Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
Rozalinda (12111620704)
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nyalah kami diberikan kesehatan sehingga makalah
ini dapat diselesaikan. Makalah yang membahas tentang Komunikasi
Verbal dan Non-verbal ini berulang kali mengalami penyempurnaan
hingga baru kemudian dapat kami selesaikan. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Mhd. Subhan., M. Ed., Chet yang telah
membimbing dan mengajarkan kami. Semoga makalah yang sederhana
mengenai ini dapat memberi wawasan dan pemahaman yang luas kepada
pembaca komunikasi Verbal dan Non-verbal.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
I.Latar belakang.................................................................................................................4
I.2 Tujuan..........................................................................................................................5
I.3 Rumusan Masalah.........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................6
A. Pengertian komunikasi Verbal......................................................................................6
B.Fungsi Komunikasi Verbal.............................................................................................9
C.Tujuan Komunikasi Verbal..........................................................................................11
D.Unsur Komunikasi Verbal............................................................................................11
E. Ciri-ciri komunikasi verbal..........................................................................................17
F. Aspek Komunikasi Verbal...........................................................................................17
G.Jenis-jenis komunikasi verbal......................................................................................19
H. Klasifikasi Komunikasi Verbal.................................................................................20
I. Teori Komunikasi Verbal.............................................................................................20
J. Efektivitas Komunikasi Verbal....................................................................................21
K.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelancaran Komunikasi Verbal..........................22
L. Hambatan Komunikasi Verbal.....................................................................................25
M.Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Verbal..........................................................25
N.Perilaku Verbal Dalam Konseling................................................................................26
BAB III PENUTUP..........................................................................................................28
KESIMPULAN................................................................................................................28
SARAN............................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Komunikasi merupakan hal yang sangat lazim dan menjadi
keharusan bagi individu, individu adalah makhluk sosial yang tidak dapat
hidup sendiri. Sejak pagi hingga malam hari dan berlanjut seterusnya
waktu yang digunakan untuk aktifitas salah satunya adalah
berkomunikasi. Penelitian yang dilakukan oleh David K. Berlo
mengemukakan 70% dari waktu bangun digunakan untuk berkomunikasi
(Rakhmat, 2008).
Komunikasi merupakan cara individu untuk menyampaikan pesan
dan informasi kepada orang lain, agar dapat berinteraksi dan memahami
perasaan serta memahami keinginan orang lain (Cangara, 1998). Didalam
kehidupan bermasyarakat, tidak sedikit ditemukan perbedaan dalam
berpendapat, ketidaknyamanan, bahkan konflik kesalah pahaman dalam
komunikasi. Kehidupan manusia ternyata sangat bergantung dengan
proses komunikasi dan interaksi dengan orang lain.
Komunikasi yang sering ditemui dalam individu adalah
komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah proses
komunikasi antar dua orang atau lebih, baik secara verbal maupun non
verbal, sehingga pada awalnya timbul interaksi (Rakhmat, 2008).
Aktifitas komunikasi berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua
orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan
orang (Wiryanto, 2005). Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi
yang dipakai oleh seseorang dengan orang lain. Tanpa ada bahasa kita
tidak akan dapat mengerti apa yang dimaksudkan oleh seseorang kepada
kita.
Bahasa juga merupakan alat pemersatu antarsesama. komunikasi
nonverbal. Bahasa verbal merupakan suatu alat komunikasi yang dapat
menggambarkan cara manusia hidup, berpikir, berpengetahuan,
menyusun konsep tentang dunianya, dan mengungkapkan secara lisan
maupun tertulis. Bahasa non verbal adalah bahasa yang tidak
mementingkan/tidak menggunakan kata-kata penyampaian pesan, tetapi
menggunakan symbol lain.
I.2 Tujuan
Adapun tujuan utama penulisan dan pembuatan makalah ini ialah sebagai
berikut :
1
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 6, No. 2, Edisi Juli-Desember 2015
proses dimana seorang pembicara berinteraksi secara lisan dengan
pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima. Komunikasi
tulisan apabila keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan itu
disandikan dalam simbol-simbol yang dituliskan pada kertas atau pada
tempat lainnya yang bisa dibaca dan dikirimkan pada karyawan yang
dimaksudkan.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dalam
menyampaikan pesannya dengan menggunakan secara lisan dan tertulis.
Menurut Paulette J. Thomas, komunikasi verbal adalah penyampaian dan
penerimaan pesan dengan menggunakan bahasa lisan dan tulisan2
Sementara, lambang verbal merupakan semua lambang yang digunakan
untuk menjelaskan pesan-pesan dengan memanfaatkan kata-kata (bahasa)
sebagai maksud untuk menghasilkan sebuah arti sama yang berada dalam
pikiran pengirim, dengan menggunakan kata-kata yang merupakan
unsur-unsur dasar bahasa. Adapun kode komunikasi verbal dalam
pemakaiannya menggunakan bahasa, bahasa dapat didefinisikan
seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur sehingga inti
kalimat yang mengandung arti.3 Dari beberapa pendapat diatas bisa
penulis simpulkan bahwa pada dasarnya sama, komunikasi verbal adalah
komuniksai yang penyampaian pesannya menggunakan kata-kata baik
secara lisan.
Komunikasi ini dapat disampaikan kepada komunikan dan
komunikator dalam bentuk lisan. dan biasanya komunikasi dilakukan
secara langsung face to face atau dapat melalui perantara media seperti
telephone, media sosial, atau pun media yang lainnya. Komunikasi ini
memiliki Simbol atau pesan verbal yang didalam nya semua jenis
menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat diartikan sebagai sistem
kode verbal. Bahasa merupakan sekumpulan simbol, dengan aturan untuk
2
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Kerja Sama Lembaga Penelitian UIN Jakarta
dan Jakarta Pers, 2007), Cet. Ke-1, hal. 93
3
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003),
Cet. Ke-4 hal. 99
perpaduan simbol-simbol tersebut, yang dapat digunakan dan dimengerti
masyarakat.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa
komunikasi verbal adalah bentuk atau jenis komunikasi yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis
maupun lisan, sehingga pesan yang disampaikan berbentuk kata.
Sedangkan komunikasi verbal dalam konseling merupakan komunikasi
yang disampaikan oleh seorang konselor kepada konseli secara tertulis
maupun lisan.
Contoh komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan
menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui
telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan
secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses
penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media
surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
Komunikasi verbal terdiri dari beberapa aspek yaitu:
a. Vocabulary, komunikasi tidak akan berjalan efektif bila pesan
yang disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti oleh
karena itu dalam proses konseling olah kata menjadi penting
dalam komunikasi.
b. Racing (kecepatan), komunikasi akan lebih efektif dan sukses
bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik. Tidak terlalu
lambat atau cepat dalam proses konseling.
c. Intonasi suara, aspek ini mempengaruhi pesan dramatis
sehingga pesan menjadi lain artinya.
d. Humor, aspek ini dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia.
Dugan (1989) memberi catatan bahwa tertawa dapat
menghilangkan stress. Tertawa mempunyai hubungan psikis
dan fisik. Dan disini yang harus diingat bahwa humor
merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
(Intansari Nurjannah, 2001)
B. Fungsi Komunikasi Verbal
Secara garis besar fungsi komunikasi Verbal ada dua fungsi terhadap
masyarakat dan fungsi terhadap individu. Menurut Lasswell dan Wright
ada empat fungsi sosial, yaitu:
1. Pengawasan lingkungan.
2. Korelasi antarbagian dalam masyarakat terhadap
lingkungannya.
3. Sosialisasi.
4. Hiburan.
Kemudian menurut Lazarsfeld dan Merton fungsi sosial komunikasi
Verbal adalah:
1. Memberikan status.
2. Memperkokoh norma-norma sosial.
Meskipun komunikasi melalui media massa itu fungsional,
tetapi dapat berubah menjadi disfungsional. Sedangkan, fungsi
terhadap individu ada tujuh, yaitu :
1. Pengawasan atas pencarian informasi.
2. Mengembangkan konsep diri.
3. Fasilitas dalam hubungan sosial.
4. Substitusi dalam hubungan sosial.
5. Membantu melegakan emosi.
6. Pelarian dari ketegangan dan keterasingan.
7. Sebagai bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi.
Cansandra L. Book, menyebukan bahwa dalam komunikasi harus
memiliki 3 fungsi diantaranya:
1. Bahasa yang harus dipelajari harus menarik.
2. Bahasa dapat mempengaruhi pergaulan dan kesenangan,
melalui sebuah bahasa kita dapat mengendalikan
lingkungan dan orang sekitar.
3. Untuk menciptakan sebuah kehidupan kita harus dapat
mengenal dirikita sendiri.4
Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy Mulyana, 2005), bahasa
mempunyai tiga fungsi :
1. Penamaan ( naming atau labeling )
Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha
mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut
namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
2. Interaksi
Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang
dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan
kebingungan
3. Transmisi informasi
Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain,
inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa.
Keistimewaan bahasa sebagai fungsi transmisi informasi yang lintas-
waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan,
memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisikita. Cansandra L. Book
(1980), dalam Human Communication: Principles, Contexts, and Skills,
mengemukakan agar komunikasi kita berhasil, setidaknya bahasa harus
memenuhi tiga fungsi, yaitu:
1. Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa saja
yang menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup
pada masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat ini.
2. Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa
memungkinkan kita untuk lebih teratur, saling memahami mengenal diri
kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-tujuan kita.
b. Jenis Kelamin
Perkembangan bahasa anak perempuan lebih cepat
dibanding anak laki-laki. Perbedaan ini lebih disebabkan
karena pengaruh lingkungan yang membiasakan anak
perempuan untuk banyak berinteraksi dengan orang dewasa
lain yang berbicara. Sedangkan anak laki-laki lebih diarahkan
pada penguasaan kemampuan motorik untuk bergerak dari
pada berbicara.
c. Kondisi Fisik
Perkembangan berbahasa dapat berjalan dengan normal jika
organ bicara seperti gigi, lidah, bibir, tenggorokan, pita suara,
dan organ pendengaran.
d. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terdekat anak. Anak yang
anggota keluarga terutama orang tuanya aktif mengajak
berbicara, membacakan cerita secara aktif, secara aktif
berinteraksi verbal akan membentuk kemampuan berbahasa
anak yang lebih baik.
e. Kondisi Ekonomi
Anak yang berasal dari kelas ekonomi menengah akan
memiliki perkembangan bahasa yang lebih cepat dibanding
anak yang berasal dari kelas ekonomi rendah. Hal ini
disebabkan karena perbedaan fasilitas atau alat bantu bahasa
dan perhatian pada kemampuan berbahasa anak.
f. Lingkungan Budaya
Keberagaman budaya yang ada di indonesia akan membuat
perbedaan pada perkembangan berbahasa pada anak,
khususnya, bahasa nasional atau bahasa indonesia.
g. Billingualism (2 bahasa)
Penguasaan dua bahasa oleh orang tua yang berbeda
budaya akan menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam
pengucapan kata dan penguasaan kosa kata.
2) Kata
Kata merupakan unit lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah
lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang,
barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang,
kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran
orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang
berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.[7]
Contoh :
Komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan
menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap
melaluitelepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan
dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan
komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan
menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-
lain.
Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata harus
disusun dan dirangkaikan supaya member arti.Kalimat dalam bahasa
Indonesia Yang berbunyi ”Di mana saya dapat menukar uang?” akan
disusun dengan tata bahasa. Bahasa-bahasa yang lain sebagai berikut:
5
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 6, No. 2, Edisi Juli-Desember 2015
Dalam berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta (uraian),
penafsiran (dugaan), dan penilaian.
Contoh:
Saat melihat seorang wanita sedang menggunting tangkai-tangkai
daun bunga (fakta),mungkin seseorang menyatakan bahwa wanita tersebut
sedang ”bersantai” (penafsiran), sementara orang lain mungkin
menyatakan bahwa wanita tersebut sedang ”bekerja” (penafsiran).
Pernyataan pertama bisa benar, bila wanita tersebut adalah seorang
yang bekerja di bidang lain (misalnya ibu rumah tangga atau profesi lain)
yang memang sedang bersantai mengisi waktu luangnya dengan cara
merawat bunga. Pernyataan kedua bisa benar bila wanita itu memang
bekerja dalam bisnis bunga. Komunikasi akan efektif bila kita dapat
memisahkan pernyataan fakta dengan dugaan.
Kelebihan
1. Komunikasi dapat di sampaikan melalui lisan maupun tulisan.
2. Komunikasi verbal dapat membahas kejaddian masalalu, ide
atau abstraksi.
3. Komunikasi dapat menggunakan kata-kata yang lebih mudah
di kendalikan daripada menggunakan bahasa isyarat (gerakan
badan/tubuh) atau ekspresi wajah.
Kekurangan
1. Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi,
repetisi,ambiguity, dan abstraksi.
2. Adanya keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk
mewakili objek.
3. Kata-kata yang mengandung bias budaya.
4. Di perlukan banyaak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita
secara verbal, sehingga dari segi waktu pesan verbal sangat
tidak efisien.
5. Kata-kata yang di sampaikan dalam suatu percakapan hanya
membawa sebagian dari pesan.
KESIMPULAN
Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk
komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara
tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar.
Dalam berkomunikasi yang efektif perlu di timbangkan banyak aspek, seperti
bahasa, intonasi, kecepatan berbicara, maupun dari segi subjek nya sendiri yaitu
komunikator maupun komunikan haruslah saling mendukung antara satu sama
lain.
Bahasa harus mudah di mengerti, intonasi yang baik dan perhatian kepada
lawan bicara/lawan berkomunikasi, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
dalam berbicara. Semua itu harus di usahakan sebaik mungkin agar mudah di
pahami oleh lawan bicara.
Kita dapat berkomunikasih dengan orang lain karena ada makna yang di
miliki bersama. Makna yang sama hanya berbentuk bila kita memiliki pengalaman
yang sama. Komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan tepat,
dapat di mengerti dan dapat di terima oleh komunikasi.
Dengan bahasa kita dapat mengkomunikasikan pemikiran kita kepada orang
lain dan menerima pikiran orang lain. Singkatnya, kita tidak selalu berpikir
dengan kata-kata tetapi sedikit sekali kita dapat berpikir tanpa kata-kata. Dengan
demikian komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan symbol-
simbol verbal. Simbol verbal merupakan pencapaian manusia yang paling
impresif.
SARAN
Proses komunikasi merupakan pertukaran informasi maka dalam
menyampaikan informasi individu pengirim (sender ) hendaknya memperhatikan
penerima ( receiver ) dari beberapa segi yaitu usia, pengetahuan, situasi dan
kondisi waktu penyampaiannya, sehingga informasi yang di sampaikan mendapat
feedback dan komunikasi menjadi efektif.
DAFTAR PUSTAKA
http://be42late.blogspot.co.id/2012/10/makalah-komunikasi-verbal.html
diakses pada tanggal 19 Maret 2023, pukul 23.30.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/196605162000122-
HERLINA/IP-TM4_KOMUNIKASI_VERBAL.pdf diakses pada tanggal 19
Maret 2023, pukul 16.55.
http://wantysastro.wordpress.com/2013/06/01/pengertian-komunikasi-
verbal-dan-nonverbal-beserta-contoh-dan-slogan-produk/ diakses pada tanggal 19
Maret 2023, pukul 16.42.