BERKEBUTUHAN KHUSUS
Abstrak
Anak berkebutuhan khusus merupakan bagian yang harus diperhatikan
dalam pendidikan, dikarenakan pembelajaran bagi ABK berbeda dengan anak
pada umumnya. Oleh sebab itu, perlu adanya strategi pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing ABK. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui strategi pembelajaran yang tepat bagi ABK. Penelitian ini
menggunakan metode kualitiatif yang merupakan penelitian tentang riset dan
bersifat deskriptif. Sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang berupa: 1.
pengertian anak berkebutuhan khusus 2. macam-macam ABK 3. strategi
pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus.
Abstract
Children with special needs are a part that must be considered in education,
because learning for children with special needs is different from children in
general. Therefore, it is necessary to have an appropriate learning strategy and
according to the needs of each ABK. The purpose of this study was to determine
the appropriate learning strategies for children with special needs. This research
uses a qualitative method which is a research about research and is descriptive in
nature. So that research results can be obtained in the form of: 1. understanding
of children with special needs 2. kinds of children with special needs 3. learning
strategies for children with special needs.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data
menggunakan studi dokumen. Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang datanya
adalah data kualitatif, sehingga analisisnya berbentuk deskriptif. Sedangkan teknik
pengumpulan data menggunakan studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengkaji dokumen-dokumen terkait topik penelitian, dokumen yang
dimaksud berupa jurnal dan buku.
Pembahasan
A. Anak Berkebutuhan Khusus
Menurut (Maftuhatin, 2014) anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam hal
pelayanan pendidikan membutuhkan pelayanan yang lebih spesifik, berbeda dengan
pelayanan pendidikan pada umumnya. Anak dengan kebutuhan khusus ini mengalami
hambatan dalam belajarnya, sehingga diperlukannya suatu layanan pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan masing-masing anak. Pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan
khusus bisa dilaksanakan pada Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan memperhatikan pada hal
kurikulum, pendekatan pembelajaran, proses pembelajaran, dan sistem evaluasi
pembelajaran anak berkebutuhan khusus. Selain hal-hal tersebut, penyelenggarakan
pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus juga harus memperhatikan prinsip-prinsip
penting, diantaranya:
a. Prinsip kasih sayang
Prinsip ini menekankan menerima anak berkebutuhan khusus sebagaimana adanya
dan mengupayakan mereka agar mampu menjalani hidup dan kehidupan dengan wajar
seperti anak normal.
b. Prinsip layanan individual
Prinsip ini menekankan bahwa setiap anak berkebutuhan khusus memiliki jenis dan
derajat yang berbeda-beda tentang kekhususannya. Oleh karena itu upaya yang perlu
dilakukan ialah (a) jumlah sisiwa yang dilayani guru dalam satu kelas maksimal 4-6 orang, (b)
pengaturan kurikulum dan jadwal pelajaran dapat bersifat fleksibel, (c) penataan ruang kelas
ditata sedemikian rupa sehingga guru dapat menjangkau semua anak dengan mudah, (d)
modifikasi alat bantu ajar (Abdullah, 2013).
c. Prinsip kesiapan
Maksud dari prinsip ini ialah perlu dilakukan persiapan mengenai pengetahuan,
mental, dan fisik anak berkebutuhan khusus untuk menunjang pembelajaran.
d. Prinsip keperagaan.
Prinsip ini ialah pembelajaran pada anak berkbeutuhan khusus perlu didukung oleh
alat peraga sebagai Medianya, dengan tujuan mempermudah guru dalam mengajar dan
mempermudah siswa dalam menerima materi dari guru.
e. Prinsip Motivasi
Maksud dari prinsip ini ialah dalam mengajar lebih menekankan pada cara mengajar
dan pemberian evaluasi yang disesuaikan dengan kondisi anak yang berkebutuhan khusus.
Agar mereka dapat lebih bersemangat dan termotivasi untuk melakukan kegiatan sehari-hari
baik dirumah maupun disekolah.
f. Prinsip belajar dan bekerja kelompok.
Penekanan pada prinsip ini ialah agar mereka sebagai anggota masyarakat dapat
bergaul dengan baik tanpa harus merasa rendah diri atau minder. Guna agar dapat bergaul
secara luas dan lebih baik
g. Prinsip keterampilan.
Prinsip ini menekankan pada pendidikan keterampilan yang berfungsi selektif,
edukatif, rekreatif, terapi, dan sebagai bekal dikehidupannya kelak.
h. Prinsip penanaman dan penyempurnaan sikap.
Kondisi fisik dan psikis anak berkebutuhan khusus memang kurang baik sehingga perlu
diupayakan agar mereka mempunyai sikap yang baik serta tidak selalu menjadi perhatian
orang lain (Pratiwi, 2015).
Kesimpulan
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam hal pelayanan pendidikan
membutuhkan pelayanan yang lebih spesifik, berbeda dengan pelayanan pendidikan pada
umumnya. Terdapat 8 kategori anak berkebutuhan khusus, diantaranya adalah: 1.
tunarungu wicara, tunadaksa, tunagrahita, tunalaras, tunanetra, kesulitan belajar,
hiperactive, autistic syndrome, dan anak berbakat. Masing-masing anak berkebutuhan
khusus memerlukan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing. Agar hak anak berkebutuhan khusus untuk menerima pendidikan dan
belajar dapat terlaksana dengan adil dan bijaksana.
Daftar Pustaka
Abdullah, N. (2013). Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Magistra, 25(86), 7-8.
Agung Nugroho, K. M. (2016). Model dan Strategi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus
Dalam Setting Pendidikan Inklusi. Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa, 2(2), 145-151.
Agustiningrum, M. D. (2014). Penanaman Proses Pendisiplinan Diri Anak Berkebutuhan
Khusus (Tunarungu Wicara) Salam Pembelajaran Tari Tradisional. Jurnal Cakrawala
Dini, 5(1), 32-37.
Dermawan, O. (2013). Strategi Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB. Jurnal
Ilmiah Psikologi, 4(2), 886-895.
Humairah Wahidan An-Nizzah, S. A. (2018). Mengenal Lebih Dekat Anak Berkebutuhan
Khusus dan Pendidikan Inklusif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Maftuhatin, L. (2014). Evaluasi pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kelas
Inklusif di SD Plus Darul 'Ulum Jombang. Jurnal Studi Islam, 6(2), 207-212.
Nurul Hidayah, S. W. (2019). Pendidikan Inklusi dan Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta:
Samudra Biru.
Pratiwi, K. C. (2015). Delilah Inklusi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Providing Seminar
Nasional Pendidikan UNS dan ISPI Jawa Tengah (pp. 237-242). Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Putu Sri Darma Deewi, P. R. (2020). Penerapan Pendidikan Inklusif pada Pembelajaran
Taman Kanak-Kanak (Study Kasus pada TK Rare Bali School). Jurnal Pendidikan, 8(2),
88-94.
Rahim, A. (2016). Pendidikan Inklusif Sebagai Strategi Dalam Mewujudkan Pendidikan Untuk
Semua. Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 3(1), 69-70.
Zaitun. (2017). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Pekanbaru: Kreasi Edukasi Publishing
and Consulting Company.