Fakultas : FKIP
Berkebutuhan Khusus
Uraian Tugas
1. Sebutkan dan jelaskan penyebab terjadinya tunagrahita dan bagaimana alternatif upaya pencegahan
terjadinya tunagrahita!
Jawab:
Tunagrahita adalah kecacatan atau kondisi disabilitas dimana seseorang memiliki keterbatasan dalam
fungsi intelektual, termasuk kecerdasan, penalaran, belajar, keterampilan kognitif, dan pemecahan
masalah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai antisipasi untuk mencegah bertambahnya
populasi anak berkelainan terutama anak tunagrahita ringan. Dengan ditemukannya berbagai
penyebab keterbelakangan mental atau tunagrahita yang berasal dari faktor genetik dan faktor
ekstrinsik, maka berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegahnya, menurut Mohammad Amin
1. Diagnostik Prenatal, suatu usaha yang dilakukan untuk memeriksa kehamilan, dengan harapan dapat
3. Tes darah, dilakukan pada pasangan-pasangan yang akan menikah untuk menghindari kemungkinan
5. Program keluarga berencana, untuk mengatur kehamilan dan menciptakan keluarga yang sejahtera
6. Sanitasi lingkungan.
7. Penyuluhan genetik.
anak berkelainan terutama anak tunagrahita ringan. Selain itu ada usaha lain yang bersifat umum
pentingnya pendidikan anak usia dini dan sebagainya. Menurut Emi Dasiemi (1997) mengupayakan
2. Mengusahakan untuk menemukan kasus sedini mungkin dan pengobatan secepat mungkin.
Jawab:
Menurut Jati Rinarki, dalam bukunya “Anak Berkebutuhan Khusus” ia menyatakan berbagai efek
pada anak-anak penyandang cacat intelektual atau tunagrahita: (Jati Rinakri Atmaja, M.Pd – 2018)
sangat terbatas, terutama kemampuan mereka dalam hal-hal abstrak. Anda belajar lebih banyak
dari burung beo daripada dari pemahaman. Dengan membuat kesalahan yang sama, mereka
b. Sosial atau Emosional. Mereka cenderung cepat lupa, sulit untuk membuat kreasi baru, dan
c. Dampak sosial emosional anak-anak dengan cacat intelektual mungkin karena ketidakmampuan
mereka untuk menerima dan menerapkan norma-norma sosial dan pandangan masyarakat yang
menyamakan keberadaan cacat intelektual dengan anggota lain dari komunitas atau komunitas
yang dapat terus percaya pada anak-anak dengan cacat intelektual. mereka tidak melakukan
d. Dampak dari kecacatan sosial dan emosional mereka adalah bahwa anak cacat mental tidak
dapat memahami aturan sosial dan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sehubungan dengan
kecacatan intelektual, anak-anak tidak bisa mengurus diri mereka sendiri, merawat diri mereka
Jawab:
Tempat pendidikan anak tunagrahita ialah di tempat khusus terutama bagi anak tunagrahita yang
kelainannya sedang dan berat. Sedangkan tunagrahita ringan dapat ditempatkan di sekolah umum
a. Sekolah khusus
Dengan jenjang pendidikan: TKLB (3 tahun), SDLB (6 tahun), SLTPLB (3 tahun), SMLB (3
tahun). Jumlah mujrid tiap kelas 5 -12 siswa. Pengelompokkan siswa saat KBM berdasarkan usia
berdasarkan kebutuhan individu. Kenaikan kelas diadakan setiap saat karena kemajuan tiap anak
berbeda. Anak mempelajari bahan kelas berrikutnya sementara ia tetap berada di kelasnya
semula.
b. Kelas jauh
Administrasi dikerjakan di sekolah induknya, sedangkan KBM dikerjakan guru di kelas jauh.
c. Guru kunjung
Guru berkunjung ke tempat anak tersebut dan memberi pelajaran sesuai dengan kebutuhan anak.
Layanan pendidikan dan perawatan bagi anak yang tergolong berat dan sangat berat
Sistem terpadu bervariasi memberikan kesempatan kepada anak tunagrahita belajar, bermain, atau
bekerja sama dengan anak normal. Tempat pendidikan sistem integrasi yang diadaptasi dari Moh.
Di kelas biasa tanpa kekhususan, hanya memerlukan waktu belajar yang lebih lama dan
membantu guru kelas dalam cara menangani, merancang bahan pelajaran, dan metode
Di kelas biasa dengan ruang sumber, Ruangan khusus yang dimenyediakan berbagai
Di kelas khusus sebagian waktu, bila di kelas biasa mengalami kesulitan maka anak
Kelas khusus, belajar di kelas khusus namun untuk kegiatan umum seperti upacara,
Pada sistem inklusi, anak tunagrahita berada di sekolah bersama anak biasa selama mengikuti
a. Ciri-ciri khusus
Bahasa yang digunakan sederhana, jelas, dan menggunakan kata yang sering didengar.
Penempatan anak tunagrahita di depan kelas dan berdekatan dengan anak yang mempunyai
b. Prinsip khusus
tunagrahita.
Prinsip keperagaan, alat peraga yang digunakan tidak abstrak dan menonjolkan pokok
materi yang diajarkan.Contoh: tulisan ayam harus tebal sementara gambar ayam tipis,
c. Prinsip pengulangan, anak tunagrahita cepat lupa untuk itu dibutuhkan pengulangan materi disertai
d. Prinsip individualisasi, menekankan pada perhatian individu dengan kedalaman materi yang
Materi
murid dan ketersediaan sumber (fasilitas). Beberapa strategi yang cocok untuk anak tunagrahita,
diantaranya:
Materi disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Dalam pelaksanaannya guru perlu
beraneka ragam.
Mengadakan pusat belajar (learning center), dilakuakn di sudut-sudut ruang kelas dengan
pelajaran yang berbeda dan disediakan bahan yang dapat dipilih dan bernuansa aplikasi.
b. Strategi kooperatif
Efektif diterapkan pada kelompok murid yang heterogen, Karena semangat kerjanya adalah yang
lebih pandai membantu yang lemah (mengalami kesulitan) dalam suasana keakraban. Jonshon
D.W (1984) menyatakan bahwa guru harus mampu merancang bahan pelajaran dan peran tiap
anak yang adapat menunjang terciptanya ketergantuang positif antara anak tunagrahita ringan
Tujuannya mengubah, menghilangkan, atau mengurangi tingkah laku yang tidak baik. Guru
harus terampil memilih tingkah laku yang harus dihilangkan dan ditambahkan
teknik reinforcement. (hadiah penguatan)
Media
Diperlukan media khusus seperti: media untuk latihan motorik, latihan keseimbangan, dan latihan
konsentrasi dengan ketentuan: bahan tidak berbahaya, warna tidak mencolok, dan ukuran harus
sesuai.
Sarana
Sarana sama dengan anak normal, hanya ukuran, bentuk, dan warna perlu dimodufikasi sesuai
Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung seperti: alat terapi wicara, alat permaianan, miniatur yang berkaitan dengan
pelajaran.
Evaluasi
Waktu mengadakan evaluasi: dilakukan selama proses belajar. Dilihat juga bagaimana reaksi
Alat evaluasi: alat yang digunakan untuk menilai hasil belajar anak tunagrahita sama dengan
Kriteria keberhasilan : keberhasilan belajar dengan kemajuan anak itu sendiri dari waktu ke
waktu.
Jawab
- Tunadaksa (cacat tubuh) yaitu berbagai kelainan bentuk tubuh yang mengakibatkan
kelainan fungsi dari tubuh untuk melakukan gerakan-gerakan yang dibutuhkan. Beberapa
sebagai berikut:
Tingkat kecerdasan pada anak tunadaksa dengan kelainan otot dan rangka adalah
normal
Tingkat kecerdasan pada anak tunadaksa dengan kelainan pada sistem celebral,
Selain tingkat kecerdasan yang bervariasi anak Celebral Palsy mengalami kelainan
b. Dampak Sosial/Emosional
Konsep diri anak tunadaksa yang merasa dirinya cacat, tidak berguna, dan menjadi beban
orang lain menjadikan mereka malas belajar, bemain, dan berperilaku salah.
c. Dampak Fisik/Kesehatan
Selain mengalami cacat tubuh anak tunadaksa juga mengalami gangguan lain, seperti
sakit gigi, berkurangnya daya pendengaran, penglihatan, gangguan bicara.
5. Sebutkan empat kebutuhan khusus anak tunadaksa, serta berikan masing-masing contohnya?
Jawab:
a. Kebutuhan akan keleluasaan gerak dan memosisikan diri. Contoh : alat khusus untuk
Jawab:
- Istilah tuna lara berasal dari kata “tuna”. Ini berarti kurang, dan "larus" berarti tepat. Anak
dengan gangguan jiwa adalah anak yang berperilaku tidak ramah lingkungan. Faktor
a. Faktor genetik
akan menderita depresi. Namun, tidak mungkin orang tersebut tidak dihadapkan pada
b. Faktor kerusakan fisik Dalam hal ini, faktor pemicu gangguan emosi adalah
keluarga yang tidak harmonis, tekanan masyarakat, interaksi antara guru dan siswa,
- Selain faktor di atas, ada dampak masyarakat pada remaja dan lain-lain. Faktor yang sama
(1985)!
Jawab:
a. Model biogenetic
Model ini dipilih berdasarkan asumsi bahwa gangguan perilaku disebabkan oleh kecacatan geniti
atau biokimiawi sehingga penyembuhannya ditekankan pada pengobatan, diet, olahraga, operasi,
Model ini mempunyai asumsi bahwa gangguan emosi merupakan indikasi ketidakmampuan
menyesuaikan diri yang terbentuk, bertahan, dan mungkin berkembang karena berinteraksi
dengan lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu, penanganannya tidak
hanya ditujukan kepada anak, tetapi pada lingkungan tempat anak belajar dan tinggal.
c. Model psikodinamika
Model ini berpandangan bahwa perilaku yang menyimpang atau gangguan emosi disebabkan
oleh gangguan atau hambatan yang terjadi dalam proses perkembangan kepribadian. Oleh karena
itu, untuk mengatasi gangguan perilaku itu dapat diadakan pengajaran psikoedukasional, yaitu
perasaannya.
d. Model ekologis
Model ini menganggap bahwa kehidupan ini terjadi karena adanya interaksi antar individu
dengan lingkungannya. Gangguan perilaku terjadi karena adanya disfungsi antara anak dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, model ini menghendaki dalam memperbaiki problem perilaku
Kauffman (1991)!
Jawab:
kesulitan belajar yaitu :
a. Organis / Biologis bukti adanya gangguan dari sistem saraf pusat terlihat dari studi yang
dilakukan oleh E. Roy John, dan kawan-kawan (1989) dengan menganalisis hasil electro
b. Faktor genetis. munculnya anak anak berkesulitan belajar khusus, dapat disebabkan oleh faktor
genetik atau keturunan sebagaimana dikemukakan oleh Finucci dan Child, (1983) serta Owen,
c. Faktor lingkungan. adanya masalah dalam belajar yang disebabkan oleh faktor lingkungan seperti
guru-guru yang tidak mempersiapkan program pengajaran nya dengan baik atau kondisi keluarga
- Dari hasil penelitian para ahli diagnostik, ditemukan empat faktor yang dapat memperberat
gangguan dalam belajar. Keempat faktor ini sering ditemukan pada anak yang mengalami
berikut.
a. Kondisi fisik
b. Faktor lingkungan
Menjadi tidak percaya diri, mengabaikan tugas, dan rendah diri. Sikap ini akan mengurangi
motivasi belajar dan muncul perasaan-perasaan negatif terhadap hal-hal yang berhubungan
dengan sekolah.
d. Kondisi psikologis
Kondisi psikologis anak berkesulitan belajar terganggu sebagai akibat dari gangguan perhatian,
9. Menurut Clement, terdapat sepuluh gejala yang sering dijumpai pada anak berkesulitan belajar.
Namun, pada perkembangannya para peneliti mengelompokkan sepuluh gejala tersebut menjadi
enam dengan menggabungkan hal- hal yang sejenis. Sebutkan dan jelaskan!
Jawab:
- Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar Secara Umum Menurut Clement yang dikutip oleh
Hallahan dan Kauffman ( 1991:133 ) terdapat 10 (sepuluh) gejala yang sering dijumpai
a. Hiperaktif
d. kurang koordinasi
e. gangguan perhatian
f. impulsif
j. hasil electroencephalogram (EEG )tidak teratur serta tanda neurologis yang tidak
jelas
- Selain itu para peneliti mengelompokkan kesepuluh cirri tersebut dengan menggabungkan
gangguan persepsi penglihatan dan pendengaran. Seperti yang dialami oleh tuna
netra atau tuna rungu. Anak yang mengalami gangguan persepsi visual tidak dapat
membedakan huruf atau kata-kata yang mirip seperti huruf “d” dengan “b” kata
Para ahli menekankan dalam hal ini masalahnya bukan pada kelebihan gerakya akan tetapi
lebih mendasar sulitnya berkonsentrasi. Anak yag hiperakti banyak gerak sulit melakukan
kontak mata dan sulit mengkonsentrasikan perhatiannya. Sebagai contoh apabila anak
strategi untuk meningat sesuatu contoh: kepada beberap anak diperlihatkan suatu
daftar kata untuk diingatkan. Anak pada umumnya spontan dapat mengkatagorikan
kata-kata tersebut dengan mudah. Sedangkan anak yang berkesulitan belajar tidak
mengalami kegagalan. Dampak dari kegagalan tersubut anak anak menjadi kurang percaya
e. Menunjukkan gejala sebagai siswa yang tidak aktif. Anak berkesulitan belajar kurang
mampu malakukan strategi untuk memecahkan masalah secara spontan. Contohnya Anak
berkesulitan belajar tidak berani menjawab soal dipapan tulis secara spontan.
f. Pencapaian hasil Belajar yang Rendah. Sebagian Anak berkesulitan belajar memiliki
Jawab:
kesulitan membaca.
c. Diagnosis. Menemukan sebab-sebab kesulitan membaca pada diri siswa.
e. Evaluasi. Kegiatan evaluasi ditujukan pada dua sasaran yaitu hasil dan proses bantuan.