DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
PRODI FARMASI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Walaupun berbagai hambatan dan permasalahan, rencana untuk menyusun
makalah ini dapat terwujud juga.
Makalah ini disusun untuk salah satu tugas mata kuliah pada program studi Farmasi.
Diharapkan setelah membaca mkalah ini mahasiswa dapat menambah wawasan dan
dapat menganalisa persoalan-persoalan yang dihadapakan.
Kami sadar makalah ini masih jauh dari sempurna, tidak sedikit ide, saran, dan kritik yang
telah diberikan menjadi masukan bagi kami dalam menyelesaikan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan ide, kritikan dan saran yang membangunkan atas isi
makalah ini. Masukan tersebut akan dengan senang hati kami terima guna untuk
perbaikan berikutnya, Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada
pembaca sekalian dan Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan petunjuk dan
bimbingan pada kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar isi......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................
BAB II ISI....................................................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................
3.2 Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk
dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap
badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang
sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan
pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah dialog antara orang satu. Organisasi
atau Organization bersumber dari kata kerja bahasa latin Organizare “to form as or into a
whole consisting of interdependent or coordinated parts (membentuk sebagai atau
menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi).
Organisasi adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan
sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas
hubungan antara manusia atau kelompok, Jenis komunikasi terdiri dari Komunikasi
Verbal mencakup aspek-aspek berupa :
2. Racing (kecepatan):Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara
dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
3. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan
menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara
yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
5. Singkat dan jelas: Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas,
langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
6. Timing (waktu yang tepat): adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat
menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non
verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi non
verbal :
1. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
2. Kontak mata
merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata
selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai
lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan.
Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk
mengobservasi yang lainnya.
3. Sentuhan
bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada
komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan
emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
5. Sound (Suara)
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan
pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua
bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan
yang sangat jelas.
6. Gerak isyarat
yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari
komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara
menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk
menghilangkan stress.
ISI
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir
pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. Salah satu kebutuhan pokok manusia dalam
kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Manusia memang satu-satunya
hewan yang menggunakan lambang, dan itulah yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya.
Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan
objek dapat juga direpresentasikan oleh ikon dan indeks, namun ikon dan indeks tidak
memerlukan kesepakatan. Ikon adalah suatu benda fisik (dua atau tiga dimensi) yang
menyerupai apa yang direpresenasikannya, Representasi ini ditandai dengan
kemiripan. Berbeda dengan lambang dan ikon, indeks adalah tanda yang secara
alamiah mempresentasikan objek lainnya. Istilah lain yang sering digunakan untuk
indeks adalah sinyal (signal), yang dalam bahasa sehari-hari disebut juga gejala
(symptom). Indeks muncul berdasarkan hubunagn antara sebab dan akibat yang punya
kedekatan eksistensi.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud
mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut
sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah
(komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu
stimulus. tidak dapat tidak berkomunikasi (We cannot not communicate). Tidak
berarti bahwa semua perilaku adalah komuniaksi. Alih-alih, komunikasi terjadi bila
seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi
tersebut bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang
melakukan proses komunikasi.
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal
maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu
berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu
berlangsung. Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang (termasuk
iklim, suhu, intensitas cahaya, dan sebagainya), waktu, sosial dan psikologis. Topik-
topik yang lazim dipercakapkan di rumah, tempat kerja, atau tempat hiburan seperti
lelucon, acara televisi,mobil,bisnis,atau perdagangan. Waktu juga mempengaruhi
makna terhadap suatu pesan.
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar
belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang
berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti
lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi
bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup (a living system). Organ-organ
dalam tubuh kita saling berhubungan. Kerusakan pada mata dapat membuat kepala
kita pusing. Bahkan unsur diri kita yang bersifat jasmani juga berhubungan dengan
unsur kita yang bersifat rohani. Kemarahan membuat jantung kita berdetak lebih cepat
dan berkeringat. Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi
itu: Sistem Internal dan Sistem Eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai
yang dibawa oleh individu ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi yang ia cerap
selama sosialisasinya dalam berbagai lingkungan sosialnya (keluarga,
masyarakat,setempat, kelompok suku, kelompok agama, lembaga pendidikan,
kelompok sebaya, tempat kerja, dan sebagainya).
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan
yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama
untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap
simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah.
Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan tu
diterima dan dimengerti.
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah. Banyak persoalan dan konflik antar
manusia disebabkan oleh masaalh komunikasi. Namun komunikasi bukanlah
panasea (obat mujrab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena
konflik atau persoalan tersebut mungkin berkaitan denagn masalah struktural.
b. Agar dapat memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap individu
dapat memahami individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa yang
dibicarakan orang lain.
c. Agar pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi dan pendekatan persuasif
merupakan cara agar gagasan kita diterima oleh orang lain.
a. bagai Kendali : Fungsi komunikasi sebagai kendali memiliki arti bahwa komunikasi
bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa cara
yang harus dipatuhi.
Peran professional tentu dalam kehidupan menjalani profesinya sudah dipastikan akan
bertemu dengan berbagai pihak dengan level jabatan yang berbeda, diantaranya yaitu:
Setiap peristiwa komunikasi memiliki satu fungsi atau lebih. Yang termasuk fungsi
komunikasi adalah berikut ini.
a. Fungsi personal, yaitu tindak komunikasi untuk mengekspresikan pikiran,sikap, atau
perasaan pelakunya, seperti sedih, gembira, senang, dan benci.
c. Fungsi interaksional, yaitu perilaku komunikasi untuk menjalin kontak dan hubungan
sosial, seperti sapaan, basa-basi, simpati, dan penghiburan.
e. Fungsi heurisyik, yaitu tindak komunikasi yang dimaksudkan untuk belajar atau
memperoleh informasi, seperti pertanyaan atau penjelasan mengenai sesuatu hal.
f. Fungsi imajinatif, yaitu kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk memenuhi rasa
estetik( keindahan), seperti puisi, cerira, drama,dan lagu.
Peran sosial didalam rumah tangga, faktor kemampuan berkomunikasi akan ikut
menentukan suksesnya membangun hubungan keluarga harmonis penuh damai sejahtera.
Ketidakmampuan membangun hubungan (komunikasi) suami-istri secara efektif menjadikan
retaknya atau bahkan akhirnya berpisah (cerai), kebanyakan dikarenakan ketidaksiapan dan
ketidakmampuan pasangan melakukan “komunikasi terbuka”, bukannya mereka tidak bisa
berbicara lho!. Masalah “komunikasi terbuka” akan dibahas secara lebih lengkap pada bab-
bab berikutnya.
Peran spiritual (sebagai ulama, aktivis atau umat), masalah komunikasi juga menjadi hal
yang sangat penting. Gagalnya seseorang ulama (pemimpin spiritual) menyampaikan pesan
kepada umatnya dapat menyebabkan penafsiran berbeda dari umatnya. Akibatnya umat
semakian jauh mengalami peyimpangan dalam pemahaman kitab suci, terwujud dalam
bentuk peyimpangan perilaku yang melanggar ajaran-ajaran kitab suci.
1. Konsep diri
2. Eksistensi dan aktualisasi diri
3. Kelangsungan hidup, memupuk hubungan, kebahagiaan
4. Fungsi komunikasi ekspresif
5. Ekspresi emosi, pikiran, dll
6. Fungsi komunikasi ritual
7. Biasa dilakukan kolektif
8. Fungsi komunikasi instrumental
9. Informatif
10. Persuasif .
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Komunikasi adalah segala proses kegiatan antar dua orang atau lebih untuk berbagi
informasi, ide, dan perasaan.
2. karaktristik komunikasi merupakan suatu proses dinamis, terikat konteks, simbolik, dan
transaksional.
3.1 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Cassier Ernst. 1998. Symbolicum pesan. Penerbit Universitas Indonesia.