Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL

DISUSUSN OLEH

TIA AULIA LUBIS : 2230200047

SANIA HASIMAH DASOPANG : 2230200048

DOSEN PENGAMPUH :

SAHATA SIMANJUNTAK,M.Sos.

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS


SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY PADANG SIDIMPUAN

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang.Yang telah
memberikan kita rahmat dan hidyah –Nya.Sholawat serta salam selalu tercurakan kepada
Rasulullah SAW.Kami bersyukur kepada Allah SWT.Karena atas rahmat dan hidayah nya-
Nya ,kami dapat menyelesai kan makalah ini yang berjudul “KOMUNIKASI VERBAL DAN
NON VERBAL”

Makalah ini saya susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat kan bantuan dari
beberapa pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah kami ini . Terlepas dari itu saya
mrnyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susun kalimat mau pun
tata bahasa.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Ruang Lingkup Kajian Ilmu Dakwa ini
dapat n memberikan maanfaat serta pengetahuan maupun inpirasi terhadap pembaca.

Padangsidimpuan, 18 Oktober 2023

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...…ii

LATAR BELAKANG…………………………………………………...ii

RUMUSAN MASALAH………………………………………………...ii

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………1

PENGERTIAN KOMNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL…………1

CIRI –CIRI KOMUNIKASI VERBAL…………………………………...2

CIRI-CIRI KOMUNIKASI NON VERBAL……………………………....3

BAB III PENUTUP…………………………………………………………….7

KESIMPULAN…………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Komunikasi adalah proses pertukaran suatu informasi antar individu atau kelompok
dengan adanya makna atau tujuan yang ingin disampaikan. Pesan atau informasi yang
disampaikan dapat berupa komunikasi verbal atau komunikasi non-verbal. Anak komunikasi
pasti sudah tidak asing lagi dengan apa itu komunikasi verbal dan non-verbal.

Komunikasi verbal berupa kata-kata yang diucapkan langsung (berbicara) bisa dilakukan
secara langsung (face to face) atau dengan perantara media, contohnya berinteraksi
menggunakan sosial media atau telepon genggam. Sedangkan komunikasi verbal yang melalui
tulisan bisa dilakukan menggunakan media seperti surat, postcard, chating di media sosial, dan
sebagainya.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian komunikasi verbal?

2.Apa pengertian komunikasi non verbal?

3.apa ciri-ciri verbal dan non verbal?

ii
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL

Adanya makna atau tujuan yang ingin disampaikan. Pesan atau informasi
yang disampaikan dapat berupa komunikasi verbal atau komunikasi non-verbal.
Anak komunikasi pasti sudah tidak asing lagi dengan apa itu komunikasi verbal
dan non-verbal. Komunikasi adalah proses pertukaran suatu informasi antar
individu atau kelompok dengan

Secara umum, komunikasi verbal adalah komunikasi yang berbentuk lisan


ataupun tulisan, contohnya adalah penggunaan kata-kata. Sedangkan komunikasi
non-verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata, contohnya
menggunakan bahasa tubuh seperti mimik wajah dan gerakan tangan, bahkan
intonasi suara dan kecepatan berbicara.

Komunikasi verbal berupa kata-kata yang diucapkan langsung (berbicara)


bisa dilakukan secara langsung (face to face) atau dengan perantara media,
contohnya berinteraksi menggunakan sosial media atau telepon genggam.
Sedangkan komunikasi verbal yang melalui tulisan bisa dilakukan menggunakan
media seperti surat, postcard, chating di media sosial, dan sebagainya.
Komunikasi non-verbal lebih sering terjadi dalam komunikasi secara
langsung atau face to face. Sebabnya, dalam komunikasi menggunakan media digital,
komunikasi non-verbal seringkali tidak mungking dilakukan. Contohnya ketika kita
sedang chatting, tidak mungkin kita bisa melihat ekspresi wajah lawan bicara kita
atau mendengar intonasi suaranya. Karena keterbatasan ini pula komunikasi non-
verbal sering menimbulkan kesalahpahaman. Contohnya, terkadang ada orang
yang menggunakan emoji secara tidak tepat. Misal seseorang salah mengirim emoji
marah padahal sebenarnya dia ingin mengirim emoji tersenyum yang terletak di
sebelahnya. Hal ini bisa menyebabkan orang yang dikirimi pesan menjadi salah
paham dan ikut marah.
Komunikasi verbal dan non-verbal pada hakikatnya saling terkait dan saling
melengkapi. Dalam komunikasi langsung, kita terus-menerus mengirimkan pesan
pada lawan bicara kita. Komunikasi non-verbal sering terjadi seacar otomatis dan
tanpa kita kontrol. Contoh ketika kita marah atau senang, kita cenderung berbicara
dengan lebih keras dan cepat. Hal ini terjadi karena kita mengalami perubahan
emosi.1

Komunikasi nonverbal juga melengkapi komunikasi verbal kita. Ketika kita


mengatakan satu hal, jika gerak-gerik tubuh kita tidak mendukung, orang tentu
tidak akan percaya. Semisal kita berkata sudah mengerjakan PR namun dengan
nada ragu-ragu, teman kita pasti tidak akan ada yang percaya.

B. CIRI-CIRI KOMUNIKASI VERBAL

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan komunikasi sebagai dasar dari
kehidupan sehari-hari. Secara umum komunikasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu komunikasi
verbal dan komunikasi non-verbal. Dilansir dari Social Science LibreTexts, komunikasi verbal
adalah komunikasi yang mengacu pada penggunaan bahasa baik lisan maupun tulisan, sedangkan
komunikasi non-verbal terjadi melalui sarana selain kata-kata misalnya bahasa tubuh, gerak
badan, hingga keheningan. Sehingga komunikai verbal adalah komunikasi yang menggunakan
kata-kata dari bahasa baik lisan maupun tulisan

Beberapa ciri-ciri komunikasi verbal, yakni:

1.Disampaikan melalui media, baik lisan maupun tulisan

2.Menggunakan kata-kata dari satu atau lebih bahasa

3. Komunikasi cenderung bersifat dua arah

4.Kualitas komunikasi cenderung ditentukan oleh komunikasi non-verbal

Desak Putu Yuli Kurniati dalam Modul Komunikasi Verbal dan Non Verbal (2016)
menyebutkan bahwa berbicara adalah komunikasi verbal vokal, sedangkan menulis adalah
komunikasi verbal non-vokal. Berbicara adalah menggunakan kata-kata secara lisan, sedang
menulis adalah menggunakan kata-kata sebagai tulisan. Dengan berbicara dan menulis kita
1
memberikan informasi dalam komunikasi dengan orang lain. Contoh berbicara adalah saat
bercakap-cakap secara tatap muka atau melalui telepon, saat saling menyapa, bertanya sesuatu,
melakukan presentasi, maupun melakukan seminar. Adapun contoh komunikasi menulis adalah
bertukar pesan baik melalui surat, aplikasi chatting, maupun e-mail.

Mendengarkan dan membaca

Mendengarkan adalah menangkap kata-kata lisan, sementara membaca adalah menangkap kata-
kata melalui tulisan. Keduanya adalah proses menerima informasi dalam komunikasi dengan
orang lain. Baca juga: Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia Contoh
mendengar adalah mendengarkan seseorang yang sedang bertanya, mendengarkan cerita teman,
mendengarkan nasihat orang tua, dan juga mendengarkan materi yang dikemukakan guru.
Adapun contoh membaca adalah membaca surat, membaca pesan, dan membaca buku.

Intepretasi individu memengaruhi makna

Komunikasi verbal dipengaruhi oleh intepretasi makna individu yang terlibat dalam komunikasi.
Pengaruh budaya, kebiasaan, kendala bahasa, gangguan pendengaran, serta kepribadian dapat
mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengintepretasi atau menafsirkan suatu makna
dalam komunikasi. Sehingga dibutuhkan kata-kata dan bahasa yang ringkas serta jelas agar tidak
terjadi ambiguitas dalam komunikasi. Untuk inilah ada aturan tata bahasa, yaitu untuk
menciptakan makna yang sama bagi orang yeng memberikan maupun menerima informasi.

Komunikasi adalah aturan yang dipandu

Komunikasi dipandu oleh keberadaan tata bahasa dan penggunaan kata-kata harus disesuaikan
dengan lawan bicara. Pemilihan kata-kata dan gaya bahasa disebut dengan pragmatik. Dilansir
dari Lumen Learning, pragmatik adalah bagaimana manusia menggunakan komunikasi verbal
misalnya berbicara dengan gaya bahasa formal kepada Professor dan berbicara dengan gaya
kasual pada teman-teman.

C. CIRI –CIRI KOMUNIKASI NON VERBAL

Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang kepada


orang lain tanpa menggunakan kata-kata. Komunikasi nonverbal memainkan peran penting
dalam cara kita menyampaikan informasi dan makna di baliknya, serta cara kita menafsirkan
tindakan atau pesan dari orang lain kepada kita.

1. Ekspresi wajah
Ini adalah salah satu jenis komunikasi nonverbal yang memiliki peran besar. Saat
berkomunikasi, ekspresi wajah seseorang adalah hal pertama yang akan terlihat, bahkan sebelum
kita mendengar apa yang akan lawan bicara katakan. Dari ekspresi wajah, ada banyak sekali
informasi yang bisa didapatkan
Ekspresi wajah juga disebut komunikasi nonverbal yang paling universal. Hal ini karena rata-rata
orang akan menunjukkan ekspresi wajah yang sama untuk emosi tertentu. Misalnya, rata-rata
orang akan cemberut ketika sedang sedih dan tersenyum berseri-seri saat sedang jatuh cinta.
2. Gestur
Gestur atau gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan tanpa
menggunakan kata-kata. Gestur yang sering digunakan misalnya seperti melambai, menunjuk,
atau menganggukan kepala.
Berbeda dengan eskpresi wajah yang dinilai sangat universal, gestur lebih dipengaruhi oleh
budaya dalam suatu masyarakat. Misalnya, ada beberapa gestur yang dinilai tidak sopan jika
dilakukan pada suatu kelompok masyarakat tertentu, tetapi pada kelompok masyarakat yang lain
gestur tersebut mungkin bersifat netral.

3. Postur tubuh
Postur tubuh juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal yang dapat
menyampaikan banyak informasi. Bila dikombinasikan dengan gerak tubuh tertentu, postur
tubuh bisa memberikan banyak informasi. Misalnya, berdiri tegak dengan meletakkan tangan di
pinggul cenderung menunjukkan sikap yang tegas dan berkuasa.

4. Paralinguistik
Paralinguistik adalah aspek nonverbal dari proses bicara (komunikasi verbal). Aspek ini
meliputi nada bicara, volume suara, dan ketinggian nada yang digunakan pada suatu
pembicaraan.
Paralinguistik ini bisa menunjukkan makna yang sebenarnya dari suatu pembicaraan. Sebagai
contoh, Anda menanyakan kabar pada teman, lalu dia menjawab, “Saya baik-baik saja,” dengan
nada pelan dan dingin. Dari nada bicaranya ini, Anda bisa tahu bahwa teman Anda mungkin
sedang tidak baik-baik saja.

5. Tatapan mata
Tatapan mata juga memainkan peran penting dalam komunikasi nonverbal. Cara seseorang
melihat, menatap, dan berkedip dinilai bisa menunjukkan berbagai emosi yang ada pada dirinya.
Misalnya, ketika Anda bertemu eorang yang Anda sukai atau hormati, biasanya kecepatan
berkedip akan meningkat dan pupil mata membesar.
Tatapan mata pun sering dijadikan patokan untuk menentukan apakah seseorang sedang berkata
jujur atau tidak. Kontak mata yang normal dan stabil sering dianggap sebagai tanda bahwa
seseorang mengatatakan kebenaran dan dapat dipercaya. Sebaliknya, jika sedang berbohong,
orang akan cenderung mengalihkan tatapannya.

6. Sentuhan
Sentuhan juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal. Sentuhan bisa digunakan
untuk mengomunikasikan berbagai emosi, misalnya kasih sayang, keakraban, dan simpati.
Sentuhan yang dilakukan oleh wanita dan pria biasanya memiliki arti yang berbeda. Wanita
cenderung menggunakan sentuhan untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang, sedangkan
pria biasanya menggunakan sentuhan untuk menegaskan kekuasaan dan kendalinya atas orang
lain.

7. Penampilan
Penampilan, seperti pilihan warna, pakaian, dan gaya rambut, juga dianggap sebagai salah satu
alat komunikasi nonverbal. Penampilan bisa menentukan cara pandang dan reaksi seseorang
terhadap orang lain, karena penampilan merupakan salah satu hal yang bisa dilihat pertama kali.
Kendati demikian, informasi yang didapat dari sebuah penampilan biasanya berbeda-beda antar
masyarakat, tergantung pada kondisi sosial dan budaya yang ada di masyarakat tersebut.
8. Proksemik
Proksemik merupakan jenis komunikasi nonverbal yang berupa jarak saat komunikasi
berlangsung. Jarak atau ruang dalam komunikasi ini biasanya ditentukan oleh seberapa akrab dan
nyaman Anda dengan lawan bicara Anda.
Ruang pribadi seseorang biasanya adalah 0,5–1,5 m. Jarak ini biasanya hanya untuk keluarga,
sahabat, atau kekasih. Sementara itu, jarak yang biasanya pantas untuk komunikasi profesional
dengan rekan kerja atau mengobrol santai dengan teman adalah 1,5–4 m.

Jarak komunikasi yang terlalu dekat dengan seseorang yang baru ditemui atau rekan kerja akan
terasa seperti penerobosan ruang pribadi dan bisa membuat lawan bicara tidak nyaman.
Sebaliknya, bicara berjauh-jauhan dengan seseorang yang dikenal dekat, misalnya orang tua,
guru, atau sahabat, juga akan terasa tidak lazim.

2
9. Objek
Objek yang dikenakan atau digunakan oleh seseorang juga merupakan salah satu jenis
komunikasi nonverbal. Dari objek ini, Anda bisa mendapat banyak informasi tentang identitas
seseorang.
Sebagai contoh, jika Anda melihat seseorang memakai jas dokter, Anda bisa langsung
mengetahui bahwa orang tersebut adalah seorang dokter tanpa perlu berbicara atau bercakap-
cakap dengannya.
Komunikasi nonverbal dapat memperkaya isi informasi yang Anda sampaikan dan membuat
komunikasi jadi lebih efektif. Maka dari itu, cobalah untuk menyertakan jenis komunikasi
nonverbal di atas saat sedang berkomunikasi.
Saat mendengarkan seseorang, perhatikan juga komunikasi nonverbal yang dia tunjukkan,
sehingga Anda bisa mendapat lebih banyak informasi dan makna daripada apa yang Anda dapat
dari kata-katanya saja.
Apabila Anda memiliki kesulitan dalam mencerna atau memahami makna informasi saat
berkomunikasi, baik itu komunikasi verbal atau nonverbal, jangan khawatir, karena ini adalah
kemampuan yang bisa dilatih. Anda juga bisa berkonsultasi dengan psikolog untuk
mengembangkan kemampuan Anda dalam berkomunikasi.

2
Bambaeeroo, F., & Shokrpour, N. (2017). The Impact of The Teachers' Non-verbal Communication on
Success in Teaching. Journal of Advances in Medical Education & Professionalism, 5(2), pp 51–59.

Karin Akre is a science writer specializing in biology, psychology, evolution, and animal behavior.
6

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Komunikasi verbal berupa kata-kata yang diucapkan langsung (berbicara)


bisa dilakukan secara langsung (face to face) atau dengan perantara media,
contohnya berinteraksi menggunakan sosial media atau telepon genggam.
Sedangkan komunikasi verbal yang melalui tulisan bisa dilakukan menggunakan
media seperti surat, postcard, chating di media sosial, dan sebagainya.
Komunikasi non-verbal lebih sering terjadi dalam komunikasi secara
langsung atau face to face. Sebabnya, dalam komunikasi menggunakan media digital,
komunikasi non-verbal seringkali tidak mungking dilakukan. Contohnya ketika kita
sedang chatting, tidak mungkin kita bisa melihat ekspresi wajah lawan bicara kita
atau mendengar intonasi suaranya. Karena keterbatasan ini pula komunikasi non-
verbal sering menimbulkan kesalahpahaman. Contohnya, terkadang ada orang
yang menggunakan emoji secara tidak tepat. Misal seseorang salah mengirim emoji
marah padahal sebenarnya dia ingin mengirim emoji tersenyum yang terletak di
sebelahnya. Hal ini bisa menyebabkan orang yang dikirimi pesan menjadi salah
paham dan ikut marah.
7

DAFTAR PUSTAKA

Raihan Amalia Yasmin (Binusian Communication 2021).

Bambaeeroo, F., & Shokrpour, N. (2017). The Impact of The Teachers' Non-verbal Communication on
Success in Teaching. Journal of Advances in Medical Education & Professionalism, 5(2), pp 51–59.

Karin Akre is a science writer specializing in biology, psychology, evolution, and animal behavior.
8

Anda mungkin juga menyukai