Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PSIKOLOGIS KOMUNIKASI DAN KONSELING

( PRINSIP, TUJUAN DAN MANFAAT KOMUNIKASI )

DISUSUN OLEH :

Kelompok 3

Ulfa Raflis 16160046

Mubdi rosid jailani 16160059

Kiki Ariyani 17160001

Rini Susanti 17160008

Wulan Nurmalia R 17160073

DOSEN PEMBIMBING : SARA SURYA M.Farm,Apt

PRODI FARMASI

UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Walaupun berbagai hambatan dan permasalahan, rencana untuk menyusun
makalah ini dapat terwujud juga.

Makalah ini disusun untuk salah satu tugas mata kuliah pada program studi Farmasi.
Diharapkan setelah membaca mkalah ini mahasiswa dapat menambah wawasan dan
dapat menganalisa persoalan-persoalan yang dihadapakan.

Kami sadar makalah ini masih jauh dari sempurna, tidak sedikit ide, saran, dan kritik yang
telah diberikan menjadi masukan bagi kami dalam menyelesaikan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan ide, kritikan dan saran yang membangunkan atas isi
makalah ini. Masukan tersebut akan dengan senang hati kami terima guna untuk
perbaikan berikutnya, Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada
pembaca sekalian dan Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan petunjuk dan
bimbingan pada kita semua.

Padang, 2 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................

Daftar isi......................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................

1.1 Latar belakang ..........................................................................................


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................

BAB II ISI....................................................................................................................

2.1 Prinsip komunikasi....................................................................................

2.2 Tujuan dan manfaat komunikasi..............................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................

3.1 Kesimpulan................................................................................................

3.2 Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang berakar dari
kata communis. Artinya adalah sama makna mengenai sesuatu hal. Dengan kata lain,
suatu peristiwa komunikasi akan berlangsung apabila orang-orang yang terlibat di
dalamnya memiliki kesamaan persepsi atau makna mengenai sesuatu hal yang
dikomunikasikan.

Sebagai sebuah istilah komunikasi dapat diartikan sebagai penyampaian dan


penerimaan pesan atau informasi di antara dua orang atau lebih dengan menggunakan
simbol verbal (bahasa) dan nonverbal. Dengan demikian mengajar, berpidato, memberi
isyarat, menulis surat, membaca berita, dan melihat tayangan televisi semuanya itu dapat
disebut dengan komunikasi.
           
Komunikasi Secara Umum adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau
informasi antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami dengan
mudah. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris disebut communication, yang berasal
dari kata communication atau communis yang memiliki arti sama atau sama yang
memiliki makna pengertian bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian
komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau
lebih agar pesan yang dimaksud dapat dipahami. 

Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya


dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum.
Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi
dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan
cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara
manusia berkomunikasi secara drastis.

Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk
dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap
badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang
sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan
pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah dialog  antara orang satu. Organisasi
atau Organization bersumber dari kata kerja bahasa latin Organizare “to form as or into a
whole consisting of interdependent or coordinated parts (membentuk sebagai atau
menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi).
Organisasi adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan
sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas
hubungan antara manusia atau  kelompok, Jenis komunikasi terdiri dari Komunikasi
Verbal mencakup aspek-aspek berupa :

1. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata): Komunikasi tidak akan efektif bila pesan


disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi
penting dalam berkomunikasi.

2. Racing (kecepatan):Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara
dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

3. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan
menjadi lain artinya  bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara
yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.

4. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989) memberikan


catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa
mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah
merupakan  satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.

5. Singkat dan jelas: Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas,
langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.

6. Timing (waktu yang tepat): adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat
menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
 

Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata  dan komunikasi non
verbal memberikan arti  pada komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi non
verbal :

1. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.

2. Kontak mata
merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata
selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai
lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan  bukan sekedar mendengarkan.
Melalui kontak mata  juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk
mengobservasi yang lainnya.

3. Sentuhan
bentuk komunikasi personal  mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada
komunikasi verbal. Beberapa pesan  seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan
emosional, kasih sayang  atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.

4. Postur tubuh dan gaya berjalan


Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya.
Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat
kesehatannya.

5. Sound (Suara)
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan  perasaan  dan
pikiran  seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua
bentuk komunikasi  non verbal lainnya  sampai desis  atau suara  dapat menjadi pesan
yang sangat  jelas.

6. Gerak isyarat
yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari
komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan  selama berbicara
menunjukkan seseorang dalam keadaan  stress  bingung atau sebagai upaya untuk
menghilangkan stress.
 

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Prinsip komunikasi?

2. Apa Tujuan Komunikasi?

3. Apa Manfaat Komunikasi?


BAB II

ISI

2.1 Prinsip-prinsip komunikasi

Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi


mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh
masing-masing pakar.

Deddy Mulyana (2009) menyatakan istilah baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi.


Terdapat beberapa prinsip komunikasi dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :

1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik

Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir
pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. Salah satu kebutuhan pokok manusia dalam
kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Manusia memang satu-satunya
hewan yang menggunakan lambang, dan itulah yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya.

Ernst Cassier (1998) mengatakan bahwa keunggulan manusia atas makhluk


lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum. Lambang atau
simbol adalah ssuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan
kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku
non-verbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama, misalnya memasang
bendera dihalaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada
negara. Kemampuan manusia menggunakan lambnag verbal memungkinkan
perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek ( baik nyata
ataupun abstrak) tanpa kehadiran manusia dan objek tersebut.

Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan
objek dapat juga direpresentasikan oleh ikon dan indeks, namun ikon dan indeks tidak
memerlukan kesepakatan. Ikon adalah suatu benda fisik (dua atau tiga dimensi) yang
menyerupai apa yang direpresenasikannya, Representasi ini ditandai dengan
kemiripan. Berbeda dengan lambang dan ikon, indeks adalah tanda yang secara
alamiah mempresentasikan objek lainnya. Istilah lain yang sering digunakan untuk
indeks adalah sinyal (signal), yang dalam bahasa sehari-hari disebut juga gejala
(symptom). Indeks muncul berdasarkan hubunagn antara sebab dan akibat yang punya
kedekatan eksistensi.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud
mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut
sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah
(komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu
stimulus. tidak dapat tidak berkomunikasi (We cannot not communicate). Tidak
berarti bahwa semua perilaku adalah komuniaksi. Alih-alih, komunikasi terjadi bila
seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri

3. Komunikasi mempunyai dimensi isi dan hubungan

Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi
tersebut bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang
melakukan proses komunikasi.

Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi


secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang
dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara
mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta
komunikasi itu dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan. Dalam komunikasi
massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk
kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk
menyampaiakn pesan tersebut.

4. Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan

kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak


direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan
secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul
disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya
tercapai). Kesengajaan bukanlah syarat untuk terjadinya komuniaksi. Meskipun
sama sekali tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita
potensial ditafsirkan orang lain. tidak dapat mengendalikan orang lain untuk
menafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku. Membatasi komunikasi sebagai proses
yang disengaja adalah menganggap komuniaksi sebagai instrumen seperti dalam
persuasi.

Niat atau kesengajaan bukanlah syarat mutlak bagi seseorang untuk


berkomunikasi. Dalam komunikasi antara orang-orang berbeda budaya
ketidaksengajaan berkomunikasi ini lebih relevan lagi untuk kita perhatikan. Banyak
kesalahpahaman antarbudaya sebenarnya disebabkan oleh perilaku seseorang yang
tidak disengaja yang dipersepsi, ditafsirkan, dan direspons oleh orang lain dari
budaya lain. Misalkan dalam tindakan menyentuh wanita di Arab Saudi yang
diperkenalkan kepada Anda, yang sebenarnya tidak Anda sengaja, dapat
menyampaiakn pesan negatif yang menghambat pertemuan tersebut.

5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu

Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal
maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu
berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu
berlangsung. Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang (termasuk
iklim, suhu, intensitas cahaya, dan sebagainya), waktu, sosial dan psikologis. Topik-
topik yang lazim dipercakapkan di rumah, tempat kerja, atau tempat hiburan seperti
lelucon, acara televisi,mobil,bisnis,atau perdagangan. Waktu juga mempengaruhi
makna terhadap suatu pesan.

6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar


norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat
memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita
menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi
seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses
komunikasi.

Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku


komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan atau
tatakrama. Artinya , orang-orang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana
orang yang menerima pesan akan merespons. Prediksi ini tidak selalu disadari dan
sering berlangsung cepat. Kita dapat memprediksi perilaku komunikasi orang lain
berdasarkan peran sosialnya.

7. Komunikasi itu bersifat sistemik

Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar
belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang
berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti
lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi
bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.

Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup (a living system). Organ-organ
dalam tubuh kita saling berhubungan. Kerusakan pada mata dapat membuat kepala
kita pusing. Bahkan unsur diri kita yang bersifat jasmani juga berhubungan dengan
unsur kita yang bersifat rohani. Kemarahan membuat jantung kita berdetak lebih cepat
dan berkeringat. Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi
itu: Sistem Internal dan Sistem Eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai
yang dibawa oleh individu ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi yang ia cerap
selama sosialisasinya dalam berbagai lingkungan sosialnya (keluarga,
masyarakat,setempat, kelompok suku, kelompok agama, lembaga pendidikan,
kelompok sebaya, tempat kerja, dan sebagainya).

Berbeda dengan sistem internal, sistem eksteernal terdiri dari unsur-unsur


dalam lingkungan di luar individu, termasuk kata-kata yang ia pilih untuk berbicara,
isyarat fisik peserta komunikasi, kegaduhan di sekitarnya, penataan ruangan, cahaya,
dan temperatur ruangan. Elemen-elemen ini adalah stimuli publik yang terbuka bagi
setiap peserta komunikasi dalam setiap transaksi komunikasi.

8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektif berkomunikasi

Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan
yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama
untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap
simbol-simbol yang saling dipertukarkan.

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan


harapan para pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi). Dalam
kenyataannya, tidak pernah ada dua manusia yang persis sama, meskupun mereka
kembar yang dilahirkan dan diasuh dalam keluarga yangsama, diberi makanan yang
sama dan di didik dengan cara yang sama. Namun adanya kesamaan sekali lagi akan
mendorong orang-orang untuk saling tertarik dan pada gilirannya karena kesamaan
tersebut komunikasi mereka menjadi lebih efektif.

9. Komunikasi bersifat nonsekuensial

proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah.
Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan tu
diterima dan dimengerti.

10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional

Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah


komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan
menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.

11. komunikasi bersifat irreversible

Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol


sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan.
Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti
orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain
tersebut.
12. Komunikasi untuk menyelesaikan berbagai masalah

Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah. Banyak persoalan dan konflik antar
manusia disebabkan oleh masaalh komunikasi. Namun komunikasi bukanlah
panasea (obat mujrab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena
konflik atau persoalan tersebut mungkin berkaitan denagn masalah struktural.

Komunikasi memiliki beberapa tingkatan, yaitu :

1. Intra pribadi (Intrapersonal communication) : misalnya individu melakukan selftalk


untuk memotivasi dirinya.
2. Antar pribadi (Interpersonal communication) : contohnya pada komunikasi yang
banyak dilakukan sehari-hari. Pada umumnya komunikasi yang dilakukan akan
melibatkan interaksi antar individu, baik secara personal maupun antar kelompok /
organisasi.
3. Komunikasi kelompok : komunikasi yang dilakukan dalam kelompok tertentu, baik
kelompok formal maupun informal.
4. Komunikasi antar kelompok : komunikasi antar kelompok bisa menyangkut
kerjasama yang dilakukan oleh antar kelompok tersebut maupun komunikasi individu
antar kelompok tersebut.
5. Komunikasi organisasi : komunikasi dalam organisasi dapat dilakukan secara
langsung maupun tertulis, misalnya dalam bentuk aturan / kebijakan yang
disampaikan bagi anggota organisasi tersebut.

2.2 Tujuan dan manfaat Komunikasi

Secara umum, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut.

a. Supaya yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh komunikan. Agar


dapat dimengerti oleh komunikan maka komunikator perlu menjelaskan pesan utama
dengan sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin.

b. Agar dapat memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap individu
dapat memahami individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa yang
dibicarakan orang lain. 

c. Agar pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi dan pendekatan persuasif
merupakan cara agar gagasan kita diterima oleh orang lain. 

d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi dan pendekatan


persuasif kita mampu membangun persamaan presepsi dengan orang kemudian
menggerakkannya sesuai keinginan kita.
 Secara umum, manfaat komunikasi adalah sebagai berikut.

a. bagai Kendali : Fungsi komunikasi sebagai kendali memiliki arti bahwa komunikasi
bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa cara
yang harus dipatuhi. 

b. Sebagai Motivasi : Komunikasi memberikan perkembangan dalam memotivasi


dengan memberikan penjelasan dalam hal-hal dalam kehidupan kita. 

c. Sebagai Pengungkapan Emosional : Komunikasi memiliki peranan dalam


mengungkapkan perasaan-perasaan kepada orang lain, baik itu senang, gembira,
kecewa, tidak suka. dan lain-lainnya. 

d. Sebagai Informasi : Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan dari setiap


individu dan kelompok dalam mengambil keputusan dengan meneruskan data guna
mengenai dan menilai pemilihan alternatif. 

Manusia dalam kehidupan banyak memainkan peran yang berbeda (profesional,


sosial, spiritual, dll) tergantung situasi-kondisi yang sedang dihadapi misalnya status sosial,
waktu, ruang, dan sumber-daya yang dimiliki. Ketika peran-peran tersebut kita mainkan
maka kita akan banyak bertemu (berkomunikasi) dengan berbagai kalangan.

Peran professional tentu dalam kehidupan menjalani profesinya sudah dipastikan akan
bertemu dengan berbagai pihak  dengan level jabatan yang berbeda, diantaranya yaitu:

1. Kelompok internal organisasi: pimpinan (atasan), anggotanya (staff bawahan),


rekan kerja satu level jabatan dalam satu bagian, rekan kerja lintas bagian
(departemen/divisi) lain.

2. Kelompok eksternal organisasi: customer (pelanggan), supplier


(pemasok/rekanan), pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat (spiritual, adat,
dll), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan lain lain.

Setiap peristiwa komunikasi memiliki satu fungsi atau lebih. Yang termasuk fungsi
komunikasi adalah berikut ini.
a. Fungsi personal, yaitu tindak komunikasi untuk mengekspresikan pikiran,sikap, atau
perasaan pelakunya, seperti sedih, gembira, senang, dan benci.

b. Fungsi instrumental (direktif), yaitu kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk


mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, seperti bujuk-rayuan, nasihat, adu
pendapat, pembelaan diri, permintaan, perintah.

c. Fungsi interaksional, yaitu perilaku komunikasi untuk menjalin kontak dan hubungan
sosial, seperti sapaan, basa-basi, simpati, dan penghiburan.

d. Fungsi informatif, yaitu aktivitas komunikasi untuk menyampaikan informasi, ilmu


pengetahuan, dan budaya, seperti penyuluhan, pemberian pelajaran, dan sarasehan.

e. Fungsi heurisyik, yaitu tindak komunikasi yang dimaksudkan untuk belajar atau
memperoleh informasi, seperti pertanyaan atau penjelasan mengenai sesuatu hal.

f. Fungsi imajinatif, yaitu kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk memenuhi rasa
estetik( keindahan), seperti puisi, cerira, drama,dan lagu.

Peran profesional saat melakukan pertemuan dan berkomunikasi (berhubungan) dengan


pihak-pihak tersebut diatas sudah dapat dipastikan banyak tantangan dan hambatan, bahkan
menurut beberapa data dari literatur manajemen dan leadership menunjukan hampir 90 %
masalah-masalah yang muncul diorganisasi disebabkan oleh kemampuan berkomunikasi
(berhubungan) dengan pihak-pihak tersebut diatas. Bentuk komunikasi profesionalisme yaitu
speaking (berbicara), persuasi (mempengaruhi), presentasi, negosiasi, coaching (membina),
teaching (mengajar), meeting, dll. 

Peran sosial didalam rumah tangga, faktor kemampuan berkomunikasi akan ikut
menentukan suksesnya membangun hubungan keluarga harmonis penuh damai sejahtera.
Ketidakmampuan membangun hubungan (komunikasi) suami-istri secara efektif menjadikan
retaknya atau bahkan akhirnya berpisah (cerai), kebanyakan dikarenakan ketidaksiapan dan
ketidakmampuan pasangan melakukan “komunikasi terbuka”, bukannya mereka tidak bisa
berbicara lho!. Masalah “komunikasi terbuka” akan dibahas secara lebih lengkap pada bab-
bab berikutnya.

Peran spiritual (sebagai ulama, aktivis atau umat), masalah komunikasi juga menjadi hal
yang sangat penting. Gagalnya seseorang ulama (pemimpin spiritual) menyampaikan pesan
kepada umatnya dapat menyebabkan penafsiran berbeda dari umatnya. Akibatnya umat
semakian jauh mengalami peyimpangan dalam pemahaman kitab suci, terwujud dalam
bentuk peyimpangan perilaku yang melanggar ajaran-ajaran kitab suci. 

Peran dan kemampuan komunikasi efektif ikut menentukan tingkat keberhasilan


seseorang dalam meraih cita-citanya. Oleh karena itu, kita harus terus menerus belajar dan
memperbaiki kemampuan komunikasinya.

Manfaat & Tujuan Terampil Berkomunikasi:

a. Dapat berkomunikasi (berhubungan) dengan berbagai pihak dan tujuan komunikasi


yang kita harapkan dapat tercapai.

b. Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam berbagai tujuan seperti sosialiasi,


informasi (information), melaporkan (reporting), konsultasi (consult), coaching,
counseling, persuasi, presentasi, public speaking, selling, negosiasi, lobbying,
mediasi, komplain, dan lain lain.

c. Mengusai proses komunikasi dan memahami syarat-syarat keberhasilannya.

d. Terampil menggunakan berbagai media komunikasi.

e. Menghilangkan hambatan komunikasi dalam diri seorang profesional .

f. Mengurangi faktor kesalahan persepsi (salah pengertian) diantara pengirim dan


penerima informasi

Fungsi komunikasi sosial meliputi :

1. Konsep diri 
2. Eksistensi dan aktualisasi diri 
3. Kelangsungan hidup, memupuk hubungan, kebahagiaan 
4. Fungsi komunikasi ekspresif 
5. Ekspresi emosi, pikiran, dll 
6. Fungsi komunikasi ritual 
7. Biasa dilakukan kolektif 
8. Fungsi komunikasi instrumental 
9. Informatif 
10. Persuasif .

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Komunikasi adalah segala proses kegiatan antar dua orang atau lebih untuk berbagi
informasi, ide, dan perasaan.

2. karaktristik komunikasi merupakan suatu proses dinamis, terikat konteks, simbolik, dan
transaksional.

3. komunikasi mempunyai enam fungsi yaitu personal, instrumental, interaksional,


informatif, heuristrik dan imajinatif.

4. proses komunikasi melibatkan serangkaian keiatan yang berlangsung terus menerus.


Kegiatan itu meliputi penyadian atau pengkodean serta penerimaan dan pemahaman kode.

3.1 Saran

Sebagai komunikator jika berkomunikasi hendaknya dapat menyesuaikan dengan


situasi yag ada dengan komunikan . agar tidak terjadi kesalahpahaman antar
komunikator dan komunika.

DAFTAR PUSTAKA
Cassier Ernst. 1998. Symbolicum pesan. Penerbit Universitas Indonesia.

Dugan.1989. Komunikasi verbal. Jakarta : Univeraitas terbuka.

Langer K Susanne. 1995. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta : Rajawalia Pres.

Mulyana Dedi.2009. Pengantar sosiologi Bahasa dan Komunikasi, Bandung : Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai