Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ Komunikasi Non Verbal “

Disusun Oleh : Nadinda Rahmayanti

X Kesehatan

Jl. Taruma Jaya No.25, Pusaka Rakyat, Kec. Tarumajaya, Kota Bks, Jawa
Barat 17214
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Bekasi, 28 Mei

Penulis
DAFTAR ISI

I. Kata Pengantar ...................................................................................... i


II. Daftar Isi ............................................................................................... ii
1. BAB 1 Pendahuluan ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan Umum .......................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah .................................................................... 2
2. BAB II Pembahasan ...................................................................... 3
2.1 Pengertian Komunikasi Non Verbal ....................................... 3
2.2 Fungsi Komunikasi Non Verbal ............................................. 4
2.3 Klasifikasi Komunikasi Non Verbal ...................................... 5
2.4 Pentingnya Komunikasi Non Verbal dalam Kehidupan Sehari-Hari

3. BAB III Penutup .......................................................................... 7

3.1 Kesimpulan ........................................................................... 7

3.2 Saran ..................................................................................... 7

4. Daftar Pustaka ............................................................................ 8


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat,
bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian,
potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi,
penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.

Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi “tidak


menggunakan kata” dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan
komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai
komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara
tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan
komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.

Banyak studi menemukan bahwa komunikasi nonverbal mendominasi berlangsungnya


suatu komunikasi. Ahli komunikasi yang juga dokter bedah plastik Kenneth H. Cohn
mengatakan bahwa hanya 8% komunikasi yang terkait dengan konten atau isi pesan,
sisanya berkenaan dengan bahasa tubuh dan nada suara. Senada dengan Cohn, jurnal
Effective Communication as a Tool for Achieving Organizational Goals mengungkapkan
peran komunikasi nonverbal yaitu sebesar 65% hingga 75% dalam sebuah komunikasi.
Ini berarti kedudukan komunikasi nonverbal sangat krusial
1.2 Tujuan Umum
1. Diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat mengetahui pengertian dari komunikasi
non verbal
2. Diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat membantu dalam berkomunikasi secara
langsung dengan komunikasi non verbal
3. Diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat mengetahui fungsi penting komunikasi
non verbal

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud komunikasi non verbal?
2. Bagaimanakah fungsi dari komunikasi non verbal?
3. Jelaskan keseluruhan mengenai komunikasi non verbal!
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Non Verbal

Komunikasi nonverbal merupakan proses komunikasi yang tidak dilakukan melalui


bahasa dan pengucapan kata-kata, tetapi melalui cara-cara lain seperti bahasa tubuh, mimik
wajah, sensitivitas kulit, dan lain-lain. Walaupun masih memiliki kekurangan-kekurangan
tertentu, komunikasi verbal, seperti bahasa, telah sanggup menyampaikan informasi kepada
orang lain. Hanya saja, pesan-pesan yang sifatnya non-verbal tentunya juga tetap dibutuhkan
untuk meperjelas informasi-informasi yang akan disampaikan oleh sender agar receiver dapat
lebih memahaminya, dan tidak terjadi salah persepsi.

Komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan
kata-kata, komunikasi ini menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, intonasi nada (tinggi-
rendahnya nada), kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak, dan sentuhan-sentuhan. Atau
dapat juga dikatakan bahwa semua kejadian di sekeliling situasi komunikasi yang tidak
berhubungan dengan kata-kata yang diucapkan atau dituliskan.

Tanda-tanda komunikasi nonverbal belum dapat diidentifikasi seluruhnya, tetapi hasil


penelitian menunjukkan bahwa cara kita duduk, berjalan, berpakaian, semuanya itu
menyampaikan informasi pada orang lain. Tiap-tiap gerakan yang kita buat dapat menyatakan
asal kita, sikap kita, kesehatan, atau bahkan keadaan psikologis kita. Misalnya, gerakan-
gerakan seperti mengerutkan alis, menggigit bibir, menunjuk dengan jari, tangan di pinggang,
dan melipat tangan bersilang di dada.
Orang yang terampil memabaca pesan nonverbal dari orang lain disebut intuitif, sedangkan
yang terampil mengirimkannya disebut eksresif. Edward T. Hall menamai bahasa nonverbal
sebagai bahasa diam (silent language)dan dimensi tersembunyi (hidden dimension). Disebut
diam dan tersembunyi, karena pesan-pesan noverbal tertanam dalam konteks komunikasi
yang memberikan isyarat-isyarat untuk dilakukan penafsiran dari seluruh makna pesan yang
disampaikan

2.2 Fungsi Komunikasi Non Verbal

Komunikasi nonverbal dapat menjalankan sejumlah komunikasi penting. Periset


nonverbal mengidentifikasi enam fungsi utama (Ekman, 1965; Knapp, 1978) sebagai bberikut

1. Untuk menekankan, komunikasi nonverbal digunakan untuk menonjolkan atau


menekankan beberapa bagian dari pesan verbal. Misalnya saja, anda mungkin
tersenyum untuk menekankan suatu hal tertentu.
2. Untuk melengkapi (complement), komunikasi nonverbal digunakan untuk
memperkuat warna atau sikap umum yang dikomunikasikan oleh pesan verbal.
3. Untuk menunjukkan kontradiksi., pesan verbal dapat bertentangan dengan gerakan
nonverbal. Sebagai contoh, anda dapat menyilangkan jari anda atau mengedipkan
mata untuk menunjukkan bahwa yang anda katakan adalah tidak benar.
4. Untuk mengatur, gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau mengisyaratkan
keinginan untuk mengatur arus verbal. Contohnya, mengerutkan bibir,
mencondongkan badan ke depan, atau membuat gerakan tangan untuk menunjukkan
bahwa anda ingin mengatakan sesuatu.
5. Untuk mengulangi, misalnya, menyertai pernyataan verbal “Apa benar?” dengan
mengangkat alis mata.
6. Untuk menggantikan, misalnya, mengatakan “oke” dengan tangan tanpa berkata apa-
apa yang dapat digantikan dengan menganggukkan kepala untuk mengatakan “ya”
atau menggelengkan kepala untuk mengatakan “tidak”.

Rakhmat (1985) menjelaskan bahwa komunikasi nonverbal memiliki beberapa fungsi,


yaitu:
1. Repetisi
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk mengulang kembali gagasan
yang disajikan secara verbal. Misalnya setelah seseorang menjelaskan
penolakannya terhadap suatu hal, ia akan menggelengkan kepalanya berulang kali
untuk menjelaskan penolakannya.
2. Substitusi
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk menggantikan lambang-
lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun seseorang berkata, ia dapat
menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.
3. Kontradiksi
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk menolak pesan verbal atau
memberikan makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya seseorang memuji
prestasi rekannya dengan mencibirkan bibirnya sambil berkata: “Hebat, kau
memang hebat”.
4. Komplemen
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk melengkapi dan memperkaya
makna pesan nonverbal. Misalnya air muka seseorang menunjukkan tingkat
penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
5. Aksentuasi
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk menegaskan pesan verbal
atau menggarisbawahinya. Misalnya seseorang mengungkapkan kejengkelannya
sambil memukul mimbar.

2.3 Klasifikasi Komunikasi Non Verbal

a. Komunikasi Objek
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering
dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah
satu bentuk stereotipe. Contoh dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.
b. Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di
punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi
ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan
juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif
ataupun negatif.
c. Ekspresi Wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
d. Kontak Mata
Merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata
selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai
lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar
mendengarkan.
e. Postur Tubuh dan Gaya Berjalan
Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi
dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat
kesehatannya.
f. Sound ( Suara )
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan
pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi.
g. Gerak Isyarat
Gerak isyarat dapat mempertegas pembicaraan, seperti mengetuk-ngetukkan kaki atau
mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stres,
bingung, atau sebagai upaya untuk menghilangkan stres.

Jurgen Ruesch mengklasifikasikan isyarat nonverbal menjadi tiga bagian, yaitu:

1) Bahasa tanda (sign language)

2) Bahasa tindakan (action language)

3) Bahasa objek (object language)

2.4 Pentingnya Komunikasi Non Verbal dalam Kehidupan Sehari-Hari

Ada beberapa alasan mengapa komunikasi non-verbal memiliki peran yang sangat
penting. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Leathers (1976), yaitu:

a) Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal


b) Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan non-verbal darpada pesan
verbal
c) Pesan non-verbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan,
distorsi, dan kerancauan
d) Pesan non-verbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk
mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi
e) Pesan non-verbal merupakan cara berkomunikasi yang lebih efisien dibandingkan
dengan pesan verbal
f) Pesan non-verbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh. Komunikasi non verbal
adalah proses komunikasi dimana pesan yang disampaikan tidak menggunakan
kata-kata. Contohnya ialah dengan menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh
(body language), ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti
pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara
seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi dan gaya dalam berbicara.
Komunikasi nonverbal sering kurang disadari kehadirannya serta kurang
dipahami maknanya, padahal komunikasi nonverbal mendukung dan
mempengaruhi keberhasilan penyampaian pesan. Meski jarang disadari
manfaatnya, Komunikasi non verbal menempati porsi penting. Banyak
komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak
menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan.
Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan
mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa
senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya.

3.2 Saran
Diharapkan semua siswa memiliki keterampilan dalam komunikasi nonverbal dan
tidak hanya pandai dalam berkomunikasi verbal. Karena di dalam komunikasi
verbal pasti terdapat pesan nonverbal yang bisa menjadi cermin dari apa yang
telah diucapkan serta kepribadian dari seseorang. Selain itu, kita semua harus
benar-benar memahami makna dari pesan nonverbal itu sendiri. Jangan sampai
terjadi salah tafsir yang berujung pada keadaan yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Arni. 1989. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Depdikbud

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Books

Anda mungkin juga menyukai