Anda di halaman 1dari 18

KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


KOMUNIKASI
DAN PROMOSI K3

Disusun oleh:

Irsyad aflah alhafiz n


P17451224057

Dosen:

Dr. Suwoyo,S.Kep.,Ns.,M.Kes

PROGRAM STUDI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


JURUSAN PROMOSI KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia kepada
kami sehingga kami senantiasa dapat menyelesaikan makalah tentang jenis Komunikasi.

Makalah mengenai Komunikasi verbal dan non verbal ini saya susun guna memenuhi
tugas mata kuliah komunikasi dan promosi K3 yang diberikan oleh Dr.
Suwoyo,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku dosen mata kuliah komunikasi dan promosi K3.

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Bapak Dr. Suwoyo,S.Kep.,Ns.,M.Kes


selaku dosen mata kuliah komunikasi dan promosi K3 yang telah memberikan pengajaran
kepada kami, serta kepada teman-teman yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi kalangan pelajar dan
mahasiswa. Namun, makalah dasar komunikasi dan kepemimpinan tentang Komunikasi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Malang, 16 mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Content

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1

1.3 Tujuan..................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................3

2.1 Pengertian Komunikasi........................................................................................................3

2.2 Bahasa dalam komunikasi verbal........................................................................................3

2.2.1 Produktifitas.........................................................................................................................4

2.2.2 Pengalihan...........................................................................................................................4

2.2.3 Pelenyapan cepat.................................................................................................................5

2.2.4 Kebebasan makna................................................................................................................5

2.2.5 Transmisi Budaya................................................................................................................6

2.3 Bahasa Dalam Komunikasi Non Verbal..............................................................................6

1. Komunikatif.........................................................................................................................6

2. Kontekstual..........................................................................................................................7

iii
3. Sebuah paket lengkap..........................................................................................................7

4. Dapat dipercaya...................................................................................................................7

5. Dikendalikan oleh aturan.....................................................................................................7

6. Metakomunikasi..................................................................................................................7

2.4 Jenis-jenis Bahasa Verbal dan Nonverbal...........................................................................7

2.4.1 Jenis-jenis bahasa verbal.....................................................................................................7

2.4.2 Komunikasi Non Verbal......................................................................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................12

3.2 Saran..................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan
manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain,
baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki peran
yang sangat viral bagi kehidupan manusia, karena itu kita harus memberikan perhatian yang
seksama terhadap komunikasi.

Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan


komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi
verbal menepati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih
mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal.

Komunikasi non verbal (non verbal communication) mendempati porsi penting banyak
komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikator tidak menggunakan komunikasi nin
verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa
mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan
orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam lainnya.

Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator
untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat
menerima pesan. Bentuk komunikasi non verbal itu sendiri diantaranya bahasa isyarat, ekspresi
wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian seragam, warna dan intonasi suara.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakan pengertian bahasa verbal?


2. Apakah pengertian bahasa non verbal?
3. Apa saja jenis-jenis bahasa verbal dan non verbal?

1
1.3 Tujuan
1. Mampu untuk memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi
2. Mampu untuk memahami peran komunikasi
3. Mampu untuk memahami jenis komunikasi yang ada

2
BAB II

PEMBAHASA

2.1 Pengertian Komunikasi

Luthans (2006:372) menyatakan,”kebanyakan definisi komunikasi yang digunakan


dalam buku perilaku organisasi menekankan penggunaan simbol-simbol untuk mentransfer
arti informasi.

Robbins (2008:5) Komunikasi meliputi transfer maupun pemahaman makna.

Himstreet dan Baty dalam Purwanto (2006:3) komunikasi adalah proses pertukaran
informasi antarindividu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol,
sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.

Komunikasi adalah bentuk apa saja dari interaksi kata-kata, senyuman, anggukan
kepala, gerakan tangan, sikap badan , gerakan mata yang berakibat diterimanya arti, sikap,
atau perasaan yang sama.

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung)
ataupun tidak langsung (melalui media)

2.2 Bahasa dalam komunikasi verbal

Bahasa adalah bagian terpenting dalam komunikasi verbal. Melalui simbol dan kode
kode tertentu, seseorang bisa mengirimkan pesan kepada orang lain secara jelas. Saat
seseorang mengatakan, “bola” , dalam benak orang yang menerima pesan akan
membayangkan “sebuah benda yang bentuknya bulat”. Ini berarti bahwa apa yang
dikatakan seseorang secara verbal bisa dipahami oleh orang lain.

Bisa juga seseorang menulis kata-kata “ball”dalam secarik kertas dan menunjukkan
pada kelompok orang yang terbiasa memakai bahasa Inggris. Apapun bahasa yang

3
digunakan, kesepakatan antarkelompok menjadi penting agar pesan bisa saling dipahami.

Joseph A. Devito (2011) pernah memberikan catatan singkat karakteristik dari


bahasa yakni: (1) produktifitas, (2) pengalihan, (3) pelenyapan, (4) kebebasan makna, dan
(5) transmisi budaya.

2.2.1 Produktifitas

Devito mengatakan bahwa bahasa itu produktif, kreatif, dan terbuka. Pesan verbal
seseorang itu merupakan gagasan dan bersifat baru. Memang tidak bisa dipungkiri ada
bahasa lama dan selalu kita ucapkan misalnya, “selamat malam”, “apa kabar”, “hati-hati di
jalan”. Namun demikian, Devito tidak memerinci bahwa ucapan yang dianggap lama itu
bisa jadi menjadi baru karena situasi dan kondisi.

Saat anda berbicara secara spontan, Anda tidak akan sama persis dengan apa yang sudah
anda ucapkan sebelumnya. Pemahan anda atas pesan-pesan verbal menunjukkan
produktivitas. Artinya, bahwa anda dapat memahami pemikiran baru yang dikemukakan.
Produktivitas juga sangat dimungkinkan kemunculannya karena sistem pesan yang
terbangun pada diri manusia. Manusia itu dinamis dan pengetahuannya terus berkembang.
Konsekuensinya, teknologi yang berkembang juga mengalami perubahan sejalan dengan
pemikiran manusia.

2.2.2 Pengalihan

Ada seorang guru sejarah SMA. Pada suatu ketika ia bercerita tentang perang dunia
kedua. Bercerita dengan sangat antusias, menjelaskan lengkap latar belakang mengapa
perang itu muncul, siapa yang terlibat, apa kepentingan msing-masing negara, bagaimana
posisi Indonesia waktu itu, hafal menyebut nama, istilah dan tahun. Cerita itu sangat
menarik karena didukung oleh guru mengajar yang ekspresif. Seolah guru itu benar-benar
terlibat langsung dalam perang tersebut, padahal itu hanya membaca buku.

Apa yang bisa kita petik dari cerita lisan seorang guru itu? Dalam komunikasi lisan yang
4
dilakukan guru itu bersifat displacement (pengalihan). Seseorang bisa berbicara dengan
mudah sesuatu yang jauh dari dirinya. Bahasa mampu menjangkau banyak hal untuk
kebutuhan manusia. Dengan bahasa manusia bisa menjadi seorang peramal masa depan
(futurolog) berdasarkan fakta-fakta yang sekarang terjadi. Prediksi, asumsi, dan
kecenderungan, antisipasi bisa dilakukan manusia dengan perantaraan bahasa. Manusia
dengan teknologinya bisa memprediksi apakah akan terjadi ledakan gunung berapi atau
tidak. Semua itu terjadi karena perantaraan bahasa yang bersifat pengalihan.
.

2.2.3 Pelenyapan cepat

Mengapa saat kuliah mahasiswa harus punya kemampuan menyimak? Mengapa pula di
antara mereka ada yang perlu mencatat? Salah satu alasannya karena bahasa yang
diucapkan seorang dosen punya sifat cepat hilang. Menurut Hockett (1977) bahasa itu
bersifat pelenyapan cepat (rapid fading). Semua isyarat akan lenyap, tak terkecuali simbol-
simbol verbal secara tertulis. Namun demikian, isyarat verbal secara vocal mempunyai
kecepatan lenyap paling cepat dibanding isyarat yabf lain. Inilah yang dinamakan
pelenyapan cepat (rapid fading).

Karena bahasa lisan cepat hilang, maka banyak orang mendokumentasikannya dengan
menulis, meskipun tulisan juga lama kelamaan hilang juga. Sehebat apapun manusia, jika
tak punya kemampuan mendokumentasikan maka segala sesuatunya akan cepat hilang.
Antusias manusia untuk mendokumentasikan berarti sadar bahwa bahasa (lisan dan non
lisan) itu cepat hilang.
.

2.2.4 Kebebasan makna

Mengapa orang Indonesia (bahasa indonesia) menyebut orang yang mengambil milik
orang lain tanpa izin dan tanpa sepengetahuannya sama dengan pencuri? Sementara itu
dalam bahasa Inggris disebut thief, bahasa jawa maling? Mengapa bukan perampok, garong,
penyamun, pembajak dan sebagainya? Itulah yang dinamakan bahwa bahasa mempunyai
sifat arbitrer (arbitrary) atau kebebasan makna. Arbitrer berarti sewenang-wenang, maka
suka atau suka-suka. Jadi tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa (berwujud
5
bunyi) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang itu.

Meskipun sewenang-wenang, namun sewenang-wenang ini konteksnya bukan individu


tetapi komunitas bahasa. Jadi, untuk menyebut kata “pencuri” di Indonesia seseorang tidak
bisa membuat istilah seenaknya sendiri. Maka, sewenang-wenang ini menunjukkan pada
komunitas.

2.2.5 Transmisi Budaya

Transmisi bisa diartikan sebagai penerusan atau pewarisan. Transmisi budaya berarti
pewarisan budaya. Jika yang dimaksud budaya ini salah satunya bentuk-bentuk budaya seperti
bahasa, maka berarti pewarisan bahasa.

Bisa dijelaskan lebih lanjut, bahasa yang diucapkan manusia itu sering berdasar transmisi
atau pewarisan orang tua, lingkungan pergaulan, atau hasil belajar. Orang tua yang berbahasa
ibu bahasa Indonesia akan memungkinkan anaknya berbahasa ibu bahasa Indonesia. Namun
demikian, anaknya ini bisa akan memakai bahasa ibu lain jika lingkungan lebih
memengaruhinya, misalnya setelah dia berumah tangga pindah ke suku atau negara lain yang
mempunyai bahasa ibu berbeda.

Maka, bentuk bahasa manusia dikemukakan secara budaya (cultural transmitted). Karunia
genetik bahasa bagi manusia berkaitan dengan bahasa manusia secara umum, tidak dengan
bahasa tertentu.

2.3 Bahasa Dalam Komunikasi Non Verbal

Komuniksi nonverbal adalah proses komunikasi yang menggunakan pesan tanpa kata-kata
untuk mendorong makna komunikasi. Menurut Lappako komunikasi bersifat kompleks dan kita
tidak bisa menguantifikasikan distribusi pesan nonverbal terhadap pesan verbal, tetapi
komunikasi nonverbal cenderung memberikan makna lebih besar dibanding apa yang di sadari.
Menurut Joseph A. Devito (2011) bahwa sifat-sifat komunikasi nonverbal ada 6:
1. Komunikatif

Pesan-pesan dalam komunikasi nonverbal itu komunikatif (mengomunikasikan sesuatu).


6
Apa yang seseorang lakukan dan tidak lakukan, apakah tindakan kita disengaja atau tidak di
sengaja, perilaku nonverbal memberikan pesan atau komunikatif. Jadi, sekecil apapun
perilaku nonverbal menyiaratkan adanya pesan komunikasi.
2. Kontekstual

Kontekstual adalah makna yang berbeda dan sangat tergantung pada konteks (situasi dan
lingkungan). Jadi, perilaku nonverbal yang sama mengkomunikasikan makna yang
berbeda dalam konteks yang berbeda.
3. Sebuah paket lengkap

Maksudnya adalah mempunyai makna bahwa semua anggota tubuh akan bersama-sama
menyampaikan maksud tertentu, misalnya ketika akan berpidato tangan, wajah, tatapan
muka menyampaikan makna secara bersamaan.
4. Dapat dipercaya

Maksudnya pesan nonverbal itu dapat dipercaya. Bahasa nonverbal sering tidak bisa
bohong dalam mengungkapkan sebuah makna.
5. Dikendalikan oleh aturan

Bahwa bahasa nonverbal itu dikendalikan oleh berbagai aturan budaya dalam masyarakat
karena bahasa nonverbal sangat dipengaruhi oleh budaya dan lingkungan masyarakat.
6. Metakomunikasi

Meta berasal dari bahasa Yunani berarti “luar” atau “samping”. Jika digabungkan dengan
komunikasi berarti “disamping komunikasi”, juga bisa berarti komunikasi tentang
komunikasi. Meta bahasa juga berarti bahasa tentang bahasa, jika dikaitkan dengan pesan
(metapesan) berarti pesan tentang pesan.

2.4 Jenis-jenis Bahasa Verbal dan Nonverbal

2.4.1 Jenis-jenis bahasa verbal

A. Bahasa lisan

Komunikasi lisan sangat penting untuk menjalin hubungan antar manusia, mulai
dari lingkungan keluarga, komunitas, organisasi bisnis hingga hubungan internasional.
7
Kelebihan bahasa lisan adalah
a. Pembicara langsung mendapat umpan balik dari penerima.
b. Komunikator dapat menjelaskan ide-ide tertentu agar segera dipahami.
c. Lebih hemat waktu dibanding dengan bahasa tulis.
d. Dapat lebih diungkapkan secara persuasif dan dikontrol dengan mudah.
e. Lebih hemat dibandingkan bahasa tulis.

Kekurangan bahasa lisan adalah :


a. Pesan lisan tidak dapat dirujuk kembali di masa depan
b. Bahasa lisan bergantung pada kesiapan pembicara.
c. Bahasa lisan tidak dapat dibatasi dan seringkali terlalu panjang sehingga kita
terkadang sulit memahami.
d. Munculnya distorsi mempersulit memahami pesan.
e. Kesulitan dalam mempertahankan pesan.

B. Bahasa tulis

Pada umumnya gaya komunikasi adalah percakapan. Seiring dengan


perkembangan terknologi tradisi komunikasi lisan mulai memasuki tradisi bahasa
tulisan.

Salah satu alasan utama yang mendorong berkembangnya bahasa tulisan adalah
meningkatkan kapasitas (jumlah dan volume) pesan dan jumlah penerima, dengan
variasi sebaran geografis.

Kelebihan bahasa tulisan:


a. Pesan tertulis dapat disimpan dan disampaikan kembali ketika dibutuhkan.
b. Pesan tertulis dapat disampaikan dengan lebih cermat.
c. Pesan tertulis dalam membantu kita untuk membangun relasi dengan berbagai pihak.

Kekurangan bahasa tulisan :


a. Hanya dapat melibatkan orang-orang yang melek huruf (tidak buta huruf).
b. Lebih mahal dan memakan waktu jika dibandingkan dengan bahasa lisan.
c. Komunikator harus menunggu umpan balik dari penerima.
8
2.4.2 Komunikasi Non Verbal

1. Kinesik

Secara sederhana bisa diartikan posisi tubuh dan gerakan tubuh termasuk wajah.
Tubuh kita mengekspresikan komunikasi, diantaranya yaitu:
a. Isyarat tangan

Isyarat tangan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya


untuk menunjukkan sesuatu yang baik ( contoh: jempol berarti baik, oke, bagus,
layak, lezat dan sesuatu lain yang bukan keburukan). Sedangkan masyarakat
Yogyakarta menggunakan acungan jempol untuk mempersilahkan seseorangan.
Misalnya untuk duduk, makan, minum, atau lewat terlebih dahulu.
b. Postur tubuh

Kaitannya dengan postur tubuh ada sebuah pendapat yang pernah


dikatakan oleh William Sheldon. Ia pernah memhubungkan antara perilaku,
kecerdasan dengan hierarki sosial. Dia mengemukakan sebuah teori bernama
somatotypes. Inti dari teori somatotypes menyatakan bahwa manusia terdiri dari
tiga kategori bentuk fisik yaitu ectomorphic (kurus), mesomorphic (atletis) dan
endomorphic (gemuk).

Ectomorphic adalah sekelompok orang yang berbentuk badan kurus. Ciri


pribadinya antara lain bijak mengendalikan emosi, artistik, suka kegiatan mental
introvert(tertutup) dan kreatif. Mesomorphic adalah bentuk badan yang atlentis
dengan tubuh padat, kekar dan berotot. Ciri orang ini percaya dirinya tinggi,
tegas, senang melakukan kegiatan diluar. Sementara Endomorphic disebut juga
golongan gemuk. Ciri individu ini suka makan, mudah begaul, tenang, periang,
terkadang perlu banyak kasih sayang.
c. Ekspresi muka

Orang Indonesia kebanyakan akan menganggukan kepala saat


mengatakan ya, namun akan menggelengkan kepala saat mengatakan tidak. Hal
ini berbanding terbalik dengan orang-orang di Arab. Untuk mengekspesikan
9
tidak, orang Arab akan menganggukan kepala mereka, sementara untuk
mengekspresikan ya mereka akan menggelengkan kepala. Wajah manusia
sendiri mampu menunjukkan lebih dari 1000 ekspresi yang berbeda. Mata bisa
menyorotkan tantangan, kemarahan, sedih, terkejut dan kasih sayang. Dengan
wajah, kita juga bisa mengindikasikanketidak setujuan (mengerutkan dahi),
keraguan (mengangkat alis), cinta (pandangan mata) dan tantangan (menatap)

10
11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa :

Komunikasi di dalam suatu organisasi maupun di masyarakat sangat penting untuk


digunakan. Karena komunikasi digunakan untuk menyalurkan suatu informasi dan suatu
makna melalui media tertentu sesuai dengan situasi. Peranan komunikasi juga sangat
berpengaruh dalam dunia pendidikan karena tanpa komunikasi ilmu yang akan disampaikan
tidak akan bisa diterima, begitu juga komunikasi dalam lingkungan sosial, komunikasi dalam
lingkungan keluarga. Dan dapat dipastikan jika di dalam suatu keluarga tidak ada komunikasi
yang terbuka tidak akan ada keharmonisan, komunikasi dalam kelompok dan organisasi.

 Bahasa adalah suatu sistem yang mengatur manusia untuk berkomunikasi dengan orang
lain, dan simbol yang dipakai untuk mewakili suara manusia yang ketika disatukan
membentuk kata, frasa dan kalimat.
 Fungsi bahasa adalah bahasa deskriptif, bahsa ekspresi, bahsa langsung, bahasa
seremonial dan bahasa khusus.
 Cara meningkatkan ketrampilan berbicara didepan umum yaitu dengan menguasai materi
yang akan disampaikan, ber-positif thinking terhadap diri sendiri, latihan secara intensif
dan berani untuk mencoba.

12
3.2 Saran

Sebagai makhluk sosial, tentunya komunikasi merupakan hal yang mutlak ada dalam
kehidupan kita. Tentunya kita tidak akan bisa hidup tanpa berkumunikasi dengan orang lain.
Maka dari itu, penting bagi kita untuk memperhatikan faktor-faktor komunikasi verbal & non
verbal untuk menciptakan suatu komunikasi yang baik dan bisa dimengerti oleh si penerima.
Dengan adanya makalah ini, maka diharapkan kita dapat menciptakan suatu komunikasi yang
baik agar tidak terjadi miss komunikasi yang akan berakibat fatal dan bisa mendorong
terjadinya konflik.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/forum/discuss.php?d=7638#:~:text=Komunikasi
%20merupakan%20kebutuhan%20dasar%20bagi,yang%20tidak%20terlibat%20dalam
%20komunikasi.

Nurudin.2016.Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer.Jakarta:Raja Grafindo Persada

Julia.2012.Komunikasi Teori dan Praktik.Jakarta: Salemba Humanika

Allo Liliweri.2011.Komunikasi Serba Ada Serba Makna.Jakarta: Kencana Prenada

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/forum/discuss.php?d=7638#:~:text=Komunikasi
%20merupakan%20kebutuhan%20dasar%20bagi,yang%20tidak%20terlibat%20dalam
%20komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai