Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL KEHIDUPAN SEHARI-HARI

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi
Tugas mata kuliah ilmu komunikasi

Oleh
Wahyu Mardiansyah (220601159)
Lalu Hamim Aziz Salafi (220601161)
Aprian Khairurrozi (220601178)
Nurjannah (220601177)
Baiq Berlian Hadiat Putri (220601179)
Siti Raodah (220601164)
Abdul Muiz (220601154)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURSN DSN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena dengan ridhonya semata kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah ilmu komunikasi. Sebagai wujud dari pengabdian kami kepada Allah SWT
sekaligus bentuk realisasi dari tanggung jawab dan kewajiban kami selama mengikuti mata
kuliah ini.

Adapun makalah ini membahas materi tentang “KOMUNIKASI VERBAL DAN NON
VERBAL DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”. Pembahasan yang memaparkan tentang
apa itu komunikasi verbal dan non verbal dalam kehidupan sehari-hari itu sendiri. Sehingga
makalah ini dapat digunakan untuk penyajian diskusi dan untuk keperluan lainnya.

Makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa sebagai materi dalam
belajar atau sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan yang telah ada, serta sebagai
bahan untuk penentuan nilai tugas oleh dosen dalam mata ilmu komunikasi.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kami mempinta sran dan
kritik dari bapak dosen dan teman2 untuk bisa menyempurnakan makalah kami tentang judul
yang telah disebutkan tadi.

Mataram, 28 september 2023

penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 4
A. Latar belakang ........................................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah ..................................................................................................................... 4
C. Tujuan ....................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................ 5
BAB III ................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 6
A. Komunikasi verbal dalam ruang lingkup organisasi ................................................................. 6
B. Komunikasi non-verbal dalam ruang lingkup organisasi .......................................................... 8
C. Fungsi komunikasi non-verbal .................................................................................................. 9
BAB IV............................................................................................................................................... 11
PENUTUP .......................................................................................................................................... 11
Kesimpulan ..................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Komunikasi mendapat posisi yang penting dalam sebuah organisasi. Tanpa adanya
komunikasi yang baik antar anggota dan ketua di sebuah organisasi, tentuakan menyebabkan
organisasi tidak akan berhasil mencapai tujuan bersama. Makadari itu, komunikasi menjadi
jembatan penting untuk menyampaikan pesan berdasarkan tujuan yang telah disepakati
bersama.
Pesan yang ada dalam sebuah komunikasi itulah yang nantinya akan menyebar dan
menggerakkan semua elemen organisasi menuju dan bertindak sesuai misi-misi yang telah
dicanangkan organisasi sebelumnya. Komunikasi adalahinteraksi antara dua orang atau
lebih.Di dalam komunikasi terdapat elemenkomunikator sebagai penyampai pesan, media dan
komunikan sebagai pihak yang bertugas menerima pesan.
Namun, tidak banyak pesan atau informasi yang ada dalam komunikasi verbal
tersampaikan secara jelas ataupun bisa di fahami secara mentah oleh komunikator kepada
komunikan, pimpinan atau ketua kepada anggota tanpa adanya komunikasi non-verbal yang
menyertainya. Jikalau hal tersebut terjadi maka penulis tidak akan heran tujuan ataupun misi
dan visi yang ada dalam sebuah organisasi tidak tercapai dengan begitu saja.
Dengan beralaskan kasus yang seperti yang dijelaskan sebelumnya maka penulis
memilki inisiatif untuk membahas tentang fungsi penting apa yang ada dalam komunikasi non-
verbal terhadap komunikasi verbal dalam sebuah organisasi.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian komunikasi verbal dan non-verbal dalam organisasi?, dan


2. Apa saja contoh komunikasi verbal dan non-verbal dalam organisasi?
3. Apa saja fungsi komunikasi non-verbal?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu komunikasi verbal dan non-verbal dalam ruang lingkup
organisasi
2. Untuk mengetahui yang manakah disebut komunikasi verbal dan non-verbal dalam
organisasi
3. Untuk mengetahui fungsi dari komunikasi non-verbal terhadap komunikasi verbal

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi Verbal merupakan suatu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh


seorang komunikator kepada seorang komunikan dengan cara tertulis maupun lisan. Dalam hal
ini komunikasi verbal memilki ruang yang besar atau luas dikarenakan sebuah ide, pemikiran,
keputusan, dan pernyataan lebih mudah disampaikan secara verbal daripada dengan cara non-
verbal. Dengan harapan, komunikan bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang
disampaikan.

Komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media,


contohnya seseorang yang sedang berbicara melalui sebuah telepon, ataupun bisa dengan
secara langsung yakni bertatap muka atau bertemu. Sedangkan komunikasi verbal melalui
tulisan dilakukan dengan cara tidak langsung antara komunikator dan komunikan, proses
penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, ketikan, koran,
ataupun majalah

Menurut Joseph A. Devito komunikasi verbal merupakan komunikasi yang dilakukan


dengan menggunakan bahasa dapat dibayangkan sebagai kode atau simbol yang digunakan
untuk membentuk pesan-pesan verbal. Kode atau simbol yang dimaksud disini yakni berupa
suatu kata atau lebih (kalimat).

Komunikasi non verbal merupakan komunikasi yang dimana penyampaiannya tidak


melalui kode atau simbol atau kata-kata atau dapat dikatakan sebagai komunikasi yang
menggunakan bahasa isyarat atau body language sebagai saran berkomunikasi anatara
komunikator dan komunikan.

Menurut muhammad budyatna menjelaskan bahwa komunikasi non-verbal berupa


setiap informasi atau emosi yang dikomunikasikan tanpa menggunakan kata-kata atau
nonlinguistik,sama halnya dengan pendapat eka indah justisiani bahwa komunikasi nonverbal
adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan non-verbal. Istilah nonverbal biasanya
digunakan untuk melukiskan peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis.

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. Komunikasi verbal dalam ruang lingkup organisasi

Komunikasi yang baik dapat dikatakan baik apabila komunikasi tersebut efektif serta
pesan yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik antara komunikator dan komunikan.
Terlebih lagi kepada manusia-manusia yang berkecimpung dalam ruang lingkup sebuah
organisasi. Komunikasi dalam suatu organisasi itu sendiri memiliki peranan yang sangat
penting dalam menunjang keberlangsungan organisasi yang sedang dijalankan.
Komunikasi dalam suatu organisasi selalu menjadi komunikasi yang menciptakan
timbal balik, hal tersebut dikarenakan demi kepentingan semua pihak yang terlibat dalam
organisasi dalam meningkatkan keaktifan suatu organisasi. Dalam hal berkomunikasi
memungkinkan manusia dapat menciptakan persamaan dalam pengertian, ide, pemikiran, dan
juga persepsi kita terhadap sesama makhluk sosial.
Apabila komunikasi dalam suatu organisasi terus dikembangkan dan komunikasi
tersebut ternyata efektif maka dapat disimpulkan bahwa organisasi tersebut memiliki suatu
peluang yang sangat bagus dan besar untuk menjadi suatu organisasi yang terdepan.
Pada suatu organisasi sendiri pasti memiliki apa yang disebut dengan komunikasi
verbal yang mencakup secara tertulis maupun secara lisan, selanjutnya komunikasi tertulis
dalam sebuah organisasi itu sendiri yakni surat menyurat, laporan, proposal, dan AD-ART.

1. Surat

Surat ialah sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu informasi tertulis oleh suatu
pihak (komunikator) ke pihak lain (komunikan) dengan tujuan memberitahukan maksud pesan
dari si pengirim, informasi yang diberikan di dalamnya berupa, pemberitahuan, undangan,
perintah, permintaan, dan putusan.

2. Laporan
Laporan merupakan sarana komunikasi tertulis dalam bentuk penyampaian berita,
keterangan, atau pertanggung jawaban kepada pihak lain atau komunikan. Dalam ruang
lingkup organisasi yang sering disebut atau digunakan ialah laporan kegiatan.

6
3. Proposal

Proposal merupakan suatu usulan kegiatan yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang
dimana berisi rancangan kerja atau rencana kegiatan yang disusun secara sistematis dan rinci
untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Kata proposal sendiri dalam bahasa inggris yaitu “to
porpose” yang memiliki arti mengajukan.

4. AD-ART

AD-ART merupakan sebuah pedoman yang berisi tentang tentang aturan-aturan yang
diperlakukan untuk semua anggota di dalam suatu organisasi, aturan yang tercnatum di
dalamnya terdapat semua ketentuandari anggota, hal-hal teknis dalam mengelola organisasi.
AD-ART bersifat akan mengikat semua anggota yang terdapat dalam organisasi tersebut.
AD sendiri singkatan dari anggaran dasar yang merupakan aturan umum yang terkait
dengan mengatur hubungan yang ada di dalam organisasi dengan para anggota agar bisa
menciptakan kondisi yang tertib ketika dalam menjalankan organisasi, sedangkan ART sendiri
singkatan dari anggaran rumah tangga yang merupakan pembahsan atau penjelasan secara
detail mengenai apa yang tercantum di dalam AD (anggaran dasar) yang sebelumnya.

Setelah menjabarkan beberapa komunikasi tertulis di dalam sebuah organisasi,


selanjutnya penulis akan menjabarkan beberapa jenis komunikasi lisan di dalam sebuah
organisasi yakni: rapat, diskusi.

1. Rapat

Rapat merupakan pertemuan atau berkumpulnya dua orang atau lebih dengan tujuan
untuk memutuskan suatu tujuan, yang dimana juga menjadi media berkomunikasi atara ketua
atau pimpinan kepada anggota dan untuk menyatukan pemikiran dan yang menjadi sasaran
akhir diadakannya rapat ini tidak lain untuk mempertemukan atau bertatap muka secara
langsung guna terjalinnya komunikasi, agar peserta atau anngota yang hadir dapat langsung
berkontribusi dalam pembicaraan.

2. Diskusi

7
Menurut KBBI diskusi merupakan suatu pertemuan ilmiah yang bertujuan untuk
bertukar pikiran mengenai suatu masalah yang akan dibahas, atau bisa disebut juga sebagai
proses berbicara tentang sesuatu masalah untuk mencapai keputusan atau bertukar ide.

B. Komunikasi non-verbal dalam ruang lingkup organisasi

Selain adanya komunikasi verbal dalam organisasi, sebuah organisasi juga


membutuhkan yang dinamakan komunikasi non-verbal. Adanya komunikasi non-verbal sendiri
untuk membantu mendukung atau memperjelas komunikasi yang bersifat verbal atau
komunikasi yang telah disampaikan secara verbal sebelumnya.
Komunikasi non-verbal dalam sebuah organisasi juga dapat membantu menyakinkan
seseorang secara spontan dan tanpa direncanakan, adapun beberapa bentuk komunikasi non-
verbal yang lazim dilakukan di ruang lingkup organisasi yakni:berjabat tangan, mengangkat
tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh.

1. Berjabat tangan

Berjabat tangan merupakan bentuk komunikasi non-verbal yang biasanya dilakukan


oleh seseorang saat pertama kali bertemu, hal ini dapat diartikan sebagai sesuatu yang
menunjukkan bahwa seseorang tersebut menghargai atau menerima hubungan atau niat
baik.selain dari pada itu, berjabat tangan juga dapat dikatakan sebagai sebuah kesepakatan atau
sebuah persetujuan dalam hal kerjasama antar organisasi.

2. Mengangkat tangan

Mengangkat satu tangan biasanya dilakukan oleh seseorang yang akan memberikan
tanggapan pada saat berdiskusi dalam sebuah organisasi yang sebagai pertanda kesopanan
untuk bisa masuk dalam pembicaraan tersebut. Mengangkat satu tangan juga dapat diartikan
sebagai suatu sapaan dalam menghormati sesama teman.

3. Ekspresi wajah

8
Ekspresi wajah merupakan salah satu bentuk atau jenis komunikasi non-verbal,
ekspresi wajah memilki peran untuk mengkomunikasikan tidak hanya pikiran ataupun ide
melainkan juga emosi kepada audiens atau lawan bicara anda. Ekspresi wajah yang ditampilkan
menggambarkan perasaan anda ketika komunikasi sedang berlangsung, seperti misalnya
senyum yang menunjukkan kegembiraan hati.

4. Bahasa tubuh

Bahasa tubuh merupakan perantara untuk menyampaikan atau menegaskan pesan


melalui isyarat hingga menggerakan bagian tubuh, seperti gerakan tangan ataupun posisi badan
yang menunjukkan kepercayaan diri.

C. Fungsi komunikasi non-verbal

Pada halaman sebelumnya mengatakan komunikasi yang baik bisa dikatakan baik
jikalau komunikasi tersebut efektif dan pesan yang akan disampaikan dapat tersampaikan
secara baik dari komunikator kepada komunikan. Maka dari itu disinilah letak fungsi dari
komunikasi non-verbal yang dimana komunikasi non-verbal berfungsi untuk meningkatkan
keefektifan dalam sebuah komunikasi. Adapun beberapa fungsi dari komunikasi non-verbal
yakni:

1. Pengulangan (Repetisi)

Yakni pengulangan terhadap sebuah gagasan yang telah tersaji pada bentuk verbal
sebelumnya, contohnya setelah penulis mengatakan “iya” biasanya penulis akan
menganggukkan kepala.

2. Pergantian (Substitusi)

Yakni bisa menggantikan komunikasi verbal tanpa menggunakan sepatah katapun,


contohnya saat menunjukkan sebuah penolakan, tanpa mengucapkan sepatah katapun dengan
menggeleng-gelengkan kepala.

3. Pertentangan (Kontradiksi)

9
Menolak pesaan verbal atau memberikan makna lain terhadap pesan verbal, contohnya
ketika anda ‘memuji’ prestasi seorang teman anda dengan mencibirkan bibir, sambil
mengatakan “hebat, kamu memang hebat”.

4. Pelengkap (Komplemen)

Melengkapi ataupun memperkaya makna pesan verbal, contohnya rentetan air mata
yang keluar mengisyaratkan tingkat penderitaan yang tidak bisa terungkap melalui kata-kata.

5. Penegasan (Aksentuasi)

Menegaskan atau menggaris bawahi pesan yang terdapat pada komunikasi verbal,
contohnya, ketika anda ingin mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan cara memukul
meja.

10
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Komunikasi dalam suatu organisasi selalu menjadi komunikasi yang menciptakan


timbal balik, hal tersebut dikarenakan demi kepentingan semua pihak yang terlibat dalam
organisasi dalam meningkatkan keaktifan suatu organisasi.

Apabila komunikasi dalam suatu organisasi terus dikembangkan dan komunikasi


tersebut ternyata efektif maka dapat disimpulkan bahwa organisasi tersebut memiliki suatu
peluang yang sangat bagus dan besar untuk menjadi suatu organisasi yang terdepan.

Pada suatu organisasi sendiri pasti memiliki apa yang disebut dengan komunikasi
verbal yang mencakup secara tertulis maupun secara lisan, selanjutnya komunikasi tertulis
dalam sebuah organisasi itu sendiri yakni surat menyurat, laporan, proposal, dan AD-ART.

Dan juga ada yang disebut komunikasi non-verbal, komunikasi dalam sebuah
organisasi dapat membantu menyakinkan seseorang secara spontan dan tanpa direncanakan,
adapun beberapa bentuk komunikasi non-verbal yang lazim dilakukan di ruang lingkup
organisasi yakni:berjabat tangan, mengangkat tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh.

Komunikasi non-verbal memilki beberapa fungsi yang dimana fungsi tersebut bisa
meningkatkan keefektifan dalam berkomunikasi, fungsinya diantara lain:repetisi, substitusi,
kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Joseph A. Devito, Humam Communication The Basic Course, (New York: Pearson Education
Limited, 2015, ed.13)
Muhammad Budyatna & Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2011)
Nia Kania Kurniawati, Komunikasi Antarpribadi Konsep dan Teori Dasar, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2014)

12

Anda mungkin juga menyukai