Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

JENIS – JENIS KOMUNIKASI

DISUSUN OLEH :

QADRIATUL NURSYI
2011311031

DOSEN PEMBIMBING

YULASTRI ARIF,S.KP.M.Biomed

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah memberi kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis – Jenis Komunikasi” pada mata kuliah
Komunikasi dalam Keperawatan di Universitas Andalas. Selain itu, penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang jenis-jenis komunikasi .

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Komunikasi


dalam Keperawatan yang telah memberikan panduan dan arahan kepada penulis sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Pariaman, 21 Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
A. KONSEP TENTANG JENIS KOMUNIKASI BERDASARKAN LITERATUR TINJAUAN
PUSTAKA ............................................................................................................................................. 4
1. Pengertian Komunikasi Verbal ........................................................................................... 5
2. Pengertian Komunikasi Non Verbal ....................................................................................... 6
Beberapa pengertian dan pendapat Komunikasi nonverbal dari beberapa ahli diantaranya: .............. 6
B. HASIL PENELITIAN TENTANG JENIS KOMUNIKASI ..................................................... 8
1. Fungsi Komunikasi Verbal ...................................................................................................... 8
2. Fungsi Komunikasi Non Verbal ............................................................................................ 11
3. Klasifikasi Komunikasi Non Verbal ...................................................................................... 12
4. Pentingnya Komunikasi Non Verbal dalam Kehidupan Sehari-hari ................................ 14
5. Perbedaan Komunikasi Nonverbal Antar Golongan atau Sekelompok Orang ................ 14
C. ANALISIS HASIL PENELITIAN ............................................................................................ 16
D. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................................... 17
1. Kesimpulan .............................................................................................................................. 17
2. Saran ........................................................................................................................................ 17
A. KONSEP TENTANG JENIS KOMUNIKASI BERDASARKAN LITERATUR
TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi


kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya
dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama
sekali. Komunikasi memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena
itu kita harus memberikan perhatian yang seksama terhadap komunikasi.

Setiap orang selalu berupaya memahami setiap peristiwa yang dialaminya.


Orang memberikan makna terhadap apa yang terjadi di dalam dirinya sendiri atau
lingkungan sekitarnya. Terkadang makna yang diberikan itu sangat jelas dan mudah
dipahami orang lain, namun terkadang makna itu buram, tidak dapat dipahami dan
bahkan bertentangan dengan makna sebelumnya. Dengan memahami komunikasi
maka orang dapat menafsirkan peristiwa secara lebih fleksibel dan bermanfaat.

Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang


disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan
(oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide,
pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non
verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih
mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.

Contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan


menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon.
Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung
antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan
dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.

Komunikasi non verbal ( non verbal communicarion) menempati porsi


penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak
menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui
komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu
kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta,
kangen dan berbagai macam perasaan lainnya.

Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu


komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami
reaksi komunikan saat menerima pesan.Bentuk komunikasi non verbal sendiri di
antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian
seragam, warna dan intonasi suara.

Komunikasi nonverbal memiliki manfaat yang sama pentingnya dengan


komunikasi verbal. Hal ini disebabkan karena diantara komunikasi nonverbal dengan
komunikasi verbal saling bekerja sama dalam proses komunikasi. Dengan adanya
komunikasi nonverbal, maka seseorang dapat memberikan suatu penekanan,
pengulangan, melengkapi, dan menggantikan komunikasi verbal, swehingga lebih
mudah untuk ditafsirkan. Oleh sebab itu, tidaklah lengkap jika kita membicarakan
komunikasi verbal tidak disertai dengan komunikasi non-verbal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya kita berkomunikasi secara
verbal (kata-kata), tetapi arti dari pesan itu bukanlah terletak pada kata tersebut.
Sekitar 93% dari arti pesan diterima dari komunikasi nonverbal yang
melatarbelakangi komunikasi verbal dan hanya 7% dari pesan verbal. Secara terinci
adalah 7% dari pesan verbal, 38% dari nada suara atau infleksi, 55% dari ekspresi
wajah, gerakan tubuh dan kepala atau sikap. Dari hasil penelitian ini jelas bahwa
komunikasi non-verbal sangat membantu dalam menginterpretasikan arti pesan
verbal. Tetapi, jika pesan nonverbal saja tersendiri yang dikirimkan akan sulit untuk
menginterpretasikannya secara tepat. Berikut ini akan dijelaskan tentang apa itu
komunikasi nonverbal, apa fungsinya, karakteristiknya, perbedaan pengungkapan
makna antar golongan, serta pentingnya komunikasi nonverbal dalam
kehidupansehari-hari.

1. Pengertian Komunikasi Verbal


Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan
(oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide,
pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non
verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih
mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan. Prakteknya, komunikasi verbal
bisa dilakukan dengan cara :

1. Berbicara dan menulis.

Umumnya untuk menyampaikan, orang cenderung lebih menyukai speaking


(berbicara) ketimbang (writing ). Selain karena praktis, speaking dianggap lebih
mudah “menyentuh” sasaran karena langsung didengar komunikan. Namun bukan
berarti pesan tertulis tidak penting. Untuk menyampaikan pesan bisnis yang panjang
dan memerlukan pemahaman dan pengkajian matang, diperlukan pula penyampaian
writing. Semisal penyampaian bussines report. Sangat tidak mungkin jika hanya
disampaikan dengan berbicara.

2. Mendengarkan dan membaca

Kenyataan menunjukkan, pelaku bisnis lebih sering mendapatkan informasi


ketimbang menyampaikan informasi. Dan aktivitas penerimaan informasi.pesan bisnis
ini dilakukan lewat proses (listening) mendengarkan dan membaca (reading).
Sayangnya, kenyataan juga menunjukkan, masih banyak di antara kalangan bisnis
yang tidak memiliki kemampuan dan kemauan memadai untuk melakukan proses
reading dan listening ini. Sehingga pesan penting sering hanya berlalu begitu saja, dan
hanya sebagian kecil yang tercerna dengan baik.

Komunikasi verbal ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Disampaikan secara lisan / bicara atau tulisan

b. Proses komunikasi eksplisit dan cenderung dua arah

c. Kualitas proses komunikasi seringkali ditentukan oleh komunikasi non verbal

Bahasa dianggap sebagai suatu sistem kode verbal. Bahasa didefinisikan


sebagai seperangkat simbol, dengan alunan untuk mengkombinasikan simbol-simbol
tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.

a. Untuk mengartikulasikan apa yang dipikirkan dan dirasakan manusia.

b. Untuk membina hubungan yang baik diantara sesame manusia.

c. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita.

d. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia

2. Pengertian Komunikasi Non Verbal

Beberapa pengertian dan pendapat Komunikasi nonverbal dari beberapa ahli


diantaranya:
1. Menurut Edward Sapir, Komunikasi nonverbal adalah sebuah kode yang luas
yang ditulis tidak di mana pun juga, diketahui oleh tidak seorang pun dan dimengerti
oleh semua (an elaborate code that is written nowhere, known to none, and
understood by all).

2. Molandro dan Barker yang dikutip dari Ilya Sunarwinadi: komunikasi antar
budaya memberikan batasan-batasannya sebagai berikut :

a. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa kata-kata.


b. Komunikasi nonverbal terjadi bila individu berkomunikasi tanpa
menggunakan suara
c. Komunikasi nonverbal adalah setiap hal yang dilakukan oleh seseorang yang
diberi makna oleh orang lain
d. Komunikasi nonverbal adalah studi mengenai ekspresi wajah, sentuhan,
waktu, gerak, isyarat, bau, perilaku mata dan lain-lain.

Dapat disimpulkan bahwa Komunikasi non verbal ( non verbal


communicarion) Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan
disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah
menggunakangerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata,
penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol,
serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya
berbicara
B. HASIL PENELITIAN TENTANG JENIS KOMUNIKASI
1. Fungsi Komunikasi Verbal
Larry L. Barker dalam buku Mulyana halaman 243 menyebutkan adanya 3
fungsi komunikasi verbal yang di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Penamaan (naming/labeling)

Penamaan merupakan fungsi bahasa yang mendasar. Penamaan atau


penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan
menyebut namanya sehinga dapat dirujuk dalam berkomunikasi.

2. Interaksi

Fungsi interaksi menunjuk pada berbagi gagasan dan emosi yang dapat
mengundang simpati dan pengertian ataupun kemarahan dan kebingungan. Fungsi
interaktif ini sebenarnya sama halnya dengan fungsi komunikasi lainnya. Yang mana
fungsinya sebagai penyampai informasi dan pesan yang menimbulkan interaktif. Baik
itu secara individu maupun kelompok

3. Transmisi Informasi

Yang dimaksud dengan fungsi transimi informasi adalah bahwa bahasa


merupakan media untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Bahasa
merupakan media transmisi informasi yang bersifat lintas waktu, artinya melalui
bahasa dapat disampaikan informasi yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan
masa depan, sehingga memungkinkan adanya kesinambungan budaya dan tradisi.

Itulah ketiga fungsi dari komunikasi menurut Larry. L. Barker yang


diungkapkan pada buku Mulyana. Adapun beberapa fungsi lainnya yang juga
merupakan fungsi komunikiasi verbal yang perlu kita ketahui sebagai khasanah ilmu
komunikasi, khususnya komunikasi verbal.

4. Pengatur Pesan

Komunikasi verbal menggunakan bahasa yang keluar dalam proses


komunikasi. Bahasa inilah yang fungsinya sebagai media komunikasi. Sedangkan
untuk komunikasi verbal sendiri merupakan pengatur pesan verbal yang disampaikan
dari komunikator kepada komunikan untuk menjadi bahasa yang dapat dipahami oleh
komunikan baik secara tulis maupun lisan. Karena, bahasa sendiri merupakan susunan
kata, fonem, hingga kalimat yang telah dirangkai hingga membentuk suatu pesan
yang terstruktur. Dengan adanya komunikasi verbal inilah, bahasa menjadi rangkaian
pesan yang terstruktur dan dapat dipahami karena mengandung nilai dan arti dalam
pesan verbal tersebut.

5 Artikulasi

Komunikasi verbal juga mengandung pesan verbal yang dapat


mengartikulasikan alias memberikan gambaran dalam bentuk deskripsi dalam suatu
bahasa yang dikemas dalam pesan verbal. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa
bahasa dapat mengartikulasikan apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh manusia
sebagai komunikator kepada komunikan. Di sinilah fungsi komunikasi verbal sebagai
artikulasi pesan verbal.

6. Membina Hubungan

Dengan adanya pesan dalam komunikasi verbal atau bisa disebut sebagai
pesan verbal kepada komunikan, maka dapat terbangun hubungan yang erat dalam
bermasyarakat alias dalam bersosial. Manusia adalah makhluk sosial, maka manusia
harus saling berinteraksi dan berkomunikasi untuk menjalin hubungan yang baik
dengan sesama manusia. Maka, fungsi komunikasi verbal sebagai pembina hubungan
antar manusia adalah fungsi yang sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat
dan bersosialita.

7. Jendela Dunia

Tanpa kita sadari, dengan adanya komunikasi verbal yang berbentuk tulisan
dalam pesan verbal, kita dapat membaca semua informasi yang ada di seluruh dunia.
Maka dari itu, kita dapat mengartikan bahwa komunikasi verbal dapat membuka
cakrawala jendela dunia yang mana bisa menambah khasanah dan wawasan di seluruh
dunia dari berbagai ilmu pengetahuan. Di sinilah fungsi komunikasi verbal dalam
bentuk tulisan yang bisa dimanfaatkan sebagai kecerdasan manusia.

8. Ikatan Kehidupan

Manusia memiliki dua hal yang pasti di dunia ini, yaitu kelahiran dan
kematian. Hal ini dapat kita ketahui dari beberapa tulisan dan informasi verbal yang
kita terima baik dari ceramah agama, hingga kita-kitab agama. Maka dari itu, dengan
adanya komunikasi verbal yang mengandung pesan verbal yang dapat dipahami oleh
manusia, maka manusia dapat memahami apa yang seharusnya dilakukan di dunia ini.

9. Sederhana

Pesan verbal dalam komunikasi adalah pesan yang jelas, padat, dan sederhana.
Karena, pesan verbal yang disampaikan kepada komunikator ini umumnya bersifat
sederhana, pendek, dan langsung. Hukumnya, semakin sedikit kata-kata yang
digunakan, maka semakin sedikit pula kemungkinan adanya kerancuan atau
ambiguitas dalam suatu pesan verbal. Nah, kejelasan suatu pesan verbal ini dapat
dipahami semakin jelas jika diucapkan atau disampaikan secara lambat, detail, dan
jelas. Maka dari itu, perlu adanya komunikasi verbal yang dapat memberikan
kejelasan dalam suatu pesan pada proses komunikasi.

10. Pembendaharaan Kata

Fungsi komunikasi verbal berikutnya adalah sebagai penambah


pembendaharaan kata-kata yang kita terima. Penggunaan kata-kata yang mudah
dipahami oleh komunikan. Proses komunikasi tidak akan bisa dikatakan berjalan, jika
si komunikator tidak bisa menyampaikan secara jelas dan terperinci. Maka dari itu,
perlu adanya komunikasi verbal dalam menyampaikan suatu pesan kepada komunikan
agar si penerima pesan dapat menerima pesan dengan jelas dan mudah dipahami oleh
komunikan apa maksud pesan dari komunikator tersebut.

11. Konotatif dan Denotatif

Konotatif merupakan pikiran, ide, dan perasaan yang dalam suatu kata yang
diucapkan, sedangkan denotatif adalah pengertian secara jelas alias kata-kata yang
sebenarnya. Dalam komunikasi verbal yang menyampaikan pesan verbal ini dapat
memberikan kejelasan dan pengertian pada beberapa pesan yang masih mengandung
makna konotatif. Adapun kalimat denotatif yang masih tidak dipahami oleh
komunikan, namun hal ini masih bisa dijelaskan oleh pesan verbal dalam proses
komunikasi.

12. Intonasi

Setiap manusia memiliki kemampuan berbahasa yang berbeda-beda. Seperti


yang diungkapkan Chomsky dalam teorinya, bahwa setiap orang dalam
mengembangkan bahasanya dapat dipengaruhi oleh lingkungan juga perkembangan
kondisi fisiknya. Ada orang yang mampu berbahasa dengan baik dan benar ada juga
yang tidak bisa berbahasa dengan tidak baik dan benar. Hal ini contohnya seperti
seorang yang memiliki cacat fisik pada bibirnya yang sumbing, tentu saja tidak bisa
berbahasa atau menyampaikan pesan dengan intonasi yang tepat.

Padahal, seorang komunikator harus mampu memberikan pengaruh pada


makna pesan. Nada suara ketika berbicara dapat memberikan pengaruh besar pada
makna pesan yang dikirimkan ke komunikan. Seperti halnya seorang yang sedang
emosi, maka akan memberikan intonasi nada yang tinggi dalam berkomunikasi. Di
sinilah fungsi komunikasi verbal yang dapat menjelaskan maksud dari pesan tersebut,
jika terdapat kesalahan pada intonasi suara. Sehingga tidak terjadi miss
communication alias kesalahpahaman dalam proses berkomunikasi.

13. Tempo Berbicara

Keberhasilan berkomunikasi juga dapat dipengaruhi oleh tempo kecepatan


dalam berbicara. Dengan menggunakan tempo kecepatan berbicara dengan tepat,
maka dapat dikatakan bahwa proses kokmunikasi berjalan dengan baik dan benar.
Potongan pembicaraan yang lama dan pengalihan topik dengan cepat pada suatu
pokok pembicaraan lain akan memberikan kesan yang berbeda dan tersembunyi oleh
komunikan. Di sini, fungsi komunikasi verbal dapat memberikan kejalasn dalam
pembicaraan dengan tempo yang mungkin menimbulkan kesalahpahaman.

14. Humor
Tawa dapat memberikan suasana cari dalam proses berkomunikasi. Maka dari
itu, kita perlu adanya selera humor yang tinggi dalam bermasyarakat. Salah satu
contohnya adalah ketika proses komunikasi yang mungkin kita bisa menyisipkan
beberapa candaan, agar suasana komunikasi tidak terjadi terlau tegang. Komunikasi
verbal dapat memudahkan seorang komunikator untuk menyampaikan dan
menyisipkan candaan dalam komunikasinya. Sehingga dapat mencairkan suasanan
dalam proses berkomunikasi.

15. Ilmu Pengetahuan

Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa komunikasi verbal dalam bentul


tulisan maupun lisan dapat membuka cakrawala dan jendela dunia sehingga
menambah wawasan kita dalam ilmu pengetahuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
komunikasi verbal ini juga dapat menambahkan suatu ilmu pengetahuan dalam bidang
komunikasi. Komunikasi verbal ini dapat dijadikan sebagai objek suatu penelitian
ketika melakukan penelitian seperti jurnal, karya ilmiah, skripsi, dan lain sebagainya.
Umumnya, yang menggunakan kajian komunikasi verbal ini adalah orang bahasa dan
orang komunikasi.

16. Eksistensi Diri

Dengan adanya komunikasi verbal secara tulisan, maka kita dapat menulis
beberapa pengetahuan atau tulisan apa saja yang kita tahu, kita suka, dan kita pahami.
Sehingga, kita bisa menulis dan dibaca oleh banyak orang yang dapat meningkatkan
eksistensi diri kita sebagai manusia. Pada dasarnya manusia memiliki eksistensi diri
dan memerlukan peningkatan pada eksistensi dalam jati diri kita sebagai manusia.

17. Mengungkapkan Perasaan

Tulisan dan lisan yang kita sampaikan kepada penerima pesan atau komunikan
merupakan pesan yang tersirat dari apa yang kita pikirkan dan rasakan. Dengan
begitu, kita dapat mengutarakan apa yang kita rasakan dan pikirkan sebagai manusia
melalui pesan verbal

2. Fungsi Komunikasi Non Verbal

Komunikasi nonverbal dapat menjalankan sejumlah komunikasi penting.


Periset nonverbal mengidentifikasi enam fungsi utama (Ekman, 1965; Knapp, 1978)
sebagai berikut:

a. Untuk menekankan, komunikasi nonverbal digunakan untuk menonjolkan atau


menekankan beberapa bagian dari pesan verbal. Misalnya saja, anda mungkin
tersenyum untuk menekankan suatu hal tertentu.
b. Untuk melengkapi (complement), komunikasi nonverbal digunakan untuk
memperkuat warna atau sikap umum yang dikomunikasikan oleh pesan verbal.
c. Untuk menunjukkan kontradiksi., pesan verbal dapat bertentangan dengan
gerakan nonverbal. Sebagai contoh, anda dapat menyilangkan jari anda atau
mengedipkan mata untuk menunjukkan bahwa yang anda katakan adalah tidak
benar.
d. Untuk mengatur, gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau
mengisyaratkan keinginan untuk mengatur arus verbal. Contohnya,
mengerutkan bibir, mencondongkan badan ke depan, atau membuat gerakan
tangan untuk menunjukkan bahwa anda ingin mengatakan sesuatu.
e. Untuk mengulangi, misalnya, menyertai pernyataan verbal “Apa benar?”
dengan mengangkat alis mata.
f. Untuk menggantikan, misalnya, mengatakan “oke” dengan tangan tanpa
berkata apa-apa yang dapat digantikan dengan menganggukkan kepala untuk
mengatakan “ya” atau menggelengkan kepala untuk mengatakan “tidak”.

Rakhmat (1985) menjelaskan bahwa komunikasi nonverbal memiliki beberapa


fungsi, yaitu:
1. Repetisi
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk mengulang kembali gagasan
yang disajikan secara verbal. Misalnya setelah seseorang menjelaskan penolakannya
terhadap suatu hal, ia akan menggelengkan kepalanya berulang kali untuk
menjelaskan penolakannya.
2. Substitusi
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk menggantikan lambang-lambang
verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun seseorang berkata, ia dapat menunjukkan
persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.
3. Kontradiksi
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk menolak pesan verbal atau
memberikan makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya seseorang memuji
prestasi rekannya dengan mencibirkan bibirnya sambil berkata: “Hebat, kau memang
hebat”.
4. Komplemen
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk melengkapi dan memperkaya
makna pesan nonverbal. Misalnya air muka seseorang menunjukkan tingkat
penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
5. Aksentuasi
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk menegaskan pesan verbal atau
menggarisbawahinya. Misalnya seseorang mengungkapkan kejengkelannya sambil
memukul mimbar.

3. Klasifikasi Komunikasi Non Verbal

1. Komunikasi objek
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering
dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah
satu bentuk stereotipe. Contoh dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.
2. Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di
punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi
ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan
juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif
ataupun negatif.
3. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
4. Kontak mata
Merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata
selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai
lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar
mendengarkan.
5. Postur tubuh dan gaya berjalan.
Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi
dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat
kesehatannya.
6. Sound (suara)
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan
pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi.
7. Gerak isyarat
Gerak isyarat dapat mempertegas pembicaraan, seperti mengetuk-ngetukkan kaki atau
mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stres,
bingung, atau sebagai upaya untuk menghilangkan stres.

Jurgen Ruesch mengklasifikasikan isyarat nonverbal menjadi tiga bagian,


yaitu:
1) Bahasa tanda (sign language)
2) Bahasa tindakan (action language)
3) Bahasa objek (object language)

Sedangkan menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter secara garis


besar membagi pesan-pesan nonverbal menjadi dua kategori besar, yakni:
1. Berdasarkan perilaku, yang terdiri dari penampilan dan pakaian, gerakan dan postur
tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, bau-bauan, dan parabahasa
2. Berdasarkan lingkungan, yang terdiri dari ruang, waktu, dan diam

Duncan (dalam Rakhmat, 1985) menyebutkan terdapat beberapa jenis pesan


nonverbal, yaitu:
1. Pesan kinesik
Pesan kinesik merupakan pesan yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti.
Pesan ini terdiri dari tiga kompunen utama yaitu:
a. Pesan fasial (air muka)
b. Pesan gestural (gerakan)
c. Pesan postural (keseluruhan anggota badan)
2. Pesan proksemik
Pesan ini disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Pada umumnya, dengan
mengatur jarak, kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain. Pesan ini juga
diungkapkan dengan mengatur ruangan objek dan rancangan interior.
3. Pesan artifaktual
Pesan ini diungkapkan melalui penampilan, body image, pakaian, maupun kosmetik.
Umumnya pakaian kita pergunakan untuk menyampaikan identitas kita, yang berarti
menunjukkan kepada orang lain bagaimana perilaku kita dan bagaimana orang lain
sepatutnya memperlakukan kita.
4. Pesan paralinguistik
Merupakan pesan nonverbal yang berhubungan dengan cara mengucapkan pesan
verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila
diucapkan dengan cara yang berbeda. Hal-hal yang membedakan antara lain: nada,
kualitas suara, volume, kecepatan, dan ritme.
5. Pesan sentuhan dan bau-bauan
Berbagai pesan atau perasaan dapat disampaikan melalui sentuhan serta bau-bauan
yang telah digunakan manusia untuk berkomunikasi secara sadar maupun tidak sadar.

4. Pentingnya Komunikasi Non Verbal dalam Kehidupan Sehari-hari

Ada beberapa alasan mengapa komunikasi non-verbal memiliki peran yang


sangat penting. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Leathers (1976), yaitu:
1. Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal
2. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan non-verbal darpada
pesan verbal
3. Pesan non-verbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari
penipuan, distorsi, dan kerancauan
4. Pesan non-verbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan
untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi
5. Pesan non-verbal merupakan cara berkomunikasi yang lebih efisien dibandingkan
dengan pesan verbal
6. Pesan non-verbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat

5. Perbedaan Komunikasi Nonverbal Antar Golongan atau Sekelompok Orang

Ada dugaan bahwa bahasa nonverbal sebangun dengan bahasa verbalnya.


Artinya, pada dasarnya suatu kelompok yang epunyai bahasa verbal khas juga
dilengkapi dengan bahasa nonverbal khas yang sejajar dengan bahasa verbal tersebut.
Sebagai contoh, seorang Sunda akan membungkukkan badan bahkan terkadang
disertai anggukan kepala ketika lewat di depan orang lain (terutama yang lebih tua
atau berstatus lebig tinggi), seraya mengucapkan “punten”. Kejanggalan akan terjadi
ketika orang mengucapkan “excuse me” seraya membungkukkan badan.
Suatu perbedaan yang menonjol antara pesan verbal dengan nonverbal adalah
bahwa pesan verbal terpisah-pisah, sedangkan pesan nonverbal sinambung. Artinya,
orang dapat mengawali dan megakhiri pesan verbal kapanpun ia menghendakinya,
sedangkan pesan nonverbalnya tetap mengalir, sepanjang ada orang di
dekatnya.Perbedaan penafsiran pesan nonverbal bisa terjadi kapan saja dan dimana
seseorang itu berada. Di bawah ini akan dibandingkan beberapa makna pesan
nonverbal:
1. Banyak orang dari berbagai bangsa menggunakan tanda ”V” (telunjuk dan jari
tengah berdiri, sedangkan jari lainnya ditekuk) sebagai tanda kemenangan atau
perdamaian, termasuk juga di Indonesia. Akan, tetapi, asyarat yang di beberapa
negara berarti ”beri saya dua” tersebut bermakna jorok.
2. Di Amerika dan Jerman, isyarat untuk ”beres”, ”oke”, atau ”bagus” adalah suatu
lingkaran yang dibentuk oleh ibu jari dan telunjuk dengan ketiga jari lainnya berdiri.
Di Prancis Utara, isyarat itu sama seperti di Amerika, sedangkan di Prancis Selatan
mempunyai arti ”tidak ada” atau ”nol”. Di Paris, isyarat ”OK” ala Amerika tersebut
berarti ”kamu tidak berharga” dan di Yunani itu berarti ajakan seksual yang tidak
sopan, sedangkan di Jepang dan Filipina isyarat tersebut berarti ”uang”.
3. Di Uni Emirat Arab, menggelengkan kepala berarti ”ya”. Maka seorang TKW
Indonesia bernama Kartini dituduh telah melakukan peinaan dengan seorang pekerja
asal India dan dinyatakan bersalah karena ia menggelengkan kepalanya ketika ia
ditanya oleh jaksa dan hakim.
4. Orang Jawa dan orang Sunda tradisional tampaknya berperilaku mirip dengan
orang Jepang, sedangkan orang Batak seperti orang Amerika. Baik orang Jepang atau
orang Jawa menganggap menatap orang lain sebagai tidak sopan. Jadi, kalau mereka
menundukkan kepala ketika berbicara, itu dimaksudkan untuk menghormati lawan
bicara yang biasanya orang tua atau yang berstatus lebih tinggi. Kesalahpahaman
terjadi ketika ada seorang pekerja asal Sumatra Utara dipecat oleh majikannya (orang
Sunda) karena saat dijelaskan mengenai suatu pekerjaan, si pekerja menatap mata si
majikan sehinggga salah tafsir pun terjadi.
C. ANALISIS HASIL PENELITIAN
Menurut Analisa yang saya lakukan, hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa
komunikasi verbal dan komunikasi non verbal, memiliki kegunaan yang sama-sama
penting. Komunikasi adalah proses pertukaran suatu informasi antar individu atau
kelompok dengan adanya makna atau tujuan yang ingin disampaikan. Pesan atau
informasi yang disampaikan dapat berupa komunikasi verbal atau komunikasi non-
verbal. Anak komunikasi pasti sudah tidak asing lagi dengan apa itu komunikasi
verbal dan non-verbal.

Secara umum, komunikasi verbal adalah komunikasi yang berbentuk lisan


ataupun tulisan, contohnya adalah penggunaan kata-kata. Sedangkan komunikasi non-
verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata, contohnya
menggunakan bahasa tubuh seperti mimik wajah dan gerakan tangan, bahkan intonasi
suara dan kecepatan berbicara.

Komunikasi verbal berupa kata-kata yang diucapkan langsung (berbicara) bisa


dilakukan secara langsung (face to face) atau dengan perantara media, contohnya
berinteraksi menggunakan sosial media atau telepon genggam. Sedangkan
komunikasi verbal yang melalui tulisan bisa dilakukan menggunakan media seperti
surat, postcard, chating di media sosial, dan sebagainya.

Komunikasi non-verbal lebih sering terjadi dalam komunikasi secara langsung


atau face to face. Sebabnya, dalam komunikasi menggunakan media digital,
komunikasi non-verbal seringkali tidak mungking dilakukan. Contohnya ketika kita
sedang chatting, tidak mungkin kita bisa melihat ekspresi wajah lawan bicara kita atau
mendengar intonasi suaranya. Karena keterbatasan ini pula komunikasi non-verbal
sering menimbulkan kesalahpahaman. Contohnya, terkadang ada orang yang
menggunakan emoji secara tidak tepat. Misal seseorang salah mengirim emoji marah
padahal sebenarnya dia ingin mengirim emoji tersenyum yang terletak di sebelahnya.
Hal ini bisa menyebabkan orang yang dikirimi pesan menjadi salah paham dan ikut
marah.

Komunikasi verbal dan non-verbal pada hakikatnya saling terkait dan saling
melengkapi. Dalam komunikasi langsung, kita terus-menerus mengirimkan pesan
pada lawan bicara kita. Komunikasi non-verbal sering terjadi seacar otomatis dan
tanpa kita kontrol. Contoh ketika kita marah atau senang, kita cenderung berbicara
dengan lebih keras dan cepat. Hal ini terjadi karena kita mengalami perubahan emosi.
Komunikasi nonverbal juga melengkapi komunikasi verbal kita. Ketika kita
mengatakan satu hal, jika gerak-gerik tubuh kita tidak mendukung, orang tentu tidak
akan percaya. Semisal kita berkata sudah mengerjakan PR namun dengan nada ragu-
ragu, teman kita pasti tidak akan ada yang percaya.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Komunikasi verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, dalam arti. kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk
menciptakan suatu makna. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan- perbedaan.

Satu perbedaan utama dalam pemrosesan adalah dalam tipe informasi pada
setiap belahan otak. Secara tipikal, belahan otak sebelah kiri adalah tipe informasi
yang lebih tidak berkesinambungan dan berubah-ubah, sementara belahan otak
sebelah kanan, tipe informasinya Iebih berkesinambungan dan alami

2. Saran
Karena interpersonal skill merupakan kemampuan yang dapat dilatih, maka
sebaiknya kemampuan ini dilatih dalam diri setiap orang, bukan hanya terbatas pada
bidang keahlian tertentu seperti dokter, konselor, guru, pengacara, dsb. Agar setiap
komunikasi interpersonal yang terjadi dapat berjalan efektif, dengan penuh empati,
saling menghargai dan beresiko kecil menimbulkan konflik
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Arni. 1989. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Depdikbud


Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Books
https://pakarkomunikasi.com/fungsi-komunikasi-verbal
http://kuantannet.blogspot.com/2016/12/makalah-komunikasi-verbal-dan-non.html
https://binus.ac.id/malang/2020/06/komunikasi-verbal-vs-komunikasi-non-verbal/
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang menggunakan
tulisan ataupun lisan. entuk komunikasi ini membutuhkan alat berupa bahasa
yang outputnya berupa ucapan atau tulisan kata kata. Komunikasi verbal
e ekti selama orang yang berinteraksi mengerti bahasa yang digunakan .

Pengertian lain yang lebih spesi ik disampaikan oleh Deddy Mulyana


( ) dalam bukunya . a menyatakan bah a komunikasi verbal adalah
komunikasi yang menggunakan perangkat simbol, dengan aturan untuk
mengkombinasikan simbol simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami
suatu komunitas . Dalam de inisi tersebut ia juga menekankan bah a simbol
dengan aturan ini merupakan bentuk paling sederhana dari bahasa.

. Penamaan ini bisa dibilang untuk memudahkan mengidenti ikasi sebuah


benda, object, tindakan ataupun orang. Tanpa komunikasi yang menggunakan
bahasa seperti verbal, Anda akan mudah bingung saat mere erensi sesuatu.

. Jalur nteraksi dan Transmisi n ormasi ebagai alat untuk bertukar ide,
komunikasi verbal lebih mudah digunakan . Anda bisa menyampaikan emosi,
in ormasi , empati, maksud dan berbagai hal lain hanya dengan menggunakan
kata kata ataupun kalimat.

. Menonjolkan Artikulasi dan ntonasiKomunikasi verbal cukup unik karena


dalam ungkapan ungkapan menggunakan bahasa, perbedaan artikulasi dapat
menghasilkan arti yang berbeda. Karena hal unik ini tidak ada alat komunikasi
selain verbal yang bisa meman aatkan artikulasi dengan lebih e ekti .
. Alat osialisasi yang ekti Karena komunikasi verbal mudah digunakan,
e ekti menyampaikan maksud, banyak digunakan dan leksibel, komunikasi ini
sangat berman aat untuk bersosialisasi. Hal seperti diskusi, menyapa, sekedar
mengobrol dan hal sosial lain tidak akan semudah sekarang jika tanpa
komunikasi verbal.

. ebagai arana Pengembang ahasaKarena dunia selalu berkembang, banyak


hal baru yang muncul dan perlu diidenti ikasi . Perkembangan budaya juga
menyebabkan gaya bahasa juga berkembang bersamanya. Komunikasi verbal
menggunakan bahasa dan karena itu dapat mempengaruhi dalam perkembangan
hal tersebut. Kata gaul ataupun istilah internet adalah dua contoh yang bisa
dijadikan re erensi.

Karena komunikasi dilakukan dua arah jenis komunikasi dapat dibagi dua, yaitu sisi yang memberi dan
menerima

. isi Pemberi
Jenis komunikasi ini biasanya terdiri dari berbicara dan menulis. ebagai sisi yang menyampaikan ide,
maksud dan in ormasi, hal ini juga bisa disebut sebagai komunikasi akti .

. isi Penerima
Jenis komunikasi ini biasanya terdiri dari mendengar dan membaca. ebagai sisi yang menyerap ide
maksud dan in ormasi dari pihak lain, hal ini bisa disebut sebagai komunikasi pasi .

ontoh Komunikasi Verbal

Untuk contoh dari komunikasi verbal, Anda tinggal bayangkan semua bentuk komunikasi yang
menggunakan bahasa didalamnya, baik itu tulisan maupun lisan. Hal ini ada banyak jadi berikut adalah
sebagian contohnya hat dengan menggunakan smartphone, Pidato, apat dan diskusi. erinteraksi tertulis
le at sosial media, uru mengajar di kelas, Membaca novel, Menulis surat
. Pengaruh ahasa Daerah

Kerumitan makna kata bisa diakibatkan oleh adanya pengaruh dari penggunaan bahasa daerah. Kita
bisa ambil contoh seperti misalnya kata atos . Dalam bahasa Ja a, atos memiliki makna sebagai keras .
ementara dalam bahasa unda, atos memiliki makna sebagai sudah. Tak heran jika orang unda yang
mendengar orang Ja a menggunakan kata atos, seperti kurang tepat. ni menjadikan seseorang harus
menghindari penggunaan bahasa daerah ketika bertemu orang yang berbeda daerah.

. Penggunaan ahasa aul

Kata dengan makna slang biasa diistilahkan sebagai bahasa gaul. Terkadang ada satu kata kata
yang sebenarnya biasa saja tetapi digunakan menjadi bahasa slang. ontohnya adalah kata receh . Jauh
sebelum sekarang, receh merujuk pada uang koin. Kini, banyak yang menggunakan istilah receh untuk
menggambarkan sesuatu yang remeh. Misalnya, ada candaan yang sepele tapi sungguh menggelikan.

. Jumlah Kata Terbatas


Dalam menggambarkan sesuatu, seseorangjuga mungkin akan mengalami kesulitan terutama
dalam memberikan penjelasan yang tepat. ni diakibatkan karena jumlah kata yang terbatas.
entang yang digunakan mungkin hanya ada dua atau tiga kata saja. eperti misalnya kaya dan
miskin. Untuk menggambarkan tengah tengah antara kaya dan miskin, seringkali orang kesulitan
menggunakan kata yang paling tepat.

. Fakta, Ta siran dan Penilaian Pribadi


Mencampurkan akta, ta siran dan penilaian pribadi bisa menjadi kerumitan makna kata
dalam komunikasi verbal. Kadang kadang seseorang ketika sudah menerima sebuah in ormasi,
kemudian ia akan melanjutkan in ormasi tersebut ia tidak menggunakan kata yang sama. a
menggunakan kata yang dianggap sama saja, padahal bagi orang lain bisa saja itu memiliki arti
yang lain. n ormasi akan terus disebar hingga kadang kebenarannya menjadi tidak utuh lagi.

. atar elakang udaya


Hampir mirip dengan aktor penggunaan bahasa daerah, latar belakang budaya juga menjadi
aktor dari adanya kerumitan makna kata. ebagai contoh, seseorang mungkin terbiasa
menggunakan kata a ak untuk merujuk pada saya . ementara bagi orang lain, a ak bisa saja
memiliki makna sebagai badan . Kebingungan bisa saja muncul jika kita tidak memahami latar
belakang budaya orang lain.
FAKTO NT N Orang yang mempunyai intellegensi yang tinggi biasanya
mempunyaibanyakpembendaharaan kata dibandingkan orang yang memiliki intellegensi rendah.

FAKTO UDAYA etiap budaya mempunyai bahasa yang berbeda beda. ontohnya di ndonesia
yang mempunyai keragaman suku. uku unda, atak memiliki bahasanya masing masing.

FAKTO P N TAHUAN Orang yang memiliki pengetahuan luas akan mendorong yang
bersangkutan untuk berbicara lancar dengan pembendaharaan kata ia miliki .

FAKTO K P AD AN Orang meiliki si at pemalu, atau pendiam biasanya sedikit berbicara


pada orang lain disebabkan tidak terbiasa berkomunikasi.

FAKTO O O A Adanya kelainan sehingga mengganggu saat berbicara.

FAKTO P N A AMANOrang yang banyak berkomunikasi secara baik dengan orang lain,
individu atau massa bisa berbicara secara lancar.

K HAN
Jarang terjadi kesalapahaman.
Komunikasi lebih mudah jika berkomunikasi dengan seseorang dari budaya sendiri
Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang bersi at ormal.
Komunikasi verbal dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah, contoh: diskusidan rapat

K MAHAN
ering mengalami gangguan , seperti: suara yang gaduh sehingga komunikasi yangdihasilkan
menjadi kurang sempurna.
Keterbatasan kosa kata, sehingga pesan yang seharusnya dapat disampaikan dengan baik
menjadi kurang tepat.
ulit dimengerti apabila antara komunikator dan komunikan berlainan bahasa dan budaya, dan
mereka tidak memahami bahasa dan komunikasinya
ahasa

Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam
komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada
kertas, ataupun elektronik. ahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara
arganya satu sama lain. ahasa memiliki banyak ungsi, namun sekurang kurangnya ada tiga ungsi
yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang e ekti .

Ketiga ungsi itu adalah :


Untuk mempelajari tentang dunia sekelilingkita
Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
Untuk menciptaakan ikatan ikatan dalam kehidupan manusia.

Kata
Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang yang melambangkan atau
me akili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang,
kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung
antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang

eberapa contoh komunikasi verbal yang sering diucapkan pera at atau tenaga medis lain di rumah sakit
adala sebagai berikut:

. Diagnosa Kepera atan, yaitu pera at atau tenaga medis akan menanyakan tentang apa yang dirasakan
oleh pasien sehingga akan diperoleh data data untuk merujuk ke diagnose penyakit.
. njeksi, yaitu pera at akan mengin ormasikan bah a pasien akan disuntik
. Pemeriksaan Fisik, yaitu pera at akan meminta ijin untuk memeriksa seluruh keadaan isik pasien guna
untuk mengetahui tindakan medis apa yang perlu dilakukan nantinya
. Auskultasi
. Observasi
. Hacting Pada uka
. Antibiotik
. Pasien a at inap
. Pasien keluar Discharge
. nspeksi
. Jelas dan ingkas . ntonasi
erlangsung sederhana, pendek dan langsung. ila eorang komunikator mampu mempengaruhi arti pesan
kata kata yang melalui nada
digunakan sedikit, maka terjadinya kerancuan juga suara yang dikirimkan. mosi sangat berperan dalam nada
masin sedikit. erbicara secara lambat dan pengucapan suara ini.
yang jelas akan membuat
kata tersebut makin mudah dipahami. . Kecepatan berbicara
Keberhasilan komunikasi dipengaruhi juga oleh kecepatan dan
. Perbendaharaan kata tempo
Penggunaan kata kata yang mudah dimengerti oleh bicara yang tepat. Kesan menyembunyikan sesuatu dapat
seseorang akan timbul bila
meningkatkan keberhasilan komunikasi . Komunikasi dalam pmbicaraan ada pengalihan yang cepat pada pokok
tidak akan berhasil Pembicaraan.
ika pengirim pesan tidak mampu menterjemahkan kata
dan uacapan. . Humor
Humor dapat memningkatkan keberhasilan dalam
. Arti konotati dan denotative memberikan
Makna konotati adalah pikiran, perasaan atau ide yang dukungan emosi terhadap la an bicara. Terta a membantu
terdapat dalam mengurangi ketegangan pendengar sehingga meningkatkan
suatu kata, sedangkan arti denotative adalah keberhasilan untuk mendapat dukungan.
memberikan pengertian
yang sama terhadap kata yang digunakan.
Ada beberapa alasan mengapa komunikasi non verbal memiliki peran
yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari eathers
( ),yaitu:
. Faktor aktor nonverbal sangat menentukan makna dalam
komunikasi interpersonal
. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan le at pesan non
verbal darpada pesan verbal
. Pesan non verbal menyampaikan makna dan maksud yang relati
bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancauan
. Pesan non verbal mempunyai ungsi metakomunikati yang sangat
diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi
. Pesan non verbal merupakan cara berkomunikasi yang lebih e isien
dibandingkan dengan pesan verbal
. Pesan non verbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat

Anda mungkin juga menyukai