliputi kemampuan dalam wawancara kerja,
seminar, lokakarya, public speaking, bicara formal dan presentasi. (DjokoPurwanto, 2006:
77).
Berdasarkan hal-hal tersebut melatarbelakangi penyusunan RMK ini untuk membahas
apa pentingnya komunikasi nonverbal, keterampilan dalam berkomunikasi lisan, bagaimana
bekerja dalam tim, dan menjalankan rapat yang produktif agar dapat mencapai tujuan
organisasi dengan efisien.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi Nonverbal
Beberapa pengertian dan pendapat Komunikasi nonverbal dari beberapa ahli di
antaranya:
1. Menurut Edward Sapir, Komunikasi nonverbal adalah sebuah kode yang luas yang
ditulis tidak di mana pun juga, diketahui oleh tidak seorang pun dan dimengerti oleh
semua (an elaborate code that is written nowhere, known to none, and understood
by all).
2. Molandro dan Barker yang dikutip dari Ilya Sunarwinadi: komunikasi antar budaya
memberikan batasan-batasannya sebagai berikut :
a. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa kata-kata.
b. Komunikasi nonverbal terjadi bila individu berkomunikasi tanpa menggunakan
suara
c. Komunikasi nonverbal adalah setiap hal yang dilakukan oleh seseorang yang
diberi makna oleh orang lain
d. Komunikasi nonverbal adalah studi mengenai ekspresi wajah, sentuhan, waktu,
gerak, isyarat, bau, perilaku mata dan lain-lain.
Dapat disimpulkan bahwa Komunikasi non verbal (non verbal communication)
adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata.
Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi
wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan
sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas
suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
B. Fungsi Komunikasi Nonverbal
Fungsi utama komunikasi nonverbal adalah untuk mengirimkan makna melalui
repetisi, aksentuasi, hingga komplemen. Bahkan, bisa menjadi substitusi dan kontradiksi
dari maksud pesan yang ingin disampaikan. Berikut ini penjelasan lima fungsi
komunikasi berdasarkan penuturan Mark L. Knapp (1972).
3
1) Repetisi
Fungsi ini dimaksudkan untuk mengulangi maksud dari komunikasi verbal.
Contohnya menganggukkan kepala ketika mengatakan “iya” dan menggelengkan
kepala ketika mengatakan “tidak”.
2) Substitusi
Ada kalanya, komunikasi ini cukup untuk mengirim pesan dan tujuan. Di samping
lebih ekspresif dan bermakna daripada kata-kata, komunikasi nonverbal juga lebih
mudah dilakukan dan dipahami dalam banyak kasus. Bahkan menjadi solusi terbaik
dalam mengatasi keterbatasan bahasa. Beberapa contoh umum dari fungsi ini adalah
melambaikan tangan sebagai pengganti ucapan “halo” atau “selamat tinggal”.
3) Kontradiksi
Kontradiksi adalah penolakan pesan verbal atau pemberian makna lain terhadap pesan
verbal yang disampaikan. Kontradiksi bisa berfungsi sebagai humor atau sindiran.
Sebagai contoh, seseorang memuji prestasi orang lain, namun sambil mengolok-olok.
4) Aksentuasi
Aksentuasi berfungsi menambahkan intensitas atau kekuatan pada kata-kata verbal.
Contohnya ketika mengucapkan kata-kata “Aku senang bisa bertemu denganmu lagi!”
dengan lebih keras dan antusias kepada teman yang sudah lama tidak kita jumpai.
5) Komplemen
Fungsi komplemen diartikan sebagai upaya melengkapi serta memperkaya makna
pesan verbal.
C. Ragam Jenis Komunikasi Nonverbal
Sama halnya seperti komunikasi verbal, inti dari komunikasi nonverbal adalah
menyampaikan informasi. Begitu pun komunikasi non-verbal yang terbagi ke dalam
beberapa jenis, yang baik untuk diketahui dan dilakukan guna meningkatkan
keterampilan berkomunikasi secara keseluruhan.
1) Ekspresi wajah
Ekspresi wajah merupakan salah satu jenis komunikasi yang paling sering digunakan.
Saat berkomunikasi pun ekspresi wajah adalah hal pertama yang akan terlihat, bahkan
sebelum mendengar apa yang lawan bicara katakan.
2) Gestur
Gestur atau gerakan tubuh yang paling sering digunakan dalam komunikasi nonverbal
yaitu melambai, menunjuk, atau menganggukkan kepala. Gestur pun juga dipengaruhi
4
oleh budaya dalam suatu masyarakat, berbeda dengan ekspresi wajah yang lebih
universal.
3) Postur Tubuh
Postur tubuh tergolong jenis komunikasi nonverbal yang dapat menyampaikan banyak
informasi, terlebih jika dikombinasikan dengan gerak tubuh tertentu.
4) Paralinguistik
Aspek paralinguistik dalam konteks komunikasi nonverbal meliputi nada bicara,
volume suara, dan ketinggian nada yang bisa menunjukkan makna sebenarnya dalam
suatu pembicaraan.
5) Tatapan mata
Cara seseorang melihat, menatap, dan berkedip dinilai bisa menunjukkan berbagai
emosi yang ada pada diri pembicara. Begitu pun tatapan mata yang sering dijadikan
patokan untuk menentukan apakah seseorang jujur atau tidak.
6) Sentuhan
Sentuhan bisa digunakan untuk mengomunikasikan berbagai emosi, mulai dari kasih
sayang, keakraban, hingga simpati.
7) Penampilan
Penampilan bisa menentukan cara pandang dan reaksi seseorang terhadap orang lain,
karena penampilan merupakan salah satu hal yang bisa dilihat pertama kali. Kendati
demikian, informasi yang didapat dari sebuah penampilan biasanya berbeda-beda
antar masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial dan budaya.
8) Proksemik
Proksemik merupakan jenis komunikasi yang berupa jarak saat komunikasi
berlangsung. Jarak atau ruang dalam komunikasi ini pun biasanya ditentukan oleh
seberapa akrab dan nyaman seseorang dengan lawan bicara.
D. Contoh Komunikasi Nonverbal
Contoh-contoh dari komunikasi nonverbal lebih lanjut dapat disaksikan pada
video di link berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=G3GUtWqrUAI.
5
▪ Kemampuan ini meliputi keahlian menyesuaikan cara berbicara kepada komunikan
yang berbeda, menggunakan pendekatan dan gaya yang pas, dan memahami pentingnya
isyarat non-verbal dalam komunikasi lisan.
▪ Komunikasi lisan membutuhkan keterampilan latar belakang (background skills)
presentasi, pemahaman tentang audiens, mendengarkan secara kritis, dan bahasa tubuh
(body language).
A. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Lisan
Setiap orang mempunyai keterampilan berkomunikasi yang berbeda-beda. Ada
kalanya seseorang terampil berbicara namun kurang terampil menulis, lalu ada pula
orang pintar menulis tapi kurang terampil berbicara dengan baik. Berikut adalah
beberapa cara yang efektif untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi, yaitu:
a. Mendengarkan
Belajarlah untuk mendengarkan orang lain dengan baik. Dengan mendengarkan orang
lain, tidak menutup kemungkinan kita untuk mendapatkan inspirasi baru dalam cara
berkomunikasi dengan orang lain. Dengan mendengarkan kita juga mudah untuk
mengingat hal-hal baru.
b. Berlatih
Seseorang yang bisa melakukan sesuatu bahkan ahli dalam bidang tertentu itu karena
seseorang tersebut sering berlatih terus menerus. Maka, untuk bisa meningkatkan
keterampilan komunikasi lisan, cobalah untuk terus berlatih berbicara dengan efektif.
Cobalah dari berbicara di depan kaca atau dengan keluarga sendiri.
c. Membaca
Dengan membaca maka kita akan lebih banyak mengumpulkan kosa kata yang baru.
Jika kita menguasai kosa kata yang banyak, kita akan lebih terampil dalam
berkomunikasi yang baik.
d. Observasi
Dengan melakukan observasi kita dapat mengumpulkan informasi tentang beragam
cara orang berkomunikasi mulai dari cara mengatur intonasi, gerakan tubuh
seseorang, kontrol emosi, dan artikulasinya. Dengan begitu kita bisa mencontohnya
dan menerapkannya.
e. Berkomunitas
Dengan berkomunitas kita akan lebih mudah mendapatkan teman baru dan itu bisa
menjadi ajang bagi kita untuk mencoba berbincang dengan orang yang baru kita
kenal, selain mendapatkan teman baru kita juga bisa melakukan observasi.
6
f. Training
Dengan mengikuti training atau pelatihan, kita bisa belajar langsung dari para ahli
dan mengamati mereka kemudian kita bisa mempraktekkannya.
g. Evaluasi
Dan yang terakhir adalah evaluasi dengan melakukan evaluasi pada diri kita maka
kita akan mengetahui kekurangan kita dalam berkomunikasi dengan orang lain.
B. Contoh Keterampilan Komunikasi Lisan
Contoh keterampilan dalam melakukan komunikasi lisan dapat disaksikan dalam
video “Keterampilan Melakukan Komunikasi Lisan dengan Pelanggan dan Kolega” pada
link berikut https://www.youtube.com/watch?v=cVdN8h-Edd8.
Tim merupakan unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berbagi misi yang
sama dan bertanggung jawab untuk bekerja mencapai tujuan umum mereka. Perusahaan
dapat membentuk tim formal yang menjadi bagian dari struktur organisasi maupun tim
informal yang dibentuk untuk memecahkan masalah, mengatasi aktivitas khusus, atau
mendorong partisipasi karyawan.
A. Peran Penting Teamwork
Teamwork yang baik sangat diperlukan oleh tiap tim di dalam sebuah perusahaan,
karena dengan begitu maka tiap individu dan perusahaan akan mendapatkan manfaat
berikut:
1) Bekerja Lebih Efektif
Dengan kemampuan teamwork yang baik, maka setiap pegawai dalam setiap
perusahaan akan mampu bekerja lebih harmonis, dan hal tersebut akan membuat
suasana kerja yang lebih kondusif.
2) Mendapat Lebih Banyak Ide
Walaupun beberapa karyawan memang ada yang lebih nyaman untuk bekerja
sendiri, namun akan ada saatnya mereka menghadapi kesulitan dalam
menyelesaikan tugasnya. Hal ini bisa diselesaikan lebih baik dengan kerjasama yang
baik oleh banyak orang di dalam tim. Sehingga, setiap karyawan bisa saling
mendapatkan ide dan saran yang baik. Proses diskusi bisa menyelesaikan suatu
permasalahan dalam pekerjaan dan juga mampu merangsang kreativitas dan proses
penyelesaian masalah pada tiap karyawan.
7
3) Saling Mengandalkan Satu Sama Lain
Tidak selamanya pekerjaan bisa dilakukan dengan mudah, terkadang akan ada hari-
hari tertentu yang membuat karyawan merasa kesulitan. Nah pada waktu sulit
tersebut, strategi teamwork yang baik yang dilakukan oleh manajemen perusahaan
akan mampu mengurangi sedikit beban.
4) Mendorong Rasa Kepemilikan yang Lebih Luas
Suatu proyek yang dikerjakan oleh tim akan membuat karyawan merasa bangga
terhadap kontribusi yang sudah mereka lakukan. Setiap anggota tim akan merasa
sangat puas karena telah mampu mengatasi hambatan dan juga menciptakan
kerjasama yang baik. Selain itu, karyawan juga akan memiliki koneksi yang lebih
kuat dengan perusahaan karena sudah menuju pencapaian tujuan perusahaan
bersama-sama.
5) Memotivasi Pengambilan Resiko yang Lebih Sehat
Dengan teamwork yang baik, maka tanggung jawab atas setiap tugas yang gagal bisa
didistribusikan dengan baik. Teamwork yang baik juga akan memungkinkan adanya
pengambilan risiko yang lebih banyak pada tiap anggota tim, karena mereka sudah
mendapatkan dukungan yang baik dari seluruh anggota. Ketika sebuah tim
mengerjakan tugasnya secara kompak, maka sesi brainstorming akan mampu
menghasilkan ide-ide yang lebih cemerlang.
6) Meningkatkan Kemampuan untuk Menyelesaikan Masalah
Masalah pasti akan terjadi saat Anda mengumpulkan sekelompok manusia yang
unik. Setiap karyawan tentunya memiliki latar belakang, gaya, dan kebiasaan
kerjanya masing-masing. Dengan sudut pandang yang unik tersebut, akan terlahir
karya paling sukses sekaligus menghasilkan rasa benci yang cepat berubah. Saat
terjadi konflik dalam teamwork, maka setiap anggota akan dipaksa untuk bisa
menyelesaikan konflik tersebut. Dalam hal ini, pihak manajemen perusahaan harus
mampu mempelajari manajemen konflik yang baik untuk bisa diterapkan dalam
kondisi tersebut.
B. Skill Teamwork yang Harus Dikuasai
1) Komunikasi Dalam Tim
Dilansir dari laman resmi The Ohio States University, bentuk komunikasi yang baik
mampu meningkatkan efisiensi teamwork dan juga mampu meningkatkan kualitas kerja.
Dalam hal ini, setiap individu dalam tim harus mampu memiliki komunikasi yang baik
secara lisan ataupun tulisan.
8
2) Tanggung Jawab
Dikutip dari laman Beyond the Boardroom, mendistribusikan tanggung jawab pada tiap
anggota akan secara efektif meningkatkan teamwork. Dari hal tersebut, nantinya akan
timbul rasa untuk bisa membuktikan yang terbaik pada tiap individu, sehingga
perusahaan bisa mencapai keberhasilannya dengan lancar.
3) Kejujuran Antar Rekan Kerja
Unsur yang paling penting dalam teamwork adalah kejujuran. Oleh karena itu, setiap
anggota tim harus bisa jujur. Setiap ketidaknyamanan harus bisa didiskusikan secara
transparan. Jadi, apapun yang sudah terjadi, maka semuanya harus bisa dikomunikasikan
dengan jelas demi teamwork yang lebih baik.
4) Mendengarkan dengan Baik
Setiap wujud diskusi yang terjadi harus dilakukan secara dua arah. Setiap anggota tim
harus bisa menjadi pihak yang saling mendengarkan dan berbicara. Hal ini juga berlaku
untuk diskusi hal lain di luar pekerjaan, karena bisa jadi hal tersebut menyangkut rasa
nyaman pekerjaan.
5) Empati Terhadap Anggota Tim
Setiap anggota tim harus bisa memahami perasaan dan tindakan rekan kerjanya.
Sehingga, nantinya akan dipahami metode pendekatan yang paling baik untuk
melahirkan suatu teamwork yang kompak.
6) Kolaborasi Ide
Dalam suatu pekerjaan, setiap individu tidak boleh egois. Dalam hal ini, setiap individu
harus memahami maksud, ide, dan saran yang diutarakan oleh rekan kerjanya.
7) Saling Menghargai
Hal penting lainnya yang diperlukan untuk melahirkan teamwork yang baik dalam suatu
divisi adalah dengan memiliki sifat saling menghargai, terutama ketika sedang
mengutarakan suatu opini. Jika ada satu saja individu yang tidak mampu menghargai apa
yang diutarakan oleh rekan lainnya, maka akibatnya adalah menurunnya tingkat
kepercayaan antar tiap anggota, dan akhirnya teamwork pun tidak akan solid.
8) Rendah Hati
Dalam hal ini, setiap anggota harus memiliki rasa rendah hati dan jangan memiliki
perasaan yang paling baik di antara anggota yang lainnya. Suatu tim dibentuk agar bisa
saling bekerja sama dan bersinergi, bukan sebagai bentuk saling memamerkan
kemampuan dirinya.
9
9) Semangat Teamwork
Seperti yang kita ketahui, setiap manusia terlahir untuk bisa hidup secara bersosialisasi
dengan manusia lainnya. Di dalam suatu perusahaan pun tidak akan ada karyawan yang
bisa bekerja tanpa mengandalkan orang lain. Walaupun beberapa karyawan ada yang
bisa menghasilkan karya yang baik dengan bekerja dan berpikir sendiri, tapi mereka
tidak akan merasa senang karena hanya dirinya sendirilah yang sukses.
10) Sabar
Saat ada anggota tim yang melakukan suatu kesalahan, maka anggota lainnya disarankan
untuk tidak menghakimi atau menegurnya tanpa memberikan penjelasan. Perlu diketahui
bahwa tentunya setiap orang akan melakukan kesalahan. Untuk itu, terimalah kesalahan
tersebut dan berikan penjelasan secara tegas tanpa harus memperpanjang masalah.
C. Contoh Bekerja Dalam Tim
Pentingnya bekerja dalam tim (teamwork) dapat kita saksikan di video pada link
berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=V96hXqw2oU8.
10
a. Lakukan perencanaan dengan menentukan siapa saja yang akan diundang untuk
mengikuti rapat serta apa tujuan dilakukannya rapat itu. Dengan begitu, dapat
mengetahui topik dan informasi apa yang akan dibahas di dalam rapat.
b. Tentukan tujuan dari diadakannya rapat, sehingga saat memulai rapat bisa langsung
mengajak peserta untuk fokus kepada tujuan itu. Tujuan ini juga akan menjaga agar
pembicaraan dalam rapat tidak jauh melenceng.
c. Susun daftar pembicaraan yang akan dilakukan dalam rapat kemudian bagikan kepada
setiap peserta rapat. Hal ini untuk memudahkan peserta agar langsung berdiskusi dan
membuka jalan untuk setiap opini atau ide yang hendak diutarakan.
d. Langsung mulai rapat sesegera mungkin setelah para peserta hadir dan bila pembicaraan
mulai menjauh dar topik rapat, maka sebagai pemimpin harus bisa membawanya
kembali ke topik semula.
e. Catat isi rapat, setiap opini, dan pertanyaan yang diajukan dalam rapat. Seandainya ada
beberapa hal yang belum bisa dipastikan saat itu, buat catatan khusus agar nantinya bisa
diselesaikan atau dibicarakan dalam rapat selanjutnya.
f. Buat rangkuman saat rapat telah selesai untuk memastikan bahwa pemahaman setiap
orang yang hadir sudah sama. Hal ini juga untuk menghindari terjadinya salah persepsi
setelah mereka keluar dari ruang rapat.
B. Contoh Rapat Yang Produktif
Contoh rapat yang produktif dapat disaksikan pada video “Simulasi Rapat Meningkatkan
Kinerja Pegawai” di link berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=M4RMp4W2Olc.
11
SOAL PILIHAN GANDA
2. Yang bukan cara untuk meningkatkan keterampilan komunikasi lisan adalah ...
a. Mendengarkan
b. Memperbaiki Penampilan
c. Berlatih
d. Membaca
3. Unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berbagi misi yang sama dan bertanggung
jawab untuk bekerja mencapai tujuan umum mereka disebut juga dengan ...
a. Tim
b. Komunikasi lisan
c. Komunikasi non-verbal
d. Rapat
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam suatu organisasi atau perusahaan, agar mencapai tujuan bersama diperlukan
suatu kerjasama yang baik dari anggota-anggota yang ada di dalamnya. Pentingnya menjalin
kerjasama dalam organisasi akan berdampak positif terhadap kinerja yang efektif. Jika
anggota dalam perusahaan tersebut menjalin komunikasi dengan baik maka perusahaan akan
mempunyai peluang besar untuk meraih keberhasilan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif Edisi Kedua, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Khaerul. Umam. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia
Knapp, Mark.L. (1972). Nonverbal Communication in Human Interaction. New York: Holt,
Rinehart, and Winston.
Purwanto, Djoko. (2006). Komunikasi Bisnis, Edisi Ketiga, Erlangga. Jakarta.
Sutrisna, Dewi. 2010. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Sari, Ambar Wulan. 2016. Pentingnya Ketrampilan Mendengar Dalam Menciptakan
Komunikasi Yang Efektif. Jurnal EduTech Vol. 2 No. 1
https://media.neliti.com/media/publications/54775-ID-pentingnya-ketrampilan-
mendengar-dalam-m.pdf
Ibnu. 2022. Komunikasi Nonverbal: Ini Pengertian, Fungsi, dan Ragam Jenisnya.
Accurate.id. Diakses tanggal 14 September 2022 pada
https://accurate.id/lifestyle/komunikasi-nonverbal-
adalah/#:~:text=Fungsi%20utama%20komunikasi%20nonverbal%20adalah,maksud%
20pesan%20yang%20ingin%20disampaikan
Ibnu. 2022. Teamwork Adalah: Pengertian, Manfaat dan Tips Membangun Teamwork dalam
Perusahaan. Accurate.id. Diakses tanggal 14 September 2022 pada
https://accurate.id/marketing-manajemen/teamwork-adalah/
Komunikasi Praktis. 2014. Keterampilan Komunikasi: Pengertian, Ruang Lingkup, dan
Fungsi. Diakses tanggal 14 September 2022 pada
https://www.komunikasipraktis.com/2014/10/keterampilan-komunikasi-
pengertian.html#:~:text=Komunikasi%20lisan%20membutuhkan%20keterampilan%2
0latar,bahasa%20tubuh%20(body%20language).
14